You are on page 1of 28

Kelompok 3

Ainnurrahmah kamilla
Desanta siberosari
Saeful hidayat
Sri lestari wahyuni
Sri putri utami
Teges aderiani
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran
pernapasan bagian bawah ISPA adalah infeksi saluran pernapasan
yang berlangsung sampai 14 hari
ISPA mulai diperkenalkan pada tahun 1984 setelah dibahas dalam
lokakarya Nasional ISPA di Cipanas
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau
lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga
alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti
sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA umumnya
berlangsung selama 14 hari. Yang termasuk dalam infeksi saluran
nafas bagian atas adalah batuk pilek biasa, sakit telinga, radang
tenggorokan, influenza, bronchitis, dan juga sinusitis. Sedangkan
infeksi yang menyerang bagian bawah saluran nafas seperti paru itu
salah satunya adalah Pneumonia.(WHO)
Infeksi saluran pernafasan adalah suatu penyakit yang mempunyai
angka kejadian yang cukup tinggi. Penyebab dari penyakit ini
adalah infeksi agent/ kuman. Disamping itu terdapat beberapa
faktor yang turut mempengaruhi yaitu; usia dari bayi/ neonatus,
ukuran dari saluran pernafasan, daya tahan tubuh anak tersebut
terhadap penyakit serta keadaan cuaca (Whaley and Wong; 1991;
1419).
 Etiologi ISPA terdiri dari lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan
richetsia. Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari
genus Streptococcus, Staphylococcus, Pneumococcus,
Haemophylus, Bordetella dan Corinebacterium. Virus penyebab
ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus,
Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma, Herpesvirus dan lain-
lain.
 Etiologi Pneumonia pada Balita sukar untuk ditetapkan karena
dahak biasanya sukar diperoleh. Penetapan etiologi Pneumonia
di Indonesia masih didasarkan pada hasil penelitian di luar
Factor Pencetus ISPA
1. Usia
2. Status Imunisasi
3. Lingkungan
Faktor Pendukung Penyebab ISPA
1. Kondisi Ekonomi
2. Kependudukan
3. Geografi
4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
5. Lingkungan dan Iklim Global
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) disebabkan oleh virus atau
kuman golongan A streptococus, stapilococus, haemophylus
influenzae, clamydia trachomatis, mycoplasma, dan pneumokokus
yang menyerang dan menginflamasi saluran pernafasan (hidung,
pharing, laring) dan memiliki manifestasi klinis seperti demam,
meningismus, anorexia, vomiting, diare, abdominal pain, sumbatan
pada jalan nafas, batuk, dan suara nafas wheezing, stridor,
crackless, dan tidak terdapatnya suara pernafasan.
KLARIFIKASI PENYAKIT ISPA
Dalam hal penentuan kriteria ISPA ini, penggunaan pola
tatalaksana penderita ISPA adalah Balita, dengan gejala batuk dan
atau kesukaran bernapas. Pola tatalaksana penderita ini sendiri
terdiri atas 4 bagian yakni pemeriksaan, penentuan ada tidaknya
tanda bahaya, penentuan klasifikasi penyakit, dan pengobatan juga
tindakan.
Dalam penentuan klasifikasi, penyakit dibedakan atas dua
kelompok, yakni kelompok untuk umur 2 bulan hingga kurang dari
5 tahun dan kelompok umur kurang dari dua bulan.
Tanda dan gejala Berdasarkan kasifikasi
1. Non pneumonia
Ditandai dengan batuk, pilek, tanpa disertai dengan sesak nafas.
2. Pneumonia
Batuk, pilek disertai dengan sesak nafas atau nafas cepat.
a. Pneumonia tidak berat
Tanda dan gejala antara lain :
· Batuk, pilek dan nafas cepat
· 2 bulan sampai 1 tahun lebih dari 50 x / mnt
· 1 sampai 5 tahun lebih dari 40 x / mnt
b. Pneumonia berat
Tanda dan gejala antara lain :
· Batuk, pilek dengan nafas cepat atau sesak nafas
· Pada umur kurang dari 2 bulan, nafas cepat lebih dari 60 x / mnt
Penyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam, adanya obstruksi
hidung dengan sekret yang encer sampai dengan membuntu saluran pernafasan, bayi menjadi
gelisah dan susah atau bahkan sama sekali tidak mau minum (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 451).
