Professional Documents
Culture Documents
Paket Pekerjaan :
• Maksud :
Melakukan detail desain pembangunan bendungan Bolango Hulu
dengan cara melakukan tindak lanjut dan kajian detail terhadap
studi terdahulu dengan melakukan perhitungan dan
penggambaran lebih rinci dan juga untuk melaksanakan proses
sertifikasi persetujuan desain sebagai syarat pelaksanaan
pembangunan bendungan Bolango Hulu.
• Tujuan :
Mendapatkan dokumen hasil desain yang final Bendungan
Bolango Hulu setelah dimodelkan untuk memperoleh sertifikat
persetujuan desain dan ijin pelaksanaan konstruksi yang
nantinya akan dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan
konstruksi
SASARAN
Letak pekerjaan Bendungan Bolango Hulu berada di Desa Owata, Kecamatan Bulango Ulu.
SURVEY HIDROMETRI
SURVEY HIDROMETRI
Pengukuran debit dilakukan sebanyak 12 kali mulai dari Bulan Januari sampai bulan Juni.
Selanjutnya dari data hasil pengukuran tersebut di cari persamaan hubungan antara tinggi
muka air dan debit untuk mendapatkan persamaan liku debit yang mempunyai nilai R2
(coeficient of determination) paling mendekati 1 menggunakan perangkat lunak spreadsheet.
Q = 33.447 H^2.12
Pengambilan sampel sedimen dilakukan sebanyak 12 kali dengan jumlah sedimen pada saat
muka air tinggi sebanyak 8 buah. Pengambilan sampel sedimen sebaiknya dilakukan secara
bersamaan dengan kegiatan pengukuran debit dan setiap sampel sedimen harus dikirim ke
laboratorium untuk di analisa.
Karena alasan keselamatan, pengukuran arus sungai saat kejadian banjir tidak bisa dilakukan
menggunakan alat current meter, untuk itu debit air saat banjir di dekati dengan persamaan
liku debit yang dihasilkan diatas.
Berdasarkan data lapangan hasil pengukuran sedimen yaitu data debit dan kandungan
sedimen suspensi total maka dibuat garis hubungan antara debit dan kandungan sedimen total,
sama seperti membuat garis lengkung debit/aliran .
SURVEY HIDROMETRI
Keterangan :
= Sungai Orde 1
= Sungai Orde 2
= Sungai Orde 3
= Sungai Orde 4
= Sungai Orde 5
KETERSEDIAAN DATA
2. Data Klimatologi
Dari Stasiun Klimatologi Tilongkabila terdiri dari data temperatur udara, kelembaban udara,
kecepatan angin dan penyinaran matahari selama 3 tahun mulai tahun 2014 – 2016.
ANALISA CURAH HUJAN RENCANA
Hasil analisa hujan rencana metode Log Pearson Tipe III dan analisa curah hujan
maksimum (PMP) merupakan hujan rancangan titik dan untuk menjadikan hujan
rancangan daerah maka, harus dikalikan dengan faktor reduksi luas DAS Bendungan
Bolango Hulu adalah sebesar 0,826.
Nilai Kontur
Luas Pengaruh Nilai PMP
PMP Prosentase Luas
2
mm Km mm
400 20.71 0.085 34.07
450 62.93 0.259 116.45
500 86.66 0.356 178.17
550 72.89 0.300 164.84
243.1898 Total PMP 493.529
Faktor Reduksi Luas 0.876
PMP Isohiet 432.420
Sumber: Perhitungan
ANALISA DEBIT BANJIR RENCANA
Perhitungan debit banjir rencana pada studi ini menggunakan pendekatan multi basin
dikarenakan luas Daerah Aliran Sungai dan karateristik sungai yang ada di hulu,
sehingga waktu konsentrasi aliran menjadi berbeda beda pada tiap sub basin nya.
Limpasan air dari masing-masing sub basin akan terkumpul ke dalam outlet, dan akan
mengalir melalui sungai sehingga di perlukan perhitungan penelusuran banjir di sungai.
Untuk memudahkan dalam proses perhitungan maka digunakan perangkat lunak
HEC – HMS yang di keluarkan oleh US Army Corp. Komponen utama dalam model
HEC-HMS adalah
1. Basin model – berisi sub-DAS, titik control DAS, penggal/ruas sungai, waduk.
2. Meteorologic model – berisi data hujan (time series & hidrograf satuan) dan
penguapan
3. Control Specifications –berisi waktu mulai dan berakhirnya hitungan atau simulasi.
Simulasi hujan-aliran dalam setiap sub-DAS memerlukan beberapa komponen model
yaitu Hujan (precipitation) model, Loss (kehilangan air /hujan efektif) model, Transform
model (mentransformasikan hujan efektif menjadi aliran/limpasan permukaan) dan
Baseflow (aliran dasar) model.
