You are on page 1of 22

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

RUDANGTA SEBAYANG, SST, MKES


DEFINISI

 Suatu proses persalinan secara spontan /alami dan beresiko


rendah dengan persentase belakang kepala tampa ada
komplikasi baik pada ibu maupun janin,yang sudah cukup usia
(usia kehamilan antara 38-40 minggu) sehingga lahirlah bayi
secara berturut-turut dan plasenta seluruhnya dari rahim ibu
dalam kondisi sehat .
Tanda- tanda Persalinan

 Keluar blood slem (lendir bercampur darah merah jambu dari vagina
 Adanya kontraksi uterus secara teratur
 Adanya pembukaan serviks
FASE PERSALINAN NORMAL :
KALA I / KALA PEMBUKAAN

 Fase Laten : Pembukaan kurang dari 4 cm, berlangsung sekitar 8 jam


 Fase Aktif : Pembukaan serviks 4-10 cm. Pada primigravida dalam 2 jam
pembukaan 1 cm sedangkan multipara 1 cm/jam. Fase aktif terdiri dari :
Fase Akselerasi : Pembukaan mencapai 3-4 cm, dalam 2 jam.
Fase Dilatasi Maksimal : Pembukaan mencapai 4-9 cm, dalam 2 jam.
Fase Deselerasi : Pembukaan mencapai 9-10 cm, dalam 2 jam
Terjadinya penurunan kepala janin
Tujuan Asuhan Persalinan Normal

 Tercapainya kelangsungan hidup dan kesehatan nyang optimal bagi ibu


bayinya
 Harus mempunyai dukungan yang kuat dari pihak keluarga dan keinginan
ibu yang optimal untuk proses persalinan yang fisiologis atau alamiah pe
 Mendeteksi dan menatalaksana adanya komplikasi secara tepat
 Memberikan asuhan yang memadai dalam persalinan yang bersih dan
aman dengan tetap memperhatikan nsayang ibu dan bayi
Tugas kita sebagai Bidan

 Memberi dukungan pada ibu


 Pemantauan terhadap ibu dan janin
 Melakukan adanya komplikasi dalam persalinan
 Melakukan rujukan kefasilitas yang lebih lengkap
5 BENANG MERAH DALAM ASUHAN PERSALINAN
DAN KELAHIRAN BAYI

1. MEMBUAT KEPUTUSAN KLINIK(


2. ASUHAN SAYANG IBU DAN SAYANG BAYI
3. PENCEGAHAN INFEKSI
4. PENCATATAN (REKAM MEDIK) ASUHAN PERSALINAN
5. RUJUKAN
KALA II / PENGELUARAN BAYI

1. Mendengar dan melihat adanya tanda kala dua :


 Do - ran ( Dorongan meneran)
 Tek – nus (Tekanan pada spincter anus)
 Per – jol (Perineum menonjol)
 Vul – ka (Vulva-vagina membuka)
MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN

2. Tempat, Alat & obat untuk resusitasi :


Masukan spuit dlm tempat instrument
Buka ampul oxytocin
3. Pakai pelindung diri lengkap.
4.Mencuci tangan sesuai standart , keringkan.
5. Pakai sarung tangan kanan DTT
6. Masukkan oxytocin dlm tabung suntik, pakai
kedua sarung tangan.
PASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK

7. Bersihkan vulva menggunakan kapas DTT


8. Lakukan periksa dalam – pecah ketuban
9. Dekontaminasi sarung tangan – lepaskan
10. Periksa DJJ
MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA

11. Beritahu ibu


12. Minta keluarga membantu posisi saat meneran
13. Bimbing ibu untuk meneran
14. Bila kepala janin terlihat di vulva diameter 5-6 cm
PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI

15. Letakkan handuk diatas perut ibu dan


letakan alas bokong
16. Buka tutup partus set
17. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
18.Saat sub occiput tampak dibawah simfisis
tangan kanan melindungi perineum ,tangan
kanan menahan puncak kepala
PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI

LAHIRNYA KEPALA
19. Bersihkan
muka janin dari lender dan darah dengan
kasa/kain bersih
20. Kepala lahir periksa lilitan tali pusat
21. Tunggu kepala mengadakan putaran paksi luar
LAHIRNYA BAHU
22. Pegang kepala secara biparietal, arahkan kebawah untuk melahirkan bahu depan,
arahkan keatas untuk melahirkan bahu belakang.

LAHIRNYA BADAN DAN TUNGKAI


23. Sanggah dan susur
24. Lanjutkan sanggah dan susur sampai mata kaki.
PENANGANAN BAYI BARU LAHIR

25. Nilai bayi


26. Keringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat
27. Jepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilicus bayi. Melakukan urutan tali pusat ke
arah ibu dan memasang klem diantara kedua 2 cm dari klem pertama
28. Potong dan ikat tali pusat
29. Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih
30. IMD/Inisiasi Menyusui Dini
31. Memeriksa fundus uteri
32. Beritahu ibu akan disuntik
33. Suntik Oksitosin 10 unit i.m pada bagian luar paha kanan 1/3 atas
KALA III / PENGELUARAN PLASENTA

34. Pindahkan klem 5-10 cm dari vulva


35. Letakkan satu tangan kiri diatas perut ibu
36. Tangan kanan menegangkan tali pusat,
tangan kiri berada diatas sympisis
mendorong uterus kearah dorso kranial
MENGELUARKAN PLASENTA
37. Bila plasenta telah lepas, minta ibu bantu meneran
38. Saat lahir placenta di vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan

RANGSANGAN TAKTIL
39. Bila plasenta telah lahir, segera lakukan masase pada fundus uteri
MENILAI PERDARAHAN

40. Periksa kedua sisi plasenta apakah sudah lengkap


41. Evaluasi kemungkinan laserasi perineum
PROSEDUR PASKA PERSALINAN

42. Pastikan uterus kontraksi dg baik


43. Bersihkan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%
44. Ikat tali pusat kurang lebih 1 cm dari umbilicus dengan simpul mati
45. Mengikat kembali tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya
46. Lepas klem pada tali pusat dan masukkan ke larutan klorin 0,5%
47. Membungkus kembali bayi
48. Berikan bayi pada ibu untuk disusui
KALA IV / EVALUASI

49. Pantau kontraksi


50. Ajari ibu / keluarga melakukan masase
51. Evaluasi jumlah perdarahan yang terjadi
52. Periksa nadi ibu
KEBERSIHAN DAN KEAMANAN

53. Masukkan semua peralatan bekas pakai dalam klorin 0,5%


54. Buang bahan terkontaminasi ketempat yang sudah disediakan
55. Bersihkan ibu
56. Pastikan ibu nyaman
57. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%
58. Celupkan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%
59. Cuci kedua tangan
60. Lengkapi partograf, periksa tanda vital sign.
Kebijakan pemerintah dalam asuhan
persalinan

 Persalinan harus ditolong oleh tenaga profesional


 Tempat persalinan harus di fasilitas kesehatan
 Obat obatan untuk pertolongan persalinan harus lengkap di fasilits
kesehatan
 Seluruh bidan penolong harus sudah uji kompetensi.

You might also like