You are on page 1of 38

Analisis air

1
KIMIA AIR

Air adalah pelarut yang baik, oleh sebab itu di


dalam air paling tidak terlarut sejumlah kecil
zat-zat anorganik dan organik.

Tidak ada air yang


benar-benar murni, dan ini menyebabkan dalam
setiap analisis air ditemukan zat-zat lain
seperti disajikan pada Tabel berikut
2
Tabel 1. Zat-zat terlarut dalam air
SIMBOL KIMIA BERAT ATOM BERAT EKIVALEN
1. Kation :
Natrium Na+ 23,0 23,0
Kalium K+ 39,1 39,1
Kalsium Ca 2+ 40,1 20,0
Magnesium Mg 2+ 24,3 12,2
Besi Fe 2+ 55,8 27,9
Mangan Mn 2+ 54,9 27,5
Barium Ba 2+ 137,4 68,7
Stronsium Sr 2+ 87,6 43,8
Aluminium Al 3+ 27,0 9,0
2. Anion :
Klorida Cl- 35,5 35,5
Sulfat SO42- 96,0 48,0
Karbonat CO32- 60,0 30,0
Bikarbonat HCO3- 61,0 61,0
Hidroksida OH- 17,0 17,0
3. Gas-gas :
Oksigen O2
Hidrogen Sulfida H2S 3
Karbondioksida CO2
Sifat/karakteristik air sangat dipengaruhi oleh zat-zat
terlarut tersebut dan analisis air selalu dinyatakan
dalam bentuk ion-ion

• Adanya muatan dari ion-ion ini, menyebabkan air


bersifat menghantarkan arus listrik (electrically
conductive).

• Misal, keberadaan NaCl dalam air memperbesar


harga viskositas, densitas, dan tegangan
permukaan dari air.
4
Analisis air

Analisis air dapat dirinci menjadi tiga pengujian :


 Pengujian klorinasi
 Pengujian sanitasi, meliputi :
1. Sifat-sifat fisik : warna, bau, rasa &
kekeruhan
2. Sifat-sifat kimia : kesadahan,alkalinitas,
keasaman, pH dll.
 Pengujian mikrobiologis : uji coli, uji
streptococcus dan clostridium
5
Pengujian klorinasi

• Analisa chlorine demand dan chlorine residu


merupakan analisa yang penting dilakukan
untuk air rumah tangga dan industri. Kedua
analisa ini yang harus mula-mula dilakukan.

• Chlorine demand air adalah perbedaan jumlah


klorin yang digunakan dengan jumlah klorin
bebas, klorin yang terikat atau total residu klorin
yang terdapat dalam air pd waktu kontak
terakhir dengan air.
6
• Berbagai jenis senyawa yang ada dalam air (H2S,
amonia dan senyawa2 organik), bereaksi dengan
klorin yang ditambahkan dan akan
menginaktifkan klorin, akibatnya klorin tidak
dapat bersifat sebagai desinfektan untuk jasad-
jasad renik

• Jika kebutuhan klorin (chlorin demand) telah


mencukupi untuk senyawa pengganggu, maka
penambahan klorin selanjutnya baru dapat
berfungsi sebagai desinfektan.

7
• Bila air tidak mengandung senyawa yang dapat
bereaksi dengan klorin, maka semua klorin yang
ditambahkan akan menjadi klorin bebas dan
berbanding lurus dengan dosis klorin yang
ditambahkan. Air ini dikatakan mempunyai
chlorin demand nol.

• Jika kandungan bahan organik tinggi, maka


residu klorin baru timbul setelah semua
pengotor bereaksi dengan klorin. Air ini
dikatakan mempunyai chlorin demand tinggi.

8
• Bila klorin (Cl2) ditambahkan ke dalam air yang
murni secara kimia, reaksi yang terjadi :

Cl2 + H2O HOCl + H++ Cl-

• Asam hipoklorit dapat terionisasi atau terdisosiasi :


HOCl H++ OCl-

Asam hipoklorit dan ionnya yang terdapat dalam


air inilah yang diartikan sebagai free available
chlorine

9
Dosis klorin : Jumlah klorin yang
ditambahkan pada air.

Jumlah klorin yang terlibat dalam reaksi


dengan impurities, tergantung pada:
– Tipe dan jumlah kotoran
– Keasaman atau kebasaan air
– Waktu kontak
– Suhu
– Jumlah klorin yang digunakan

10
Jumlah klorin yang tertinggal setelah
kebutuhan klorin ( chlorin demand)
terpenuhi : Total residu klorin.

Residu klorin dapat berupa klorin bebas atau


terikat lemah dengan unsur lain. Dengan
adanya residu klorin bebas, maka warna air
akan lebih bersih dan jernih

