You are on page 1of 25

CANDIDIASIS

DISUSUN OLEH :

 MARATUS SHOLIKAH
PUDSMI SURYANITA SARI
Pengertian

 Kandidiasis adalah suatu infeksi jamur yang


disebabkan oleh candida. Candida merupakan
mikroflora normal pada rongga mulut,
mikroorganisme ini mencapai 40-60 % dari
populasi (Silverman S, 2001).
 Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat
jamur Candida, khususnya C. albicans. Penyakit
ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada
penekan imun dan khususnya AIDS), perubahan
fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan,
dan hilangnya penghalang (Stedman, 2005).
Klasifikasi
Candidiasis
a. Candidiasis Selaput
Lendir b. Candidiasis kutis

Thrush / Candidosis Candidiasis


oral intertriginosa
Kandidiasis perianal
Perleche Kandidiasis kutis
Infeksivagina generalisata
Paronikia dan
(vulvovaginitis) onikomikosis
Balanitis
atau
balanopostitis
c. Candidosis Sistemik
Kandidosis mukokutan Endokarditis
kronik Meningitis
Reaksi id (kandidid)
Etiologi

 Penyebab tersering Candidiasis adalah Candida


albicans. Spesies patogenik yang lainnya
adalah C. tropicalis C. parapsilosis, C. guilliermondii
C. krusei, C. pseudotropicalis, C. lusitaneae. Genus
Candida adalah grup heterogen yang terdiri dari
200 spesies jamur. Sebagian besar dari spesies
candida tersebut patogen oportunistik pada
manusia, walaupun mayoritas dari spesies tersebut
tidak menginfeksi manusia. C. albicans adalah
jamur dimorfik yang memungkinkan untuk
terjadinya 70-80% dari semua infeksi candida,
sehingga merupakan penyebab tersering dari
candidiasis superfisial dan sistemik.
Manifestasi Klinik

 Infeksi mulut oleh spesies


candida biasanya
memunculkan kumpulan
lapisan kental berwarna
putih atau krem pada
membran mukosa (dinding
mulut dalam). Pada
mukosa mulut yang
terinfeksi mungkin muncul
radang berwarna merah,
nyeri, dan terasa seperti
terbakar.
Patofisiologi

Jamur candida albicans umumnya memang terdapat


di dalam rongga mulut sebagai saprofit sampai terjadi
perubahan keseimbangan flora mulut atau perubahan
mekanisme pertahanan lokal dan sistemik, yang
menurunkan daya tahan tubuh. Baru pada keadaan ini
jamur akan berproliferasi dan menyerang jaringan. Hal
ini merupakan infeksi jamur rongga mulut yang paling
sering ditemukan. Penyakit yang disebabkan jamur
candida albicans ini yang pertumbuhannya dipelihara
dibawah pengaturan keseimbangan bakteri yang
normal. Tidak terkontrolnya pertumbuhan candida
karena penggunaan kortikosteroid dalam jangka
waktu yang lama dan penggunaan obat-obatan yang
menekan sistem imun serta penyakit yang menyerang
sistem imun seperti Aquired Immunodeficiency
Sindrome (AIDS).
Pemeriksaan penunjang

 Pemeriksaan langsung
Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa
dengan larutan KOH 10 % atau dengan
pewarnaan gram, terlihat sel ragi, blastospora,
atau hifa semu.
 Pemeriksaan biakan
Bahan yang akan diperiksa ditanam dalam
agar dekstrosa glukosa Sabouraud, dapat pula
agar ini dibubuhi antibiotik (kloramfenikol )
untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau
lemari suhu 370C, koloni tumbuh setelah 24-48
jam, berupa yeast like colony.
Identifikasi Candida albicans dilakukan
dengan membiakkan tumbuhan tersebut
pada corn meal
Kasus !!!

