You are on page 1of 27

Rabu, 11 Oktober 2017

Disusun Oleh :
Teolina Restiani (14304241006)
Hindun Hidayatun (14304241013)
MEKANISME EVOLUSI Lailatul Fitriyah (14304241015)
Siti Aisyah (14304244001)
EVOLUSI Isvi Ria Nur Afit (14304244006)
Putri Elfa Nur Izza (14304244008)
Alvie Aulia (14304241032)
Evolusi biologi adalah perubahan
frekuensi gena dalam suatu populasi
karena faktor-faktor atau mekanisme
evolusi
Adapun faktor-faktor evolusi adalah
rekombinasi seksual, mutasi, seleksi alam,
arus gen / gen flow, dan genetic drift..
Apabila perbandingan fenotif dalam suatu populasi
tidak berubah dari generasi ke generasi, dapat
dinyatakan bahwa frekuensi gena populasi tersebut
dalam keadaan seimbang.
Dengan kata lain proses evolusi dapat diartikan
sebagai suatu perubahan komulatif frekuensi allele
sejalan dengan waktu.
Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa
frekuensi gena dari generasi ke generasi cenderung
konstan selama tidak ada mutasi gen, rekombinasi
gen, hilangnya gen (=genetif drift) maupun alur gen
(=gen flow). Darwin menambahkan untuk terjadinya
perubahan frekuensi gen terdapat peranan
lingkungan.

Jika suatu keadaan sesuai hukum


Hardy-Weinberg, apakah terjadi

Evolusi ?
1 Mutasi
■ Mutasi adalah perubahan materi genetik
(gen atau kromosom) suatu sel yang
diwariskan kepada keturunannya.
■ Mutasi dapat disebabkan oleh
kesalahan replikasi materi genetika
selama pembelahan sel oleh radiasi,
bahan kimia (mutagen), atau virus, atau
dapat terjadi selama proses meiosis.
■ Kajian pada lalat Drosophila
melanogaster menunjukkan bahwa
jika sebuah mutasi mengubah protein
yang dihasilkan oleh sebuah gen,
70% mutasi ini memiliki efek yang
merugikan dan sisanya netral
ataupun sedikit menguntungkan
■ Perubahan susunan DNA yang
terjadi pada gamet akan merubah
genpool populasi dengan
menggantinya dengan alel yang
telah mengalami mutasi
■ Perubahan frekuensi alel karena
mutasi seringkali baru nampak
setelah beberapa generasi atau
bahkan ratusan generasi
■ Mutasi dapat menjadi sumber utama
penyebab adanya variasi.
■ Mutasi yang menyebabkan hilangnya
fungsi gen lebih sering terjadi
dibanding mutai yang membentuk gen
yang baru yang berfungsi penuh.
■ Contoh dari mutsai bias adalah pigmen
tidak lagi bermanfaat bila hewan hidup
di gua yang gelap dan cenderung akan
hilang dan hilangnya kemampuan
sporulasi pada bakteri selama evolusi
laboratorium
2 Rekombinasi
■ Ketika organisme bereproduksi,
keturunannya akan mempunyai
sifat-sifat yang baru
■ Pada spesies yang
bereproduksi secara seksual,
kombinasi gen yang baru juga
dihasilkan oleh rekombinasi
genetika yang dapat
meningkatkan variasi antara
organisme.
■ Evolusi terjadi ketika
perbedaan-perbedaan yang
diwariskan menjadi lebih umum
atau langka dalam suatu
populasi
■ Sebagai contoh, mata manusia
menggunakan empat gen untuk
menghasilkan struktur yang
dapat merasakan cahaya yaitu
tiga untuk sel kerucut, dan satu
untuk sel batang;
keseluruhannya berasal dari satu
gen leluhur tunggal.
■ Efek keseluruhan jenis kelamin pada
variasi alami tidaklah jelas, namun
riset terbaru menunjukkan bahwa
jenis kelamin biasanya
meningkatkan variasi genetika dan
dapat meningkatkan laju evolusi.
■ Rekombinasi mengijinkan alel sama
yang berdekatan satu sama lainnya
pada unting DNA diwariskan secara
bebas. Namun laju rekombinasinya
rendah
■ Pada manusia dengan potongan
satu juta pasangan basa DNA,
terdapat satu di antara seratus
peluang kejadian rekombinasi terjadi
per generasi
3 Genetic Drift
■ Genetic drift adalah hilangnya/lepasnya frekuensi allele secara kebetulan atau dapat dikatakan
merupakan perubahan acak pada frekuensi gen pada populasi kecil yang disebabkan oleh kematian,
migrasi atau isolasi. Pada populasi kecil kehilangan sedikit anggotanya akan membuat perbedaan
besar. Geneti drift dapat disebabkan oleh dua kategori situasi yaitu the bottleneck effect dan the
founder effect.
■ The bottleneck effect. Bencana alam seperti kebakaran, gempa bumi, habisnya cadangan makanan
dan penyakit yang mewabah dapat mengurangi sejumlah individu dalam populasi. The bottleneck effect
terjadi ketika populasi yang bertahan hidup sangat sedikit, misal tinggal satu spesies sehingga gen pool
(komposisi genetik suatu populasi) tidak merepresentasikan populasi awal.
■ The founder effect. Ketika sejumlah kecil organisme bermigrasi dari populasi yang besar dann menetap
sebagai populasi yang baru di suatu tempat the founder effect dapat terjadi. Jelasnya adalah gen pool
kelompok migrasi yang lebih kecil biasanya tidak merepresentasikan gen pool populasi yang besar.
Beberapa allele akan absen sementara itu yang lain akan ada secara sedikit atau berlebihan. Sebagai
konsekuensi, ketika individu-individu bereproduksi dan jumlah founding population meningkat,
frekuensi gennya berbeda dari populasi awalnya
4 Aliran Gen (Gen Flow)

