Professional Documents
Culture Documents
Karsinoma Mammae
Preseptor
H. Yusuf Heriadi, dr.,Sp.B(K)Onk
Disusun Oleh :
Salman Barlian 12100116162
Paulina Maresta 12100116164
Lateral :
Superior :
anterior
Iga II
axillary line
Medial : Posterior :
sternum Iga VI Dasar Otot
dinding Costa Intercosta Serratus
payudara anterior
Vaskularisasi
Payudara
Arteri subklavia --> internal thoracic
a. & axillary a. Mammary
branches
Menupause usia
Unchangeable
lanjut
Riwayat penyakit
payudara jinak
Faktor Riwayat kehamilan
Karsinosarcoma
Non invasif Invasif Filoides maligna Angiosarcoma
mammae
Peau De Orange
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
•Posisi Duduk
Lakukan inspeksi pada pasien dengan posisi tangan jatuh bebas ke samping dan
pemeriksa berdiri di depan dalam posisi lebih kurang sama tinggi. Perhatikan keadaan
payudara kiri dan kanan, simetris / tidak; adakah kelainan papilla, letak dan bentuknya,
retraksi putting susu, kelainan kulit berupa peau d’orange, dimpling, ulserasi, atau
tanda-tanda radang. Lakukan juga dalam keadan kedua lengan di angkat ke atas untuk
melihat apakah ada bayangan tumor di bawah kulit yang ikut bergerak atau adakah
bagian yang tertinggal, dimpling dan lain-lain.
•Posisi Berbaring
Sebaiknya dengan punggung diganjal dengan bantal, lakukan palpasi mulai dari
cranial setinggi iga ke-2 sampai distal setinggi iga ke-6, serta daerah subaerolar dan
papilla atau dilakukan secara sentrifugal, terakhir dilakukan penekanan daerah papilla
untuk melihat apakah ada cairan yang keluar. Tetapkan keadaan tumornya, yaitu lokasi
tumor berdasarkan kuadrannya; ukuran, konsistensi, batas tegas / tidak; dan mobilitas
terhadap kulit, otot pektoralis, atau dinding dada.
• Pemeriksaan KGB regional di daerah :
• Aksila
• Supra dan infraklavikula, serta KGB leher utama.
• Organ lain yang diperiksa untuk melihat adanya metastasis yaitu hepar, lien,
tulang belakang, dan paru. Metastasis jauh dapat bergejala sebagai berikut:
• Otak : nyeri kepala, mual, muntah, epilepsi, ataksia, paresis, paralisis.
• Paru : efusi pleura, coint lesion foto paru, atelektasis,
• Hati : hepatomegali, fungsi hati terganggu SGOT/SGPT, ikterus, asites.
• Tulang : nyeri tekan, osteolytic lesion, destruksi tulang, lesi osteoblastik.
• Pemeriksaan penunjang
Mammografi
USG
Pemeriksaan Histopatologi
• Eksisional Biopsy
• Insisional Biopsy
• FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy)
Diagnosis Banding
Diagnosis Banding
Fibroadenoma mammae ( • Merupakan tumor jinak payudara yang biasanya terdapat pada usia muda (
15 – 30 tahun ) , dengan konsistensi padat kenyal, batas tegas, tidak nyeri
FAM ) dan mobile. Terapi pada tumor ini cukup dengan eksisi.
• Merupakan tumor yang tidak berbatas tegas, konsistensi padat kenyal atau
Kelainan fibrokistik kistik, terdapat nyeri terutama menjelang haid, ukuran membesar, biasanya
bilateral / multiple. Terapi tumor ini dengan medikamentosa simtomatis.
1 – 5 tahun menoupause.
Untuk 1 – 5 tahun menopause, jenis terapi hormonal tergantung dari aktivitas efek estrogen.
Efek estrogen positif dilakukan terapi ablasi, efek estrogen negative dilakukan pemberian obat –
obatan anti estrogen.
Postmenoupause.
Untuk postmenopause terapi hormonal berupa pemberian obat anti estrogen.
Kemoterapi
Terapi ini bersifat sistemik, bekerja pada tingkat sel. Terutama diberikan
pada kanker payudara yang sudah lanjut, bersifat paliatif, tapi dapat pula
diberikan pada kanker payudara yang sudah dilakukan operasi mastektomi
dengan adanya metastase bersifat terapi adjuvant.
Tujuannya adalah menghancurkan mikrometastasis yang biasanya terdapat
pada pasien yang kelenjar aksilanya sudah mengandung metastasis.
Biasanya diberikan terapi kombinasi CMF. (C : Cyclophosphamide =
endoxan ; M : methotrexate ; F : 5-Fluorouracil) selama 6 bulan pada
wanita pramenopause, sedangkan pada wanita pascamenopause diberikan
terapi adjuvant hormonal berupa pil anti estrogen.
Pencegahan Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara :
1. Kesadaran SADARI dilakukan setiap bulan.
2. Berikan ASI pada Bayi. Memberikan ASIpada bayi secara berkala akan
mengurangi tingkat hormone tersebut. Sedangkan kanker payudara berkaitan
dengan hormone estrogen.
3. Jika menemukan gumpalan / benjolan pada payudara segera kedokter.
4. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga. Menurut
penelitian 10 % dari semua kasus kanker payudara adalah factor gen.
5. Perhatikan konsumsi alcohol. Dalam penelitian menyebutkan alcohol
meningkatkan estrogen.
6. Perhatikan BB, obesitas meningkatkan risiko kanker payudara.
7. Olah raga teratur. Penelitian menunjukkan bahwa semakin kurang berolah raga,
semakin tinggi tingkat estrogen dalam tubuh.
8. Kurangi makanan berlemak. Gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat
meningkatkan risiko penyakit.
9. Usia > 50 th lakukan srening payudara teratur. 80% Kanker payudara terjadi
pada usia > 50 th
Komplikasi
Psychological complications
• fear
• anxiety
• loss of sleep
• loss of sexual interest
• depression due to possible physical changes resulting from the
intensive treatments
Komplikasi sekunder mencakup :
• Infllamasi jaringan paru
• heart damage
• secondary cancers
• low immunity 7-14 days after undergoing chemotherapy and thus prone to infections
• hair loss and thinning due to chemotherapy
• nausea and vomiting episodes after chemotherapy
• constipation or diarrhea
• dental and mouth problems, such as, sore gums, mouth ulcers
• dry skin and brittle nails
• constant exhaustion
• infertility
• early menopause
• menopausal symptoms ( hot flashes and vaginal symptoms
Prognosis
Prognosis kanker payudara ditentukan oleh :
Staging ( TNM )
Semakin dini semakin baik prognosisnya.
• Stadium I : 5 – 10 tahun 80 %
• Stadium II : 60 %
• Stadium III : 30 %
• Stadium IV :5%