Professional Documents
Culture Documents
OS PTERIGIUM
STADIUM I
Miranda Natalia
C111 13006
Pembimbing residen :
dr. Riska
Supervisor :
Dr. dr. Habibah S.Muhiddin, Sp.M (K)
Identitas Pasien
• Nama : Tn. I
• Umur : 32 tahun
• JenisKelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Alamat : Makassar
• No. Rekam Medik : 099840
• Pekerjaan : TNI Angkatan Darat
• Tanggal Periksa : 21 Mei 2018
• Rumah Sakit : RS Unhas
Anamnesis
• Keluhan utama :
Adanya selaput yang tumbuh pada mata kiri
• Anamnesis Terpimpin:
Dialami sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu. Pasien merasakan
adanya selaput yang tumbuh pada mata kiri terjadi secara perlahan
,awalnya tidak bergejala namun semakin lama semakin menebal dan
menimbulkan rasa mengganjal pada mata. Keluhan tidak disertai
penurunan peglihatan. Riwayat mata merah ada ,gatal kadang ada pada
mata kiri,nyeri pada mata kiri ada, kotoran mata berlebih tidak ada, air
mata berlebih tidak ada, rasa silau tidak ada dan bengkak tidak ada.
Keluhan tersebut baru pertama kali dirasakan
Anamnesis Lanjutan
• Riwayat pengobatan diberi tetes mata yaitu Cendo Lyteers 4x1
• Riwayat sering terpapar sinar matahari ada.
• Riwayat trauma sebelumnya tidak ada.
• Riwayat penyakit mata sebelumnya tidak ada.
• Riwayat pemakaian kacamata tidak ada.
• Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak ada.
• Riwayat hipertensi tidak ada dan riwayat diabetes mellitus
disangkal.
• Riwayat alergi tidak ada.
Status Generalis
• Keadaan Umum :
Sakit ringan/ gizi cukup/ composmentis
• Tanda Vital :
Tekanan darah : 110/60 mmHg
Nadi : 82 kali/menit
Pernafasan : 18 kali/menit
Suhu : 36,7 ºC
Foto Klinis
OD OS
Pemeriksaan Oftalmologi
INSPEKSI OD OS
Palpebra Edema (-) Edema (-)
Apparatus
Lakrimasi (-) Lakrimasi (-)
Lakrimalis
Silia Sekret (-) Sekret (-)
Hiperemis (-) Hiperemis (+)
Terdapat selaput berbentuk segitiga di bagian nasal
Konjungtiva
bola mata dengan apeks mencapai tepi limbus
PemeriksaanVisus OD : 20/20
OS : 20/20
Campus Visual
Tidak dilakukan pemeriksaan
Color Sense
Tidak dilakukan pemeriksaan
Resume
Pada pemeriksaan visus dan tonometri dalam batas normal.
Pada pemeriksaan slit lamp didapatkan:
• SLOD : Konjungtiva hiperemis (-), BMD normal, iris
coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih.
• SLOS : Konjungtiva hiperemis (+), tampak selaput segitiga
di bagian nasal, tampak apeks mencapai tepi limbus, BMD
normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+),
lensa jernih.
Lanjutan resume
OS Pterigium Stadium I
Diagnosa
Terapi Non Farmakologi
• Memakai kacamata pelindung
Terapi Farmakologi
• Hyalub EDMD1gtt/6 jam/OS
Prognosis
Quo ad vitam : Bonam
PTERYGIUM
DEFINISI
•Pertumbuhan fibrovaskular
konjungtiva yang bersifat
degeneratif dan invasif.
•Terletak pada celah kelopak
bagian nasal ataupun
temporal konjungtiva yang
meluas ke kornea berbentuk
segitiga dengan puncak di
bagian sentral atau di daerah
kornea.
Ilyas S. 2006. Ilmu penyakit mata. 6th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Prevalensi 0,3% - 29%.Tertinggi di daerah khatulistiwa (23,4%),
Prevalensi di Indonesia tertinggi di Sumatera (16,8%)
EPIDEMIOLOGI
Gazzard G, Saw Ms, Et Al. Pterigium In Indonesia: Prevalence, Severity, And Risk Factors.Br J Ophthalmol .2002;86: 41–46.
Basic and Clinical Science Course : External Disease and Cornea. American Academy Of Ofthalmology. 2016-2017 : 414-415
FAKTOR
RISIKO
ETIOLOGY
Gazzard G, Saw S-M, Farook M, Koh D, Wijaya D, et all. Pterigium in Indonesia: prevalence, severity and risk factors. British
Journal of Ophthalmology. 2002
PATOFISIOLOGI
Pengaktifan Mutasi
Radikal Bebas gen p53
Pertumbuhan
Regenerasi
jaringan
Fibrovaskular sel terganggu
PTERIGIUM
Dushku, N. John KM. Schultz, SG. Reid WT. Pterygia phatogenesis: Corneal Invasion By Matrix Metalloproteinase
Expressing Alfered Limbal Ephitelial Basal Cell. Arch Ophthamol. 2001:695-709
Stadium I Stadium II
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
Berdasarkan progresifitas
Regresif Progresif
Khurana AK. 2007.Comprehensive ophthalmology. 4th ed. New Dehli: New age international;
T H Tan Donald et all.2005.Pterigium clinical Ophtalmology – An Asian Perspective, Chapter. Singapore:Sauders
Elsevier
KLASIFIKASI
Berdasarkan tipe
Membran Vaskuler
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Rasamengganjal,sensasibendaasing,lakrimasi,gangguanvisus,masalahkosmetik.
• Riwayatseringterpaparsinarmatahari.
PemeriksaanFisis
• Konjungtivabulbijaringanfibrovaskulerberbentuksegitiga
• Gerakan bola mata terbatas
• GangguanVisus
Khurana Ka. Diseases Of The Conjunctiva. In:, Khurana Ka, Editors. Comprehensive Ophthalmology 4th Ed.
New Delhi: New Age International. 2007. P. 51 - 82.
A = Apeks ; B = Collum; C = Corpus
DIAGNOSIS BANDING
Pinguekula
Pinguekula
DIAGNOSIS BANDING
Pseudopterigium
DIAGNOSIS BANDING
Pterigium Pseudopterigium Pinguekulum
Terapi Pembedahan
• Indikasi:
• Mengganggu visus
• Mengganggu pergerakan bola mata
• Berkembang progresif
• Mendahului suatu operasi intraokuler
• Kosmetik
Bahuva, A. Rao SK. Current Concept In Management Of Pterygium. Delhi J Ophthalmol 2014; 25 (2): 78-84
Tindakan Pembedahan
Conjungtival graft :
Rotational flap : insisi dieksisi, graft diambil,
huruf U bekas eksisi dipindahkan dan dijahit.
KOMPLIKASI