You are on page 1of 9

Definisi, Etiologi, Klasifikasi, dan

Epidemiologi
Definisi
Kerusakan kulit yg disebabkan kontak dengan
sumber
– panas seperti api, air panas,
– bahan kimia,
– listrik dan radiasi.

Permenkes No 5 tahun 2014 tentang


Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas
Layanan Kesehatan Primer
Insidensi
• Luka bakar karena api sekitar 55% --> sekitar 40% luka bakar
melepuh .
• Luka bakar ringan terjadi sekitar 600/100.000 jiwa/ th.
• Luka bakar parah terjadi dengan tingkat 5/100.000 jiwa/ th.
• Usia pasien mempengaruhi penyebab trauma.
• Pada anak-anak, mayoritas (70%) adalah luka bakar karena
perilaku hiperaktif dan kontak dengan cairan panas.
• Pada remaja dan dewasa muda, penyebab utama luka bakar
karena api dan cairan yang mudah terbakar.
• Pada orang dewasa, luka bakar karena api--> 1/3 dari mereka
mengalami kecelakaan di tempat kerja.
Evers LH, Bhavsar D, Maila P. The biology of burn injury. 2010;:777–83.
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1600-0625.2010.01105.x/full
Klasifikasi Luka Bakar

Derajat / Etiologi Lapisan Penampilan Rasa sakit Waktu


Kedalaman kulit yang penyembuh
terkena an
I Paparan Epidermis Merah Sedang- 3-7 hari
Superficial sinar saja muda, parah
matahari, basah, tidak
cipratan ada bulla
cairan
panas

II a Tumpahan Epidermis + Ada bulla, parah 1-3 minggu,


Superficial cairan dermis merah, perubahan
panas, superfisial basah pigmen
bahan (stratum jangka
kimiawi spt papillare) panjang
asam bisa terjadi
lemah atau
basa lemah
Evers LH, Bhavsar D, Maila P. The biology of burn injury.
2010;:777–83.
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1600-
0625.2010.01105.x/full
Derajat / Etiologi Lapisan Penampila Rasa sakit Waktu
Kedalaman kulit yang n penyembuhan
terkena
II b Api, bahan Epidermis Kering, Minimal 3-6 minggu,
Deep kimia, + dermis putih, tidak bisa
partial listrik, Lapisan ada bulla, meninggalkan
guyuran lebih bekas luka
cairan dalam
panas. (retikulare)

III Api, listrik, Epidermis kering, tidak ada Tidak sembuh


Deep kimia, + dermis+ putih atau rasa sakit sendiri, harus
ledakan, subkutan merah cangkok kulit
membakar atau lebih dengan
diri dalam pembuluh
trombosis

Evers LH, Bhavsar D, Maila P. The biology of burn injury.


2010;:777–83.
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1600-
0625.2010.01105.x/full
Klasifikasi Luka Bakar

Experimental Dermatology
Volume 19, Issue 9, pages 777-783, 14 JUL 2010 DOI: 10.1111/j.1600-
0625.2010.01105.x
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1600-0625.2010.01105.x/full#f1
Permenkes No 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di
Fasilitas Layanan Kesehatan Primer
Menentukan luas luka bakar berdasarkan
“rumus rule of nine”.

Experimental Dermatology
Permenkes No 5 tahun 2014 tentang Volume 19, Issue 9, pages 777-783, 14 JUL 2010 DOI:
10.1111/j.1600-0625.2010.01105.x
Panduan Praktik Klinis Dokter di http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1600-0625.2010.01
105.x/full#f2
Fasilitas Layanan Kesehatan Primer
Kriteria Berat Ringannya luka bakar dapat dipakai
ketentuan berdasarkan American Burn Association, yaitu :
a. Luka bakar Ringan
1. Luka bakar derajat II < 15%
2. Luka bakar derajat II < 10% pada anak-anak
3. Luka bakar derajat III< 2%
b. Luka Bakar Sedang
4. Luka bakar derajat II 15-25% pada orang dewasa
5. Luka bakar II 10-25% pada anak-anak
6. Luka bakar derajat III< 10%
c. Luka Bakar Berat
7. Luka bakar derajat II 25% atau lebih pada orang dewasa
8. Luka bakar derajat II 20% atau lebih pada anak-anak
9. Luka bakar derajat II 10% atau lebih
10. Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki dan
genitalia/perinerium
11. Luka bakar dengan cedera inhalasi, disertai trauma lain
Permenkes No 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis
Dokter di Fasilitas Layanan Kesehatan Primer

You might also like