 Tn. M usia 30 tahun dibawa ke rumah sakit dengan


keluhan Nyeri di daerah mulut dan demam sejak tiga hari
yang lalu.pasien juga mengatakan tidak nafsu makan
karena nyeri. pasien tampak meringis. Dari pemeriksaan
fisik di dapatkan hasil di lidah dan palatum, terdapat Lesi
putih, TTV TD : 95/60 mmHg, Nadi 110x/menit, RR
30x/menit, SB 38,5oC. Berat badan sebelum sakit 69 kg.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN KANDIDIASIS ORAL
3.1 Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 30 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Manado
Agama : Kristen
Pendidikan : SMP
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 21 Februari 2017
Tanggal Pengkajian : 21 Ferbruari 2017 (00.45 WIT)
Diagnosa Medis : Candidiasis

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. K
Hubungan : Istri
Umur : 30 Tahun
Alamat : Manado
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Nyeri di mulut.

2 . Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien dibawa ke rumah sakit dengan keluhan nyeri di mulut dan
demam sejak tiga hari yang lalu. Pasien juga mengatakan tidak nafsu
makan karena nyeri yang dirasakan. Pasien tampak meringis. Nyeri di
rasakan seperti ditekan, nyeri terasa di dalam mulut hamper ke bagian
dalam leher, Nyeri muncul saat makan atau minum, dan hilang ketika
pasien tidur.Sakal nyeri 5 ( skala nyeri dari 1-10) Suhu tubuh pasien
meningkat, pada mulut terdapat lesi putih, berat badan menurun, tidak
ada nafsu makan.

3. Riwayat Kesehatan Sebelumnya


Pasien mengalami demam tinggi sejak tiga hari yang lalu.dan hanya di
bawa ke poliklinik. Pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini
sebelumnya. Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi baik obat-
obatan, makanan, atau minuman.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Tidak keluarga yang mengalami penyakit seperti ini.
C. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan umum : Lemah
Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah : 95/60 mmHg
Nadi : 110x/menit
RR : 30 x/menit
Suhu : 38,9oC

Tinggi badan : 165 cm


Berat Badan :
 Sebelum sakit : 69 kg
 Saat Sakit : 64 kg
 Pemeriksaan Head to Toe :
 Kepala : Bentuk kepala simetris, rambut tebal, berwarna hitam,
kulit kepala tampak kotor.
 Wajah : Simetris, bentuk wajah oval, warna kulit sawo matang,
pasien tampak pucat
 Mata : Pupil isokor, konjungtiva anemis, kornea tampak keruh,
tidak ada nyeri tekan.
 Hidung : Hidung tampak simetris, tidak ada benjolan, tidak
ada nyeri tekan.
 Telinga : tampak simetris, tidak ada massa, tidak ada nyeri
tekan, pendengaran masih baik.
 Mulut : Bibir tampak kering dan ada bercak putih, tampak
terdapat lesi putih pada lidah dan palatum
 Leher : Tidak ada pembesaran tiroid, denyut nadi karotis
15x/menit
 Thoraks/dada :
 Paru-paru : bentuk simetris, pernafasan vesikuler, irama teratur,
pasien tidak mengalami kesulitan bernafas.
 Jantung : tidak terlihat pembesaran janung, tidak teraba
pembesaran jantung, perkusi redup, bunyi jantung lup-dub, tidak
ada bunyi jantung tambahan.
 Pemeriksaan abdomen : Bentuk datar, tidak ada benjolan, tidak
ada nyeri tekan, tidaka ada tanda-tanda acites.
 Pemeriksaan Ekstremitas : Pemeriksaan Integumen : Kulit tampak
kotor, turgor kulit baik, warna kulit sawo matang , kulit tampak
kering
Terapi

Terapi Dosis
Ranitidine 50 mg/12 jam

Ketorolac 30 mg/8 jam

Cefriaxon 1 gr/12 jam

Ivfd RL 20 tts/menit

Nistain Drop Permen dihisap 1x1


Klasifikasi data
Data Subjektif Data Objektif
Pasie mengatakan :  Keadaan umum : Lemah

 Nyeri terasa di dalam mulut hampir ke  Tanda-tanda vital :


