You are on page 1of 12

SEMINAR STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. U DENGAN DIAGNOSA MEDIS G1


P1 A0 DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESARIA (CS) DI RUANG
CEMPAKA RSUD DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA
PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Bernama Ny. U, usia 34 tahun, hamil anak pertama dan melahirkan secara SC di RSUD Doris
Sylvanus Palangkaraya pada tanggal 02 Oktober 2018.
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan “ Nyeri pada perut bagian bawah bekas jahitan operasi”.P: nyeri saat
bergerak, Q: nyeri seperti ditusuk - tusuk, R: lokasi nyeri bekas operasi di atas simpisis, S:
skala nyeri 1-10 (6 nyeri sedang), T: dengan durasi 1-2 menit
3. Keadaan Umum
Kesadaran compos menthis, klien tampak meringis, klien tampak lemah,berat badan
sebelum hamil 49 kg, suhu 36,4OC, nadi 82 x/menit, pernapasan 20x/menit, tekanan darah
110/70 mmHg, berat badan saat hamil 57 kg, tinggi badan 151 cm.
ANALISA DATA
1. DS : Pasien mengatakan “terdapat luka pada abdomen”
DO:
- Luka Post OP SC ± 11 cm
- Luka terbuka dan belum kering
2. DS : -
DO:
- WBC : 11,57 x 10^3/uL
- Tampak terpasang infus RL pada tangan kanan
- Tampak luka hecting di atas simpisis
3. DS : Pasien mengatakan “nyeri perut bagian bawah” dengan P: Nyeri saat bergerak,
Q: Nyeri seperti di tusuk-tusuk, R: Lokasi nyeri perut bagian bawah, S: Skala nyeri 1-10 (6
nyeri sedang), T: Dengan durasi 1-2 menit
DO:
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak lemah
- TTV: TD= 110/70, N= 82x/m, RR= 20x/m, S= 36,4oC
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan laresi kulit


2. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasive
3. Nyeri akut berhubungan dengan pembedahan post op SC
INTERVENSI
Diagnosa 1
Diagnosa
Tujuan (Kriteria Hasil) Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Gangguan Setelah di lakukan 1. Pantau keadaan luka 1. Mengetahui keadaan luka
integritas tindakan keperawatan 2. Lakukan perawatan luka 2. Untuk mempertahankan integritas kulit
kulit selama intergritas dapat 3. Anjurkan untuk menjaga kebersihan 3. Untuk mencegah terjadinya infeksi
berhubung 4. Meningkatkan proses penyembuhan luka
teratasi dengan kriteria : luka
an dengan 4. Kaloborasi dengan dokter dalam
laresi kulit  Luka kering dan
pemberian obat
sembuh
 Balutan bersih
 Pus tidak ada
 Luka dalam keadaan
bersih
Diagnosa 2
Resiko infeksi Setelah dilakukan 1. Pertahankan teknik aseptic 1. Teknik aseptik dapat mencegah adanya
tindakan keperawatan 2. Inspeksi balutan abdominal infeksi pada bekas luka
berhubungan eksudat/rembesan 2. Luka kering akan mempercepat proses
selama 1x24 jam
dengan tindakan diharapkan tidak 3. Tingkatkan nurisi klien penyembuhan luka
terdapat tanda infeksi 4. Ajarkan klien tanda dan gejala 3. Nutris yang adekuat meningkatkan imun
invasive
infeksi pada klien
dengan kriteria hasil :
4. Membantu mencegah munculnya infeksi
1. Tidak ada
kemerahan atau
bengkak pada bekas
jahitan
2. Tidak ada infeksi
3. TTV dalam batasan
normal
Diagnosa 3
Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Ukur tanda-tanda vital klien 1. Vital Sign dapat mempengaruhi saat
tindakan keperawatan 2. Kaji skala nyeri klien nyeri timbul
berhubungan
kurang lebih 24 jam di 3. Ajarkan Teknik relaksasi dan 2. Mengetahui keadaan nyeri klien
dengan harapkan nasalah distraksi pada klien. 3. Untuk mengalihkan perhatian klien dan
pembedahan nyeri klien teratasi 4. Berikan lingkungan yang mengurangi rasa nyeri
dengan kriteria hasil: nyaman 4. Membuat klien lebih nyaman
post op SC 5. Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat
1. Klien mengatakan 5. Kolaborasi dalam pemberian
“nyeri dilakukan dengan pemberian analgetik.
analgetik
berkurang”
2. Klien tampak
rileks
3. TTV normal
TD= 120/80 mmHg
N= 60- 100x/menit
S= 36,5-37,5 0 C
RR= 16-20x/menit
IMPLEMENTASI
• Diagnosa 1
1. Memantau keadaan luka
2. Melakukan perawatan luka
3. Menganjurkan untuk menjaga kebersihan luka
4. Beraloborasi dengan dokter dalam pemberian obat
• Diagnosa 2
1. Mempertahankan teknik aseptic
2. Menginspeksi balutan abdominal eksudat/rembesan
3. Meningkatkan nurisi klien
4. Mengajarkan klien tanda dan gejala infeksi
• Diagnosa 3
1. Mengukur tanda-tanda vital klien
2. Mengkaji skala nyeri klien
3. Mengajarkan Teknik relaksasi dan distraksi pada klien.
4. Memberikan lingkungan yang nyaman
5. Berkolaborasi dalam pemberian analgetik
EVALUASI
• Diagnosa 1
S: Klien mengatakan “mengatakan luka masih basah”
O:
- Luka kasih baru
- Pus (+)
- Luka masih basah
- Klien setuju untuk di lakukan perawatan luka
- Klien setuju untuk menjaga kebersihan lukanya
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi 1, 2 dan 4
• Diagnosa 2
S: Klien mengatakan “luka bekas operasinya masih belum kering
O:
- WBC 11.57 x10^3/ul
- KU lemah
- Klien terpasang infus RL di tangan kanan
- Terdapat luka heacting di atas simpisis
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi 1 dan 2.
• Diagnosa 3
S: Klien mengatakan “ nyeri perut saya berkurang “
Dengan: P: Nyeri saat bergerak, Q: Nyeri terasa nyut-nyutan, R: Lokasi nyeri bagian perut bawah, S: Skala
nyeri 1-10 (2 nyeri ringan), T: Dengan durasi 1-2 menit
O:
- Klien masih tampak nyeri
- Klien mengikuti cara teknik relaksasi dan distraksi seperti yang sudah diajarkan.
- TTV klien : TD = 110/70 mmHg, N = 80x/mnt, S = 36,5oC, RR = 18 x/mnt
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Lanjutkan intervensi : 1, 2, dan 3.
TERIMAKASIH

You might also like