Morning Report

Sabtu, 07 September 2018

Identifikasi Pasien

 Nama : Rehan Hidayat

 Umur : 9 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Masuk : Pukul 16.29 WIB
Anamnesis

 Keluhan Utama
Luka pada lengan kiri
Riwayat Perjalanan Penyakit

Sekitar 15 menit yang lalu sebelum kejadian, di depan pintu

ruang kelasnya, pasien sedang membuka pintu kelasnya
kemudian didorong oleh temannya sehingga badannya
mendorong pintu, dan kaca pintu terbentur ke dinding sehingga
pecah, kemudian pasien terjatuh dan lengan kanannya mengenai
pecahan kaca dari pintu kelas
Primary Survey

 A: Clear
 B: RR : 20 x/menit, napas spontan
 C: Nadi 90 x/menit, reguler, isi, dan tegangan cukup.
 T: 36,5C
 D: E4V5M6
Secondary Survey

 Kepala : Normocephali

 Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), refleks

cahaya (+), pupil isokor (-)

 Leher: pulsasi a. Carotis teraba

Secondary Survey

 Thorax : Simetris, retraksi (-), jejas (-), BJ I/II (+) dbn,

murmur (-), gallops (-), vesikuler (+), wheezing (-/-), ronkhi (-
/-)

 Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan (-), tympani, BU (+)

normal

 Ekstremitas : akral teraba hangat, CRT < 2 detik

Status Lokalis

 Regio ante brachii dextra

 Look: terdapat vulnus scissum ukuran 5 x 0,1 cm, perdarahan
aktif (+), deformitas (-), kontuiso (-), edema (-)
 Feel : Nyeri tekan (+), krepitasi (-), temp kulit sama dengan
bagian kulit sekitarnya
 Move: ROM normal
Diagnosa

 Vulnus scissum pada regio ante brachii dextra

Terapi

 WT
 Hecting
Identifikasi Pasien

 Nama : Sarma Dsarji

 Umur : 65 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Masuk : Pukul 17.58 WIB
Anamnesis

 Keluhan Utama
Nyeri pada telapak kaki kiri
Mekanisme Trauma

 Pagi tadi sekitar 8jam yang lalu pasien sedang mengambil

jantung pisang namun pasien tidak menggunakan alas
kaki.pasien pulang kerumah untuk mengambil bambu
pemetiknya. Letika berjalan tiba-tiba pasien menginjak paku
mengenai telapak kaki kiri, paku dicabut sendiri oleh cucunya.
Lalu pasien dibawa ke IGD karena neri di kaki tidak hilang
Primary Survey

 A: Clear
 B: RR : 27 x/menit, napas spontan
 C: TD : 120/70 mmHg Nadi 97 x/menit, reguler, isi, dan
tegangan cukup.
 T: 36,1 C
 D: E4V5M6
Secondary Survey

 Kepala : Normocephali

 Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), refleks

cahaya (+), pupil isokor (-)

 Leher: pulsasi a. Carotis teraba

Secondary Survey

 Thorax : Simetris, retraksi (-), jejas (-), BJ I/II (+) dbn,

murmur (-), gallops (-), vesikuler (+), wheezing (-/-), ronkhi (-
/-)

 Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan (-), tympani, BU (+)

normal

 Ekstremitas : akral teraba hangat, CRT < 2 detik

Status Lokalis

 Regio plantar pedis sinistra

 Look: luka (+) ukuran 0,5 x 0,5 cm, perdarhan aktif (-),
benjolan tulang (-)
 Feel : Nyeri tekan (+), krepitasi (-)
Diagnosa

 Vulnus ictum pada regio plantar pedis sinistra

Terapi

 Cross insisi
 WT
 inj. ATS
Identifikasi Pasien

 Nama : Rendi Apriandi

 Umur : 21 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Masuk : Pukul 22.10 WIB
Anamnesis

 Keluhan Utama
datang dengan keluhan luka di wajah dan kaki
Riwayat Perjalanan Penyakit

2 jam yang lalu pasien keluar dari opi mall menggunakan sepeda
motor. Lalu pasien belok ke kiri dan tiba-tiba pasien terjatuh,
ketika ditanya tidak tau sebabnya lalu ;asien dibawa pulang
terlebih dahulu dan oleh keluarga dipaksa ke IGD
Primary Survey

 A: Clear
 B: RR : 23 x/menit, napas spontan
 C: TD : 120/80 mmHg Nadi 83 x/menit, reguler, isi, dan
tegangan cukup.
 T: 36,0 C
 D: E4V5M6
Secondary Survey

 Kepala : Normocephali

 Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), refleks

cahaya (+), pupil isokor (-)

 Leher: pulsasi a. Carotis teraba

Secondary Survey

 Thorax : Simetris, retraksi (-), jejas (-), BJ I/II (+) dbn,

murmur (-), gallops (-), vesikuler (+), wheezing (-/-), ronkhi (-
/-)

 Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan (-), tympani, BU (+)

normal

 Ekstremitas : akral teraba hangat, CRT < 2 detik

Status Lokalis

 Regio mandibula
 Look: luka (+) ukuran 1 x 0,5 cm, perdarahan aktif (+),
benjolan tulang (-)
 Feel : Nyeri tekan (+), krepitasi (-)

 Regio genue anterior dextra

 Look: luka (+) ukuran 5 x 4 cm, perdarahan aktif (-), benjolan
tulang (-)
 Feel : Nyeri tekan (+), krepitasi (-)
 Regio dorsum pedis dextra
 Look: luka (+) ukuran 2 x 1 cm, perdarahan aktif (-), benjolan
tulang (-)
 Feel : Nyeri tekan (+), krepitasi (-)
Diagnosa

 Vulnus laseratum pada regio mandibula dan vulnus

excoriatum pada regio genue anterior dextra dan refio dorsum
pedis dextra
Terapi

 Wound toilet
 HT
Identifikasi Pasien

 Nama : Slamet Mulyo Prasetyo

 Umur : 17 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Masuk : Pukul 23.49 WIB
Anamnesis

 Keluhan Utama
luka dan nyeri pada rahang bawah
Mekanisme Trauma

 Sekitar 3 jam SMRS tepatnya di panca mulya kec. Air kumbang

musi banyuasin, pasien mengendarai motor dengankecepatan kira-
kira 50 km/ jam dan tidak menggunakan helm, pasien menabarak
truk yang diparkir dijalan. Truk warna hitam dan tidak ada lampu
peneranh jalan di lokasi kejadian. Posisi truk, seluruh nadam truk
berada diatas aspal. Pasien yang juga miopia -6.00 pada okulo
dexrra, tidak melihat dengan jelas jika ada truk di depannya
meskipun sudah menggunakan kacamata. Pasien menabrak bagian
belakang truk, bagian wajah yang terbentur kuat yaiut pada bagian
dagu
 Saat di IGD, pasien mengeluh pusing, muntah (-), pingsan (-).
Selain itu juga, pasien juga merasa nyeri di baguan dagu serta nyeri
saat membuka mulut.
Primary Survey

 A: Clear
 B: RR : 25 x/menit, napas spontan
 C: Nadi 112 x/menit, reguler, isi, dan tegangan cukup.
 T: 36,5 C
 D: E4V5M6
Secondary Survey

 Kepala : Normocephali

 Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), refleks

cahaya (+), pupil isokor (-)

 Leher: pulsasi a. Carotis teraba

Secondary Survey

 Thorax : Simetris, retraksi (-), jejas (-), BJ I/II (+) dbn,

murmur (-), gallops (-), vesikuler (+), wheezing (-/-), ronkhi (-
/-)

 Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan (-), tympani, BU (+)

normal

 Ekstremitas : akral teraba hangat, CRT < 2 detik

Status Lokalis

 Regio mandibula
 Look: defomitas (+), kontusio (-), edema (-), perdarhan aktif
(+) dari rongga mulut
 Feel : Nyeri tekan (+), krepitasi (+), temperatur kulit sama
dengan bagian kulit disekitarnya
 Move: tidak dapat mengatupkan mulut, trismus, maloklusi
Diagnosa

 Fraktur mandibula
Terapi

 Wound toilet
 Pro rontgent mandibula