You are on page 1of 18

Morbili

Agitha Billy Laksana Duarsa


10542035212

Pembimbing :
dr. Hj. Nirwana Loddo, Sp.A

Bagian Anak
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Makassar
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama :N
No.Rm : 59 89 23
Tanggal lahir : 9 Juli 2005
Umur : 11 tahun 5 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : jl Kandea
Agama : Islam
ANAMNESIS

• Keluhan utama : Demam

• Anamnesis terpimpin:
Pasien umur 11 tahun 5 bulan masuk rumah sakit dengan keluhan demam sejak 2 hari
yang lalu, demam dirasakan terus-menerus, kejang (-), menggigil (+), sakit kepala (-), batuk (-), flu
(-), mual (-), muntah (-).
• BAB : belum bab 2 hari
• BAK : lancar, berwarna kuning

• Selera makan : kurang

• Selera minum : kurang

• Riwayat penyakit sebelumnya tidak ada

• Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak ada

• Status Imunisasi lengkap


PEMERIKSAAN FISIK
Status present Status generalis

• Keadaan umum : Sakit • Pucat : (-)


sedang/compos mentis/ gizi baik

• Berat Badan : 96 kg • Cyanosis : (-)

• Panjang Badan : 148,5 cm • Tonus : Baik

• Status Gizi : baik • Ikterus : (-)

• Turgor : Baik

Tanda Vital • Busung : (-)

• Nadi : 95x/ menit • Kepala : Normocephal


• Pernapasan : 28 x/menit
• Muka : simetris
• Suhu : 39,90 C
• Rambut : Hitam, tidak mudah di cabut

• Ubun ubun besar: menutup (+)


PEMERIKSAAN FISIK
• Telinga : otore (-) Thorax
• Mata : conjungtivitis (-) cekung (-)
• Inspeksi :
• Hidung : Rinore (-)
Simetris kiri dan kanan
• Bibir : kering (-)
Retraksi dinding dada (-)
• Lidah : kotor (-)
• Palpasi : Vocal fremitus : TDE
• Sel. Mulut: stomatitis (-)
• Perkusi: Sonor
• Leher : Kaku kuduk (-)

• Kulit : Peteki (-), ruam makulopapuler • Auskultasi Bunyi Pernapasan :


diseluruh permukaan kulit vesikuler Bunyi tambahan: Rh -
Wh -/-
• Tenggorok : TDE

• Tonsil : TDE
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen • Perkusi :
• Inspeksi :
Batas kiri : linea midclavicularis sinistra
Datar, ikut gerak napas
• Palpasi : Batas kanan : line parasternalis dextra
Limpa : tidak teraba Batas atas ICS III sinistra
Hati : tidak teraba
• Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II
Nyeri tekan (-) murni, regular Bising jantung (-)
• Perkusi : Tympani
Alat kelamin : Tidak dievaluasi
• Auskultasi : Peristaltik kesan normal
Jantung • Tasbeh (-)
• Inspeksi:
• Col. Vertebralis : skoliosis (-) Gibbus (-)
Ictus cordis tidak tampak
• KPR : +/+ kesan normal
• Palpasi :
Ictus cordis tidak teraba • APR : +/+ kesan normal
Diagnosis Penatalaksanaan
• Infus Asering 16 tpm
• Ceftriaxone 1 gr/hr
• Dexametazone
• Sanmol 380mg/8j
• Ambroxol 3 x 1
• Yudavil 1 x 1
• Salisil U 3 x 1
• Cetirizine 1 x 1
• Isprinol 3 x 1 C
• Lafidril 3 x 1 C
• Little U 1 x 1
FOLLOW UP
PEMBAHASAN
Campak, measles atau rubeola adalah penyakit virus akut
yang disebabkan oleh virus campak. Penyakit ini sangat
infeksius, dapat menular sejak awal masa prodromal sampai
lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam. Penyebaran
infeksi terjadi dengan perantara droplet

EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan laporan Dirjen PP&PL Depkes RI tahun 2014,
masih banyak kasus campak di Indonesia dengan jumlah kasus
yang dilaporkan mencapai 12.943 kasus. Frekuensi KLB
sebanyak 173 kejadian dengan 2.104 kasus. Sebagian besar kasus
campak adalah anak-anak usia pra sekolah dan usia SD.
Selama periode 4 tahun, kasus campak lebih banyak terjadi pada
kelompok umur 5-9 tahun dan kelompok umur 1-4 tahun
dengan proporsi masing-masing sebesar 30% dan 27,6%
PATOGENESIS
Penyebaran virus melalui batuk
dan bersin
Virus aktif & menular diudara atau
permukaan yg terinfeksi hingga 2 jam

Virus terhiruo di udara yg berasal


dari si penderita

Manifestasi klinis
Masuk ke saluran pernapasan &
melekat di sel-sel epitel saluran napas

Selanjutnta virus terdapat di pembuluh


Virus bereplikasi & menyebar ke darah, saluran pernapasan dan organ
kelenjar limfe regional (uremia tubuh lainnya.
primer

Terjadi multipikasi virus di sistem RES Menyebar keseluruh tubuh (viremia


(lien, hepar & kel. Limfe) serta ditempat sekunder) terutama di kulit & saluran
awal melekatnya virus pernapasan
MANIFESTASI KLINIS
• Masa prodromal antara 2-4 hari ditandai dengan demam 38,4 – 40,6’C, koriza,
batuk, konjungtivitis, diare, bercak koplik (Bercak koplik timbul 2 hari sebelum
dan sesudah erupsi kulit, terletak pada mukosa bukal posterior berhadapan dengan
geraham bawah, berupa papul warna putih atau abu-abu kebiruan di atas dasar
bergranulasi atau eritematosa)

• Stadium Eksantema timbul pada hari ke 3-4 masa prodromal. (ruam makulopapular
dengan penyebaran sentrifugal yang dimulai dari batas rambut di belakang telinga,
kemudian menyebar ke wajah, leher, dada, ekstremitas atas, bokong, dan akhirnya
ekstremitas bawah)

• Stadium penyembuhan (konvalesens): setelah 3-4 hari umumnya ruam berangsur


menghilang sesuai dengan pola timbulnya. Ruam kulit menghilang dan berubah
menjadi kecoklatan yang akan menghilang dalam 7-10 hari.
Gambar 1 : Penderita campak pada anak.
Sumber : http://emedicine.medscape.com

Gambar 2: Bercak koplik pada buccal posterior pasien measles


Sumber : http://emedicine.medscape.com
DIAGNOSIS
Anamnesis

• Demam tinggi, batuk, pilek, mata merah

• Diare

• Ruam makulopapular

• Riwayat kontak

• Riwayat imunisasi

Pemeriksaan Fisik

• faring merah nyeri menelan stomatitis, dan konjungtivitis. Tanda patognomonik timbulnya enantem mukosa pipi didepan molar tiga disebut
bercak koplik

• Ruam Makulopapuler

Pemeriksaan Penunjang

• Darah tepi : jumlah leukosit normal atau meningkat apabila ada komplikasi infeksi bakteri

• Pemeriksaan untuk komplikasi

Ensefalopati dilakukan pemeriksaan cairan serebrospinal, kadar elektrolit darah dan analisis gas darah

Enteritis : feses lengkap

Bronkopneumonia : dilakukan pemeriksaan foto dada dan analisis gas darah.


DIAGNOSIS PENATALAKSANA
BANDING AN

• Eksantema subitum Pengobatan bersifat suportif, terdiri


dari pemberian cairan yang cukup,
• Rubella suplemen nutrisi, antibiotik
diberikan apabila terjadi infeksi
• Ruam Karena Obat sekunder, antikonvulsi apabila
terjadi kejang, dan pemberian
vitamin A
PENCEGAHAN

Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi campak ataupun


vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella). Sesuai jadwal
imunisasi rekomendasi IDAI tahun 2014, vaksin campak
diberikan pada usia 9 bulan. Selanjutnya, vaksin penguat
dapat diberikan pada usia 2 tahun. Apabila vaksin MMR
diberikan pada usia 15 bulan, tidak perlu vaksinasi campak
pada usia 2 tahun. Selanjutnya, MMR ulangan diberikan
pada usia 5-6 tahun.13 Dosis vaksin campak ataupun vaksin
MMR 0,5 mL subkutan
THANK
YOU
Wassalamu Alaikum.wr.wb

You might also like