Tanda Dan Gejala Yang Muncul Ialah:
1. Demam, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam muncul jika anak sudah mencaapai usia 6 bulan
sampai dengan 3 tahun. Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh bisa mencapai
39,5OC-40,5OC.
2. Meningismus, adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada meningens, biasanya terjadi selama periodik bayi
mengalami panas, gejalanya adalah nyeri kepala, kaku dan nyeri pada punggung serta kuduk, terdapatnya tanda kernig
dan brudzinski.
3. Anorexia, biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. Bayi akan menjadi susah minum dan bhkan tidak
mau minum.
4. Vomiting, biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama bayi tersebut mengalami sakit.
5. Diare (mild transient diare), seringkali terjadi mengiringi infeksi saluran pernafasan akibat infeksi virus.
6. Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanya lymphadenitis mesenteric.
7. Sumbatan pada jalan nafas/ Nasal, pada saluran nafas yang sempit akan lebih mudah tersumbat oleh karena
banyaknya sekret.
8. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin tanda ini merupakan tanda akut
dari terjadinya infeksi saluran pernafasan.
9. Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor, crackless, dan tidak terdapatnya suara pernafasan (Whaley and Wong;
1991; 1419).
Fokus utama pada pengkajian pernafasan ini adalah pola, kedalaman, usaha
serta irama dari pernafasan.
1. Pola, cepat (tachynea) atau normal.
2. Kedalaman, nafas normal, dangkal atau terlalu dalam yang biasanya dapat
kita amati melalui pergerakan rongga dada dan pergerakan abdomen.
3. Usaha, kontinyu, terputus-putus, atau tiba-tiba berhenti disertai dengan
adanya bersin.
4. Irama pernafasan, bervariasi tergantung pada pola dan kedalaman
pernafasan.
5. Observasi lainya adalah terjadinya infeksi yang biasanya ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh, adanya batuk, suara nafas wheezing. Bisa juga
didapati adanya cyanosis, nyeri pada rongga dada dan peningkatan produksi
dari sputum.
6. Riwayat kesehatan:
– Keluhan utama (demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan)
– Riwayat penyakit sekarang (kondisi klien saat diperiksa)
– Riwayat penyakit dahulu (apakah klien pernah mengalami penyakit seperti yang dialaminya sekarang)
– Riwayat penyakit keluarga (adakah anggota keluarga yang pernah mengalami sakit seperti penyakit klien)
– Riwayat sosial (lingkungan tempat tinggal klien)
Pemeriksaan fisik à difokuskan pada pengkajian sistem pernafasan
a. Inspeksi
– Membran mukosa hidung-faring tampak kemerahan
– Tonsil tampak kemerahan dan edema
– Tampak batuk tidak produktif
– Tidak ada jaringan parut pada leher
– Tidak tampak penggunaan otot-otot pernafasan tambahan, pernafasan cuping hidung.
b. Palpasi
– Adanya demam
– Teraba adanya pembesaran kelenjar limfe pada daerah leher/nyeri tekan pada nodus limfe servikalis
– Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid
c. Perkusi
– Suara paru normal (resonance)
d. Auskultasi
– Suara nafas vesikuler/tidak terdengar ronchi pada kedua sisi paru
Tujuan utama dilakukan terapi adalah menghilangkan adanya
obstruksi dan adanya kongesti hidung pergunakanlah selang dalam
melakukan penghisaapan lendir baik melalui hidung maupun
melalui mulut
Penatalaksanaan pada bayi dengan pilek sebaiknya dirawat pada
posisi telungkup, dengan demikian sekret dapat mengalir dengan
lancar sehingga drainase sekret akan lebih mudah keluar (Pincus
Catzel & Ian Roberts; 1990; 452).
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan penurunan ekspansi paru.
2. Hipertermi berhubungan dengan invasi mikroorganisme.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan ketidak mampuan dalam memasukan dan
mencerna makanan
4. Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan ISPA
berhubungan dengan kurang informasi.
A. Pengkajian ISPA

