You are on page 1of 10

REFERAT

DEMENSIA PADA PENYAKIT PARKINSON

INDRI PUJI LESTARI


NPM. 18310091

Pembimbing : dr. Mustafa M. Amin, M.Ked. KJ., M.Sc., Sp. KJ (K).

Bagian Ilmu Psikiatri


Rumah Sakit Umum Haji Medan
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
BAB I. PENDAHULUAN
a. Sindrom parkinson adalah suatu sindroma yang ditandai oleh tremor waktu istirahat,
rigiditas, bradikinesia, dan hilangnya refleks postural akibat penurunan kadar dopamin
dengan berbagai macam sebab.
b. Penyakit Parkinson adalah bagian dari Parkinsonism yang secara patologi ditandai
dengan degenersasi ganglia basalis terutama di Substansia Nigra parscompacta yang
disertai adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (Lewy bodies).
c. Demensia terjadi pada sekitar 20% hingga 60% orang yang menderita penyakit
Parkinson (Parkinson disease) (APA,2000), suatu penyakit neurologis yang berkembang
sangat perlahan dan sangat mempengaruhi antara setengah hingga satu juta orang di
Amerika Serikat. Penyakit ini sendiri mempengaruhi baik laki-laki maupun perempuan
dan paling banyak menyerang antara usia 50 dan 69 tahun
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI SINDROM PARKINSON (PARKINSONISM):

Suatu sindroma yang ditandai oleh tremor waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia, dan hilangnya
refleks postural akibat penurunan kadar dopamin dengan berbagai macam sebab.

DEFINISI PENYAKIT PARKINSON:

Bagian dari Parkinsonism yang secara patologi ditandai dengan degenersasi ganglia basalis
terutama di Substansia Nigra parscompacta yang disertai adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik
(Lewy bodies).
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Gejala Motorik: Gejala Non Motorik:

1. Tremor 1. Disfungsi otonom


2. Rigiditas (parasimpatis dan
3. Bradikinesia simpatis)
4. Hilangnya Postural 2. Gangguan tidur
Refleks 3. Gangguan
5. Postur Fleksi dari neuropsikiatri
leher, badan, dan (demensia,
ekstremitas psikosis, apatis,
6. Freezing depresi, gangguan
phenomenon cemas)
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Prevalensi:

a. Penyakit Parkinson sering tumpang tindih dengan gangguan otak degeneratif lainnya yang dapat
menyebabkan demensia, seperti penyakit Alzheimer dan penyakit pembuluh darah dalam otak

b. Beberapa peneliti menyarankan bahwa setidaknya 50% dari orang-orang dengan penyakit
Parkinson memiliki beberapa kerusakan kognitif ringan dan memperkirakan bahwa sebanyak
20% sampai 40% mungkin memiliki gejala yang lebih parah atau demensia

c. Kebanyakan orang memiliki gejala pertama penyakit Parkinson setelah usia 60 tahun, tetapi
penyakit Parkinson juga mempengaruhi orang-orang muda. Awal-awal penyakit Parkinson
menyerang orang sekitar usia 40 tahun, atau bahkan lebih awal
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Faktor Resiko Demensia Pada Penyakit Parkinson:

a. Usia 70 tahun atau lebih tua


b. Depresi, agitasi, disorientasi, atau perilaku psikotik ketika diobati dengan Parkinson obat
penyakit levodopa (Sinamet, Sinemet CR, Parcopa)
c. Paparan stres psikologis yang parah
d. Penyakit kardiovaskular
e. Status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Gangguan kognitif pada penyakit Parkinson dapat berkisar dari gejala untuk demensia berat.Gejala
kognitif pada penyakit Parkinson biasanya muncul tahun setelah gejala fisik muncul. Gejala kognitif
pada penyakit Parkinson meliputi berikut ini:

a. Hilangnya kemampuan pengambilan keputusan


b. Tidak fleksibel dalam beradaptasi dengan perubahan
c. Disorientasi dalam lingkungan
d. Masalah belajar materi baru
e. Kesulitan berkonsentrasi
f. Kehilangan jangka pendek dan jangka panjang memori
g. Kesulitan menempatkan urutan peristiwa dalam urutan yang benar
h. Masalah menggunakan bahasa yang kompleks dan memahami bahasa lain yang kompleks
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Diagnosis:

Tidak ada tes medis definitif yang menegaskan penurunan kognitif atau demensia pada penyakit
Parkinson. Cara yang paling akurat untuk mengukur penurunan kognitif adalah melalui tes
neuropsikologis. Pengujian dilakukan dengan menjawab pertanyaan dan melakukan tugas-tugas
yang telah dirancang dengan hati-hati untuk tujuan ini.

Pengujian neuropsikologi memberikan diagnosis yang lebih akurat dari masalah dan dengan
demikian dapat membantu dalam perencanaan pengobatan. Tes diulang secara berkala untuk
melihat seberapa baik pengobatan bekerja dan memeriksa timbulnya masalah baru
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Penatalaksanaan
Terapi yang dapat diberikan:

Demensia penyakit Parkinson dapat diberikan obat seperti obat-obatan yang digunakan pada pasien
dengan penyakit Alzheimer. Namun, obat ini, seperti cholinesterase inhibitor (seperti donepezil
[Aricept], rivastigmine [Exelon], galantamine [Reminyl]), menyebabkan hanya perbaikan kecil dan
perbaikan kemampuan kognitif sementara.

You might also like