Professional Documents
Culture Documents
I. Pendahuluan
V. Penutup
2
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025
Bangkes diarahkan unt Akses masyarakat thp Kes masyarakat thp yankes
Akses masyarakat terhadap
uk meningkatkan akses yankes yang berkualitas yang berkualitas telah men-
yankes yang berkualitas
dan mutu yankes telah lebih berkembang jangkau dan merata di
telah mulai mantap
dan meningkat seluruh wilayah Indonesia
KURATIF-REHABILITATIF VISI :
MASYARAKAT SEHAT
YANG MANDIRI
DAN
PROMOTIF - PREVENTIF BERKEADILAN
Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
3
PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN
Jaminan Kesehatan
Paradigma Sehat Penguatan Yankes
Nasional
Pengarusutamaan Peningkatan akses Benefit
kesehatan dalam terutama pada FKTP Sistem Pembiayaan:
pembangunan Optimalisasi Sistem Asuransi – Azas gotong
Promotif – Preventif Rujukan royong
sebagai pilar utama Peningkatan Mutu Kendali Mutu dan Kendali
upaya kesehatan
Biaya
Pemberdayaan Penerapan pendekatan Continuum of
care Intervensi berbasis resiko
Sasaran PBI dan Non PBI
masyarakat
kesehatan (health risk) Tanda Kepesertaan -> Kartu Indonesia
Keterlibatan Lintas Sektor Sehat
PENDEKATAN
KELUARGA KELUARGA SEHAT NUSANTARA SEHAT
4
TANTANGAN DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
5
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN
PROGRAM
PENINGKATAN AKSES PROGRAM
• SARANA PENINGKATAN MUTU
PRASARANA • AKREDITASI RS
• KOMPETENSI SDM* • AKREDITASI PKM
• ALAT KESEHATAN
6
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
PUSAT DAERAH RS
I. Pendahuluan
V. Penutup
8
MENGAPA PPI MERUPAKAN PRIORITAS DUNIA?
DATA GLOBAL :
• RATA2 1 DARI 10 PASIEN DIRAWAT MENGALAMI HAI’S DI DUNIA 1 DARI 10 PASIEN HAI’S DUNIA MENINGGAL
• DATA AMR:
MORTALITY RATE KARENA MRSA >50% DIBANDING KARENA S AUREUS
ANTARA 38,7% -50,9% MENYEBABKAN INFEKSI LUKA OPERASI SEHINGGA TIDAK DAPAT MENGGUNAKAN AB STANDAR
• PELAYANAN IBU ( AFRIKA ):SAMPAI 20% DAPAT MENGALAMI ILO PASCA SC 11 % MENYEBABKAN KEMATIAN
Sumber: WHO
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS
WHO : terjadi pada 5 – 10 % pasien dirawat
Peningkatan kasus penyakit infeksi (new emerging, emerging & re-emerging dise
ases) dan infeksi terkait pelayanan kesehatan (HAIs)
Gambaran mutu pelayanan RS
KLB unpredictable
Patient Safety dan healthcare worker safety
HAIs : 1 dari 20 pasien dirawat mengalami infeksi akibat pelayanan kesehatan
(healthcare associated infection) 70 % diantaranya BISA DICEGAH !!
