You are on page 1of 21

Effect of Sucrose Analgesia, for Repeated Painful Procedures,

on Short-term Neurobehavioral
Outcome of Preterm Neonates: A
Randomized Controlled Trial
Oleh:
Hilda Nadhila Hasbi, S.Ked 04054821820118
Azora Khairani Kartika, S.Ked 04054821820119
Ira Yunita, S.Ked 04054821820016

Pembimbing:
dr. Indrayadi, Sp.A (K)

Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Anak


Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang
2018
Outline
General Latar Belakang
Description Tujuan
Metode
Hasil
Kesimpulan
Critical PICO
Appraisal VIA
PENDAHULUAN
• Manajemen nyeri sangat penting pada fase neonatal terutama pada
neonatus yang dirawat dalam unit perawatan intensif  nyeri tidak
hanya menggangu perkembangan dini, tetapi juga perkembangan lanjut
 prosedur yang menyakitkan tanpa diikuti manajemen nyeri yang
optimal dikhawatirkan bisa membawa perburukan pada perkembangan
saraf dari penderita di masa yang akan datang.
• Pemberian sukrosa analgesik seringkali direkomendasikan sebagai
manajemen nyeri non-farmakologis, namun kekhawatiran meningkat jika
pemberian yang dilakukan secara berulang dan lama pada neonatus
dengan usia gestasi kurang, terutama pada perkembangan
neurobehavior dari penderita.
TUJUAN
• Mengevaluasi efek pemberian sukrosa analgesik untuk
prosedur yang menyakitkan berulang pada neonatus kurang
bulan dan efek jangka pendeknya terhadap perubahan
neurobehavior yang dinilai dengan skoring NAPI sesaat setelah
intervensi selesai (7 hari) dan pada usia gestasi 40 minggu.
METODE
Populasi dan Sampel Penelitian
• Diperoleh dari Neonatal Intensive Care Units (NICU),
Rumah Sakit di India Utara.
• Sampel penelitian ini adalah 93 bayi (usia gestasi 32-37
minggu) dengan pemberian intervensi acak sebanyak 47
diberi larutan sukrosa dan 46 sebagai kontrol, yang
kemudian dianalisa dengan skoring NAPI untuk melihat
perkembangan neurobehavior setelah intervensi dilakukan
dan pada usia gestasi 40 minggu.
METODE
Kriteria Inklusi
• Bayi preterm (usia kehamilan 32-37 minggu)
• Stabil secara klinis
Kriteria Eksklusi
• Pasien dengan faktor risiko (sepsis perinatal, paparan opium
maupun sedatif selama kehamilan, anomali kongenital) dan kondisi
tertentu (asfiksia, sepsis, perdarahan intraventrikel, distres napas,
trauma) yang berpotensi memengaruhi stabilitas hemodinamik atau
status neurologis.
Intervensi
• Pasien terdiri dari neonatus dengan usia gestasi 32-37 minggu yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian dibagi menjadi 2 kelompok secara acak
untuk menerima intervensi.
• Pemberian larutan sukrosa steril 24% atau aqua bidestilata steril (0,5 ml dalam
setiap spuit 1 ml) per oral secara acak, untuk setiap prosedur yang berpotensi
menyebabkan nyeri pada neonatus, selama 7 hari pertama penelitian.
• Semua larutan yang digunakan pada penelitian disimpan dalam lemari pendingin
dengan suhu antara 2–8ºC sampai larutan tersebut digunakan; 2 menit sebelum
dilakukan prosedur yang berpotensi menyebabkan nyeri, 0,5 ml larutan sesuai
dengan label bertuliskan nomor serial pasien diberikan per oral pada pasien.
Semua larutan dipersiapkan setiap harinya, dan larutan yang tidak digunakan pada
hari tersebut akan disingkirkan untuk kemudian diganti dengan nomor identik dari
laboratorium di waktu selanjutnya larutan tersebut akan digunakan.
• Setelah 7 hari intervensi dilakukan penilaian dengan skoring NAPI, selanjutnya
dilakukan penilaian pada saat neonatus menginjak usia gestasi 40 minggu.
METODE
• Analisis Data
• Seluruh data pada penelitian dianalisis dengan software SPSS version 17.0.
Dalam studi deskriptif, rata-rata dan standar deviasi dikalkulasikan.
Penelitian menggunakan unpaired dan paired student t-test untuk
membandingkan rata-rata antara grup intervensi dan kontrol.
• Analisis perbandingan dan signifikansi antara nilai MDV dan AO baseline
dan saat usia 40 minggu antara grup intervensi dan kontrol digunakan Chi-
square test dengan p-value <0,05 yang bermakna signifikan secara
statistik. Peneliti berasumsi bahwa penggunaan sukrosa dapat
berpengaruh pada neurobehavioral outcome sebesar 15%, alpha error
sebesar 5%, dan kekuatan 90%. Protokol dalam penelitian sudah diakui
oleh komisi etik institusi.
HASIL
KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pemberian sukrosa
analgesik per oral jika dibandingkan dengan aqua bidestilata steril
sebagai manajemen nyeri non-farmakologi tidak mengarah pada
outcome neurobehavior yang buruk pada bayi-bayi prematur
setelah dinilai dengan skoring NAPI pada usia gestasi 40 minggu.
Penggunaan sukrosa sebagai analgesik pada prosedur yang
berpotensi menyakitkan selama 7 hari intervensi tidak memiliki
efek samping baik mendadak maupun jangka panjang.
CRITICAL APPRAISAL
PICO
• POPULATION
Populasi penelitian ini diambil dari Neonatal Intensive Care Units (NICU)
Rumah Sakit Pendidikan di India Utara. Sampel penelitian ini adalah bayi
preterm yang stabil secara klinis dengan usia gestasi antara 32 minggu–37
minggu yang lahir pada bulan April 2010 sampai April 2011.
Bayi dengan faktro risiko atau tanda dan gejala dari kondisi yang berpotensi
memengaruhi stabilitas hemodinamik atau status neurologis, dikategorikan
dalam kriteria eksklusi.