■ transfer alel ke dalam atau keluar dari suatu populasi karena pergerakan individu yang
subur atau gamet mereka
■ aliran gen cenderung mengurangi perbedaan genetik antar populasi
■ jika cukup luas, aliran gen dapat menyebabkan dua populasi bergabung menjadi satu
populasi dengan gen pool yang sama

Populasi
Populasi
bunga
bunga liar
putih CWCW
4 Aliran Gen (Gen Flow)

Alel yang ditransfer oleh aliran gen


dapat mempengaruhi seberapa
baik populasi beradaptasi dengan
kondisi lingkungan setempat

• Betina yang lahir di populasi timur bertahan dua kali lebih baik
dari betina yang lahir di populasi pusat
• Kedua populasi dihubungkan oleh tingginya tingkat aliran gen
(perkawinan), yang seharusnya mengurangi perbedaan genetik
di antara keduanya
• Bagaimana populasi bagian timur bisa lebih baik menyesuaikan
diri dengan kehidupan di Vlieland daripada populasi pusat?
4 Aliran Gen (Gen Flow)

■ Jawabannya: jumlah aliran gen yang tidak sama.


■ 43% hewan yang kawin pertama di populasi pusat adalah imigran dari mainland,
dibandingkan dengan hanya 13% di populasi timur. Burung dengan genotipe mainland
bertahan dan bereproduksi buruk di Vlieland, dan di populasi timur, seleksi mengurangi
frekuensi genotipe ini.
■ Namun, di populasi pusat, aliran gen dari daratan sangat tinggi sehingga bisa mengatasi
efek seleksi.
■ Akibatnya, betina yang lahir di pusat populasi memiliki banyak gen mainland, mengurangi
tingkat anggota populasi tersebut beradaptasi dengan kehidupan di pulau ini.
■ Peneliti -> menyelidiki mengapa aliran gen jauh lebih tinggi di populasi pusat dan
mengapa burung dengan genotipe daratan memiliki kemampuan rendah pada Vlieland.
4 Aliran Gen (Gen Flow)

■ Aliran gen dapat mentransfer alel yang meningkatkan kemampuan populasi untuk
beradaptasi dengan kondisi setempat.
■ aliran gen  penyebaran alel resisten-insektisida di seluruh dunia pada nyamuk Culex
pipiens, vektor virus West Nile dan penyakit lainnya.
■ Setelah diteliti, alel muncul dengan mutasi pada satu atau beberapa lokasi geografis.
■ Pada populasi asal, alel meningkat karena mereka kemudian dipindahkan ke populasi baru,
yang mana, frekuensi alel resisten-insteksida meningkat sebagai hasil seleksi alam.
■ aliran gen  agen evolusi perubahan populasi manusia yang semakin penting.
■ Manusia saat ini bergerak jauh lebih bebas tentang dunia daripada di masa lalu. Akibatnya,
perkawinan lebih sering terjadi pada anggota populasi yang sebelumnya hanya memiliki
sedikit kontak, menyebabkan pertukaran alel dan perbedaan genetik yang lebih sedikit di
antara populasi tersebut.
5 Migrasi
■ Migrasi adalah pergerakan populasi, kelompok atau individu. Secara genetik,
migrasi memungkinkan aliran gen: pergerakan gen dari satu populasi ke populasi
lainnya. Jika kedua populasi pada awalnya memiliki frekuensi gen yang berbeda dan
jika seleksi tidak berjalan, migrasi (atau, tepatnya, aliran gen) saja akan cepat
menyebabkan frekuensi gen dari populasi berbeda berkumpul. Pengaruh aliran gen
pada populasi adalah minat penelitian utama dalam biologi evolusioner. Migrasi
umumnya akan menyatukan frekuensi gen di antara populasi dengan cepat pada
waktu evolusioner.