11
Klorin yang digunakan dapat berupa :
– Gas klorin, biasanya dalam kg/hari
– Hipoklorit, biasanya sbg larutan stock (0,5-1%)
yang mengandung 5000 - 10000 ppm klorin.
A = B x C atau A=BxC
10 6 10 6 x E
dimana :
A= jumlah residu klorin yang diperlukan (kg/hari)
B= dosis, residu klorin yang dikehendaki (ppm)
C= jumlah air yang diklorinasi per hari (liter)
E = % klorin stock

12
Contoh Soal.
• Suatu industri kimia, menginginkan mempunyai
kandungan residu klorin sebesar 5 ppm dalam sistem
yang akan mendistribusikan 500.000 liter air sehari.
Berapa kg gas klorin yang dibutuhkan per hari? Jika
diasumsikan chlorin demand air tsb sebesar 2ppm,
berapa jumlah klorin yang harus digunakan?
Penyelesaian :
• Jumlah gas klorin yang dibutuhkan per hari adalah :
A = 5 ppm x 500.000 ltr/hari = 2,5 kg/ hari
106
• Jika chlorin demand sebesar 2 ppm maka gas klor yang
harus digunakan adalah :
A = 7 ppm x 500.000 = 3,5 kg/hari
106
13
Pengujian Sanitasi
1. Keasaman (acidity)
menyatakan kapasitas air untuk menetralkan
basa; disebabkan oleh CO2, asam organik, asam
mineral & produk hidrolisis
2. Alkalinitas
menyatakan kapasitas air untuk menetralkan
asam; berasal dari ion HCO3-, CO32- & OH-
3. pH
menyatakan aktivitas ion H+
4. Salinitas
menyatakan kadar garam (NaCl) sebagai
konsentrasi total Cl- atau NaCl
14
Uji Sanitasi

5. Padatan terlarut total (TDS / total dissolved solids)


menyatakan kuantitas total ion terlarut, diukur dg
menguapkan air & menimbang residu yg tertinggal
(mg/l atau ppm).
6. Densitas
berat per satuan volume air(gr/l)

7 Specific gravity
perbandingan antara densitas air dg densitas air
murni pada 4 oC
􀁺 kandungan ion-ion meningkatkan s.g. air

15
Uji Sanitasi

8. Padatan tersuspensi total (TSS / total suspended


solids) ;
menyatakan berat zat-zat tak larut, diukur melalui
penyaringan zat-zat tsb (mg/l).
9. Kekeruhan (turbidity);
menyatakan kadar zat tak larut berdasarkan
penyerapan & penyebaran cahaya. Tidak terlalu
akurat namun mudah diukur
10. Biochemical Oxygen Demand / BOD ;
menyatakan kebutuhan oksigen terlarut selama
penguraian zat-zat organik secara biokimiawi-aerobik
11. Chemical Oxygen Demand / COD ;
menyatakan kebutuhan oksigen untuk mengoksidasi
zat-zat organik secara kimiawi pada kondisi tertentu
16
KESADAHAN
 Penyebab kesadahan:
1. Garam Ca, Mg karbonat dan bikarbonat
kesadahan karbonat atau kesadahan
temporer. Kesadahan ini dapat dihilangkan
dengan pemanasan.
2. Garam Ca, Mg sulfat dan clorida
kesadahan non karbonat atau kesadahan
permanen. Kesadahan ini tak bisa
dihilangkan dengan pemanasan.

17
 Jika kesadahan air < 50 mg/L (ppm,
sebagai CaCO3) air bersifat
korosif
 Jika kesadahan > 80 ppm, diperlukan
banyak sabun untuk mencuci
 Air dianggap baik , jika kesadahan
antara 50 – 80 ppm

18
 Pengujian kesadahan dilakukan dengan
pembentukan komplek logam penyebab kesadahan
dengan EDTA atau garam natrium EDTA dgn
indikator EBT pada pH 10,0.
 Waktu titrasi disarankan sekitar 5 menit untuk
menghindari kecendrungan terbentuknya endapan
CaCO3.
 Perhitungan:
Kesadahan, mg/L CaCO3 = ml CaCO3 x 100 x a
ml sampel
a = mg CaCO3, ekivalen per 1 ml EDTA

19
Tabel Derajat Kesadahan

Kesadahan (mg/l sebagai CaCO3) Tingkat Kesadahan

1 – 75 Soft

75 – 150 Kesadahan sedang

150 – 300 Sadah

300 – atau lebih Sangat Sadah


20
Contoh Perhitungan Analisis Air dan
Interpretasinya

Misal :
• 1000 mg/L Ca 2+ sama dengan 1000/20 atau
50 meq/L Ca 2+.
• 1000 mg/L SO42- sama dengan 1000/48 atau
20,8 meq/L S042-.

