Esophagus adalah kelainan bawaan dimana ujung saluran esofagus buntu, biasanya sebanyak 60% disertai dengan hidramnion. Gambaran klinis Atresia menyebabkan saliva terkumpul pada ujung bagian esofagus yang buntu. Apabila terdapat fistula, maka saliva ini akan mengalir keluar atau masuk ke dalam trakea. Hal ini akan lebih berbahaya apabila saliva mengalir melalui fistula trakeo-esofagus karena cairan saliva akan masuk ke dalam paru. Kelainan ini biasanya baru diketahui setelah bayi berumur 2-3 minggu dengan gejala muntah proyektil beberapa saat setelah minum susu. Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan setelah bayi menyusui akan ditemukan gerakan peristaltik lambung karena ada usaha melewatkan makanan melalui daerah yang sempit di pilorus. Tidak jarang teraba tumor saat ditemukannya peristaltik. Tanda dan Gejala Tanda dan gejala yang mungkin muncul pada penderita Atresia Esophagus adalah : 1. Liur yang menetes terus-menerus 2. Liur berbuih 3. Adanya aspirasi ketika bayi diberi minum 4. Bayi tampak sianosis akibat aspirasi yang dialami 5. Bayi akan mengalami batuk seperti tercekik saat bayi diberi minum, dan 6. Muntah yang proyektil Penatalaksanaan 1. Posisikan bayi setengah duduk apabila atresia esofagus disertai fistula. Namun apabila atresia tanpa disertai fistula bayi diposisikan dengan kepala lebih rendah dan seringlah mengubah-ubah posisi. 2. Segera lakukan pemasangan kateter ke dalam esofagus dan bila memungkinkan lakukan pengisapan terus- menerus. 3. Berikan perawatan seperti bayi normal lainnya, seperti pencegahan hipotermi, pemberian nutrisi adekuat. 4. Rangsang bayi untuk menangis 5. Lakukan informed consent dan informed choice kepada keluarga untuk melakukan rujukan pada pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.