Tekanan Darah :95/60mmHg
bagian dalam leher.
Nadi : 110x/menit
 Nyeri di rasakan seperti ditekan,
RR : 30 x/menit
 Nyeri muncul saat makan atau minum
Suhu : 38,9oC
 Nyeri hilang ketika pasien tidur.  Berat Badan:
 Skala nyeri 5 ( skala nyeri dari 1-10)  Sebelum sakit : 69 kg
 Demam tinggi sejak tiga hari yang lalu  Saat Sakit : 66 kg
 Tidak nafsu makan karena nyeri yang  Pasien tampak meringis

dirasakan  Pasien tampak pucat


 Konjungtiva anemis
 Kulit tampak kotor
 Kulit tampak kering
 Bibir tampak kering dan ada bercak putih
 Tampak terdapat lesi putih pada lidah dan
palatum
Data Etiologi Masalah
DS : - Kandidiasis Kerusakan membrane
DO: mukosa oral
 Keadaan umum : Lemah Proses Infeksi
 Bibir tampak kering dan ada
bercak putih Lesi pada mukosa bibir

Kerusakan membran mukosa oral

DS : Kandidasis Hipertermi
pasien mengatakan :
- Demam tinggi sejak tiga hari yang Proses infeksi
lalu
DO : pelepasan medaitor inflamasi:

 Keadaan umum : Lemah bradikinin, histamine, dan prostatglandin

 Tanda-tanda vital :
Tekanan darah :95/60 mmHg Suhu tubuh meningkat

Nadi : 110x/menit
RR: 30 x/menit Hipertermi

Suhu: 38,9oC
Data Etiologi Masalah
DS : Pasien mengatakan : Kandidiasis Nyeri akut
 Nyeri terasa di dalam mulut hampir
ke bagian dalam leher. Timbul bercak putih
 Nyeri di rasakan seperti ditekan,
 Nyeri muncul saat makan atau minum Menggumpal menutup permukaan lidah

 Nyeri hilang ketika pasien tidur.


 Skala nyeri 5 ( skala nyeri dari 1-10) Gejala semakin memberat

DO:
 Pasien tampak meringis Timbul bercak kemerahan dan

 Pasien tampak pucat mengandung eksudat


 Konjungtiva anemis
Nyeri Akut
DS: Kandidiasis Ketidakseimbangan
Pasien mengatakan : nutrisi kurang dari
 Tidak nafsu makan karena nyeri yang Nyeri pada mulut
kebutuhan tubuh
dirasakan
DO: Tidak nafsu makan

 Berat Badan :
 Sebelum sakit : 69 kg Intake tidak adekuat

 Saat Sakit : 66 kg
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan
Diagnosa Keperawatan

1. Kerusakan membrane mukosa oral berhubungan


dengan Imunodefisiensi.

2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi

3. Nyeri akut berhubungan dengan proses infeksi

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
tidak adekuat
Intervensi Keperawatan
No.
Tujuan Intervensi Rasional
Dx
1. Setelah dilakukan 1. Kaji membran 1. Mengetahui
tindakan keperawatan mukosa oral derajat kerusakan
3x24 jam diharapkan perhatikan keluhan
kerusakan membran nyeri, bengkak, sulit
mukosa oral teratasi . mengunyah/menelan.
Kriteria hasil :
Mukosa oral kembali 2. Berikan perawatan 2.Meminimalkan
normal oral setiap hari dan tumbuhnya jamur
Lesi berkurang dan setelah makan. disekitar rongga
berangsur sembuh mulut.
Membrane mukosa oral
lembab 3. Berikan kebersihan 3. Mengurangi
pada alat-alat yang kerusakan membran
digunakan klien mukosa

4. Kolaborasi dalam 4.Obat anti jamur


pemberian obat anti dapat meminimalkan
jamur penyebaran jamur
penimbul lesi
No.
Tujuan Intervensi Rasional
Dx
2. Setelah dialkukan 1. Kaji TTV pasien 1. Mengetahui status
tindakan kesehatan pasien.
keperawatan
2. Membantu
selam 3x24 jam 2. Berikan kompres hangat
menurunkan demam
diharapakan suhu melalui proses
tubuh pasien evaporasi.
kembali normal.
3. Anjurkan pasien untuk banyak 3.Peningkatan suhu
Kriteria Hasil : minum. tubuh mengakibatkan
KU baik penguapan tubuh
TTV dalam batas meningkat sehingga
perlu diimbangi
normal
dengan asupan cairan
yang cukup.
4. Anjurkan keluarga pasien untuk
4.Pakaian tipis
memakaikan pakaian yang tipis dan membantu mengurangi
meneyerap keringat penguapan tubuh.