ANALISA DEBIT BANJIR RENCANA
Hutan Lahan Kering Primer 3B 1691.738 Ah25-2c 48.9 30.45 20.55 B 54 53.30
Hutan Lahan Kering Sekunder 3B 22.202 Ah25-2c 48.9 30.45 20.55 B 56 0.73
1713.940 54.03
NAME SUBBASIN HECTARES FAOSOIL SAND SILT Clay Tekstur CN CN Rerata
Hutan Lahan Kering Sekunder 3A 24.900 Ah25-2c 48.9 30.45 20.55 B 58 58.00
0.249
Hutan Lahan Kering Primer 4B 1247.482 Ah25-2c 48.9 30.45 20.55 B 54 38.98
Hutan Lahan Kering Sekunder 4B 480.478 Ah25-2c 48.9 30.45 20.55 B 56 15.57
1727.960 54.56
Tabel CN
ANALISA DEBIT BANJIR RENCANA
ANALISA DEBIT BANJIR RENCANA
ANALISA DEBIT BANJIR RENCANA
QPMF
Bolango
Debit Andalan (depandable discharge) adalah debit rencana yang diharapkan akan terus
tersedia sepanjang tahun. Model rainfall-runoff yang dapat digunakan sangat bervariasi.
Pada studi ini analisa debit andalan dihitung dengan menggunakan metode F.J. Mock.
Debit (m3/dt) Rerata
Bulan Periode
Bulanan
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jan I 22.88 46.26 7.85 38.61 25.45 6.84 40.46 24.92 32.70 9.73 8.69 14.22 6.40 4.79 7.06 19.79
II 16.98 40.66 5.23 9.26 15.59 11.82 29.39 15.50 23.19 14.89 8.56 6.15 10.17 11.51 13.70 15.51
Feb I 28.65 31.53 20.32 27.64 11.43 11.20 20.64 16.78 50.95 7.84 19.05 6.88 5.45 4.02 29.07 19.43
II 11.56 16.60 5.74 21.39 12.51 9.60 17.62 7.62 28.77 32.51 8.41 6.17 18.25 3.71 24.61 15.00
Maret I 38.58 20.54 21.96 7.84 11.63 33.81 32.62 9.95 47.12 27.10 4.74 3.18 12.46 2.57 25.42 19.97
II 34.90 18.68 17.40 5.88 11.72 47.34 17.82 6.85 24.43 12.05 22.53 10.00 3.96 1.93 7.48 16.20
April I 41.24 35.21 22.30 5.02 33.87 18.77 61.61 53.85 42.54 21.57 10.21 2.95 18.25 4.12 28.08 26.64
II 24.60 27.43 10.70 4.02 27.56 21.43 26.12 48.99 34.74 10.89 23.93 17.23 9.85 11.43 22.11 21.40
Mei I 42.20 16.37 28.37 3.21 32.47 14.65 32.45 52.76 34.68 18.54 38.83 26.92 8.57 24.65 19.58 26.28
II 12.18 8.60 12.00 2.41 14.43 9.59 17.55 33.49 15.67 13.82 17.71 9.07 27.66 11.43 12.40 14.54
Juni I 16.19 19.57 24.83 34.70 15.04 31.12 11.76 58.04 20.35 12.92 17.11 9.01 12.96 13.85 26.32 21.58
II 11.26 7.00 19.18 16.83 7.22 7.91 8.34 39.35 10.60 5.52 10.98 11.38 16.61 25.33 11.59 13.94
Juli I 26.21 19.33 15.64 6.80 57.16 19.53 15.87 72.76 14.01 39.62 25.44 4.27 5.67 10.44 23.11 23.72
II 7.43 7.62 11.36 5.13 22.87 13.90 12.33 50.21 11.40 20.14 16.71 3.20 4.25 14.86 6.60 13.87
Agust I 16.25 5.05 15.60 3.76 15.67 6.16 5.92 54.47 6.41 7.57 13.96 8.00 11.17 9.18 9.32 12.57
II 12.28 3.79 13.10 2.82 11.67 19.09 4.40 32.82 4.65 9.32 18.97 9.52 3.52 4.47 8.85 10.62
Sept I 16.57 3.23 8.72 8.53 16.17 22.34 3.76 75.74 7.29 7.37 6.65 3.05 3.00 18.97 5.88 13.82
II 6.90 2.59 7.22 7.25 12.13 10.13 3.00 52.17 3.79 9.76 7.59 2.44 2.40 18.38 9.52 10.35
