Aminoglikosid Menghambat sintesis protein bakteri aerob Gram negatif. Aminoglikosid berdifusi lewat kanal air yang dibentuk oleh porin proteins pada membran luar dari bakteri gram negatif masuk ke ruang periplasmik. Sedangkan transpor melalui membran dalam sitoplasma membutuhkan energi yang bersifat rate limiting, dapat diblok oleh Ca++ dan Mg++, hiperosmolaritas, penurunan pH dan anaerob. Setelah masuk sel, aminoglikosid terikat pada ribosom 30S dan menghambat sintesis protein yang akan mempercepat transpor aminoglikosid ke dalam sel diikuti dengan kerusakan membran sitoplasma, dan disusul kematian sel. Tidak diabsorbsi oleh saluran cerna sehingga tidak dapat diberikan secara oral. Biasanya melalui injeksi intramuscular. Contoh Obat: streptomisin, kanamisin, gentamisin, neomisin, tobramisin, amikasin, netilmisin, dibekasin dan spektinomisin. Mempunyai indeks terapi sempit, dengan toksisitas serius pada ginjal dan Gentamisin • Tersedia dalam bentuk larutan steril dalam vial atau ampul 60 mg/1.5 ml, 80 mg/2ml, 120 mg/3ml dan 280 mg/2ml. Salep atau krim dalam kadar 0,1% dan 0,3%, salep mata 0,3% • Kadar gentamisin, juga aminoglikosida lain perlu dipantau agar mendapat kadar terapi, khususnya pada pasien: • Penyakit ginjal • Fungsi ginjal yang labil • Lanjut usia • Kegemukan • Sepsis • Gagal jantung • Luka bakar • Fibrosis kistik • Dialisis • Obat lain yang berinteraksi dengan aminoglikosida • neonatus Gentamisin • Indikasi: • Antibiotikum spektrum luas dengan aktivitas khas terhadap gram negatif • Infeksi oleh pseudomonas aeruginosa, proteus spp, escheria coli, kelbsiella enterobacter, serratia spp,citribacter spp, streptococcus spp • Sepsis bakterial, infeksi berat pada SSP, infeksi saluran kemih, kulit, tulang dan jaringan lunak • Infeksi kulit ringan, seperti impetigo, folikulitis, pioderma, yang biasanya ditandai dengan adanya nanah. • Infeksi kulit ringan yang berhubungan dengan beberapa kondisi kulit, seperti eksim, psoriasis, luka bakar ringan, lecet, ataupun luka-luka lain • Kontraindikasi : • Pasien usia lanjut • Pasien dengan gangguan ginjal • Efek Samping: - Hipotensi, mual, nefrotoksisitas, ototoksisitas (auditorik maupunvestibular). - Umumnya reversibel, biasanya terjadi 5-7 hari terapi. Gentamisin • Penggunaan gentamisin secara topikal khususnya dalam lingkungan rs perlu dibatasi untuk menghambat perkembangan resistensi pada kuman kuman sensitif • Kadar lembah (trough level) gentamisin yang melebihi 2 μg/ml menunjukkan terjadinya akumulasi obat dalam tubuh akan meningkat kadar toksisitasnya. • Golongan aminoglikosida sekalipun berspektrum luas jangan digunakan pada setiap infeksi kuman karena resistensi terhadap aminoglikosida relatif cepat berkembang, toksisitasnya relatif tinggi dan tersedianya berbagai antibiotik lain yang cukup efektif dan toksistasnya lebih rendah Interaksi Aminoglikosida: contoh Obat Dosis Bentuk sediaan Gentamicin - salep mata : 2-3 kali Salep mata 0,3% (3,5mg) - Salep kulit : 3-4 kali Salep kulit 0,1% (15/30mg) - Tetes mata : 1-2 tetes/ 2-4 jam Tetes mata 0,3%(5/15ml) - Injeksi: d: 4-8 mg/ hari Injeksi 10mg/ml(6/8/10ml) a: 2-2,5mg /kgbb/8 jam Opini • Dengan adanya peningkatan leukosit baik dalam darah maupun urin maka pasien dapat disarankan diberikan antibiotik. • Pasien ini diberikan gentamycin zalf 2x1 (antibiotik spektrum luas golongan aminoglikosida) • Golongan aminoglikosida sekalipun berspektrum luas jangan digunakan pada setiap infeksi kuman karena resistensi terhadap aminoglikosida relatif cepat berkembang, toksisitasnya relatif tinggi • Penggunaan gentamisin secara topikal khususnya dalam lingkungan rs perlu dibatasi untuk menghambat perkembangan resistensi pada kuman kuman sensitif. • Pasien ini sudah dilakukan hasil pemeriksaan kepekaan terhadap antibiotik dan hasilnya pasien peka terhadap antibiotik amikasin, imipenem, cefotaxime, ceftazidime, cefapime, chloramfenikol, ciprofloxacin, cotrimoksasol, gentamycin. Dan dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa pasien ini masih peka terhadap gentamycin dan pasien ini dapat diberikan antibiotik gentamycin.