• INTERVENTION
Subyek penelitian diberikan larutan sukrosa steril 24% (0,5 ml dalam setiap
spuit 1 ml) per oral secara acak, untuk setiap prosedur yang berpotensi
menyebabkan nyeri pada neonatus, selama tujuh hari pertama penelitian.
Setelah 7 hari intervensi dilakukan assessment pada pasien dengan skoring
NAPI, lalu setelah mencapai usia gestasi 40 minggu dilakukan assessment
dengan skoring NAPI untuk melihat apakah terdapat perubahan
neurobehavior dari subyek penelitian
PICO
• COMPARISON
Pada penelitian ini, pembanding sebagai kontrol ialah dengan pemberian aqua
bidestilata steril (0,5 ml dalam setiap spuit 1 ml) per oral secara acak, untuk
setiap prosedur yang berpotensi menyebabkan nyeri pada neonatus, selama
tujuh hari pertama penelitian. Setelah itu dilakukan penilaian perubahan
neurobehavior dengan menggunakan skoring NAPI.

• OUTCOME
• Hasil penelitian ini menyatakan pemberian analgesik sukrosa per oral jika
dibandingkan dengan aqua bidestilata, tidak mengarah pada perubahan
neurobehavioral yang buruk pada bayi prematur saat dinilai dengan skoring
NAPI (MDV dan AO) pada usia gestasi 40 minggu. Tidak terdapat perbedaan
signifikan pada munculnya adverse effect (menurunnya heart rate atau saturasi
oksigen) antara kedua grup studi.
VALIDITY
Apakah fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian?
• Ya, fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengevaluasi efek neurobehavior jangka pendek dari
pemberian analgesik sukrosa sebagai manajemen nyeri pada neonatus.

Apakah subjek penelitian diambil dengan cara yang tepat?


• Ya. subyek penelitian ini diambil dengan cara yang sesuai yaitu secara
randomized control trial. Subyek penelitian adalah pasien NICU Rumah Sakit
Pendidikan di India Utara. Neonatus yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi diikutkan dalam penelitian ini dan telah disetujui oleh komisi etik
institusi dan mendapatkan persetujuan tertulis dari orang tua pasien.
Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian?

• Ya, data yang dikumpulkan sudah sesuai dengan tujuan penelitian.


Pengambilan subyek penelitian dengan mengeksklusikan pasien dengan faktor
risiko dan kondisi tertentu yang bisa memengaruhi stabilitas hemodinamik
atau status neurologis agar tidak terjadi bias pada pengolahan hasil penelitian.

Apakah penelitian ini mempunyai jumlah subjek yang cukup untuk meminimalisir
kebetulan?
• Ya, penelitian ini mempunyai jumlah subjek yang cukup untuk meminimalisir
kebetulan, karena 93 dari 152 sampel yang dianalisis telah melalui proses
eksklusi, follow up, dan monitoring cukup ketat. Penelitian ini dapat dikatakan
mewakili population mean yang aktual karena nilai interval kepercayaannya
lebih besar atau sama dengan 95% (95% CI: 91-99).
Apakah analisa data dilakukan cukup baik?
• Ya, analisis data pada penelitian ini sudah dilakukan dengan cukup baik.
Penelitian menggunakan unpaired dan paired student t-test untuk
membandingkan rata-rata antara grup intervensi dan kontrol. Analisis
perbandingan dan signifikansi antara nilai MDV dan AO baseline dan saat
usia 40 minggu antara grup intervensi dan kontrol digunakan Chi-square
test dengan p-value <0,05 yang bermakna signifikan secara statistik.
IMPORTANCE
Apakah penelitian ini penting?

• Ya, penelitian ini penting. Manajemen nyeri menjadi hal yang penting
pada fase neonatal. Pajanan terhadap nyeri tanpa manajemen yang
efektif tidak hanya mengganggu perkembangan dini, tetapi juga
perkembangan lanjut. Pada pemberian sukrosa sebagai manajemen nyeri
non-farmakologis dan pengaruhnya pada perubahan neurobehavioral
didapatkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan untuk perburukan
perilaku, sehingga pemberian sukrosa ini bisa dipertimbangkan sebagai
terapi non-farmakologi pada manajemen nyeri neonatus.
APPLICABALITY
Apakah penelitian ini dapat diaplikasikan?
• Ya, penelitian ini dapat diaplikasikan, terutama karena
ketersediaan sukrosa sebagai analgesik pada neonatus
yang dapat ditemukan pada rumah sakit dan memiliki efek
samping yang aman terutama pada penggunaan dosis
tunggal dalam penatalaksanaan nyeri pada neonatus,
namun masih tetap harus dipertimbangkan terkait dengan
keamaanan administrasi sukrosa pada prosedur
tatalaksana nyeri yang dilakukan secara kontinuitas.
KESIMPULAN
Jurnal ini valid, penting, dan dapat diaplikasikan.

You might also like