Professional Documents
Culture Documents
BRONKIOLITIS AKUT
Pendahuluan
Bronkiolitis adalah penyakit infeksi respiratorik akut bawah
yang ditandai dengan adanya inflamasi pada bronkiolus,
umumya disebabkan oleh virus.
STATUS PEDIATRIK
Identitas Pasien
• Nama : By. MR
• Umur : 5 bulan/ 16 Februari 2018
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Nama Ayah : Tn. AL
• Nama Ibu : Ny. DW
• Suku Bangsa : Sumatera
• Agama : Islam
• Alamat : Muara Enim
• MRS Tanggal : 16 Juli 2018
Anamnesis
• Tanggal : 16 Juli 2018
• Diberikan oleh : Ibu kandung pasien (Alloanamnesis)
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Keluhan Utama : Sesak napas
• Keluhan Tambahan : Batuk, pilek, demam,
dan ruam pada wajah
• Riwayat Perjalanan Penyakit :
• Kisaran 3 hari sebelum masuk rumah sakit, penderita
demam, tidak terlalu tinggi, penderita masih mau minum
susu, muntah (-), batuk (+) tidak berdahak, pilek (+)
bening. BAB cair (-), belum ada sesak napas.
• Kisaran 1 hari SMRS, penderita masih demam, batuk
(+), pilek (+), muncul sesak napas yang terjadi terus
menerus. Terdapat ruam pada wajah pasien terutama di
pipi. Pasien lalu dibawa berobat ke RSUD H. M. Rabain.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat batuk disertai mengi disangkal
Riwayat sesak napas sebelumnya disangkal
Riwayat Imunisasi
IMUNISASI DASAR ULANGAN
Umur Umur Umur Umur
BCG 1 bulan, scar (+)
DPT 1 2 bulan DPT 2 3 bulan DPT 3 4 bulan
HEPATITIS B 1 2 bulan HEP B 2 3 bulan HEP B 3 4 bulan
PERKUSI AUSKULTASI
Timpan, shifting bising usus (+)
dullness (-) , nyeri normal
ketok (-)
DAFTAR MASALAH
• Sesak napas
• Batuk kering
• Pilek
• Demam subfebris
• Ruam pada wajah
DIAGNOSIS BANDING
• Bronkiolitis akut
• Bronkopneumonia
• Asma bronkial
DIAGNOSIS KERJA
• Bronkiolitis akut
TATALAKSANA
TERAPI FARMAKOLOGIS
• IVFD KAEN IB gtt xx/menit (macro)
• Inj Ceftazidin 2 x 300 mg (IV)
• Inj Dexamethason 3x1 mg (IV)
• Paracetamol syr 3 X ½ cth
• Nebu Ventolin 2 x 1
• Cetirizine drop 2 x 0,2 mg
TERAPI NONFARMAKOLOGIS
• Pemberian O2 2 lpm via nasal kanul
• Konsul fisioterapi
Edukasi
• Pengawasan keadaan umum, tanda vital, distress respirasi, dan
pengawasan jalan napas (isap lendir jika perlu)
• Penjelasan kepada keluarga tentang penyakit, prosedur
pengobatan serta prognosis penderita
• Bila menyusui, posisi anak harus setengah duduk, tidak boleh sambil
ibu berbaring atau anak berbaring
• Bila anak bertambah sesak (RR > 50x/menit) maka sementara anak
dipuasakan telebih dahulu dan dipasang NGT
• Bila anak demam, beri minum ASI yang cukup, dan beri obat
penurun panas
• Edukasi mengenai perlunya menjaga kebersihan lingkungan
rumah dan badan penderita, edukasi tentang penghindaran
dari asap rokok serta kurangnya ventilasi udara dirumah
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
BAB III
TINJAUAN
PUSTAKA
BRONKIOLITIS
Penyakit infeksi respiratorik akut
bawah yang ditadai dengan adanya
inflamasi pada bronkiolus
23
EPIDEMIOLOGI
• 95% kasus terjadi pada anak berusia di
bawah 2 tahun dan 75% diantaranya terjadi
pada anak berusia dibawah 1 tahun.