(< 10% dipengaruhi lingkungan; > 90% dipengaruhi perilaku)
11
TUJUAN PROGRAM PPI
12
(Program Pengendalian Resistensi Antimikroba) (Program Keselamatan Pasien RS)
PENCEGAHAN PENGGUNAAN
INFEKSI PRA ANTIBIOTIK
PPI
MS USE
MISUSE
13
LANDASAN HUKUM
14
PERMENKES NO. 27/ 2017
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI FASYANKES
15
Infeksi terkait pelayanan kesehatan ( HAI’s)
Infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak ada
infeksi dan tidak dalam masa inkubasi
Termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah pasien pulang,
Infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga
kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan
16
PERMENKES NO. 27/ 2017
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI FASYANKES
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
HAI’s dan Fasyankes
infeksi yang
bersumber
dari
masyarakat
Prinsip
Penggunaan PENDIDKAN
kewaspadaan Bundles
antimikroba SURVEILANS & PELATIHAN
standar dan
secara bijak PPI
transmisi
17
RUANG LINGKUP PROGRAM PPI
PPI
Kewaspadaan
Pengunaan
standar dan
antimikroba Bundles
berdasarkan
secara bijak
transmisi
18
KOMITE/TIM PPI (pasal 5-8)
19
PERMENKES NO. 27/ 2017
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI FASYANKES
• Susunan organisasi Komite PPI adalah Ketua, Sekretaris, dan Anggota
yang terdiri dari IPCN/Perawat PPI, IPCD/Dokter PPI dan anggota lainnya.
• Anggota Komite PPI
IPCD/Dokter PPI :
a. Dokter wakil dari tiap Kelompok Staf Medik (KSM)
b. Dokter ahli epidemiologi
c. Dokter spesialis Mikrobiologi
d. Dokter spesialis Patologi Klinik
20
PERMENKES 27/ 2017
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI FASYANKES
21
PERMENKES NO. 27/ 2017
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI FASYANKES
Kriteria IPCN
• Perawat dengan pendidikan minimal DIII Keperawatan
• Mempunyai minat dalam PPI
• Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI dan IPCN
• Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara
• Memiliki kemampuan leadership dan inovatif
• Bekerja purna waktu.
22
Infection Prevention Control Nurse (IPCN)
I. Pendahuluan
V. Penutup
26
I. KELOMPOK STANDAR PELAYANAN (ARK,HPK,AP,
PAP,PAB,PKPO
BERFOKUS PADA PASIEN MKE)
(7 BAB)
(PMKP,PPI,TKRS,
II. KELOMPOK STANDAR MANAJEMEN
STANDAR RS
MFK, KKS, MIRM)
28
HAND HYGIENE/KEBERSIHAN TANGAN:
• Merupakan salah satu prosedur yang paling penti
ng dan efektif mencegah Healthcare Associated
Infections (HAIs) bila dilakukan dengan baik dan
benar
• PILAR DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI)
• Komponen sentral dari Patient Safety
• Bagian dari kewaspadaan standar
• Indikator Mutu RS
29
5 LANGKAH PRAKTIS UNTUK MENURUNKAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
INFEKSI: KEBERSIHAN TANGAN
1. Memperbaiki hand hygiene • Program pendidikan dan program
2. Membuat standar nasional pemasangan peningkatan kualitas
dan perawatan alat invasif. multidisiplin.
3. Meningkatkan kebersihan Rumah Sakit. • Membutuhkan pelaksanaan
(terus-menerus).
4. Memperbaiki desain Rumah Sakit.
• Fokus pada merubah kebiasaan.
5. Memperketat kontrol peresepan Antibiotik.
30
KEBERHASILAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RS
Klinis
House Perawat
Keeping
Labora-
Sanitasi
torium
KEBERHASI
LAN PPI
IPSRS K3L
Gizi Farmasi
31
POKOK BAHASAN
I. Pendahuluan
V. Penutup
32
PENUTUP
Tantangan
• Komitmen pimpinan RS untuk menerapkan PPI di RS
• Turnover petugas terlatih PPI tinggi
• Masih terbatasnya anggaran untuk program PPI nasional
• Perubahan Budaya petugas kesehatan kesadaran untuk menurunkan penularan
infeksi terkait pelayanan kesehatan
Tindak Lanjut
• Penguatan PPI melalui pemenuhan standar dan peningkatan kapasitas SDM
• Surveilans HAIS
• Perbaikan sistem pelaporan
• Monitoring dan evaluasi
33
TERIMA KASIH
TERMA KASIH
34