Okt I 14.18 34.67 44.94 2.61 29.33 12.92 27.86 60.22 37.75 5.77 4.51 1.95 5.90 15.29 9.68 20.50
II 4.57 33.20 27.81 1.96 23.54 31.60 12.39 41.44 31.67 19.83 3.38 5.08 1.86 37.93 18.01 19.62
Nop I 21.79 25.66 33.29 26.02 11.02 35.59 38.04 44.91 29.62 26.07 12.00 9.59 20.91 10.27 8.63 23.56
II 19.31 8.84 16.89 13.39 10.50 25.13 26.81 28.61 20.97 13.27 12.57 21.56 17.91 18.84 15.52 18.01
Des I 54.78 24.19 21.85 29.70 12.83 28.49 19.37 49.13 8.47 19.19 28.54 8.11 22.30 18.06 9.78 23.65
II 20.99 15.42 14.70 20.47 12.10 20.18 9.30 22.06 12.07 24.01 11.09 20.09 8.28 10.42 4.00 15.01
Rerata 21.77 19.67 17.79 12.72 18.91 19.55 20.64 39.69 23.08 16.22 14.67 9.17 10.74 12.77 14.85 18.15
Rekapitulasi
Debit Bulanan DAS Bendungan Bolango Hulu Dengan Metode FJ. Mock Tahun 2003-2017
ANALISA EROSI DAN SEDIMENTASI
Sedimen Potensial
No Jenis Sedimen Metode
(ton/tahun)
1 Sedimen Melayang (Suspended Load) USLE 589,109.93
2 Sedimen Dasar (Bed Load) Eistein 174,592.39
Jumlah Sedimen Potensial 763,702.32 ton/tahun
2,092.335 ton/hari
BJ Tanah 1.45 ton/m3
Luas DAS 243.19 km2
3
Laju Sedimen Potensial 526,691.26 m /tahun
2.17 mm/tahun
ANALISA EROSI DAN SEDIMENTASI
Debit Konsetrasi Qs
No Tanggal Pengambilan Total Kanan Tengah Kiri Rerata ton/hr ton/ha/tahun
(m3/dt) (mg/l)
Lay out atau tata letak Bendungan Bolango Hulu didasarkan pertimbangan hal – hal sebagai
berikut :
• Kondisi Topografi
Puncak Sandaran kiri semakin ke hilir semakin rendah, memiliki lebar yang cukup
tipis, dan dibatasi oleh avoor yang cukup curam.
Pada tengah tumpuan sebelah kiri memiliki kemiringan yang terjal hingga 45,
sedangkan pada tumpuan kanan dengan kemiringan berikisar 40.
Ketinggian relatif dari dasar sungai sampai puncak sandaran sekitar 100 m untuk
sandaran sebelah kiri dan 130 m untuk sandaran sebelah kanan.
Puncak sandaran kanan memiliki ketinggian dan lebar yang cukup.
Terdapat bekas longsoran material pada sandaran sebelah kanan.
Lebar sungai konstan berkisar antara 25-30 m.
• Kondisi Geologi Permukaan
Berdasarkan pemetaan geologi permukaan, litologi Bendungan Bolango Hulu tersusun
dari 3 (tiga) satuan yaitu endapan longsoran (koluvial), endapan sungai (aluvial) dan
batuan beku terobosan (diorit bone).
Struktur geologi didaerah sekitar lokasi studi adalah sesar, berupa sesar normal pada
arah selatan dan utara menunjukkan pola memancar dan sesar jurus mendatar
umumnya bersifat menganan.
TATA LETAK BENDUNGAN
• Kondisi Batuan
Sebagian besar batuan pada pondasi merupakan batuan beku granodiorit,
terkonsilidasi baik dan dapat digunakan sebagai pondasi bendungan tipe urugan batu.
Bagian yang lapuk pada permukaan batuan pondasi tidak terlalu tebal
Pada dasar sungai batuan dengan klasifikasi D-CL memiliki ketebalan 14-18 m dan
dibawahnya terdapat batuan dengan klasifikasi CM.