5. Kolaborasi dalam pemberian obat 5. Membantu


menurunkan demam
antipiretik. klien
No.
Tujuan Intervensi Rasional
Dx
3. Setelah dilakukan 1. Kaji keluhan nyeri, 1. Untuk
tindakan perhatikan lokasi, menentukan
keperawatan intensitas(Skala 1-10), intervensi
selam 3x24 jam frekuensi dan waktu selanjutnya.
diharapkan nyeri
pasien dapat
berkurang tau 2. Atur posisi pasien 2. Meningkatkan
hilang. senyaman mungkin. relaksasi dan
Kriteria Hasil : mengurangi
Pasien menunjukan ketegangan otot.
ekspresi wajah
rileks 3. Ajarkan pasien teknik 3. Membantu
Mengungkapkan manajemen nyeri ( tarik mengurangi nyeri
rasa tidak nyeri napas dalam, distraksi, yang dirasakan
secara verbal masase) pasien.
Skala nyeri 0-1

4. Kolaborasi dalam 4. Mengurangi nyeri


pemberian obat yang dirasakan
analgesic. pasien.
No.
Tujuan Intervensi Rasional
Dx
4. Setelah dilakukan 1. Kaji pola nutrisi pasien 1. mengetahui pola
tindakan nutrisi pasien
keperawatan selama
2. Timbang BB tiap hari 2. Mengetahui bila
3x24 jam diharapkan
ada kenaikan atau
kebutuhan nutrisi penurunan BB
pasien terpenuhi.
Kriteria hasil : 3. Beri nutrisi dalam 3. Memberikan nutrisi
Nafsu makan keadaan lunak, porsi yang adekuat
meningkat sedikit tapi sering
Adanya peningkatan
berat badan 4. Hindari makanan dan 4. Mencegah
obat-obatan yang kerusakan membrane
Tidak ada tanda-
dapat menimbulkan mukosa mulut
tanda malnutrisi reaksi alergi pada
rongga mulut

5.Anjurkan keluarga 5. Perkembangan


untuk melaporkan nutrisi klien sangat
tentang perkembangan penting diperlukan
nutrisi klien untuk intervensi
selanjutnya
Hari/
No.
Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx
Jam
1. 08.00 1. Mengkaji membran mukosa oral perhatikan Jam 14.00 WIT
keluhan nyeri, bengkak, sulit S : Keluarga pasien
mengunyah/menelan. mengatakan ada luka di
Hasil : bibir pasien dan rasanya
Tampak terdapat lesi putih pada lidah dan nyeri.
palatum
Bibir tampak kering dan ada bercak putih O:
Tampak terdapat lesi putih
pada lidah dan palatum
2. Memberikan perawatan oral setiap hari dan Bibir tampak kering dan ada
08.30 setelah makan. bercak putih
Hasil : Memberi perawatan oral setiap pagi dan
sore dengan mengguanakan kassa. A : Masalah belum teratasi

3. Memberikan kebersihan pada alat-alat yang P : lanjutkan Intervensi


digunakan klien. 1. Kaji membran mukosa
08.45
Hasil : Menaruh alat-alat yang digunakan klien di oral perhatikan keluhan
tempat yang bersih. nyeri, bengkak, sulit
mengunyah/menelan.
4. Berkolaborasi dalam pemberian obat anti 2. Berikan perawatan oral
jamur. setiap hari dan setelah
Hasil : Pasien diberikan obat Nistain Drop makan.
12.00 Permen dihisap 1x1 3. Berikan kebersihan pada
alat-alat yang digunakan
klien
4. Kolaborasi dalam
pemberian obat anti jamur
No. Implementasi Evaluasi
Jam
Dx
2. 10.00 1. Mengkaji TTV pasien Jam 14.00 WIT
Hasil : TTV S : Keluarga pasien
mengatakan panas
Tekanan Darah : 95/60 mmHg
sudah sedikit turun.
Nadi : 110x/menit
RR : 30x/menit O : TTV :
Tekanan Darah: 100/70
Suhu badan : 38,9oC
mmHg
2. Memberikan kompres hangat Nadi : 110x/menit
10.30 Hasil : Memberiksn kompres hangat di daerah dahi, axial, dan RR : 28x/menit
Suhu badan : 37,8oC
lipatan paha.

