Professional Documents
Culture Documents
S T I K e s MH Thamrin
OBAT-OBAT
NON STEROID
PENDAHULUAN
• INFLAMASI merupakan suatu respon protektif
normal terhadap luka jaringan yang disebab-
kan oleh trauma fisik.
• INFLAMASI adalah usaha tubuh untuk meng-
inaktivasi atau merusak organisme yang
menyerang, menghilangkan zat iritan dan
mengatur derajat perbaikan jaringan.
• Jika penyembuhan lengkap, proses
peradangan biasanya reda.
Lanjutan . . . .
• Inflamasi dicetuskan oleh pelepasan mediator
kimiawi dari jaringan yang rusak.
• Mediator kimiawi bervariasi dengan tipe
peradangan, antara lain meliputi :
• amin contohnya : histamin
• lipid contohnya : prostaglandin
• Obat-obat yang dibahas meliputi :
1) Anti Inflamasi Non Steroid ( AINS )
2) Analgetik non narkotik.
PROSTAGLANDIN ( PG ).
• Obat Anti Inflamasi Non Steroid ( AINS )
bekerja dengan jalan menghambat sintesis
prostaglandin.
• Oleh karena itu pemahaman AINS memerlu-
kan pengertian kerja dan biosintesis prosta-
glandin.
• Prostaglandin diproduksi oleh semua jaringan
dalam jumlah kecil, bekerja lokal dan cepat
inaktif, sehingga tidak bersirkulasi dalam
darah.
Lanjutan . . . .
• Sintesis prostaglandin.
• Asam arakidonat adalah prekursor utama pros
taglandin.
• Asam arakidonat.
• Lipoksigenase Siklo-oksigenase
AINS
• Leukotrien PG (G2)
1. Obat-obat A I N S .
• AINS merupakan suatu grup obat yang secara
kimiawi tidak sama, yang berbeda adalah akti
vitas anti-inflamasi, analgesik dan antipiretik-
nya.
• Obat-obat AINS terutama bekerja dengan
jalan menghambat enzim siklo-oksigenase.
• Aspirin adalh prototipe dari grup ini, yang
paling umum digunakan dan merupakan obat
yang dibandingkan dengan semua obat AINS.
AKTIVITAS AINS :
1. ANTI INFLAMASI
2. ANALGESIK
3. ANTIPIRETIK.
Lanjutan . . . .
• Semua obat AINS mempunyai aktivitas pada
ketiga Efek terapi utama tersebut, namun tidak
semua obat AINS mempunyai potensi yang sama
pada setiap efek itu.
• Efek ANTI-INFLAMASI.
Aspirin menghambat enzim siklo-oksigenase,
sehingga mengurangi pembentukan PG.
Asetaminofen berguna sebagai analgesik dan
antipiretik, tapi aktivitas anti-inflamasinya lemah.
Lanjutan . . . .
• Efek ANALGESIK.
Prostaglandin diduga mensensitivasi ujung
saraf terhadap efek histamin dan mediator
kimia lainnya yang dilepaskan secara lokal
oleh proses inflamasi. Dengan demikian ber
akibat menekan sensasi rasa sakit.
• Obat AINS lebih superior daripada opioid
dalam menanggulangi rasa sakit yang
melibatkan inflamasi.
Lanjutan . . . .
• Efek ANTIPIRETIK.
Demam terjadi bila “set-point” pada pusat
pengatur panas di hipotalamus anterior me
ningkat.
• Hal ini disebabkan oleh sintesis PG, yang
dirangsang oleh zat penghasil demam
endogen (pirogen)
• Salisilat menghalangi sintesis PG.
• Aspirin meningkatkan vasodilatasi perifer dan
pengeluaran keringat, sehingga suhu turun.
Lanjutan . . . .
Obat analgesik, antipyretik dan obat anti-inflamasi
non steroid (AINS), merupakan suatu kelompok obat
yang heterogen, bahkan beberapa obat sangat ber-
beda secara kimia.
Prototipe obat golongan ini adalah aspirin, karena
itu obat golongan ini sering disebut obat mirip
aspirin (aspirin-like drugs).
Secara kimia obat AINS dibagi dua :
1) Golongan Asam Karboksilat
2) Golongan Asam Enolat
1. Golongan Asam KARBOKSILAT
1) Asam asetat
Diklofenak, renadinac, voltaren.
2) Derivat asam salisilat
Aspirin , bodrexin, aspilet, contrexin
3) Derivat asam propionat
Ibuprofen , neo-rheumacyl
4) Derivat asam Fenamat
Asam mefenamat , ponstan, grafamic
2. Golongan Asam ENOLAT
1) Derivat Pirazolon
Fenilbutazon, enkapyrin, irgapan,
new skelan, pehazon, rheumastop
2) Dervat Oksikam.
Piroksikam, feldene, indene
Lanjutan . . . .
Fenomena inflamasi meliputi kerusakan mikro
vaskuler, meningkatnya permeabilitas kapiler dan
migrasi leukosit ke jaringan radang.
Peningkatan suhu tubuh dalam keadaan patologik
(demam), diawali penglepasan suatu zat pirogen
endogen.
Semua obat mirip aspirin bersifat antipiretik,
analgesik dan anti-inflamasi, tetapi aktivitas-nya
berbeda-beda. Mis. Parasetamol bersifat anti-
piretik dan analgesik , tetapi sifat anti-infla-
masinya lemah sekali.
Lanjutan . . . .
Antalgin Metampyron
Asam Mefenamat Asan Mefenamat
Aspilet Asetosal
Aspirin Asetosal
Biogesic Parasetamol
Bodrexin Parasetamol
Cafenol Asetosal
Cetalgin Metampyron
Lanjutan . . . .Analgesik
Obat PATEN Kandungan Pemakaian
Cetalgin Metampyron
Contrexin Asetosal
Counterpain Piroksikam
Dolo-Neurobion Parasetamol+Vit
Dumin Parasetamol
Enkapyrin Fenilbutazon
Farmadol Parasetamol
Farmasal Asetosal
Lanjutan . . . .Analgesik
Obat PATEN Kandungan Pemakaian
Flugesic Parasetamol ++
Ibuprofen Ibuprofen
Indene Pyroksikam
Irgapan Fenilbutazon
Minigrip Asetosal
Naspro Asetosal
Neo-rheumacyl Ibuprofen + Pcm
Neuralgin Metampyron
Lanjutan . . . .Analgesik
Obat PATEN Kandungan Pemakaian
Allopurinol Allopurinol
Zyloric Allopurinol
PRORIS
• Kandungan : Ibuprofen
• Sediaan : Tabl.100mg; 200mg;
Syrup 100mg/5ml; 200mg/5ml.
Suppositoria 125 mg.
• Dosis :
– Menurunkan nyeri : 1 – 2 th 3-4 X 50 mg
3 -- 7 th 3-4 X 100 mg
8 – 12th 3-4 X 200 mg
– Menurunkan demam : 1—12th >390 3-4X5mg/ BB
1. Obat Influenza
2. Obat Batuk
3. Anti-Mikroba
1. Obat INFLUENZA
1) Pelerai sakit • Parasetamol, Propilfenazon,
Asetosal, Salisilamide.
Ibuprofen.
2) Dekongestan • Pseudoefedrin,
Fenilpropanolamine
3) Anti-Alergi
• Chlor Feniramin Maleat
4) Stimulans
• Caffein
2. Obat BATUK
5) Antitusif : dextrometorfan