You are on page 1of 26

Aritmia & Cardiac Arrest

Tiba-tiba Tak Sadar


Tn. Arman, usia 45 tahun, seorang pengusaha terkenal di kota Lhokseumawe,
datang ke praktek dokter dgn keluhan pusing, jantung sering berdebar cepat dan
tidak teratur sejak 2 hari yg lalu. Keluhan mulai dirasakan 6 bulan yg lalu, tapi
belum mengganggu aktifitas sehari2. sejak 3 bulan terakhir keluhan ini sering
muncul dan bertambah, kadang2 diikuti oleh nocturnal dyspneu, TD sulit diukur,
denyut jantung cepatdan tdk teratur, JVP meningkat, serta bising diastolik di
apex cordis. Pada pemriksaan fisik dokter menemukan TD 150/100 mmHg, nadi
115x/menit ireguler, dan nafas 24x/menit. Px paru dalam batas normal, dan
pada px jantung ditemukan HR 130x/menit, ireguler, bising susah dinilai. Pada px
EKG terlihat tanda2 pembesaran jantung, Atrial fibrilasi “Rapid Ventrikular
Respon”.
Dokter mengatakan bahwa Tn. Arman mengidap aritmia dan akan merujuknya ke
RSCM. Sesampai di RS, ia tiba2 tidak sadarkan diri, kejang, berkeringat dingin,
nadi cepat, halus dan tidak teratur, TD tdk terukur, pupil sedikit dilatasi, refleks
cahaya positif. EKG memperlihatkan tanda2 episode asistolik.
Dokter juga langsung memberikan tindakan darurat sesuai dg protap yg sudah
ditentukan. Setelah beberapa lama dokter melakukan tindakan, terdapat
perbaikan meskipun kesadaran masih menurun. Bagaimana anda menjelaskan
apa yg terjadi pada Tn. Arman ?
Jump 1 terminologi
• Aritmiagangguan irama jantung, suatu kondisi
dimana jantung berdenyut tidak menentu.
• Cardiac arrest suatu keadaan terhentinya aliran
darah dalam sistem sirkulasi tubuh scr tiba2 akibat
terganggunyaefektivitas kontraksi jantung saat sistolik
• Paroxymal Nocturnal Dyspneu dyspnea yg timbul scr
tiba2 pada saat tidur
• Atrial fibrilasi aritmia jantung menetap paling umum
didapatkan, ditandai dg ketidakteraturan irama dan
peningkatan peningkatan atrium, shg atrium
menghantarkan impuls terus menerus ke nodus AV
Jump 2 & 3
1. Mengapa Tn. Arman mengeluh pusing dan jantung sering
berdebar cepat dan tidak teratur ?
 karena mengalami gg irama jantung aliran darah ke
organ (otak) tidak adekuat pusing
 pompa jantung tidak adekuat sbg kompensasi
mempercepat pompa untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme
2. Mengapa ia mengalami nocturnal dyspnea, TD sulit diukur
dan denyut jantung cepat dan tdk teratur?
 meningkatnya aktv s. Simpatis + mekanisme
kompensasi kontraksi jantung meningkatdenyut
jantung cepat dan tdk teratur
tjd karena akumulasi cairan kedalam paru ketika sedang
tidur
3. Mengapa ditemukan JVP meningkat ?
hipertensi kontraksi ventrikel kiri menurun
volume sekuncup menurun volim V
meningkat dilatasi ruang ventrikel tjd
peningkatan volume tekanan atrium kanan
meningkat vena cava inferior meningkat JVP
meningkat
4. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan vital
sign ?
 TD meningkat, nadi meningkat, nafas=
takipneu
Jump 4 skema
Gangguan irama jantung

Aritmia Cardiac Arrest

Epid, etio, patofis, FR, Mk

Pemeriksaan

Dd & dx

Tatalaksana
Jump 5
1. Aritmia
2. Cardiac Arrest
Aritmia
Istilah aritmia mengacu pada perubahan dari
mekanisme penjalaran impuls listrik jantung
yang menyebabkan gangguan irama denyut
jantung. 2 bentuk mendasar dari aritmia
adalah :
 Takikardi , jika denyut jantung >100x/menit
Bradikardi, jika denyut jantung <60x/menit
Aritmia dapat terjadi apabila :
1. Pacemaker (nodus SA) menghasilkan irama
yang abnormal
2. Adanya gangguan pada jalur konduksi normal
3. Bagian jantung selain nodus SA mengambil
alih sebagai pacemaker
Klasifikasi gangguan irama jantung
a. Supraventrikular Takikardi (SVT)
seluruh bentuk takikardi yang muncul dari
berkas HIS maupun di atas bifurkasi berkas
HIS. Pada umumnya gejala yang timbul berupa
palpitasi, kepala terasa ringan, pusing,
kehilangan kesadaran, nyeri dada, dan nafas
pendek.
Klasifikasi Supraventrikular Takikardi

