You are on page 1of 16

APLIKASI KONSUMSI TELUR TERHADAP PENINGKATAN KADAR

HEMOGLOBIN (HB)
PADA REMAJA PUTRI YANG MENGALAMI ANEMIA
DI SMA GRAFIKA RADEN UMAR SAID KUDUS

Oleh :
Aini Zahroh
NIM : IV.12.3008

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
 Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-
perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif
dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual
dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi
endokrin.

 Masalah kesehatan adalah masalah yang sangat penting dan


selalu menjadi topik pembicaraan yang tak henti-henti.
Kesehatan menjadi hal yang paling penting dalam
mendukung kehidupan manusia (Grafindo, 2007).
Next.....
• Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada
tingkat kesehatan masyarakat, misalnya penurunan
konsentrasi belajar, risiko melahirkan bayi dengan BBLR,
penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah
dilakukan menunjukkan kelompok remaja
menderita/mengalami banyak masalah gizi. Masalah gizi
tersebut salah satunya adalah anemia (Arisman, 2010).
Anemia masih dianggap masalah kesehatan sampai saat
ini. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) anemia
muncul karena kekurangan zat besi. Penyakit ini
menempati urutan teratas penyebab kematian.
Diperkirakan 4-5 milyar penduduk dunia (sekitar 66%-80%
penduduk dunia) menderita anemia karena kekurangan
zat besi (Yatim, 2013).
Next.....

 Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di SMA


Grafika Raden Umar Said Kudus pada bulan Desember 2016 pada 10
remaja putri yang mengalami anemia didapatkan 4 remaja putri yang
mengkonsumsi makanan yang baik yang memenuhi kriteria gizi
remaja yang terdiri dari kalori, protein, zat besi dan kandungan
vitamin sehingga kadar haemoglobin normal sedangkan 6 remaja
putri yang mengalami anemia tidak mengkonsumsi makanan yang
baik.

 Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk melakukan


penelitian dengan judul Aplikasi konsumsi telur terhadap
peningkatan kadar hemoglobin (Hb) pada remaja putri yang
mengalami anemia di SMA Grafika Raden Umar Said Kudus.
RUMUSAN MASALAH
Survey pendahuluan yang diketahui adanya remaja putri yang
mengalami anemia ringan dan sedang dengan berbagai macam
penyebabnya membuat peneliti tertarik untuk membuktikan
apakah konsumsi telur dapat meningkatkan kadar hemoglobin
(Hb) pada remaja putri yang mengalami anemia di SMA Grafika
Raden Umar Said Kudus ?

PERTANYAAN PENELITIAN
1. Bagaimana kadar Hb remaja putri sebelum aplikasi
konsumsi telur di SMA Grafika Raden Umar Said Kudus ?

2. Bagaimana kadar Hb remaja putri sesudah aplikasi


konsumsi telur di SAMA Grafika Raden Umar Said Kudus ?
TUJUAN

TUJUAN TUJUAN
UMUM KHUSUS

Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Rumah Sakit

KEASLIAN PENELITIAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kata remaja berasal dari bahasa latin
adolescentia yang berarti remaja yang
REMAJA mengalami kematangan fisik, emosi, mental
dan sosial. Menurut World Health
Organitation (WHO) batasan remaja adalah
usia 10-19 tahun, sementara United Nations
(UN) menyebutnya sebagai anak muda
(youth) untuk usia 15-24 tahun. Ini
kemudian disatukan dalam batasan kaum
muda (young people) yang mencakup usia
10-24 tahun (Proverawati & Kusuma,
2011).

Anemia adalah suatu kondisi medis di mana


jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang
dari normal. Kadar hemoglobin normal
ANEMIA umumnya berbeda pada laki-laki dan
perempuan. Untuk pria anemia biasanya
didefinisikan sebagai kadar hemoglobin kurang
dari 13,5 gram/100 ml dan pada wanita sebagai
hemoglobin kurang dari 12 gram/100 ml
(Proverawati, 2011).
Telur merupakan salah satu bentuk reproduksi
TELUR makhluk hidup, khususnya hewan yang tidak
memiliki telinga, seperti ikan, reptile dan
unggas. Telur yang dikenal dan banyak
dikonsumsi masyarakat saat ini berasal dari
produk peternakan unggas, yang memiliki
kandungan gizi lengkap dan mudah dicerna.
Telur merupakan salah satu sumber protein
hewani di samping daging, ikan, dan susu. Telur
sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak dalam
masa pertumbuhan, ibu hamil maupun
menyusui, serta mereka yang sedang dalam
masa penyembuhan dari suatu penyakit.
Sehingga dengan demikian, telur sangat
bermanfaat dalam kehidupan manusia
(Suprapti, 2010).
Kerangka Teori
BAB III
METODE PENELITIAN
• Variabel Independent
(Aplikasi konsumsi telur)

• Variabel Dependent
Variabel (peningkatan kadar hemoglobin (Hb)
pada remaja putri yang mengalami
Penelitian anemia)

HIPOTESIS PENELITIAN

Ha : Ada perbedaan Aplikasi konsumsi telur terhadap peningkatan kadar


hemoglobin (Hb) pada remaja putri yang mengalami anemia

Ho : Tidak ada perbedaan Aplikasi konsumsi telur terhadap peningkatan


kadar hemoglobin (Hb) pada remaja putri yang mengalami anemia
Kerangka Konsep

Peningkatan kadar
Konsumsi Telur
hemoglobin (Hb)
control group pre
Jenis Penelitian
test-post test

Pendekatan Waktu case control study


Pengumpulan Data

data primer dan


data sekunder.
semua siswi kelas XI
SMK Raden Umar
Populasi Said Gebog Kudus
sebanyak 71 orang
diambil pada tahun
2016.

Sampel 18 orang

RANDOM
Teknik
SAMPLING
sampel
Variabel
No Definisi Operasional Alat ukur Kategori Skala
Penelitian
1. Peningkata Kadar Stik HB dan 1. Meningkat Nominal
Kadar Hb hemoglobin Easy Touch 2. Tidak
sesudah diberi HB Meningkat
perlakuan -
sebelum diberi
perlakuan

2. Konsumsi Mengkonsumsi telur Checklist 1. Diberikan Nominal


Telur untuk meningkatan 2. Tidak
kadar Hb diberikan
Diberikan 2x sehari
pada bulan februari
selama seminggu
7. Instrumen Penelitian : Instrumen penelitian yang digunakan
adalah Stik HB, Easy Touch HB dan kuesioner

8. Teknik Pengolahan dan Analisa Data


Analisa data dengan analisa univariat dan bivariat
Pengolahan Data :
a. Editing
b. Coding
c. Scoring
d. Tabulating

9. Etika Penelitian
A. Informed consent
B. Anonimity (tanpa nama)
C. Confidentiality (kerahasiaan)
TERIMA
KASIH

You might also like