Professional Documents
Culture Documents
Pada pasien dengan bronkitis kronik, abses dapat terjadi oleh karena
banyaknya mukus pada saluran nafas bawah yang merupakan media kultur
yang sangat baik bagi organism teraspirasi
Dikelilingi jaringan
Panas granulasi
Gangguan
rasa nyaman:
nyeri
Gangguan rasa Proses nekrosis
nyaman : hipertermi
Kelemahan Refleks
fisik Kadar O2 turun batuk
1
Produksi sputum meningkat.
Sputum berbau amis berwarna anchovy
bakteri anaerob putrid abscesses.
Demam (-) tidak menyingkirkan abses paru.
Nyeri dada (+) keterlibatan Pleura.
Akibat komplikasi dari infeksi subdiafragma
gejala abdomen selain gejala di paru.
Bakteremia dari abses paru Kejang-kejang.
1
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis yang didapatkan :
Batuk yang mengeluarkan banyak sputum
mengandung jaringan paru yang mengalami
ganggren.
Sputum biasanya berbau amis dan berwarna
anchovy yang disebabkan bakteri anaerob.
Nyeri dada
Batuk darah ringan sampai masif
1
Demam 40 C.
Pada paru ditemukan kelainan seperti nyeri
tekan lokal pada dada, pada lesi yang disertai
konsolidasi bisa dijumpai penurunan suara napas,
perkusi redup, suara nafas bronkial dan rhonki.
Abses luas, letaknya dekat dinding dada suara
amforik.
Kavitas besar, bronkus masih tetap dalam
keadaan terbuka disertai adanya konsolidasi
sekitar abses suara nafas bronkial atau
amforik.
1
Bila abses paru pecah pergerakan dinding dada
tertinggal pada tempat lesi, fremitus vokal menghilang,
perkusi redup/pekak, bunyi napas menghilang dan
terdapat tanda-tanda pendorongan mediastinum terutama
pendorongan jantung ke arah kontra lateral tempat lesi.
Laboratorium
Bronkoskopi
Radiologi
1
Leukosit tinggi berkisar 10.000- 30.000 mm3
Anemia
Peningkatan LED
Dahak bisa mengandung Spirochaeta, Fusiform
bacilli atau sejumlah besar bakteri baik yang
patogen maupun flora manusia seperti
Streptococcus viridan.
Kultur darah jarang.
Akurasi diagnostik bakteriologi >80%.
10%- 25% dari penyebab abses paru pada orang
dewasa adalah karsinoma bronkogenik, dan 60%
diantaranya dapat didiagnosa dengan
bronkoskopi.
Caraini mempunyai akurasi tinggi untuk
diagnosis bakteriologis, dengan spesifitas
melebihi aspirasi transtrakeal.
Pada hari-hari pertama penyakit gambaran opak
dari satu atau lebih segmen paru, atau hanya berupa
gambaran densitas homogen yang berbentuk bulat.
Kemudian akan ditemukan gambaran radiolusen
dalam bayangan infiltrat yang padat.
Selanjutnya, bila abses tersebut ruptur tampak
kavitas irregular dengan dinding tebal dikelilingi oleh
infiltrat/konsolidasi dan sering ditemukan gambaran
batas cairan dan permukaan udara ( air fluid level)
di dalamnya.
Khas pada abses paru anaerobic kavitas single
(soliter).
Abses paru sekunder (aerobic, noskomial atau
hematogen) lesi multiple.
CT-Scan juga bisa menunjukkan lokasi abses berada
dalam parenkim paru dan membedakannya dari
infark paru atau empiema.
Abses paru pada lobus kiri bawah,
CT scan pada abses paru
segmen superior
Foto rontgen dada lateral
menunjukkan tingkat air fluid level
abses paru
Penyebab infeksi : tuberkulosis, bula infeksi,
emboli septik.
Penyebab bukan infeksi : kavitas oleh karena
keganasan, infark paru, dan vaskulitis.
Istirahat yang cukup.
Diet bubur dengan tinggi kalori tinggi protein.
Bila abses telah mengalami resolusi dapat
diberikan nasi biasa.
Abses paru 4cm rawat inap.
Antibiotik paling baik adalah klindamisin.
Pemberian awal klindamisin dengan dosis 3x600 mg
intravena sampai terjadi perbaikan, kemudian
4x300 mg oral/hari atau diberikan amoksisilin-asam
klavulanat 2x875 mg.
Regimen alternative adalah penisilin G 2-10 juta
unit/ hari, ada yang memberikan sampai dengan 25
juta unit atau lebih/ hari dikombinasikan dengan
streptomisin, kemudian dilanjutkan dengan penisilin
oral 4 x 500-750 mg/ hari.
Antibiotik parenteral diganti ke oral bila pasien tidak
panas lagi dan merasa sudah baikan yaitu dengan
memberikan klindamisin 300-600 mg 3x/hari atau
flagyl 3x500 mg/hari.
Perhatian khusus ditujukan kepada kebersihan
mulut.
Kebersihan mulut yang jelek dan penyakit-
penyakit periondontal bisa menyebabkan
kolonisasi bakteri patogen orofaring yang akan
menyebabkan infeksi saluran napas sampai
dengan abses paru.
Setiap infeksi paru akut harus segera diobati
sebaik mungkin.
Prognosis abses paru simpel terutama tergantung
dari respon inflamasi dan keadaan umum pasien,
letak abses serta luasnya kerusakan paru yang
terjadi, dan respon pengobatan yang diberikan.
Faktor-faktor yang membuat prognosis menjadi
jelek adalah kavitas yang besar, penyakit dasar
atau penyakit penyerta yang berat, status
immunocompromised, umur yang sangat tua,
empiema, nekrosis paru yang progesif, dan abses
paru yang belum mendapat pengobatan dalam
jangka waktu yang lama.