You are on page 1of 41

PROSES KEPERAWATAN

KELUARGA
Prodi D-III Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Lukman Nulhakim
NURSING PROCESS

ASSESSMENT

DIAGNOSIS

EVALUATION
PLANNING

INTERVENTIONS
PENGKAJIAN
 Tahapan terpenting dalam proses keperawatan

 Awal bagi perawat untuk mengidentifikasi data-data


pada keluarga
 Tindakan pemantauan secara langsung pada manusia
untuk memperoleh data tentang klien dengan maksud
menegaskan kondisi penyakit dan masalah kesehatan
klien (Yura & Walsh, 1998)
 Proses berkelanjutan
MODEL PENGKAJIAN
Model Friedman
Merupakan pendekatan terpadu dengan
menggunakan teori sistem umum, teori
perkembangan keluarga, teori struktual dan
fungsional.

Model Calgary
Berdasarkan teori sistem, komunikasi dan
konsep berubah.
MODEL PENGKAJIAN
 Model Friedman
6 kategori/bidang dalam memberikan
pertanyaan saat pengkajian:
1. Data pengenalan keluarga
2. Riwayat dan tahap perkembangan
keluarga
3. Data lingkungan
4. Struktur keluarga
5. Fungsi keluarga
6. Koping keluarga
 ModelCalgary
berdasarkan:
 Teori sistem  memberikan kerangka kerja
bahwa keluarga sebagai bagian dari
suprasistem dan terdiri dari beberapa
subsistem
 Komunikasi  teori bagaimana individu
melakukan interaksi secara berkelanjutan
 Konsep berubah  menjadikan kerangka
kerja bahwa perubahan satu anggota
keluarga akan mempengaruhi kesehatan
anggota keluarga yang lainnya
TAHAPAN PENGKAJIAN
PENJAJAKAN TAHAP I
1. Data umum

2. Riwayat dan tahapan perkembangan

3. Lingkungan

4. Struktur keluarga

5. Fungsi keluarga

6. Stress dan koping keluarga

7. Harapan keluarga

8. Data tambahan

9. Pemeriksaan fisik
PENJABARAN PENJAJAKAN TAHAP 1
1. Data Umum
Nama KK, Alamat, Komposisi keluarga, tipe
keluarga, suku, agama, status sosial ekonomi,
aktifitas rekresasi keluarga.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan


 Tahap perkembangan keluarga saat ini.
 Tahap perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi.
 Riwayat keluarga inti
 Riwayat keluarga sebelumnya (pihak suami
dan istri)
PENJABARAN…
3. Lingkungan
 Karakteristik rumah (buat denah
rumah)
 Karakteristik tetangga dan komunitas

 Mobilitas geografis keluarga

 Perkumpulan keluarga dan interaksi


dengan masyarakat.
 Sistem pendukung keluarga
PENJABARAN…
4. Struktur keluarga
 Pola komunikasi keluarga
 Struktur kekuatan keluarga
 Struktur peran keluarga (formal dan
informal)
 Nilai dan norma keluarga
5. Fungsi Keluarga
 Fungsi afektif (memenuhi kebutuhan
psikologis anggota keluarga)
 Fungsi sosialisasi (memfasilitasi
sosialisasi primer pada anggota
keluarga)
 Fungsi perawatan kesehatan
PENJABARAN…
6. Stres dan Koping Keluarga
 Stresor jangka pendek dan panjang
serta kekuatan keluarga.
 Kemampuan keluarga berespon
terhadap situasi/stresor
 Strategi koping yang digunakan

