Professional Documents
Culture Documents
405170082
LI1. Definisi Tumor
• Pertumbuhan baru dan abnormal khususnya pertumbuhan
neoplasma dimana multiplikasi sel tidak terkontrol dan
progresif (Kamus Kedokteran Dorland)
• Massa abnormal dari jaringan, dimana pertumbuhannya
berlebihan dan tidak terkoordinasi oleh pertumbuhan jaringan
normal,
dan menetap walaupun telah dilakukan penghentian rangsang
an yang semula menyebabkannya (Cotran Basic Pathology)
Radang
• Infeksi bakteri, parasit, virus,
atau trauma benda fisik
Non-radang
• Neoplasma
Virus DNA
Virus yang bersifat karsinogen disebut virus onkogenik.
Sumber : Himawan S, editor. Patologi. Edisi 1. Jakarta:Bagian Patologi Anatomi FKUI, 1973 (cetak ulang 1994)
Li 3 definisi neoplasma
• Neoplasma atau tumor jinak adalah sebagai pertumb
uhan baru yang abnormal khususnya suatu
pertumbuhan jaringan baru yang tidak terkontrol dan
progesif (Dorland,2002)\
• Neoplasma: massa jaringan yang abnormal,
tumbuh berlebihan, tidak terkoordinasi dengan
jaringan normal dan tumbuh terus meskipun
rangsang yang menimbulkannya telah hilang
(Patologi I sagung seto)
Li 4 Faktor-faktor neoplasma
1. Agen fisik
Misalnya : Pajanan sinar matahari, Radiasi, Iritasi kronis/inflamasi dan Penggunaan
tembakau
2. Faktor genetik dan keturunan
Kerusakan DNA pada sel yang pola kromosomnya abnormal dapat membentuk sel-sel
mutan
3. Agen humoral
Gangguan dalam keseimbangan hormon disebabkan:
a. Endogenus atau pembentukan hormon tubuh snediri
b. Eksogenus atau adanya pemberian hormon tambahn masuk kedalam tubuh
4. Karsinogen & co karsinogen
5. Faktor lingkungan : polusi, makanan tidak sehat
6. Pola hidup yang tidak teratur
Li 5 klasifikasi neoplasma
Berdasarkan sifat biologik tumor
Jr. Lemak Lipoma
Jr. Mesenkrim
Jr. Ikat Fibroma
Tulang Rawan
(Kondrosit) Kondroma
Saluran Empedu
Kolangiokarsinoma
Jenis-jenis neoplasma (tumor)
Ciri-ciri Tumor Tumor Jinak Tumor ganas Tumor ganas
derajat rendah
(Intermediate)
Sifat pertumbuhan Lambat Bervariasi Cepat
Sumber : Pringgoutomo. Sudarto. 200 6 Buku Ajar : Patologi I Umum(edisi 1). Jakarta : Sagung Seto
Berdasarkan asal jaringan
• Totipoten
• Merupakan sel yang berpotensi untuk berdiferensiasi
menjadi berbagai jenis sel, contoh : zigot.
• b. Pluripoten
• Merupakan sel yang dapat berdiferensiasi menjadi 3
lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm namun
tidak membentuk suatu organisme baru, contoh : Stem
Cell embrionik
• c. Multipoten
• Merupakan sel yang dapat berdiferensiasi menjadi sel
dewasa, contoh : Stem Cell hematopoetik
Li 6 perkembangan sel
Jenis Contoh
6. Anaplasia • kariolisis
(kemunduran dari tingkat diferensiasi • kariorheksis
tinggi ke tingkat diferensiasi rendah) • pleomorfik
• hiperkromatik
Sumber : Pringgoutomo. Sudarto. 2006 Buku Ajar : Patologi I Umum(edisi 1). Jakarta : Sagung Seto
Li 7 . Jenis2 kasinogen & co karsinogen
• Karsinogen segala sesuatu yg
menyebabkan kanker
• Dibagi 4 gol:
Bahan kimia Virus Radiasi (I & NI) Agen biologik
Sumber : Pringgoutomo. Sudarto. 2006. Buku Ajar : Patologi I Umum(edisi 1). Jakarta : Sagung Seto
KARSINOGEN
2. Karsinogen Virus
Virus yang bersifat karsinogen disebut virus
onkogenik. Contoh :
a. Golongan virus DNA
Epstein-Barr virus (EBV) dihubungkan dengan
terjadinya karsinoma nasofaring, limfoma Burkitt
atau beberapa subtipe penyakit Hodgkin.
b. Golongan virus RNA
Limfoma sel B pada penderita AIDS berkaitan
dengan HIV.
Sumber : Pringgoutomo. Sudarto. 2002. Buku Ajar : Patologi I Umum(edisi 1). Jakarta : Sagung Seto
KARSINOGEN
3. Karsinogen Radiasi
Radiasi UV dengan panjang gelombang 280-320 nm
berkaitan dengan terjadinya kanker kulit (karsinoma
sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma
malignum) terutama pada orang kulit putih yang
mendapat sinar matahari berlebihan. Radiasi UV
menimbulkan pyrimidine dimer yang merusak
rangka fosfodiester DNA.
Radiasi pengion juga dapat menyebabkan neoplasma,
sehingga diperlukan perlindungan bagi pekerja yang
terpapar radiasi tersebut.
Radiasi yang menimbulkan mutasi bertindak sebagai
inisiator dan hambatan imunitas bertindak sebagai
promotor
Sumber : Pringgoutomo. Sudarto. 200 6 Buku Ajar : Patologi I Umum(edisi 1). Jakarta : Sagung Seto
KARSINOGEN
4. Agen biologik
a. Hormon
beberapa hormon bekerja sebagai kofaktor pada
karsinogenesis. Contoh : estrogen membantu
pembentukan kanker endometrium.
b. Mikotoksin
merupakan toksin yang dibuat jamur. Contoh :
aflatoksin B1 dari Aspergilus flavus bersufat
karsinogenik kuat dan berkaitan dengan
terjadinya karsinoma sel hati.
c. Parasit
Infeksi Schistosoma dihubungkan dengan
karsinoma sel skuamosa (kanker kandung kemih)
dan infeksi Clonorchis dihubungkan dengan
adenokarsinoma kandung empedu.
Sumber : Pringgoutomo. Sudarto. 2006 Buku Ajar : Patologi I Umum(edisi 1). Jakarta : Sagung Seto
Ko-Karsinogen
Diet Umur
Keturunan Rangsangan
menahun
Trauma
Li 8 : bentuk cara pengambilan
sendiaan & specimen (hanya
Biopsi untuk neoplasma)
Biopsi adalah suatu prosedur yg dilakukan untuk
mengambil jaringan dari tubuh guna • Biopsi Iris/Cukur
pemeriksaan secara mikroskopis. (Shave Biopsy)
Ada beberapa biopsi yang dilakukan di kamar • Biopsi Sumsum
operasi karena membutuhkan anestesi. tulang (Bone
Marrow Biopsy)
Macam – macam biopsi :
• Biopsi Kulit (Skin
• Biopsi Endoskopi (Endoscopic Biopsy) Biopsy)
• Biopsi Incisional (Incisional Biopsy) • Biopsi Aspirasi
• Biopsi Eksisi (Excisional Biopsy) Jarum Halus (Fine
• Punch Biopsy (Biopsi dengan melubangi Needle Aspiration)
jaringan)
Sumber : dr. Imam Rasjidi, Sp.OG(K) Onk. Buku Ajar Onkologi Klinik, Buku Kedokteran, Jakarta:EGC
Pap Smear
• Suatu cara deteksi dini kanker serviks sederhana
yang paling populer dan merupakan standar
pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kelainan
dari serviks terutama kanker serviks.
• Syarat pemeriksaan:
– Tidak dalam keadaan menstruasi. Paling baik
adalah 5 hari setelah menstruasi berhenti.
– Tidak melakukan hubungan seksual min 2
hari sebelum pemeriksaan
– Tidak melakukan pembilasan vagina dg bbg
cairan kimia min 24 jam sblm pemeriksaan
– Tidak menggunakan obat-obatan yg
dimasukkan ke dalam vagina min 48 jam
sblm pemeriksaan
• Sampel ektoserviks
– Cara:
• Pasang spekulum steril tanpa bahan
pelicin
• Apus sekret dari seluruh permukaan
portio serviks dg spatula Ayre, gerakan
searah jarum jam dan diputar melingkar
360°
• Ulaskan sekret pd kaca objek
• Fiksasi
– Kegunaan:
• Utk deteksi penyebab infeksi serviks/
leukorrhea
• Utk diagnosis & deteksi dini pra kanker
(displasia) & kanker serviks
• Sampel endoserviks
–Cara:
• Diambil dengan mengapus
permukaan mukosa endoserviks
dan daerah squamo-columnar
junction,dengan alat lidi kapas,
ecouvillion rigide atau cytobrush
(kedalam kanalis endoserviks).
– Kegunaan:
• Untuk deteksi dini kanker serviks dan
lesi kanker
• Untuk diagnosis infeksi chlamydia
Urine