You are on page 1of 12

KOROSI GALVANIK

Disusun Oleh :
1. Abdul Hamid Mahmudi (161411001)
2. Febrian Rifkhi Fahrizal (161411009)
3. Qulbudin Anugrah H (1614110
4. Shafira Luthifani (161411029)

2A D3 Teknik Kimia
Politeknik Negeri Bandung
Pengertian Korosi Galvanik
Korosi galvanik terjadi apabila dua
buah logam yang jenisnya berbeda di
pasangkan dan direndam dalam cairan
yang sifatnya korosif. Logam yang lebih
aktif atau anoda akan terkorosi, sementara
logam yang lebih noble atau katoda tidak
akan terkorosi
Korosi galvanik ini banyak terjadi
pada benda yang menggunakan lebih dari
satu macam logam sebagai komponennya,
misalnya pada automotif.
LINGKUNGAN YANG MENYEBABKAN KOROSI

Korosi pada lingkungan asam - Korosi


Korosi pada lingkungan netral dan alkaline - Karat
LINGKUNGAN ASAM VS LINGKUNGAN NETRAL

Lingkungan Asam Lingkungan Netral


1. Tidak memerlukan oksigen. 1. Memerlukan oksigen
2. Menghasilkan gas 2. Tidak menghasilkan gas
3. HCl, H2SO4, dll. 3. Air segar, air laut, larutan
garam, atau media alkaline.
Pada kondisi khusus, sebagai contoh dalam lingkungan air dengan
temperature 180 oF, terjadi hal sebaliknya yaitu baja mengalami korosi
sedangkan Zn terlindungi. Rupanya dalam kasus ini produk korosi pada
Zn bertindak sebagai permukaan yang lebih mulia terhadap baja.
Menurut Haney, Zn menjadi kurang aktif dan potensialnya menjadi
kebalikannya jika ada ion-ion penghalang seperti nitrat, bikarbonat atau
karbonat dalam air.
Mekanisme Korosi Galvanik
 korosi galvanik yang terbentuk oleh adanya hubungan antara dua logam yang
memiliki potensial berbeda. Kedua logam membentuk sel galvanik,
 dan logam yang memiliki potensial lebih rendah akan menjadi anoda dan terkorosi,
sedangkan logam yang memiliki potensial lebih tinggi akan berlaku sebagai katoda
dan tidak terkorosi.
 Logam atau paduan yang paling aktif selalu akan bersifat anodik bila kontak listrik
dengan logam atau paduan lainnya. Pemilihan paduan dengan perbedaan potensial
korosi yang minimum akan meminimumkan korosi galvanik. Sebagai contoh korosi
galvanik akan nyata (significant) bila beda potensial korosi antara dua logam yang di
hubungkan adalah sebesar 250 mV atau lebih.
Jenis – jenis korosi galvanik
A. Korosi Galvanik Sistem Besi Seng
Potensial elektroda standar dari logam seng adalah: E0Zn = -0,763 V, dan potensial
logam besi adalah E0Fe = -0,44 V. Sehingga perbedaan potensial keduanya adalah E0Fe –
E0Zn = 0,323 V.
Diketahui bahwa potensial Zn lebih rendah daripada potensial Fe, oleh karena itu,
Zn larut dalam elektrolit menurut reaksi anodik sebagai berikut:
Zn = Zn2+ + 2e-
System galvanik ini menyebabkan seng terkorosi dengan melepaskan elektron.
Elektron mengalir dari daerah anoda seng ke katoda besi. Kemudian dipermukaan
katoda besi, elektron ini habis digunakan dalam reaksi katodik seperti berikut:
H + + e- = H
B. Korosi Galvanik Sistem Besi - Tembaga

Potensial elektroda standar logam besi adalah: E0Fe= -0.44 V, dan


potensial logam tembaga adalah E0Cu = 0,337 V. Sehingga perbedaan
potensial kedua logam tersebut adalah: E0Cu – E0Fe = 0,777 V.
diketahui bahwa Potensial besi Fe lebih rendah dari pada potensial
tembaga, oleh karena itu pada permukaan logam besi terjadi reaksi anodic,
Fe larut dalam sistem berikut:
Fe = Fe2+ + 2e-
Sel gavanik ini menyebabkan logam besi, Fe terkorosi. Pada
permukaan tembaga terjadi reaksi katodik antara elektron dengan ion
hidrogen sesuai reaksi berikut:
H+ + e- = H.
Pemilihan material yang
tepat
Perancangan yang baik

Penggunaan pengaruh
luas permukaan Mencegah kontak listrik
antara 2 komponen logam
penggunaan lapis lindung/
coating
Penambahan inhibitor
Menghindari terjadinya
cacat lapisan
VIDEO PROSES KOROSI GALVANIK

You might also like