1. Identitas Pasien
Nama : An. K
Umur : 18 bulan
Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : -
Pekerjaan : -
Status : Belum menikah
Alamat : Jl. Siliwangi Babakan Tasik Rt/Rw 01/12
Kelurahan Sawah Gede Kecamatan
Cianjur Kabupaten Cianjur
Jawa Barat
Agama : Islam
Suku / bangsa : Sunda / Indonesia
Tanggal masuk puskesmas : 05 Februari 2016
Diagnosa medis : ISPA
No.Registrasi : 2067
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. Z
Umur : 37 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Hubungan dengan pasien : Ayah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Menikah
Alamat : Jl. Siliwangi Babakan Tasik
Rt/Rw 01/12
Kelurahan Sawah Gede
Kecamatan
Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa
Barat
Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Tn. dari An. K mengatakan bahwa anaknya mengalami batuk, pilek selama
5 hari disertai dengan demam, sakit tenggorokan dan adanya suara tambahan saat
tidur (stridor).
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pada saat pengkajian tanggal 5 Februari 2016 Tn. dari An. K mengatakan
bahwa anaknya mengalami batuk, pilek selama 5 hari disertai dengan demam,
sakit tenggorokan, dan adanya suara tambahan (stridor) saat tidur. Skala nyeri 3
dari 0-5
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien sebelumnya sudah pernah mengalami penyakit sekarang tetapi
tidakdisertai dengan sakit tenggorokan dan suara tambahan (stridor) ketika sedang
tidur.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Menurut anggota keluarga ada juga yang pernah mengalami sakit seperti penyakit
klien tersebut.
Pemeriksaan fisik (Data Objektif)

1. Keadaan umum : Lemas


2. Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah :-
b) Respirasi : 20 x/menit
c) Nadi : x/menit
d) Suhu : 38 oC

3. Berat badan : 12 Kg
4. Tinggi badan : 72 Cm
a. Pemeriksaan Head to Toe
1. Kepala
Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam tebal, kulit kepala tidak kotor, tidak ada nyeri tekan.
2. Mata
Bentuk mata simetris, konjungtiva non anemis , sklera putih, tidak ada nyeri tekan. Pupil mengecil ketika di beri
rangsangan cahaya.
3. Hidung
Bentuk hidung simetris, klien dapat mencium kayu putih.
4. Mulut
Mulut simetris, bibir kering, tidak ada stomatitis.
5. Telinga
Lubang telinga simetris, tidak ada nyeri tekan, klien dapat mendengar detak jam.
6. Leher
Bentuk leher simetris. Adanya nyeri tekan pada leher.
7. Dada / thorax
Bentuk dada simetris, tidak ada nyeri tekan, adanya suara tambahan (stridor) ketika sedang tidur.
8. Abdomen
Bentuk abdomen simetris, tidak ada nyeri tekan.
9. Punggung
Bentuk punggung simetris, tidak ada nyeri tekan.
10. Ekstremitas
a) Atas
Tangan lengkap simetris, tidak ada nyeri tekan, kuku tidak kotor dan tidak panjang, tidak ada kelainan.
b) Bawah
Kaki lengkap simetris, tidak ada nyeri tekan, kuku tidak kotor dan tidak panjang, tidak ada kelainan.
Data Psikososial

a. Pengkajian psikologi
a) Status emosional : Gelisah
Karena klien terlihat meronta dan
menangis
b) Konsep diri :-
c) Cara berkomunikasi :-
d) Pola interaksi : Baik
Karena masih bisa berinteraksi dengan perawat
b. Pengkajian sosial
a) Hubungan sosial :-
b) Faktor kultursosial :-
c) Pola hidup : Baik
Karena keluarga Tn. Z menjaga pola hidup sehat
d) Hubungan dengan keluarga : Baik
Sebagai hubungan peran anak dan keluarga
Tentang Keluarga Pasien

a. Tipe keluarga
Keluarga Tn. Z termasuk tipe keluarga sederhana yaitu didalam satu rumah
terdapat 4 orang yang terdiri dari Tn. Z (Ayah), Ny. I (Ibu), An. B (Anak ke 1) dan An. K
(Anak ke 2 ).
b. Suku bangsa
Bahasa yang digunakan Tn. Z adalah bahasa sunda karena berasal dari Jawa Barat.
Dalam keluarga tidak ada pantangan makanan apapun.
c. Agama
Keluarga Tn. Z beragama Islam dan taat menjalankan shalat 5 waktu biasanya
dilakukan dirumah dan sering membaca Al-Quran.
d. Status sosial ekonomi keluarga
Kebutuhan sehari-hari keluarga semua dipenuhi oleh Tn. Z yang bekerja sebagai
wiraswasta. Ny. I membantu pekerjaan rumah.
e. Aktifitas keluarga
Keluarga menjalankan aktifitas masing-masing seperti Tn. Z sibuk mencari nafkah,
Ny. I membantu pekerjaan rumah, sedangkan dua orang anaknya sibuk sekolah.
Data Etiologi Masalah
Ds: Tn dari An. K mengatakan bahwa klien mengalami Pencemaran Udara (asap rokok, asap kendaraan, asap Batuk, pilek selama 5 hari disertai dengan demam, sakit
batuk, pilek selama 5 hari disertai dengan demam, sakit pabrik dll) mengandung virus dan bakteri tenggorokan dan adanya suara tambahan saat tidur
tenggorokan, dan adanya suara tambahan saat tidur (stridor).
(stridor).
Terhirup oleh hidung

Virus / bakteri jenis Streptococcus dan


Micsovirus, merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa

Anak menjadi lemas dan terdapat gangguan sistem


pernafasan

Do: Klien terlihat lemas dan gelisah


Rencana Asuhan Keperawatan

Nama : An. K
Dx Medis : ISPA
No. Reg : 2067
Perencanaan
No Diagnosa Tujuan Implementasi Evaluasi Paraf
Intervensi Rasional
1 Batuk Tujuan panjang: Lakukan pemberian Dengan pemberian Melakukan pemberian S: Klien mengatakan batuk Putri Rena Sari
berhubungan Dalam waktu posisi yang nyaman posisi yang nyaman posisi yang nyaman masih ada
dengan 3x24 jam batuk usaha nafas akan O: -Klien masih terlihat
terjadinya klien hilang kembali normal batuk
penyempitan dengan kriteria: sekaligus dapat -Skala 3
pada saluran -klien hilang mengeluarkan sputum A: Masalah klien belum
pernafasan -Skala 0 dengan mudah dan teratasi
DS: Tn dari An. Batuk meningkatnya suplai P: Intervensi dilanjutkan
K mengatakan oksigen ke paru-paru
batuk selama 5
hari
DO: Klien Tujuan pendek: Dengan
terlihat batuk Dalam waktu 8 memberikan therapy
berulang-ulang jam batuk klien obat batuk klien
-Skala nyeri 3 berkurang deng berkurang ataupun
dari 0-5 an kriteria: hilang
-Klien terlihat S: Klien mengatakan batuk
tenang berkurang
-Skala 2 O: Skala 2
A: Masalah klien teratasi
sebagian
Berikan therapy obat P: Intervensi dilanjutkan
Glyceryl Guaiacolate
1 x 1 /4
Memberikan therapy
obat Glyceryl Guaiacolate
1 x 1 /4
2
Pilek berhubungan Tujuan panjang: Lakukan pemberian posisi Dengan pemberian posisi Melakukan pemberian posisi S: Klien mengatakan pilek
dengan masuknya Dalam waktu 3x24 yang nyaman yang nyaman terciptanya yang nyaman berkurang sedikit
bakteri pada jam pilek jalan nafas yang bersih O: -Klien terlihat sedikit Putri Rena Sari
saluran pernafasan klien hilang dan patent, meningkatnya nyaman
DS: Tn dari An. K dengan kriteria: pengeluaran sekret -Skala 1
mengatakan pilek -Klien tidak A: Masalah klien teratasi
selama 5 hari menghirup udara sebagian
DO: Klien terlihat ke hidung secara P: Intervensi dilanjutkan
menghirup udara berulang-ulang
ke hidung secara dan cepat dengan
berulang-ulang adanya suara
dan cepat dengan tambahan
adanya suara -Skala 0
tambahan
-Skala 2 dari 0-5

Tujuan pendek:
Dalam waktu 8
jam pilek klien
berkurang dengan
kriteria:
-Klien terlihat
nyaman
-Skala 2
3
Demam Tujuan panjang: Lakukan kompres daerah Dengan kompres Melakukan kompres daerah S: Klien mengatakan demam
berhubungan Dalam waktu frontal diharapkan demam klien frontal berkurang Putri Rena Sari
dengan proses 3x24 jam demam hilang O: Klien terlihat tenang
infeksi atau klien hilang A: Masalah klien teratasi
inflamasi dengan kriteria: sebagian
DS: Tn dari An. K Klien tidak P: Intervensi dilanjutkan
mengatakan gelisah
demam
DO: Klien terlihat
gelisah Tujuan pendek:
Dalam waktu 8
jam demam klien
berkurang dengan S: Klien mengatakan demam
krtiteria: berkurang
Klien terlihat O: Klien terlihat tenang
tenang A: Masalah klien teratasi
sebagian
Dengan memberikan P: Intervensi dilanjutkan
therapy obat demam klien
hilang
Berikan therapy obat Memberikan therapy obat
Paracetamol sirup 3x1 Paracetamol sirup 3x1
4
Sakit tenggorokan Tujuan panjang: Lakukan therapy pijat daerah Dengan dilakukan therapy Melakukan therapy pijat daerah leher S: Klien mengatakan sakit
berhubungan dengan Dalam waktu 3x24 leher pijat diharapkan sakit tenggorokan masih ada
virus atau bakteri jam sakit tenggorokan berkurang O: Klien masih terlihat memegang Putri Rena Sari
sterptokokus atau tenggorokan hilang tenggorokan
disebut dengan strep dengan kriteria: A: Masalah klien belum teratasi
throat yang -Klien tidak P: Intervensi dilanjutkan
menyerang memegang
tenggorokan tenggorokan
DS: Tn dari An. K
mengatakan sakit
tenggorokan dan
adanya suara
tambahan saat tidur
(stridor)
DO: Klien terlihat
memegang
tenggorokan

Tujuan pendek:
Dalam waktu 8 jam
sakit tenggorokan S: Klien mengatakan sakit
klien berkurang tenggorokan dan suara stridor hilang
dengan kriteria: O: Klien terlihat nyaman
Klien terlihat nyaman A: Masalah klien teratasi
P: Intervensi dilanjutkan di rumah

Dengan memberikan therapy


obat diharapkan sakit
Kesehatan adalah hak setiap orang. Masalah kesehatan sama pentingnya dengan masalah
pendidikan, perekonomian dan lain sebagainya. Usia balita dan anak-anak merupakan usia yang
rentan penyakit. Hingga saat ini salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat adalah
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud
dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-
organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.
Program Pemberantasan ISPA mengklasifikasi ISPA yaitu:
1. Pneumonia berat
2. Pneumonia
3. Bukan pneumonia
Menurut pelayanan kesehatan bahwa etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan
riketsia. Bakteri penyebabnya antara lain dari genus Streptococcus, Stafilococcus,
Pnemococcus, Hemofilus, Bordetella dan Corinebakterium. Virus penyebabnya antara lain
golongan Micsovirus, Adenovirus, Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma, Herpesvirus.

You might also like