Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
OSHIN
Preceptor :
dr. H. Satryo Waspodo., Sp.RM
Immobilization
Keadaan dimana penderita harus istirahat di tempat tidur, tidak
bergerak secara aktif akibat berbagai penyakit atau gangguan pada
alat/organ tubuh (impairment) yang bersifat fisik atau mental
Tidak bergerak / tirah baring yang terus menerus selama 5 hari
atau lebih akibat perubahan fungsi fisiologis
Proses memperbaiki sendi atau tulang dengan menggunakan splint,
cast, brace untuk mencegah area yang mengalami injuri dari
pergerakan
Etiologi
Gangguan sendi dan tulang
Penyakit reumatik
Penyakit syaraf (Stroke dan Parkinson)
Penyakit jantung dan respiratori
Gangguan penglihatan
Faktor resiko imobilisasi
Pasien dengan penyakit kronis
Usia
Disability
Pemeriksaan fisik
Menilai skeletal tubuh
Menilai tulang belakang
Menilai sistem persendian
Menilai sistem otot
Menilai cara berjalan
Menilai kulit dan sirkulasi perifer
Menilai fungsional pasien
Penilaian
a. KATZ index
b. Barthel index
- Mengendalikan rangsang pembuangan BAB
- Mengendalikan rangsang pembuangan BAK
- Membersihkan diri
- Penggunaan Jamban (masuk dan keluar)
- Makan
- Merubah sikap dari berbaring dan duduk
- Berpindah atau berjalan
- Memakai pakaian
- Naik turun tangga
- Mandi
3 EFEK UTAMA IMOBILISASI
Muscle atrophy &Weakness
Joint contracture
Immobilisasi osteoporosis
Efek imobilisasi
SISTEM EFEK
Metabolic Androgen, growth hormone, parathyroid, insulin, electrolyte, protein, and carbohydrate
metabolism changes
Cognitive & Confusion & disorientasi Penurunan intelektual
behavioral Anxietas & depresi gangguan koordinasi
Penurunan
Penurunan
fungsi
fungsi
cardiovascular
musculoskeletal
& sistem lain
inactivity
Muskuloskeletal effect
Posisi berbaring aktivitas otot minimal krn penurunan dr
force gravitasi & hipokinesia
Immobilisasi
Muscle loss strenght 10-15% / minggu = 1-3%/hari
50% dalam 3-5minggu.
Bila dilihat secara histologis dengan mikroskop elektron
degerasi jaringan serat akan terlihat setelah 6 minggu.
Otot yang pertama mengalami atrofi dan menjadi lemah
(setelah 4-6 minggu): ekstremitas bawah dan batang tubuh.
Prevention and treatment
Melakukan stretching untuk menjaga fungsi normal otot
3 x sehari selama 30 menit
Kontraktur beberapa bulan not full recovery
immobilisasi
Hypoproteinemia
Joint contracture
Kontraktur adalah hilangnya passive / aktive ROM secara
keseluruhan karena keterbatasan sendi, otot dan jaringan
lunak.
Berbagai kondisi terbatasnya gerakan sendi:
Joint pain
Paralisis
Fibrosis Jaringan Kapsular / periaurikular
Kerusakan otot
3 faktor dasar yang berperan dalam berkembangnya
kontraktur
Limb position
Immobilization
of unaffected
parts
Duration of
immobilization
Klasifikasi
Tipe kontraktur
kontraktur secarapenyebab
anatomi
arthrogenic Kerusakan kartilago
Joint incongruent (congenital)
Inflamasi, trauma
penyakit degeneratif sendi, infeksi
Immobilisasi
Synovial proliferasi (inflamasi)
Capsular fibrosis (trauma, imm)
Soft & dense tissue Jaringan periaurikular (trauma, inflamasi,
imobilisasi)
Kulit, subkutan ( trauma, luka bakar, infeksi)
Tendon dan ligamen ( fibrosis, radang)
Myogenic intrinsic Trauma, inflamasi, degenerasi, iskemik (dm)
Terapi:
Bowel training program
- Makanan berserat tinggi dan cairan cukup
- Scheduled post meal toileting
- Penggunaan glyserine atau suposituria
- Stool softener
- Bedside commode or toilet
Sesegera mungkin melakukan aktivitas maksimal,
memberikan dorongan semangat untuk berinteraksi dengan
keluarga dan lingkungan, pendekatan dokter, terapi dan
perawat.
Saran:
Makan banyak buah-buahan,sayur-sayuran.
Efek terhadap Sistem Urinaria
. Sisa urine
Karena posisi baring pasien ini tidak dapat mengosongkan
kandung kemih secara sempurna.
4. Resistive
Latihan aktif di lakukan oleh pasien dengan mendorong atau
menarik tekanan dari arah yang berlawanan
5. Isometric
Latihan di lakukan oleh pasien dengan kontraksi dan relaksasi
otot untuk menjaga otot tersebut dalam posisi diam.
Latihan isometric di lakukan untuk mempertahankan
kekuatan otot jika sendi di imobilisasikan. Kerjasama pasien
sepenuhnya di perlukan
Komplikasi
ISK
Konstipasi
Infeksi paru
Gangguan vascular
Prognosis
Prognosis tergantung pada penyakit yang mendasari
imobilisasi dan komplikasi yang ditimbulkananya.