Professional Documents
Culture Documents
2. USG
Gambaran USG tergantung pada tingkat berat ringannya
penyakit. Pada tingkat permulaan sirosis akan tampak
hati membesar, permulaan irregular, tepi hati tumpul, .
Pada fase lanjut terlihat perubahan gambar USG, yaitu
tampak penebalan permukaan hati yang irregular.
Sebagian hati tampak membesar dan sebagian lagi dalam
batas nomal.
3. CT (chomputed tomography)
Memberikan informasi tentang pembesaran hati
dan aliran darah hepatic serta obstruksi aliran
tersebut.
4. MRI
Memberikan informasi tentang pembesaran hati
dan aliran darah hepatic serta obstruksi aliran
tersebut.
5. Analisa gas darah
Analisa gas darah arterial dapat mengungkapkan
gangguan keseimbangan ventilasi-pervusi dan
hipooksia pada sirosis hepatis.
Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan asites,
keletihan, posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru.
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan produksi sel darah merah yang menurun, gangguan
metabolisme zat besi.
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi
cairan karena aldosteron meningkat dan tekanan osmotik
koloid menurun, gangguann mekanisme regulasi, kelebihan
saupan cairan, kelebihan asupan natrium.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan kegagalan hati dalam metabolisme,
ganngguan penyerapan di usus halus.
Mual berhubungan dengan gangguan metabolisme lemak,
distensi lambung
Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait
penyakit, kurang kontrol situasi, kurang pengendalian
lingkungan, program penngobatan, stimulasi lingkungan
yang mengganggu, sumber daya tidak adekuat.
Risiko perdarahan berhubungan dengan aneurisma, gangguan
fungsi hati, gangguan gastrointestinal (misal: ulkus lambung, polip,
varises), koagulopati inheren, program pengobatan.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, gaya hidup
kurang gerak, imobilitas, ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan, ansietas,
gangguan muskuloskeletal, gangguan neuromuskular, nyeri,
penurunan motivasi.
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan cidera, gangguan fungsi
psikososial, penyakit, perubahan fungsi kognitif, perubahan fungsi
tubuh, perubahan persepsi diri, program pengobatan.
Risiko kerusakan integritas kulit berhubunngan dengan, faktor
mekanik, gangguan metabolisme, gangguan pigmentasi, nutrisi
tidak adekuat.
Risiko cidera berhubungan dengan gangguan orientasi efektif,
hipoksia jaringan, malnutrisi, profil darah yang abnormal, usia
ekstrim, gangguan fungsi psikomotor, gangguan fungsi kognitif.