Pada tebing sandaran kanan, terdapat batuan dengan klasifikasi D dan CL dengan
kedalaman 18 m yang melapisi batuan dengan klasifikasi CM dibawahnya.
Pada tebing sandaran kiri, kedalaman batuan dengan klasifikasi D-CL adalah 15 m
dengan batuan klasifikasi CM berada di bawah batuan klasifikasi Cl tersebut
Pondasi bendungan dapat diletakkan pada batuan yang cukup dengan melakukan
penggalian dengan kedalaman 15-20 meter dari permukaan tanah.
Dapat dilakukan perbaikan pondasi dengan metode sementasi.
• Permeabilitas
Permeabilitas pondasi secara prinsip tidak boleh lebih besar dari 5 lugeon, pada
permukaan dasar sungai dan sandaran kiri kanan, nilai permeabilitas sampai dengan
kedalaman 15 m adalah 20 lugeon dan didefinisikan sebagai zone lulus air. Sedangkan
pada granodiorit nilai lugeon berkisar 5.
Perbaikan pondasi dilakukan dengan melakukan grouting yang cukup dalam
TATA LETAK BENDUNGAN
• Bangunan Pelimpah :
Pelimpah akan diletakkan disebelah kanan sungai atau tubuh bendungan dikarenakan
tempat tersebut meiliki kondisi topografi yang lebih baik dari sisi sebelah kiri. Pada
abutment sebelah kiri memiliki tebal puncak yang tipis dan juga terdapat avoor sungai
sehingga tidak memungkinkan untuk menempatkan pelimpah pada lokasi tersebut. Bukit
sandaran sebelah kanan memiliki ketinggian yang jauh di atas puncak bendungan sekitar
50-70 m, sehingga untuk memperkecil galian di rencanakan pelimpah menggunakan
terowongan.
• Bangunan pengelak banjir :
Berupa terowongan direncanakan disisi abutment sebelah kiri. Pertimbangan pemilihan
lokasi dikarenakan panjang terowongan akan menjadi lebih pendek jika di tempatkan
pada sisi sebelah kiri.
• Bangunan pengambilan :
Direncanakan berupa Tower Intake yang akan menggunakan terowongan pengelak
sebagai waterway nya.
• Bangunan Pelengkap :
Bangunan fasilitas seperti kantor gudang dan rumah jaga akan diletakkan pada tebing
sebelah kanan dekat dengan pelimpah.
DENAH BENDUNGAN
JALAN AKSES BENDUNGAN
DAERAH GENANGAN BENDUNGAN
RENCANA TEKNIS BENDUNGAN
Berdasarkan kriteria desain pada Standar Nasional Indonesia (SNI 8062:2015) Tata
cara desain tubuh bendungan tipe urugan, hal.10 untuk bendungan dengan urugan
pada daerah bergempa kuat (zona D, E dan F), tinjauan elevasi puncak bendungan
selain berdasarkan perhitungan tinggi jagaan berdasarkan tabel di atas juga
memperhatikan kriteria desain yang disyaratkan oleh SNI sesaui dengan tabel berikut
Kapasitas tampungan total Bendungan Bolango Hulu adalah 84.10 juta m³, dengan tinggi
bendungan 74.00 m, apabila terjadi banjir besar yang diakibatkan oleh runtuhnya
bendungan atau debit yang dikeluarkan melalui pelimpah, maka diperkirakan lebih dari
1000 jiwa harus dievakuasi. Sedangkan kerusakan yang ditimbulkan akibat banjir
tersebut diperhitungkan agak tinggi mengingat bagian hilir sampai ke muara didominasi
oleh pemukiman dan lahan pertanian.
No. Pengaruh Risiko Ukuran Faktor Bobot
Risiko
1 Kapasitas (106m3) 84.10 FRk 4
2 Tinggi (m) 74.00 FRt 6
3 Kebutuhan evakuasi > 1000 FRe 12
4 Tingkat kerusakan Tinggi FRh 10
hilir
FRtot 32
Klasifikasi Ekstrim
(IV)
PERHITUNGAN KOEFISIEN GEMPA
Catatan :
1) Untuk bendungan besar dengan kondisi geologi setempat yang khusus, Peta Zona Gempa
dalam bab V tidak dapat digunakan, dan perlu dilakukan studi gempa tersendiri.
