Professional Documents
Culture Documents
PENGAMPU :
dr. Anati Purwakanthi, M.Sc
BASIC IV FLUID
FUNGSI CAIRAN BAGI
TUBUH
1. Mempertahankan panas tubuh dan
pengaturan temperatur tubuh
2. Transportasi : nutrien, partikel
kimiawi, partikel darah, energi,
hormon, hasil sisa metabolisme.
3. Pembentuk struktur tubuh
4. Mempertahankan tekanan
hidrostatik dalam sistim
kardiovaskuler.
DISTRIBUSI CAIRANTUBUH
Cairan Tubuh
60 %
Cairan Cairan
Ekstraseluler Intraseluler
20 % 40 %
Cairan
Plasma Interstitial
darah 5 % Membran Sel
15 %
KESEIMBANGAN CAIRAN
Keseimbangan cairan ditentukan intake
dan out put cairan.
Rasa haus Minum biasa, Haus, ingin minum Malas, minum atau tidak
tidak haus banyak bisa minum
Periksa: Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat lambat.
Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan/ Dehidrasi berat
sedang
CONTOH KASUS
Rumus Dehidrasi = BB sebelum sakit – BB sesudah sakit x 100 %
BB sebelum sakit
Sakit Sakit
RUMUS MENGHITUNG KEBUTUHAN
CAIRAN
Sesuai rumus Holliday & Segard
a. Pada orang dewasa
Contoh kasus
Pasien dengan berat badan 23 kg, maka kebutuhan cairan
basalnya:
(4 x 10) + (2 x 10) + (1 x 3) = 63 mL/jam
RUMUS MENGHITUNG KEBUTUHAN
CAIRAN
c. Berdasarkan umur, tapi BB tidak diketahui
Contoh :
Anak bayi yang berumur 9 bulan masuk dengan diagnosa
demam. Maka kebutuhan cairan yang dibutuhkan adalah :
( n + 9 ) = 9 bulan + 9 = 18 mL/ jam
INSENSIBLE WATER LOSS
IWL adalah kehilangan cairan melalui 1/3 dari paru, 2/3 melalui kulit,
400 mL/hari melalui saluran pernafasan dan melalui feces.
MENGHITUNG IWL
Anak : {30 – Usia (th)} mL/kg/hari
Dewasa : 10 -15 cc/kgBB/ hari
Bila terjadi kenaikan suhu :
IWL = 10cc /kg/BB + 200 ( suhu sekarang - 36,8o c)
Keringat : 100 mL
Kulit : 350mL – 400mL
FLUID –VOLUMETHERAPY
PEMBERIAN INFUS
Drug solution
TERAPI CAIRAN
RESUSITASI KOREKSI
RUMATAN
ELEKTROLIT NUTRISI
KRISTALOID KOLOID
Memelihara
Menggantikan kehilangan Memelihara keseimbangan jalur IV
akut cairan tubuh cairan tubuh dan nutrisi
JENIS CAIRAN
HIPOTONIS
ISOTONIS
HIPERTONIS
MEKANISME CAIRAN KRISTALOID
Cairan kristaloid berpindah dari intravaskuler
interstisial, kemudian didistribusikan ke
komparteman ekstravaskular
Glucose 5% Glukosa= 50 gr/L 278 200 hidrasi selama dan sesudah Kontraindikasi :
operasi, rumatan hiperglikemia
perioperatif, restriksi natrium
Ringerfundin Na+ =145 , K+= 4, 309 - Dehidrasi isotonis, DHF, -
Ca++=5, Mg++ =2, kasus braintrauma, syok
Cl- =109, Acetat = hemoragik,
24, Maleat= 5
Kaen 3A*/ Na+ =50, Cl- =50, 290 108
Tridex 27A* K+ =10, Lactate
20, glukosa=27 Rumatan cairan dan
elektrolit (terutama Kalium)
Kaen 3B*/ Na+ =50, Cl- =50, 290 108
dengan asupan oral terbatas
Tridex 27B* K+ =20, Lactate
20, glukosa=27
CAIRAN KRISTALOID
Tonis
Nama Cairan Komposisi (/L) Osm Kal Indikasi Catatan
itas
Hipo- Ringer Asetat Na+ =130 , K+= 4, 273 - Dehindrasi (syok Dapat memperburuk
tonis Ca++=2,7-3, hipovolemik dan asidosis) edema serebral
Cl- =108,7-127, pada kondisi: diare, DHF,
Acetat = 28 luka bakar, syok hemoragik,
trauma
NaCl 0,45% Na+ =77, Cl- =77 Pasien dg restriksi natrium Rawan oedem anasarka
Hiper Glukosa 10% Glukosa= 100 gr/l 556 400 Suplai air dan karbohidrat Resiko hiperglikemia
tonis secara parenteral pada
penderita diabetik, kanker,
sepsis dan defisiensi protein
NaCl 3% Na+ = 513,Cl- = 513 1026 - Koreksi Natrium
Contoh soal :
Pasien dengan BB 60 kg, dan pasien tersebut puasa selama 8 jam,
Maka cairan pengganti puasa adalah sebagai berikut:
Kebutuhan cairan x kg BB/ 24 jam
(50 cc x 60 kg BB) = 3000 cc/24 jam
Kebutuhan cairan/Jam = 125 cc/ jam.
TERAPI CAIRAN KRISTALOID
C. Cairan Durante Operasi ada 3 yaitu:
KOLOID
Non
Protein Protein
b. Dalam mL/jam
Contoh soal:
Seorang pasien neonatus memerlukan rehidrasi
dengan 250 ml infus dalam waktu 2 jam. Berapa
tetesan /menit ?
Jumlah cairan x faktor tetesan (60 tts)
Lama pemberian x 60„
250 mL x 60
2 x 60“
= 125 cc / menit.
KESIMPULAN
1. Klasifikasi cairan dibedakan atas 3 jenis yaitu Kristaloid , Koloid
dan produk darah yang masing-masing memiliki
kandungannya berbeda.