Beberapa individu dari populasi kumbang


coklat kemungkinan telah bergabung dengan
populasi kumbang hijau. Itu membuat gen
dari kumbang coklat lebih sering ditemui dari
pada populasi kumbang hijau.
6 Seleksi Alam
■ Seleksi alam adalah proses bertahap alam menyeleksi bentuk – bentuk yang cocok
unntuk bertahan hidup dan bereproduksi sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada.
Untuk seleksi alam yang bekerja pada suatu populasi harus ada variasi dan kompetisi
dalam populasi sebagai bahan seleksi.
■ Tekanan seleksi adalah suatu faktor yang menyebabkan terjadinya seleksi dalam suatu
populasi melalui penggunaan ketahanan lingkungan. Contoh tekanan seleksi meliputi:

1. Kompetisi ( persaingan) dalam hal makanan, wilayah kekuasaan, dan pasangan


2. Predasi (pemangsaan)
3. Faktor edafik meliputi cahaya, udara, atau air yang terbatas, dan variasi suhu.
4. Penyakit
5. Pengaruh manusia, misalnya penggunaan antibiotik, pestisida, serta polusi.
Macam-macam Seleksi Alam
■ Seleksi Stabilisasi (Penstabilan)
Seleksi ini terjadi pada semua populasi dan
cenderung memperkecil keekstriman atau
penonjolan didalam kelompok. Seleksi penstabilan
mengurangi kemampuan penstabilan mengurangi
kemampuan menghasilkan variasi dalam suatu
populasi, dengan demikian mengurangi kesempatan
mengalami perubahan evolusi.
■ Seleksi Direksional (Terarah)
Jika kondisi lingkungan berubah, terjadi tekanan
seleksi terhadap suatu jenis yang menyebabkan
spesies tersebut beradaptasi pada kondisi baru.
Didalam populasi, akan ada range atau rentang
individu berdasarkan dengan salah satu karakter.
■ Seleksi Disruptif (Mengganggu)
Individu pada kedua ekstrim kiri dan kanan dari
kisaran fenotipnya lebih sesuai daripada yang
terdapat di tengah – tengah. Seleksi ini menyebabkan
terpecahnya lungkakng (pool) gen tunggal menjadi
dua lungkang gen yang berbeda.
Contoh Seleksi Alam
Terjadinya spesiasi pada Burung Finch di
kelupauan Galapagos
7 Perkawinan Tak Acak

■ Perkawinan Tak Acak adalah pelanggaran syarat kesetimbangan Hardy-Weinberg


yang mengharapkan perkawinan acak. Nyatanya, individu akan lebih sering kawin
dengan tetangganya (bahkan kawin dengan dirinya sendiri/selfing yang amat umum
pada tumbuhan).
■ Hal ini akan mengurangi jumlah heterozygote dan meningkatkan jumlah
homozygote dominan dan resesif. Pun ada jenis perkawinan berdasar pilihan
(assortative mating), yakni individu (biasanya betina) cenderung memilih jantan
dengan ciri-ciri khusus. Bisa ditebak, ini menyebabkan pergeseran dalam
perbandingan alel tertentu.
7 Perkawinan Tak Acak

Perkawinan acak sangat jarang terjadi dan banyak faktor yang menjadi penyebabnya.
■ a. Inkompatibilitas : tdk dpt terjadi fertilisasi walau masing-masing mempunyai alel
yang sama
■ b. Umur organ reproduksi tidak sama
■ c. Adanya musim kawin yang menyebabkan persaingan untuk memperoleh
pasangan
■ d. Letak organ reproduksi yang menyebabkan kesulitan terjadinya fertilisasi
■ e. Adanya naluri untuk memilih pasangan sesuai dengan keinginannya
7 Perkawinan Tak Acak

Contoh:
■ Pola kawin non acak yang paling umum di antara manusia adalah satu di mana
orang hanya memilih pasangan yang secara fenotip berbeda dari diri mereka sendiri
untuk sifat selektif. Ini disebut sebagai perkawinan assortatif negative. Akan terjadi,
misalnya, jika orang-orang langsing tinggi hanya dikawinkan dengan orang gemuk
pendek. Dalam hal genotipe, ada enam kemungkinan pola kawin assortatif negatif
untuk sifat-sifat yang dikendalikan oleh dua alel autosomal, seperti yang
ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Efek bersihnya adalah peningkatan progresif
frekuensi gen heterozigot (Aa) dan penurunan homozigot (AA dan aa) yang sesuai di
dalam Populasi.
TERIMAKASIH

You might also like