Professional Documents
Culture Documents
11.16.777.14.094
Pembimbing:
dr. Christian Lopo, Sp.THT-KL
Pendahuluan
• Kelenjar liur atau kelenjar saliva adalah kelenjar yang mensekresikan cairan
saliva, terbagi menjadi dua golongan, yaitu mayor dan minor.
• Kelenjar saliva mayor terdapat tiga pasang, yaitu kelenjar parotis, kelenjar
submandibular, dan kelenjar sublingual. Kelenjar saliva minor di mukosa
traktus aerodigestif atas termasuk rongga mulut, terutama selaput lendir
palatum.
• Kelenjar parotis mensekresikan liur serosa, sedangkan kelenjar
submandibula mensekresikan liur mukosa.
• Neoplasma kelenjar liur jarang terjadi, hanya 3-6% dari tumor kepala leher,
tumor kelenjar liur mengenai parotis 85%, submandibula 3-15%, kelenjar
liur minor 5-8% dan sublingual <1%.
• Secara klinis, jika didapatkan benjolan kelenjar parotis, maka cuping telinga
akan terangkat ke atas. Tumor pleiomorf tidak nyeri, tumbuh berangsur dan
dapat menjadi besar sekali bila dibiarkan.
Anatomi
Vaskularisasi
Innervasi
Histologi
Fisiologi
DEFINISI
• Tumor parotis adalah jaringan baru yang timbul pada
kelenjar parotis akibat pengaruh berbagai faktor
penyebab tumor yang menyebabkan jaringan
setempat pada tingkat gen kehilangan kendali normal
atas pertumbuhannya.
Epidemiologi
• Tumor pada kelenjar liur relative jarang terjadi, presentasinya kurang 2-5%
dari seluruh keganasan pada kepala dan leher.
• Dari tumor kelenjar saliva, insidens tumor parotis paling tinggi, yaitu sekitar
80%, tumor submandibular 10%, tumor sublingual 1%, tumor kelenjar saliva
kecil dalam mulut 1%.1
• Sebagian besar tumor parotis adalah jinak. Tumor jinak yang paling sering
adalah mixed tumor / pleomorfik adenoma, dan Wartin’s tumor.
Faktor resiko:
- Paparan terapi radiasi
- Pekerjaan
- Nutrisi
- Genetik
- Gaya hidup
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Tanda
- Benigna : asimptomatis - Benigna : benjolan dapat
(81%) digerakkan, soliter dan keras
- Nyeri (21%) - Maligna : benjolan terfiksasi,
- Parese nervus fasialis konsistensi keras dan cepat
(7%) bertambah besar
- Pembengkakan depan
telinga painless dan
kesulitan dalam menelan
Klasifikasi
Pem. Anamne
penunjang sis
Pem. fisik
Anamnesis
Keluhan
• Pada umumnya hanya berupa benjolan soliter, tidak nyeri, di
pre/infra/retro aurikula
• Paralisis n. fasialis, 2-3% (pada keganasan parotis)
• Disfagia, sakit tenggorok, gangguan pendengaran (lobus
profundus parotis terlibat)
• Paralisis n.glosofaringeus, vagus, asesorius, hipoglosus,
pleksus simpatikus (pada karsinoma parotis lanjut)
• Pembesaran kelenjar getah bening leher (metastase)
– Perjalanan penyakit (progresivitas penyakit)
– Faktor etiologi dan resiko (radioterapi kepala leher, ekspos
radiasi)
– Pengobatan yang telah diberikan serta bagaimana hasil
pengobatannya
– Berapa lama kelambatan
Pemeriksaan Fisik
Status lokal
• Inspeksi (termasuk intraoral, adakah pedesakan
tonsil/uvula)
• Palpasi (termasuk palpasi bimanual, untuk menilai
konsistensi, permukaan, mobilitas terhadap jaringan
sekitar)
Status regional
• Palpasi apakah ada pembesaran kelenjar getah
bening leher ipsilateral dan kontralaeral. Bila ada
pembesaran tentukan lokasinya, jumlahnya, ukuran
terbesar, dan mobilitasnya.
Pemeriksaan nervus fasialis:
Inspeksi
• Dalam keadaan diam, perhatikan :
• Asimetri muka (lipatan nasolabial)
• gerakan-gerakan abnormal (tic fasialis, grimacing, kejang
tetanus/rhesus sardonicus, tremor, dsb)
MRI FNAB
CT-Scan Sialografi
PENATALAKSANAAN
Tumor operable
Tumor inoperable
Metastase Jauh
Penatalaksanaan
• Tumor operable
Parotidektomi Superfisial
Parotidektomi Total
Terapi Tambahan
Parotidektomi Superficial
(1) (2)
Parotidektomi Superficial
(3)
(4)
(6)
(5)
(7)
Diseksi Leher Radikal (RND)
Terapi tambahan
Meskipun terapi primer tumor ganas kelenjar liur adalah
dengan pembedahan, terapi radiasi juga dianjurkan karena
memiliki efek menguntungkan jika digabungkan dengan
pembedahan yaitu meningkatkan hasil terapi. Selain itu
berperan sebagai terapi primer untuk tumor yang sudah
tidak dapat direseksi. Adapun indikasi terapi radiasi, yaitu:
• High grade malignancy
• Masih ada residu makroskopis atau mikroskopis
• Tumor menempel pada saraf (n.fasialis, n.lingualis,
n.hipoglosus, n. asesorius)
• Setiap T3, T4
• Karsinoma residif
• Karsinoma parotis lobus profundus
Tumor Inoperable
methotrexate
sisplatin
Karsinoma sel 50mg/m2 iv
100mg/m2 iv
skuamous pada hari ke 1
pada hari ke 2
dan 7
Metastase Kelenjar Getah Bening
Terapi utama
• Operabel : deseksi leher radikal (RND)
• Inoperabel : radioterapi 40 Gy/+kemoterapi
preoperatif, kemudian dievaluasi
- menjadi operabel RND
- tetap inoperabel radioterapi dilanjutkan sampai 70Gy
Terapi tambahan
• Radioterapi leher ipsilateral 40 Gy
Metastase Jauh
Nervus Fasialis
Frey’s Syndrome
Hematoma
Prognosis