24
PATOGENESIS
PATOGENESIS
25
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Gejala awal infeksi respiratorik akibat virus: pilek,
batuk, dan demam (tidak terlalu tinggi)
• 1-2 hari kemudian batuk disertai sesak napas
• Dapat ditemukan wheezing, sianosis, grunting,
muntah setelah batuk, rewel, dan ↓nafsu makan
Pemeriksaan Fisik
• Takipnea, takikardi, dan peningkatan suhu
• Obstruksi saluran respiratorik bawah ekspirasi
memanjang hingga wheezing
• Usaha untuk mengatasi obstruksi napas cuping
hidung dan retraksi dinding dada 27
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin kurang bermakna, jumlah leukosit
biasanya normal/ sedikit ↑
• Foto rontgen toraks hiperinflasi dan infiltrat
(patchy infiltrates)
• Untuk menemukan virus kultur virus, rapid
antigen tests, dan pengukuran titer antibodi
• Analisis gas darah (AGD) untuk anak dengan
sakit berat
28
DIAGNOSIS
Asma Bronkial BANDING
• Demam (-)
• Riwayat wheezing berulang
• Adanya riwayat atopi pada keluarga
• Tidak berhubungan dengan batuk dan pilek
Bronkopneumonia
• Demam (+) tinggi
• Rhonki basah halus nyaring pada auskultasi
29
TATALAKSANA
Terapi Suportif
• Pemberian oksigen
• Cairan intravena dan kecukupan cairan
• Penyesuaian suhu lingkungan agar konsumsi
minimal
• Nutrisi
Medikamentosa
• Bronkodilator
• Anti-inflamasi seperti kortikosteroid
• Pencegahan dengan vaksin RSV, RSV
immunoglobuline polyclonal atau humanized
RSV monoclonal antibody (Palivizumab)
30
TATALAKSANA
Panduan Subcomitee on Diagnosis and Management of
Bronchiolitis American Academy of Pediatrics 2006:
1. Diagnosis dan beratnya penyakit bronkiolitis berdasarkan
riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik. Secara rutin tidak
diperlukan pemeriksaan radiologi dan laboratorium.
2. Penatalaksanaan dan evaluasi dinilai faktor risiko beratnya
penyakit.
3. Bronkodilator seharusnya tidak rutin digunakan pada
penatalaksanaan bronkiolitis.
4. Dapat diberikan terapi α-adrenergik atau β-adrenergik dengan
pengawasan ketat.
5. Terapi kortikosteroid seharusnya tidak rutin digunakan.
6. Ribavirin tidak rutin digunakan
31
7. Terapi antibakteri digunakan pada bronkiolitis bersamaan
dengan infeksi sekunder.
8. Bila diberikan Palizumab profilaksis harus diberikan setiap
bulan sampai 5 kali dengan dosis 15 mg/kg per kali secara IM
mulai bulan November/Desember.
9. Harus dinilai hidrasi dan kemampuan minum per oral.
10. Fisioterapi dada seharusnya tidak umum digunakan.
11. Indikasi pemberian oksigen SpO2 <90% pada bayi yang
sebelumnya sehat. Oksigen dapat dihentikan jika SpO2 ≥90%
dan bayi dapat minum dengan baik dan distress respirasinya
ringan.
12. Dianjurkan pemberian ASI pada bayi untuk mengurangi
risiko terjadinya infeksi saluran napas bawah.
13. Bayi harus dihindarkan dari asap rokok.
14. Perlu dilakukan edukasi tentang kebersihan tangan dan cara
desinfeksinya pada petugas kesehatan dan keluarga
dengan alcohol atau sabun antiseptic. 32
Mempunyai
kecenderungan
menerima asma dan
penurunan fungsi paru
Ditandai dengan
penggunaan sel T dan
eosinofil, serta
pelepasan mediator
33
ANALISIS KASUS
BAB IV
ANALISIS KASUS
Pemeriksaan Diagnosis
Anamnesis Fisik Banding
Bronkiolitis
TATALAKSANA
TERAPI FARMAKOLOGIS
• IVFD KAEN IB gtt xx/menit (macro)
• Inj Ceftazidin 2 x 300 mg (IV)
• Inj Dexamethason 3x1 mg (IV)
• Paracetamol syr 3 X ½ cth
• Nebu Ventolin 2 x 1
• Cetirizine drop 2 x 0,2 mg
TERAPI NONFARMAKOLOGIS
• Pemberian O2 2 lpm via nasal kanul
• Konsul fisioterapi
THANK YOU!