• Jumlah meq/L untuk masing-masing ion sebagaimana


tercantum pada analisis air, disamping mg/L, meq/L
dipakai sebagai satuan konsentrasi karena berguna
untuk menentukan perhitungan kimia tertentu seperti
perkiraan pembentukan kerak
21
Contoh soal 1.
• Jika analisis air menunjukkan adanya
1000 mg/l Ca2+ dan 1000 mg/l SO42-
berapa konsentrasi CaSO4 dalam mg/l di air
tersebut ? (Ar Ca = 40, Ar S = 32, Ar O = 16)
(Mr SO4-2 = 96)
Jawab :
• Diketahui bahwa meq/l masing-masing adalah 50
untuk Ca2+ dan 20,8 untuk SO42-,
• konsentrasi (meq/l) Ca2+ lebih besar dari
konsentrasi SO42-,

22
• CaSO4 yang akan dibentuk terbatas dan tidak bisa lebih
besar dari meq/l SO42-, berarti CaSO4 yang terbentuk
mempunyai konsentrasi 20,8 meq/l.

• berat ekivalen CaSO4 sama dengan (berat ekivalen Ca2+ )


+ (berat ekivalen SO42- ) =20 + 48 = 68, sehingga :

meq/l = (mg/l) / berat ekivalen, atau


meq/l x berat ekivalen = mg/l , sehingga :

20,8 meq/l x 68 (berat ekivalen CaSO4) =


1414 mg/l CaSO4

23
Contoh soal 2:
• Berapa gram kalsium (Ca) yang dibutuhkan agar dapat
berkombinasi dengan 90 gram karbonat (CO3 2-) untuk
membentuk kalsium karbonat ?

• Penyelesaian :
a. Karbonat adalah radikal yang dibentuk dari karbon (C)
dan oksigen (O). Karbon mempunyai berat atom 12 dan
valensi +4, sedangkan oksigen bermassa atom l6 dan
bervalensi -2, sehingga total valensi dari radikal karbonat
adalah +2.
• Satu ekivalen karbonat adalah : [ 12 + 3(16)]/2 = 30 gr/eq

24
b. Kalsium mempunyai massa atom 40 dan valensi
+2. Satu ekivalen kalsium adalah : 40/2 = 20 gr/eq

c. Karena senyawa hanya dapat dibentuk dengan


jumlah ekivalen yang sama, maka ekivalen
kalsium harus sama dengan ekivalen karbonat.
90 gr CO3 2- : 30 gr/eq = 3 eq
Jadi Ca yang dibutuhkan = 3 eq
= 3 eq x 20 gr/eq
= 60 gr

25
• Ekivalen CaCO3 masih tetap dipakai pada perhitungan
proses pelunakan air (water softening) dan sebagai satuan
standard untuk alkalinitas dan kesadahan (hardness).
• Konsentrasi zat A juga dapat dinyatakan sebagai
konsentrasi ekivalen dari zat B dg menggunakan
persamaan (a) berikut :
( gr / l ) A x ( gr /eq ) B = (gr/l) A dinyatakan sbg B
( gr/eq) A ……….. (a)

Persamaan ini sangat berguna dalam kimia air,


karena jumlah padatan terlarut biasanya
dinyatakan sebagai ekivalen CaCO3.
26
Contoh soal 3 :
• Berapa ekivalen (sebagai CaCO3) dari :
(a) 117 mg/l NaCl
(b) 2.10-3 mol NaCl
Penyelesaian :
(a) 1. Satu ekivalen kalsium karbonat :
[ 40 + 12 + 3(16) ] / 2 = 50 gr/eq = 50 mg/meq

2. Satu ekivalen NaCl :


(23 + 35,5)/1 = 58,5 gr/eq = 58,5 mg/meq

3. Dengan menggunakan pers (a)


117 mg l l___ x 50 mg/meq = 100 mg/l NaCl
58,5mg /meq sebagai CaCO3
27
(b) 1. Satu mol zat dibagi dengan
valensinya sama dengan satu ekivalen
(2.10-3mol/l) / 1 mol /eq = 2.10-3 eq/l

2. sehingga
2.10-3 eq/l x 50 gr/eq = 0,1 gr/l
= 100 mg/l NaCl sebagai CaCO3.

28
Contoh soal (kasus) 5 :

Suatu data analisis air, yang diperoleh dari sumur


dangkal (kurang dari 35 m) dan berlumpur,
ditampilkan dalam tabel (3). Air ini akan
digunakan untuk air pendingin dan umpan
boiler pada suatu kilang gas. Sampel air ini
diberi tanda “ fresh water “ namun dari analisis
air, air ini lebih tepat disebut air payau.

