You are on page 1of 13

LEPTOSPIROSIS

AGNES
10.2013.068
F7

Problem based learning


Skenario 4 :
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang dengan
keluhan demam tinggi sejak 4 hari yang lalu. Demam
dirasakan sepanjang hari dan sampai menggigil.
Keluhan disertai nyeri pada kedua betis dan nyeri perut
kanan atas.
Identifikasi istilah : tidak ada

Rumusan masalah :Seorang pasien 40 tahun


datang dengan keluhan demam tinggi terus menerus
disertai nyeri pada kedua betis dan nyeri perut kanan
atas

Hipotesis : seorang laki laki 40 tahun di duga


leptospirosis
Mind map :
Komplikasi
Etiologi

Epidemiologi

Etiologi

Patogenesis

Patologi

Diagnosa kerja Gejala klinis


Seorang laki Pemeriksaan
laki 40 tahun
Diagnosis

Komplikasi
Diaognosis
banding
Pengobatan
•Demam •Malaria
berdarah •Demam Tifoid Prognosis dan
dengue (DBD) • Tifoid Hepatitis Pencegaha
•Hepatitis A
Pemeriksaan :

Pemeriksaan fisik
Kesadaran

Tekanan Darah :-
Nadi :-
Suhu : meningkat
RR :-

Inspeksi
Kesadaran
Palpasi
Nyeri tekan epigastrium
Pekusi (nyeri tekan +)
Auskultasi Normal
Leptospirosis :
Kerajaan: Bacteria

Filum: Spirochaetes

Kelas: Spirochaeates

Ordo: Spirochaetales

Famili: Leptospiraceae

Genus: Leptospira

Etiologi ???
Epidemologi ???
Gejala klinis : 2. Pada fase imun :
1. Pada fase leptospiremia : • Iridosiklitis
• demam yang mendadak • neuritis optik
• mialgia dan nyeri tekan dan hiperestesia kulit
• menggigil mual • Mielitis
• Muntah, Diare, Batuk • ensefalitis
• sakit dada
• Hemoptisis • Neuropati perifer.
• Penurunan kesadaran
• Injeksi konjungtiva, Faringeal
• makular / makulopapular / urtikaria sindrom Weil, meningitis aseptikum pretibial
•Splenomegali , hepatomegali. fever, dan miokarditis

Pengobatan :
Indikasi Regimen Dosis

Leptospirosis ringan Doksisilin 2 x 100 mg

Ampisilin 4 x 500-750 mg

Amoksisilin 4 x 500 mg

Leptospirosis sedang dan berat Penisilin G 1.5 juta unit / 6 jam (iv)

Ampisilin 1 gram / 6 jam (iv)

Amoksisilin 1 gram / 6 jam (iv)

Kemoprofilaksis Doksisiklin 200 mg/minggu


Pemeriksaan :
 Kultur urin dengan media : Ellinghausen-McCullough-Johnson-Harris; atau medium Fletcher dan medium
Korthof.

 Serologi :
Microscopic Agglutination Test (MAT) Macroscopic Slide AgglutinationTest (MSAT)
Uji carik celup : Enzyme linked immunosorbant assay (ELISA)
Lepto Dipstick
LeptoTek Lateral Flow Microcapsule agglutination test Patoc-slide agglutination test
Aglutinasi lateks kering (PSAT)
(LeptoTek Dry-Dot)
Sensitized erythrocyte lysis test (SEL)
Indirect Fluorescent antibody test Counter immune electrophoresis (CIE)
(IFAT)
Indirect haemagglutination test (IHA)
Uji aglutinasi lateks
Complement fixation test
(CFT)
Komplikasi :
 Gagal Ginjal Akut
 Reaksi immunologi
 Perdarahan Paru
 Liver Failure
 Perdarahan gastrointestinal Prognosis : Secara umum, apabila kasus ditangani
dengan baik dan dengan pemberian perawatan sesuai
 Shock yang dianjurkan memiliki prognosis baik. Tergantung
keadaan umum pasien, umur, virulensi leptospira, dan ada
tidaknya kekebalan yang didapat. Kematian juga
 Miokarditis biasanya terjadi akibat sekunder dari faktor pemberat
seperti gagal ginjal, atau perdarahan dan terlambatnya
pasien mendapat pengobatan. Pada kasus dengan ikterus,
 Enchepalophaty angka kematian 5% pada umur dibawah 30 tahun dan
meningkat pada usia lanjut (30-40%).
Diagnosa banding :
 Demam berdarah dengue (DBD)
Gejala : sakit kepala,demam tipe continous, mialgia, ruam kulit, leucopenia, uji bendung positif,
trombositopenia.
Persamaan: nyeri kepala, myalgia.
Perbedaan : Demam tipe continous, Leukopenia, Trombositopenia, Tidak ada sklera ikterik
Dan Ada rash pada kulit
 Hepatitis A
Gejala : sakit kepala, myalgia,nyeri tekan, ikterus, pembesaran hati,fotofobia
Persamaan dengan leptospirosis: myalgia, nyeri tekan, pembesaran hati, dan ikterus
 Malaria
Trias Malaria ( mengiggil, demam dan berkeringat )
 Demam Tifoid

Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan suhu badan meningkat. Sifat deman
adalah meningkat perlahan-lahan dan terutama pada sore dan malam hari.
 Tifoid Hepatitis
Kesimpulan

You might also like