You are on page 1of 18

MITER BEND

Oleh
Kusuma Cakra Wardaya
Nurcahya Nugraha
Miter Bend
• Dua atau lebih pipa lurus yang
digabungkan pada sebuah bidang yang
membagi dua sudut pada sambungan
sehingga menghasilkan perubahan arah
• Biasanya diterapkan pada pipa yang
berukuran besar (keterbatasan bending
equipment)
• Diterapkan pada pipa yang ukuran dan
ketebalannya tidak cukup kuat untuk
menahan bending force
• Berfungsi untuk membelokkan aliran
• Besarnya θ tidak lebih dari 22,5o
Jenis Miter Bend

Single Miter Bend Multiple Miter Bend


Multiple Miter Bend

Closely Spaced Miter Bend Widely Spaced Miter Bend


• s < r(1 + tan θ) • s ≥ r(1 + tan θ)
• B ≥ 6 tn • θ ≤ 22,5o
• θ ≤ 22,5o
Flexibility and SIF
Allowable Internal Pressure

Multiple Miter Bend

• Berdasarkan ASME B31.3


• Persamaan ini tidak berlaku apabila θ>22,5o
• Maximum Internal Pressure harus lebih kecil dari
persamaan diatas
Allowable Internal Pressure
• Single Miter Bend (θ ≤ 22,5o)

• Single Miter Bend (θ > 22,5o)


Wall Thickness
• Closely Spaced Miter Bend

• Widely Spaced Miter Bend


Tegangan Akibat Internal Pressure
Green dan Emerson memperoleh persamaan tegangan hoop dan
aksial akibat internal pressure pada miter bend

• Pada posisi sepanjang pipa

• Pada posisi bidang sambungan


Tegangan Akibat In Plane Bending
Green dan Emerson memperoleh persamaan tegangan hoop dan
aksial akibat in-plane bending
• Pada posisi sepanjang pipa

• Pada posisi bidang sambungan


Normal Stress at Plane of Joint

Tegangan normal yang tegak lurus terhadap bidang miter joint

Akurat untuk single miter bend dengan θ < 20o


Distribusi Tegangan

Distribusi tegangan hoop dan tegangan normal pada keliling


bidang sambungan (r/t=20 dan sudut miter = 20o )

Internal Pressure In-Plane Bending


• Tegangan hoop maksimum dan tegangan aksial maksimum terjadi pada permukaan terluar
intrados untuk beban internal pressure dan juga in-plane bending
• Titik terluar pada bagian intrados menjadi titik kritis tegangan pada pembebanan internal pressure
dan juga in-plane bending
Distribusi Tegangan

Distribusi tegangan hoop dan tegangan aksial pada sepanjang pipa


yang diberi beban internal pressure (r/t=20 dan sudut miter = 20o )

θ = 0o θ = 180o
• Pada extrados, tegangan hoop maksimal dan tegangan aksial maksimal terjadi pada
permukaan ID
• Pada intrados, tegangan hoop maksimal dan tegangan aksial maksimal terjadi pada
permukaan OD
Distribusi Tegangan

Distribusi tegangan hoop dan tegangan aksial pada sepanjang pipa


yang diberi beban in-plane bending (r/t=20 dan sudut miter = 20o )

θ = 0o θ = 180o
• Pada extrados, tegangan hoop maksimal terjadi pada permukaan OD dan tegangan (compressive)
aksial maksimal maksimal terjadi pada permukaan ID di bidang sambungan
• Pada intrados, tegangan hoop maksimal dan tegangan aksial maksimal maksimal terjadi pada
permukaan OD di bidang sambungan
Distribusi Tegangan

Distribusi tegangan hoop dan tegangan normal pada intrados (θ = 180o)


(r/t=20)

Internal Pressure In-Plane Bending


Tegangan maksimum pada titik kritis meningkat dengan bertambahnya sudut miter
Verifikasi Perhitungan dengan FEA

Circumferential comparisons of theoretical solutions and FEA results for X42


mitered pipe with OD=30”, h=0.5” and 2a=4O: (a) p=420 psi (30%SMYS),
(b)M=4235 kip-in.

Hasil sesuai dan tidak berbeda jauh antara solusi teoritis dan FEA
Proses Fabrikasi Miter Bend
SEKIAN
TERIMAKASIH

You might also like