29
Tabel 3. Data analisis terhadap “fresh water”
Ion mg / l meq / l
Na 1364 59.3
K 8 0.2
Ca 101 5.1
Mg 28 2.3
Fe 3 0.1
Ba 0 -
Sr 0 -
Cl 2265 63.8
SO4 24 0.5
HCO3 165 2.7
CO3 0
OH 0
TDS 3955
Sp.gr. 1.003
pH 7.9
pHs@50oC 6.9
O2 2.1
H2S 0
30
Analisis dan interpretasi data (kasus 5):
~ Air tidak mengandung ion hidroksida dan karbonat,
alkalinitas hanya disebabkan oleh adanya 165 mg/l
bikarbonat dan jika dinyatakan sebagai CaCO3 maka :
alkalinitas total sebagai CaCO3 = 165 x (50/61) = 135
mg/l. (Mr HCO3 = 61)
• Untuk perhitungan ini, konsentrasi bikarbonat
diambil dari analisis air dan berat ekivalen
bikarbonat didapat dari Tabel 1.
31
Analisis dan interpretasi data:

• Kesadahan dihitung untuk menentukan


kapasitas pelunakan air yang dibutuhkan jika
air dipakai sebagai air umpan boiler.

• Kesadahan total sebagai CaCO3 :


= Ca2+ + Mg 2+
= (101 x 50/20) + (28 x 50/12,2)
= 368 mg/l sebagai CaCO3

32
Analisis dan interpretasi data:

• Pada sampel baik pH maupun pHs


dicantumkan. pH diukur pada saat
pengumpulan, sedangkan pHs dihitung
setelah analisis air selesai.

• pHs adalah pH teoritik jika air jenuh dengan


CaCO3.

• Untuk sampel “fresh water”, pH sebenarnya


lebih besar dari pHs pada 50°C (122°F) dan
ini menunjukkan bahwa pengendapan kerak
CaCO3 sangat mungkin terjadi jika air ini
dipakai di plant sebagaimana direncanakan
33
Analisis dan interpretasi data:

Berdasarkan hasil analisis air dan


perhitungan di atas, sumur/sumber air
tersebut harus ditutup karena berbagai
alasan seperti :

l. Kesadahan tinggi
~ Biaya untuk pelunakan air cukup tinggi
karena kesadahan yang dihilangkan
cukup besar yaitu dari 368 mg/l CaCO3
sampai mendekati 0 untuk pemakaian air
umpan boiler.

34
Analisis dan interpretasi data:

2. Pengendapan kerak.
~ Endapan kerak CaCO3 pada pipa dan
penukar panas sebenarnya tidak akan
terjadi jika air digunakan sekali saja (once
trough). Pemantauan kerak menjadi cukup
sulit jika air dipekatkan (pada sistem air
pendingin) 3 kali dari yang direncanakan.

3. Masalah korosi dan bakteri


~ Adanya oksigen terlarut dan besi dalam
air menunjukkan adanya korosi pada pipa
dan pompa sumur yang cukup serius dan
pencemaran akibat bakteri sangat mungkin.
35
ion Konsentrasi
Contoh soal 6.
mg/l
• Data analisa suatu sampel air sbb:
Ca+2 90
Mg+2 30
Tentukan : - alkalinitas (sbg CaCO3)
- kesadahan(sbg CaCO3) Na+ 72
- total padatan K+ 6
Penyelesaian : Cl- 100
SO4- 225
Jumlah seluruh kation dan anion HCO3- 165
harus mendekati sama, supaya hasil
analisis wajar

Kesetimbangan kation dan anion:


36
Kesetimbangan kation dan anion

kation [ ] Mg/meq Meq/l anion [ ] mg/meq Meq/l


mg/l mg/l
Ca+2 90 20 4,5 Cl- 100 35,5 2,82
Mg+2 30 12,2 2,46
SO4-2 225 48 4,69
Na+ 72 23 3,13
K+ 6 39,1 0,15 HCO3- 165 61 2,70
Total 198 10,24 Total 490 10,21

• Alkalinitas : hanya HCO3-


Alkalinitas dalam CaCO3 = 2,70 meq/l x 50 mg/meq
= 135,3 mg/l sebagai CaCO3

37
• Kesadahan, oleh Ca+2 dan Mg+2
Kesadahan dalam CaCO3
= (4,5 meq/l + 2,46 meq/l) x 50 mg/meq
= 348 mg/l sebagai CaCO3

• Total Padatan = Σ kation + Σ anion ( mg/l)


= 198 mg/l + 490 mg/l
= 688 mg/l

38

You might also like