2) Analisis dinamik dapat dilakukan dengan analisis ragam sambutan gempa atau sejarah
waktu percepatan gempa.
*) Penjelasan lebih terperinci periksa tabel 17.
Sumber : Pedoman analisis Stabilitas Bendungan Tipe Urugan Akibat beban Gempa (Pd.T-14-2004-A) hal. 13
Kriteria beban gampa untuk Bendungan Bolango Hulu berdasarkan Tabel di atas
untuk persyaratan tanpa kerusakan menggunakan koefisien gempa dengan kala
ulang (T) 100 tahun untuk ad ≥ 0,1 g (Gempa OBE). Untuk persyaratan diperkenan
ada kerusakan tanpa keruntuhan (Gempa MDE) menggunakan analisa koefisien
gempa dengan kala ulang (T) 10000 tahun atau dinamik.
PERHITUNGAN KOEFISIEN GEMPA
Periode ac ad
No. Kh K Kv Keterangan
ulang T (g) (g)
1 100 0,3 0,300 0,300 0,210 0,126 OBE
2 200 0,4 0,400 0,400 0,280 0,168
3 1000 0,6 0,600 0,600 0,420 0,252
4 5000 0,9 0,900 0,900 0,630 0,378
5 10000 1,5 1,500 1,500 1,050 0,630 MDE
Periode ad Ko Kh
Kh pada y/H
No. ulang T Keterangan
(g) (g) (g) 1 0,75 0,5 0,25
(Tahun)
No
Zona γ Dry γ Sat γ Wet C C' ф ф' K E
μ
3 3 3 2 2 o o 2
gr/cm gr/cm gr/cm Kg/cm Kg/cm (cm/dt) Kg/cm
1 Inti Kedap (1) 1,53 1,97 1,89 3,10 3,10 22,00 22,00 1,00,E-06 20000,00 0,30
2 Filter (2) 1,61 1,99 1,84 0,00 0,00 30,00 - 2,85,E-03 2500,00 0,33
3 Transisi (3) 1,53 1,99 1,84 0,00 0,00 35,00 - 1,00,E-02 2500,00 0,30
4 Timbunan Batu (4) 1,80 2,17 1,84 0,00 - 43,50 - 3,50,E-01 44000,00 0,27
5 Random Batu (5) 1,78 2,15 1,83 0,00 - 40,00 - 3,00,E-01 44000,00 0,33
6 Rip-rap (6) 1,96 2,28 2,21 0,00 - 45,00 - 3,00,E-01 44000,00 0,27
7 Pondasi 1,96 2,78 2,21 0,00 - 64,26 - 1,01,E-04 132000,00 0,27
Diperoleh hasil deformasi maksimal adalah sebesar 100 cm, dimana nilai ini
masih lebih kecil dari nilai batas keamanan yaitu 0,5 dari tinggi jagaan sebesar
3,0 m yaitu 1,5 m
ANALISA STABILITAS TUBUH BENDUNGAN TERHADAP
REMBESAN DAN BAHAYA PIPING
Salah satu tujuan dari pembangunan Bendungan Bolango Hulu adalah untuk mengurangi banjir
di Kota Gorontalo. Namun bendungan ini, tidak dimungkinkan untuk bisa mereduksi sampai
maksimal dikarenakan tidak berada pada satu sub daerah aliran sungai. Sehingga tindakan
pengendalian banjir yang dilakukan adalah dapat mengurangi luas genangan akibat dari banjir
dengan kala ulang 50 tahun.
Pelimpah didesain tanpa menggunakan pintu dengan pertimbangan selisih antara pelimpah
berpintu dengan pelimpah tanpa pintu tidak besar dalam mereduksi banjir. Disamping itu juga
ada batasan topografi sehingga saluran transisi dan peluncur berbentuk saluran tertutup
dengan diameter 8 m sehingga kapasitas alirannya dibatasi di bawah 900 m3/dt.
Rekapitulasi Routing
Banjir Kondisi dengan
Pintu (3 X 7 m)
RENCANA TEKNIS PELIMPAH
Rekapitulasi Routing
Banjir Kondisi Tanpa
Pintu
Dari hitungan kedua tabel di atas terlihat jika reduksi banjir tidak terpaut jauh dan
pelimpah tidak berpintu mempunyai keuntungan tidak adanya biaya operasional dan
biaya pemeliharaan yang minim, sehingga pelimpah tanpa pintu dipilih sebagai
alternatif desain.