 Strategi adaptasi disfungsional

7. Pemeriksaan fisik (head to toe)


8. Harapan keluarga
Harapan keluarga saat ini dan kedepan,
terkait masalah yang dialami.
PENJAJAKAN TAHAP II

 Pengumpulan data-data yang berkaitan


dengan ketidakmampuan keluarga dalam
menghadapi masalah kesehatan  untuk
menegakkan dx keperawatan
CON’T…
Ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi
masalah:
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan
 Pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, identifikasi tingkat keseriusan
masalah pada keluarga, persepsi
keluarga terhadap masalah.
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil
keputusan
 Sejauh mana keluarga mengerti mengenai sifat
dan luasnya masalah.
 Masalah dirasakan keluarga?
 Keluarga menyerah terhadap masalah yg
dialami ?
 Takut akan akibat ?
 Sikap negatif terhadap masalah kesehatan ?
 Fasilitas kesehatan terjangkau ?
 Kurang percaya terhadap tenaga kesehatan?
 Informasi yang salah ?
CON’T…
3. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit
 Bagaimana keluarga mengetahui keadaan
sakit ?
 Cara-cara perawatan yang sudah dilakukan
keluarga,
 Cara- cara pencegahan
 Sikap keluarga terhadap anggota yg sakit.
4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan
 lingkungan fisik, lingkungan psikologis
5. Ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas kesehatan
 Pelayanan kesehatan yang biasa
dikunjungi oleh keluarga,
 Frekuensi kunjungan
 Kepercayaan keluarga terhadap petugas
kesehatan.
 Pengalaman kurang baik.
ANALISA DATA
 Kegiatan pemilihan data dalam rangka proses
klarifikasi dan validasi informasi untuk
mendukung penegakan dx keperawatan keluarga
yang akurat

 Review data yang dapat menghubungkan antara


penyebab dan masalah yang ditegakkan

 Menghubungkan data dari pengkajian yang


berpengaruh kepada munculnya suatu masalah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
KELUARGA
Kumpulan pernyataan, uraian dari hasil wawancara,
pengamatan langsung dan pengukuran dengan
menunjukkan status kesehatan mulai dari potensial,
resiko tinggi, sampai masalah aktual.

Tipe Diagnosa Keperawatan Keluarga


 Aktual
 Resiko Tinggi
 Potensial
 Wellness
JENIS & KOMPONEN DX KEPERAWATAN
KELUARGA

Resiko Potensial/
Aktual tinggi sejahtera

Komponen Dx keperawatan
 Masalah

 Etiologi

 Tanda dan gejala


MENETAPKAN ETIOLOGI
Diangkat dari 5 tugas keluarga:
 KMK mengenal masalah kesehatan
 KMK mengambil keputusan
 KMK merawat anggota keluarga
 KMK memodifikasi lingkungan
 KMK memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada
CONTOH DIAGNOSA KEPERAWATAN
Masalah kesehatan yg dialami anggota keluarga
Misalnya : 1. Hipertensi
2. Nyeri sendi
Sehingga masalah keperawatan yang ditemukan adalah :
1. Hipertensi
 Gangguan perfusi cerebral, Gangguan rasa nyaman,
Resiko cedera
2. Nyeri Sendi
 Gangguan rasa nyaman, keterbatasan pergerakan,
resiko cedera.

Maka diagnosa keperawatan keluarga yang bisa diangkat


adalah sbb :
Diagnosa Keperawatan Keluarga
Aktual
Gangguan perfusi cerebral pada keluarga Bpk. A
khususnya Ibu N berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan hipertensi.
Resiko
Resiko cedera pada keluarga Bpk. A khususnya pada
Ibu N berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan
hipertensi.
Potensial
Potensial peningkatan kemampuan keluarga Bpk A
dalam meningkatkan kesehatan kardiovaskuler pada
Ibu N.
PRIORITAS MASALAH
Kriteria Bobot Pembenaran
Sifat Masalah 1 Mengacu pada
Aktual (3) masalah yang
ResikoTinggi (2) sedang terjadi,
Potensial (1) baru menunjukkan
tanda dan gejala
atau dalam kondisi
sehat
CON’T…

Kriteria Bobot Pembenaran


Kemungkinan 2 Mengacu pada:
masalah untuk di Pengetahuan
ubah keluarga, sumber
Mudah (2) daya keluarga,
Sebagian (1) sumber daya
Tidak dapat (0) perawat, sumber
daya lingkungan
CON’T…
Kriteria Bobot Pembenaran
Potensial masalah 1 Mengacu pada: Berat
untuk di cegah ringannya masalah,
Tinggi (3) jangka waktu terjadinya
Cukup (2) masalah, tindakan yang
Rendah (1) akan dilakukan, kelompok
resiko tinggi yang bisa
dicegah
CON’T…
Kriteria Bobot Pembenaran
Menonjolnya 1 Mengacu pada:
masalah Persepsi keluarga
Segera diatasi (2) terhadap masalah
Tidak segera
diatasi (1)
Tidak dirasakan
ada masalah (0)
CARA PENGHITUNGAN
 Skor/ angka tertinggi dikalikan dengan bobot
 Jumlahkan skor