11.00
3. Anjurkan pasien untuk banyak minum. A : Masalah belum
Hasil : Pasien hanya minum 700 ml teratasi
4. Menganjurkan keluarga pasien untuk memakaikan pakaian
P: Lanjutkan Intervensi
yang tipis dan meneyerap keringat 1. Kaji TTV pasien
11.00 Hasil : Keluarga mengerti dan memakaikan pakaian yang tipis 2. Berikan kompres
dan menyerap keringat. hangat
3. Anjurkan pasien untuk
5. Berkolaborasi dalam pemberian obat antipiretik. banyak minum.
Hasil : pasien minum obat paracetamol 3x1
Dx Jam Implementasi Evaluasi
3 1. Mengkaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, Jam 14.00 WIT
08.00
intensitas(Skala 1-10), frekuensi dan waktu S:
Hasil : Pasien mengatakan nyeri masih
P : Pasien mengatakan nyeri dirasakan saat di terasa
tekan atau makan P : Pasien mengatakan nyeri
Q : nyeri seperti ditekan dirasakan saat di tekan atau
R : Nyeri terasa di dalam mulut hamper ke bagian makan
dalam leher Q : nyeri seperti ditekan
R : Nyeri terasa di dalam mulut
S : skala nyeri 5 (skala 0-10)
hamper ke bagian dalam leher
T : Nyeri muncul saat pasien tidak tidur.
S : skala nyeri 5 (skala 0-10)
08.30 T : Nyeri muncul saat pasien tidak
2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin. tidur.
Hasil : pasien nyaman dengan posisi semi fowler.
O : - pasien tampak meringis
09.00 3. Mengajarkan pasien teknik manajemen nyeri (
tarik napas dalam, distraksi, masase) A : Masalah belum teratasi
Hasil : Pasien tampak senang mendengarkan
musik.
P : lanjutkan intervensi
4. Berkolaborasi dalam pemberian obat 1. Kaji keluhan nyeri, perhatikan
10.00 lokasi, intensitas(Skala 1-10),
analgesic.
frekuensi dan waktu
Hasil : Pasien diberikann obat ketorolac 30 mg/8
2. Atur posisi pasien senyaman
jam
mungkin.
3. Ajarkan pasien teknik
manajemen nyeri ( tarik napas
dalam, distraksi, masase)
4. Kolaborasi dalam pemberian
obat analgesic.
Dx Jam Implementasi Evaluasi
1. Mengkaji pola nutrisi pasien Jam 14.00 WIT
11.00 Hasil : pasien hanya makan 2 sendok makan yang disediakan S : - Pasien mengatakan masih
keluarga setiap 2 jam. tidak nafsu makan
O:
11.30 2. Menimbnag BB tiap hari - pasien sudah tampak mau
Hasil : BB 66 kg makan walaupun sedikit
- pasien tampak pucat
3.Memberi nutrisi dalam keadaan lunak, porsi sedikit tapi - pasien tampak lemas
12.00 sering. A : Masalah belum teratasi
4 Hasil : makanan yang disediakan untuk klien dalah bubur P : Lanjutkan Intervensi
saring, porsi makanan 1 kom kecil. 1. Kaji pola nutrisi pasien
2. Timbnag BB tiap hari
4. Menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat 3. Beri nutrisi dalam keadaan
12.30 menimbulkan reaksi alergi pada rongga mulut lunak, porsi sedikit tapi sering.
Hasil :pasien tidak diberi makanan selain bubur saring 4. Hindari makanan dan obat-
obatan yang dapat menimbulkan
5. Menganjurkan keluarga untuk melaporkan tentang reaksi alergi pada rongga mulut
13.30 perkembangan nutrisi klien 5. Anjurkan keluarga untuk
melaporkan tentang perkembangan
Hasil : Keluarga mengerti atas intruksi perawat
nutrisi klien

You might also like