1. Sinus Takikardi
Sinus takikardi adalah irama sinus dengan kecepatan denyut jantung
>100x/menit.

• Irama teratur
• RR interval jaraknya sama dalam 1 lead panjang
• Komplek QRS harus sama dalam 1 lead panjang
• Impuls dari SA node yang ditandai dengan adanya gel P yang mempunyai
bentuk sama dalam 1 lead panjang.
• Frekwensi (HR) dibawah >100x/menit
• Adanya gel P yang selalu diikuti komplek QRS
• Gel P dan komplek QRS normal dan sama bentuknya dalam satu lead.
2. Atrial Fibrilasi
aritmia yang paling sering terjadi.Pada atrial
fibrilasi, impuls listrik tidak dimulai dari nodus
SA, melainkan dari bagian lain di atrium atau
di dekat v.pulmonalis. menimbulkan impuls
yang cepat dan tak beraturan sehingga atrium
akan berdenyut secara tepat dan tak
beraturan
Karakteristik EKG
• Irregularly Iregular Rhytm atau irama yang irreguler
dan sama sekali tidak mempunyai pola
• Tidak terdapat gelombang P yang jelas atau yang
terlihat merupakan gelombang fibrilasi
• Gelombang fibrilasi terkadang kasar, terkadang halus
dan terkadang juga terlihat mirip seperti gelombang P,
hanya saja gelombangnya tidak teratur dan tidak
konstan terhadap semua gelombang QRS
3. Atrial Flutter
dapat disebabkan karena adanya perlukaan
pada jantung akibat penyakit jantung atau
prosedur operasi jantung
b. Ventrikel Takikardi
 ventrikel ekstrasistol yang timbul ≥ 4x
berturut-turut. Merupakan salah satu aritmia
lethal (berbahaya) karena mudah berkembang
menjadi ventrikel fibrilasi dan dapat
menyebabkan henti jantung (cardiac arrest)
c. Ventrikel Fibrilasi
jenis aritmia yang paling berbahaya .Jantung
tidak lagi berdenyut melainkan hanya bergetar
sehingga jantung tidak dapat memompa
darah dengan efektif. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya henti jantung
(cardiac arrest) .
-Defleksi Ireguler yang sangat ekstrim dan chaotic
dan tidak mempunyai pola
-Tidak ada gelombang P, QRS dan T yang jelas
-Heart Rate 300-600 bpm
-Amplitudo berkurang seiring dengan waktu
d. Ventrikel Ekstrasistol
gangguan irama berupa timbulnya denyut
jantung prematur yang berasal dari 1 atau
lebih fokus di ventrikel. Merupakan kelainan
irama jantung yang paling sering ditemukan.
Ventrikel ekstrasistol dapat disebabkan oleh
iskemia miokard, infark miokard akut, gagal
jantung
Faktor risiko
1. Serangan jantung
2. Gagal jantung atau cardiomyopathy
3. Gangguan katup jantung
4. Penyakit jantung bawaan
5. Tekanan darah tinggi
6. Myocarditis dan Pericarditis
7. Diabetes mellitus
9. Gangguan fungsi tiroid (hipotiroid dan hipertiroid)
10. Penggunaan obat-obatan yang dapat memicu
aritmia (quinidine, fluoxetine (antidepresan) )
Tatalaksana
Obat Penggunaan

• QuinidineProcainamide Atrial fibrilasi (AF) dan flutter


•Disopyramide PSVT (paroxysmal supraventrikular
tachycardia)
VT (takikardi ventrikular)

PropanololEsmolol PVC atau PAC


Metoprolol PSVT
Nadolol AF atau atrial flutter
Carvedilol VT
Nebivolol
Timolol
Cardiac Arrest
Suatu keadaan terhentinya aliran darah dalam
sistem sirkulasi tubuh secara tiba2 akibat
terganggu efektivitas kontraksi jantung saat
sistolik
Etiologi:
- Penyakit jantung = 82,4 %
- Penyebab internal noncardiac = 8,6 %
- Penyebab eksternal non jantung = 9,0 %
Klasifikasi berdasarkan aktivitas listrik jantung:
asistole EKG garis lurus
Aktivitas elektrik tanpa nadi
Fibrilasi ventrikel
Takikardi ventrikel tanpa nadi
Faktor predisposisi:
Adanya jejas di jantung
Penebalan otot jantung
Pemakaian obat jantung
Abnormalitas pembuluh darah
Manifestasi klinis
• Kesadaran hilang
• Denyut tidak teraba di arteri besar sekalipun
• Nafas terengap2
• warna kulit pucat/sianosis
• Dilatasi pupil
Diagnosis
• TD sistolik 50 mmHg
• Gerakan pada EKG dapat menyerupai irama yg
tidak sesuai
Tatalaksana
• RJP (resusitasi jantung paru)
1. Pertolongan dasar
 airway control: membebaskan jalan nafas
 breathing support: mempertahankan
ventilasi
 circulation support: mempertahankan
sirkulasi darah

You might also like