 Skor tertinggi menjadi masalah prioritas

Skor
X Bobot =
Angka tertinggi
RENCANA KEPERAWATAN
KLASIFIKASI INTERVENSI

Suplemental Fasilitatif

Developmental
CON’T…
MENETAPKAN TUJUAN INTERVENSI

Perilaku Lebih mengarah pada


merugikan  kemandirian klien dan
menguntungkan keluarga

TUM
Setelah dilakukan
kunjungan keluarga Lebih menekankan
bersihan jalan nafas pada pencapaian akhir
pada An. A dengan ISPA sebuah masalah
kembali normal
CON’T…
TUK

Setelah dilakukan tindakan


Menekankan selama 1x45 menit diharapkan
pada pencapaian keluarga mampu:
hasil dari 1. Menyebutkan arti gizi
masing- masing 2. Menyebutkan arti kurang gizi
kegiatan 3. Menyebutkan jenis-jenis
makanan yang bergizi
4. Menyebutkan penyebab
malnutrisi pada anak
MENETAPKAN INTERVENSI
 Rencana tindakan yang disusun harus berorientasi
pada pemecahan masalah
 Rencana tindakan yang dibuat dapat dilakukan
mandiri oleh keluarga
 Rencana tindakan yang dibuat berdasarkan masalah
kesehatan
 Rencana tindakan sederhana dan mudah dilakukan
 Rencana tindakan perawatan dapat dilakukan secara
terus-menerus oleh keluarga
DOMAIN INTERVENSI
Domain
Kognitif

Domain
Afektif
Keluarga

Domain
Psikomotor
HAMBATAN- HAMBATAN INTERVENSI
 Kurangnya informasi yang diperoleh keluarga
 Tidak menyeluruhnya informasi yang diterima oleh
keluarga
 Informasi yang diperoleh keluarga tidak dikaitkan
dengan masalah yang dihadapi
 Keluarga tidak mau menghadapi situasi

 Keluarga berusaha mempertahankan pola kebiasaan


yang sudah ada
 Kegagalan mengaitkan tindakan dengan sasaran
keluarga
 Kurang percaya pada tindakan yang diusulkan
IMPLEMENTASI
Prinsip :
 Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang
dibuat
 Implementasi dilakukan dengan tetap memperhatikan
prioritas masalah
 Kekuatan-kekuatan keluarga jangan diabaikan
 Pendokumentasian implementasi keperawatan keluarga
jangan terlupakan dengan menyertakan tanda tangan
petugas bentuk tanggung jawab dan tanggung gugat
profesi
KRITERIA EVALUASI
 Evaluasi Struktur
 Evaluasi Proses
 Evaluasi Hasil
KRITERIA EVALUASI
 Evaluasi struktur
berhubungan dengan tenaga atau bahan yang
diperlukan dalam suatu kegiatan
c/
1. Penguasaan materi bagi petugas
2. Sumber - sumber keluarga
3. Penyediaan media untuk keluarga
4. Tersedianya tempat
KRITERIA…
 Evaluasi proses
evaluasi yang dilakukan selama kegiatan
berlangsung
c/
1. Penyuluhan sesuai dengan strategi penyampaian
2. Waktu pelaksaan tepat
3. Keluarga antusias saat penyuluhan berlangsung
KRITERIA…
 Evaluasi hasil
merupakan hasil dari pemberian asuhan
keperawatan
c/
1. Keluarga mampu menyebutkan kembali
pengertian ISPA
2. Keluarga mampu mendemonstrasikan cara
mengompres yang benar
METODE- METODE EVALUASI
 Observasi langsung

 Memeriksa laporan atau dokumentasi

 Wawancara atau angket

 Latihan simulasi
Terima Kasih
CASE STUDY

Keluarga Bapak S mempunyai anak J (3 tahun). Sejak pagi


anak J buang-buang air sudah 5 kali dengan konsistensi
cair, agak berlendir, dan sedikit berbusa. Berat badan anak
J 12 Kg. Pada saat perawat berkunjung ke rumah Bapak S,
anak J tampak pucat, lesu, dan lemah. Ketika ditanyakan
pada ibu W apa yang sudah dilakukan untuk anak J, ibu
mengatakan bahwa ia belum melakukan apa-apa dan
menganggap bahwa buang-buang air anak J merupakan
pertanda bahwa anak J akan pintar

You might also like