DENAH DAN POTONGAN MEMANJANG PELIMPAH
RENCANA TEKNIS PELIMPAH
Saluran Peluncur
Tipe : Terowongan
Diameter : 12-8 m
Elevasi hulu : 88,50 m
Elevasi hilir : 48.92 m
Kemiringan dasar : 0,4
Panjang : 93.94 m
Saluran Penghubung
Tipe : Terowongan
Diameter : 8.00 m
Elevasi hulu : 48,92 m
Elevasi hilir : 47.00 m
Kemiringan dasar : 0,075
Panjang : 256.50 m
Kolam Olak
Tipe : USBR Tipe I
Panjang kolam olakan : 39 m
Lebar kolam olak : 20 m
Elevasi dasar kolam olak : 42 m
RENCANA TEKNIS PENGELAK
Dikarenakan adanya fasilitas PLTM maka besarnya air harus bisa di kendalikan
dari depan, berarti harus ada pengaturan di bangunan pemngambilan,
sehingga pilihan bangunan pengambilan tipe drop inlet tidak masuk dalam
pertimbangan pemilihan. Pertimbangan kondisi topografi di abutment sebelah
kiri yang cukup terjal sehingga akan menyulitkan jika menggunakan tipe sandar
oleh karena itu pada bendungan Bolango Hulu bangunan pengambilan di
rencanakan dengan tipe menara intake (tower intake).
• Bangunan Pengatur
Bangunan rumah pengatur terbuat dari beton dan yang dilengkapi dengan atap,
bangunan ini merupakan tempat untuk mengoperasikan pintu air, elevasi dasar lantai
bangunan pengatur ter;etak pada 106.00 m.
Bangunan Sadap
Bangunan sadap berupa ambang lebar yang dilengkapi dengan saringan jeruji (fixed
trash rack) , dimensi pintu lebar 4 m dan tinggi 3 m dengan tinggi tegaknya sekitar 21.50
m dari bawah terowongan pengelak sampai ke ambang pengambilan
• Shaft Tegak
Shaft tegak difungsikan untuk mengatur ambang lebar dengan menggunakan slide steel
gate.Shaft tegak ini berbentuk persegi, dengan dimensi 7.00 x 7.00 m.
• Terowongan Pembawa
Terowongan pengelak yang ada dimanfaatkan sebagai terowongan pembawa aliran,
maka dilakukan penyumbatan (plugging) di bagian hulu dan bagian tengah terowongan.
Penyumbat beton ini berjarak 147.95 m dari as bendungan dengan panjang 10.00 m.
Pada bagian tengah juga dipasang penyumbat beton sepanjang 30.00 m digunakan
sebagai pembentuk transisi dari saluran pembawa pada terowongan dengan diameter
7.00 m ke pipa baja berdiameter 1.8, penyumbat beton ini akan menyelimuti pipa baja
sepanjang 30.00 m berada pada as bendungan.
RENCANA TEKNIS PENGAMBILAN (INTAKE)
Pengambilan Bawah:
Elevasi ambang : EL. 80.00 m
Dimensi fasilitas pengambilan : 3.0 m tinggi
4.0 m lebar
Saluran Pembawa : Pipa Baja Dia 1.8 m
Fasilitas Pengeluaran:
Katup Pengatur : Hollow Jet valve
Diameter : 1.80 m
Elevasi as titik tengah : EL. 48.00m
Tinggi Muka Air di Waduk
Muka Air Normal : EL. 95.00 m
Muka Air Rendah : EL. 83.00 m
DENAH DAN POTONGAN PENGAMBILAN (INTAKE)
PERHITUNGAN PENGOSONGAN WADUK
EMAW Inflow Volume Volume Interval Tinggi air Tinggi air Kehilangan Heff Kecepatan Debit Waktu Waktu Kecepatan Bukaan
konstan Inflow pada volume rata-2 rata-2 energi aliran Outflow Outflow Outflow surut pintu
konstan EMAW i EMAW (i +1 - i ) dari elev.inlet dari CL elev.out di pintu
3 3 3 3
(m) ( m /det ) (m ) (m ) (m ) (m) (m) (m) (m) ( m/det ) ( m3/det ) ( jam ) ( hari ) ( m/jam ) (%)
Keterangan :
Normal Water Level NWL = 95.0 m Kecepatan surut rata-rata = 0.0421 m/jam
Elevasi dasar intake Elev.Int = 68.0 m
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA!