You are on page 1of 32

Michael palit

405170082
LI1. Definisi Tumor
• Pertumbuhan baru dan abnormal khususnya pertumbuhan
neoplasma dimana multiplikasi sel tidak terkontrol dan
progresif (Kamus Kedokteran Dorland)
• Massa abnormal dari jaringan, dimana pertumbuhannya
berlebihan dan tidak terkoordinasi oleh pertumbuhan jaringan
normal,
dan menetap walaupun telah dilakukan penghentian rangsang
an yang semula menyebabkannya (Cotran Basic Pathology)

• Tumor jinak : pertumbuhan lambat, terlokalisir [-oma]


• Tumor ganas : pertumbuhan cepat, invasive, destruktif,
infiltrative [karsinoma]
LI 2.Etiologi Tumor

Radang
• Infeksi bakteri, parasit, virus,
atau trauma benda fisik

Non-radang
• Neoplasma
Virus DNA
Virus yang bersifat karsinogen disebut virus onkogenik.

Human papiloma virus (HPV)


HPV tipe 1, 2, 4, dan 7 sering menyebabkan papiloma skuamosa.
HPV tipe 16, 18 dan 31 menyebabkan terjadinya kanker serviks.

Epstein-barr virus (EBV)


Golongan virus herpes ini dihubungkan dengan terjadinya karsinoma(kanker)
nasofaring, limfoma burkitt.

Virus Hepatitis (HBV dan HCV)


Pada daerah endemik hepatitis B terdapat angka kejadian yang tinggikanker
hati.Varicella ZoosterMenyebabkan ruam dan benjolan berisi cairan pada kulit.

Cytomegalo Virus ( CMV)


CMV juga merupakan virus herpes yang dihubungkan dengan sarkoma kaposi
penderita aids
Virus RNA
• Rous sarcoma virus dan bittner milk faktor.
• HTLV ( Human T-Lymphotropic Virus) :
menimbulkan leukimia sel T dan Limfoma sel
B pada penderita AIDS berkaitan dengan HIV
Wuchereria bancrofti
• Ciri mikrofilaria:
– Memiliki sarung
– Tidak ada inti tambahan pada ekor
– Lengkung badan halus
– Inti tersebar rata
• Habitat:
– Dewasa : PD / limfe
– Mikrofilaria : darah
• Hospes: Manusia
• Vektor: Culex quinquefasciatus (kota), Anopheles & Aedes (desa)
Brugia malayi/timori
• Ciri mikrofilaria:
– Memiliki sarung merah muda
– Ada inti tambahan pada ekor
– Lengkung badan kasar
– Inti berkelompok
• Habitat:
– Dewasa : PD / limfe
– Mikrofilaria : darah
– Periodisitas: nokturna (B. timori), subnokturna, nonperiodik
• Hospes: Manusia
• Vektor: Anopheles barbirostris / nigerimus
Mycobacterium tuberculosis
• Ciri bakteri:
– Sel bentuk batang (basil) Ciri jaringan:
– Berkelompok seperti -nekrosis perkijuan
rantai
– Basil tahan asam
-sel datia langerhans
-sel epiteloid
M. Tuberkulosa
Terhirup dan Makrofag
Sebagian dari
dalam percik masuk ke paru, alveolus
renik (droplet kuman tidak bisa
menuju ke melakukan
nuclei) dihancurkan
alveolus fagositosis

Dari Fokus Primer Fokus Primer


GOHN, menyebar Membentuk Replikasi bakteri
GOHN (lokasi
melalui saluran Koloni di makrofag
pertama koloni)
limfe

Menyebabkan Reaksi Inflamasi di


Menuju kelenjar saluran limfe (Limfangitis) dan
limfe regional kelenjar limfe (Limfadenitis)

Sumber : Himawan S, editor. Patologi. Edisi 1. Jakarta:Bagian Patologi Anatomi FKUI, 1973 (cetak ulang 1994)
Li 3 definisi neoplasma
• Neoplasma atau tumor jinak adalah sebagai pertumb
uhan baru yang abnormal khususnya suatu
pertumbuhan jaringan baru yang tidak terkontrol dan
progesif (Dorland,2002)\
• Neoplasma: massa jaringan yang abnormal,
tumbuh berlebihan, tidak terkoordinasi dengan
jaringan normal dan tumbuh terus meskipun
rangsang yang menimbulkannya telah hilang
(Patologi I sagung seto)
Li 4 Faktor-faktor neoplasma
1. Agen fisik
Misalnya : Pajanan sinar matahari, Radiasi, Iritasi kronis/inflamasi dan Penggunaan
tembakau
2. Faktor genetik dan keturunan
Kerusakan DNA pada sel yang pola kromosomnya abnormal dapat membentuk sel-sel
mutan
3. Agen humoral
Gangguan dalam keseimbangan hormon disebabkan:
a. Endogenus atau pembentukan hormon tubuh snediri
b. Eksogenus atau adanya pemberian hormon tambahn masuk kedalam tubuh
4. Karsinogen & co karsinogen
5. Faktor lingkungan : polusi, makanan tidak sehat
6. Pola hidup yang tidak teratur
Li 5 klasifikasi neoplasma
Berdasarkan sifat biologik tumor
Jr. Lemak Lipoma
Jr. Mesenkrim
Jr. Ikat Fibroma

Epitel kelenjar Adenoma


Tumor jinak Epitel
Epitel Permukaan Papiloma

Tulang Rawan
(Kondrosit) Kondroma

Tumor intermediet Karsinoma sel basal


Jr. Lemak Liposarkoma
Jr. Mesenkrim
Jr. Ikat/fibrosa Fibrosarkoma
Tumor
Epitel kelenjar Adenokarsinoma
Ganas
Epitel
Sel skuamosa Karsinoma sel
skuamosa
Tulang Rawan
Kondrosarkoma
(Kondrosit)

Saluran Empedu
Kolangiokarsinoma
Jenis-jenis neoplasma (tumor)
Ciri-ciri Tumor Tumor Jinak Tumor ganas Tumor ganas
derajat rendah
(Intermediate)
Sifat pertumbuhan Lambat Bervariasi Cepat

Tumbuh Infiltratif Tidak Lokal Infiltratif

Kemampuan Tidak ada Rendah/tidak Tinggi


metastasis
Pengobatan Eksisi Eksisi luas Eksisi luas, pengangkatan
KGB regional, dan
pengobatan sistemik
(kemoterapi)

Angka kesembuhan Tinggi Cenderung residif Buruk, cenderung residif dan


setelah operasi metastasis

Sumber : Pringgoutomo. Sudarto. 200 6 Buku Ajar : Patologi I Umum(edisi 1). Jakarta : Sagung Seto
Berdasarkan asal jaringan
• Totipoten
• Merupakan sel yang berpotensi untuk berdiferensiasi
menjadi berbagai jenis sel, contoh : zigot.
• b. Pluripoten
• Merupakan sel yang dapat berdiferensiasi menjadi 3
lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm namun
tidak membentuk suatu organisme baru, contoh : Stem
Cell embrionik
• c. Multipoten
• Merupakan sel yang dapat berdiferensiasi menjadi sel
dewasa, contoh : Stem Cell hematopoetik
Li 6 perkembangan sel
Jenis Contoh

1. Atropi • Disuse atropi


(pengecilan ukuran sel) • Desakan/ preassure atropi
• Degenerasi senilis
• Atropi fisiologik
• Hilangnya rangsang endokrin

2. Hiperplasia • Hiperplasia endometrium


(peningkatan jumlah sel) • Hiperplasia prostat
Jenis Contoh

3. Hipertrofi • Hipertrofi otot skelet


(peningkatan ukuran sel) • Hipertrofi kompensatorik

4. Metaplasia • Hemoroid  tekanan dari penggunaan


(perubahan sel matur jenis tertentu celana ketat
menjadi sel matur jenis lain) • Metaplasia Serviks
• Metaplasia Vesica urinaria
• Metaplasia Traktus respiratorius
• Metaplasia Esophagus  as. Lambung
yang naik
Jenis Contoh

5. Displasia • displasia serviks


(Perubahan yg tak normal dalam ukuran,
bentuk dan pengaturan sel-sel matang.
Displasia hampir selalu mendahului
kanker)

6. Anaplasia • kariolisis
(kemunduran dari tingkat diferensiasi • kariorheksis
tinggi ke tingkat diferensiasi rendah) • pleomorfik
• hiperkromatik

Sumber : Pringgoutomo. Sudarto. 2006 Buku Ajar : Patologi I Umum(edisi 1). Jakarta : Sagung Seto
Li 7 . Jenis2 kasinogen & co karsinogen
• Karsinogen  segala sesuatu yg
menyebabkan kanker
• Dibagi 4 gol:
Bahan kimia Virus Radiasi (I & NI) Agen biologik

• Yg bereaksi • Virus RNA • UV-B • Hormon


langsung • HTLV-1 • Ionisasi • Mikotoksin
• Yg • HIV • Parasit
memerlukan • HCV • W.
perubahan • Virus DNA Bancrofti
metabolis • B. Malayi
(rokok, • HBV
bahan aditif • Epstein- • B. Timori
kimia Barr • Bakteri
makanan) • HPV • M.
tuberculosis
JENIS-JENIS KARSINOGEN DAN NON
KARSINOGEN
KARSINOGEN
1. Karsinogen kimia
Kebanyakan karsinogen kimia ialah pro-karsinogen, yaitu
karsinogen yang memerlukan perubahan metabolis agar
menjadi karsinogen aktif (ultimate carcinogen), sehingga
dapat menimbulkan perubahan pada DNA, RNA atau
protein sel tubuh. Contoh karsinogen kimia yang bereaksi
langsung :
a. Golongan Alkylating Agents : Dimethyl sulfate, obat
anti kanker ( cyclochosphamide, chlorambucil, dll)
b. Golongan Acylating Agents : Dimethyl carbamyl
chlorida.

Sumber : Pringgoutomo. Sudarto. 2006. Buku Ajar : Patologi I Umum(edisi 1). Jakarta : Sagung Seto
KARSINOGEN
2. Karsinogen Virus
Virus yang bersifat karsinogen disebut virus
onkogenik. Contoh :
a. Golongan virus DNA
Epstein-Barr virus (EBV) dihubungkan dengan
terjadinya karsinoma nasofaring, limfoma Burkitt
atau beberapa subtipe penyakit Hodgkin.
b. Golongan virus RNA
Limfoma sel B pada penderita AIDS berkaitan
dengan HIV.

Sumber : Pringgoutomo. Sudarto. 2002. Buku Ajar : Patologi I Umum(edisi 1). Jakarta : Sagung Seto
KARSINOGEN
3. Karsinogen Radiasi
Radiasi UV dengan panjang gelombang 280-320 nm
berkaitan dengan terjadinya kanker kulit (karsinoma
sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma
malignum) terutama pada orang kulit putih yang
mendapat sinar matahari berlebihan. Radiasi UV
menimbulkan pyrimidine dimer yang merusak
rangka fosfodiester DNA.
Radiasi pengion juga dapat menyebabkan neoplasma,
sehingga diperlukan perlindungan bagi pekerja yang
terpapar radiasi tersebut.
Radiasi yang menimbulkan mutasi bertindak sebagai
inisiator dan hambatan imunitas bertindak sebagai
promotor
Sumber : Pringgoutomo. Sudarto. 200 6 Buku Ajar : Patologi I Umum(edisi 1). Jakarta : Sagung Seto
KARSINOGEN
4. Agen biologik
a. Hormon
beberapa hormon bekerja sebagai kofaktor pada
karsinogenesis. Contoh : estrogen membantu
pembentukan kanker endometrium.
b. Mikotoksin
merupakan toksin yang dibuat jamur. Contoh :
aflatoksin B1 dari Aspergilus flavus bersufat
karsinogenik kuat dan berkaitan dengan
terjadinya karsinoma sel hati.
c. Parasit
Infeksi Schistosoma dihubungkan dengan
karsinoma sel skuamosa (kanker kandung kemih)
dan infeksi Clonorchis dihubungkan dengan
adenokarsinoma kandung empedu.
Sumber : Pringgoutomo. Sudarto. 2006 Buku Ajar : Patologi I Umum(edisi 1). Jakarta : Sagung Seto
Ko-Karsinogen

Diet Umur

Keturunan Rangsangan
menahun

Trauma
Li 8 : bentuk cara pengambilan
sendiaan & specimen (hanya
Biopsi untuk neoplasma)
Biopsi adalah suatu prosedur yg dilakukan untuk
mengambil jaringan dari tubuh guna • Biopsi Iris/Cukur
pemeriksaan secara mikroskopis. (Shave Biopsy)
Ada beberapa biopsi yang dilakukan di kamar • Biopsi Sumsum
operasi karena membutuhkan anestesi. tulang (Bone
Marrow Biopsy)
Macam – macam biopsi :
• Biopsi Kulit (Skin
• Biopsi Endoskopi (Endoscopic Biopsy) Biopsy)
• Biopsi Incisional (Incisional Biopsy) • Biopsi Aspirasi
• Biopsi Eksisi (Excisional Biopsy) Jarum Halus (Fine
• Punch Biopsy (Biopsi dengan melubangi Needle Aspiration)
jaringan)
Sumber : dr. Imam Rasjidi, Sp.OG(K) Onk. Buku Ajar Onkologi Klinik, Buku Kedokteran, Jakarta:EGC
Pap Smear
• Suatu cara deteksi dini kanker serviks sederhana
yang paling populer dan merupakan standar
pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kelainan
dari serviks terutama kanker serviks.
• Syarat pemeriksaan:
– Tidak dalam keadaan menstruasi. Paling baik
adalah 5 hari setelah menstruasi berhenti.
– Tidak melakukan hubungan seksual min 2
hari sebelum pemeriksaan
– Tidak melakukan pembilasan vagina dg bbg
cairan kimia min 24 jam sblm pemeriksaan
– Tidak menggunakan obat-obatan yg
dimasukkan ke dalam vagina min 48 jam
sblm pemeriksaan
• Sampel ektoserviks
– Cara:
• Pasang spekulum steril tanpa bahan
pelicin
• Apus sekret dari seluruh permukaan
portio serviks dg spatula Ayre, gerakan
searah jarum jam dan diputar melingkar
360°
• Ulaskan sekret pd kaca objek
• Fiksasi
– Kegunaan:
• Utk deteksi penyebab infeksi serviks/
leukorrhea
• Utk diagnosis & deteksi dini pra kanker
(displasia) & kanker serviks
• Sampel endoserviks
–Cara:
• Diambil dengan mengapus
permukaan mukosa endoserviks
dan daerah squamo-columnar
junction,dengan alat lidi kapas,
ecouvillion rigide atau cytobrush
(kedalam kanalis endoserviks).
– Kegunaan:
• Untuk deteksi dini kanker serviks dan
lesi kanker
• Untuk diagnosis infeksi chlamydia
Urine

1. Minimal diperlukan 5 ml urin untuk


pemeriksaan ini
2. Gunakan teknik pengambilan urin
midstream untuk mengurangi
kontaminasi spesimen
3. Cara lain dengan : kateterisasi. Pada
neonatus dan infants : aspirasi
suprapubic.
4. Gunakan sarung tangan selama prosedur
Daftar Pustaka
• Robbins SL, Kumar V. Buku ajar patologi 1. 4th Ed.
Jakarta: EGC; 1995
• Kumar V, Abbas AK, Aster JC. Robbins basic pathology.
9th Ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013
• Sudarto P., Sutisna H., Achmad T. Buku Ajar Patologi I
(Umum), 1st Ed Rev. Jakarta: Sagung Seto; 2006
• Himawan S, editor. Patologi. Edisi 1. Jakarta:Bagian
Patologi Anatomi FKUI, 1973 (cetak ulang 1994)
• dr. Imam Rasjidi, Sp.OG(K) Onk. Buku Ajar Onkologi
Klinik, Buku Kedokteran, Jakarta:EGC

You might also like