You are on page 1of 25

Atresia Duodenum

Epidemiologi

• Insiden 1 : 6.000 – 10.000

Etiologi

• gagal rekanalisasi duodenum

Faktor Risiko

• Sindrom Down
• Annular Pankreas
Patogenesis

• Kegagalan rekanalisasi
Faktor lumen usus
Intrinsik

• Gangguan perkembangan
Faktor struktur “tetangga”, misal
pankreas
Ekstrinsik
Klasifikasi

Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3

• obtruksi oleh • jaringan fibrosa • tdk ada


mukosa dan yang penghubung
submukosa, manghubungkan atresis
tanpa 2 ujung
keterlibatan duodenum yang
serosa buntu
• Variasi
‘windsock
deformity’
Manifestasi Klinis

Muntah Feses
Diagnosis

Riwayat USG antenatal : Muntah bilious,


polihidramnion ‘double bubble bbrp jam pertama
(35-65%) sign’ setelah lahir

Ro Abdomen
Distensi (+/-) polos : ‘double Ba meal
bubble sign’
• USG
Prenatal

• Pem.Laboratorium
Postnatal • Pem.Radiografi
Tata Laksana

Preoperatif • Rehidrasi

Intraoperatif • Duodenoduodenostomi

Postoperatif • Infus IV tetap dilanjutkan


Prognosis

Kematian biasanya
Survival rate 90-
krn kelainan
95%
bawaan lain
Komplikasi

Beberapa
Kebocoran
14-18% memerlukan
anastomosis
operasi kembali

Obstruksi
Fungsional Adhesi
Duodenal
Atresia Yeyuno-Ileal

Epidemiologi

• Insiden 1 :5000
• laki = perempuan
• 1/3 dari bayi prematur

Etiologi

• Gangguan vaskular mesenterium intrauterin


Klasifikasi

Tipe 1

Tipe 2

Tipe 3 (a dan b)

Tipe 4
Diagnosis

Anamnesis • Polihidramnion
• Muntah bilious
dan • Distensi abdomen
• Gagal pengeluaran meconium
Pem.Fisik • Ikterik

• Rontgen Abdomen :
Radiologi • Gambaran distensi usus dan udara distal (-)
• ‘Multi level air-fluid level’  makin distal makin
Abdomen banyak
Tatalaksana

Resusitasi Anastomosis
Komplikasi

Adhesi Stenosis
Prognosis

Buruk Jika BB <2000


gram

You might also like