You are on page 1of 25

Hairul Anwar

1. Pendahuluan
• Urin merupakan hasil metabolisme tubuh yang
dikeluarkan melalui ginjal.

• Sekitar 650 ml plasma (1200 ml darah), melalui


jaringan ekskresi ginjal setiap menit dibentuk 125
ml filtrat glomerulus.

• Filtrat tersebut akan mengalami reabsorbsi, difusi


dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya
terbentuk 1 ml urin per menit.
• Pemeriksaan urin rutin merupakan pemeriksaan
penyaring

• Dasar untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut

• Selain pemeriksaan urin rutin dikenal pula


pemeriksaan urin lengkap yaitu pemeriksaan urin
rutin yang dilengkapi dengan pemeriksaan kimia
urin lengkap seperti pemeriksaan urobilinogen,
urobilin, bilirubin, darah samar dan nitrat.
A. Pemeriksaan Makroskopik:
 Jumlah / volume urin
 Warna urin /kejernihan urin
 Berat jenis urin
 Bau urin
 PH urin
B. Pemeriksaan mikroskopik / sedimen urin
C. Pemeriksaan protein urin
D. Pemeriksaan glukosa urin
3. Tujuan pemeriksaan urin

Menunjang diagnosis penyakit


Sebagai penyaring penyakit asimtomatik
Memantau perjalanan penyakit
Memantau efektifitas/komplikasi pengobatan
Mengetahui kelainan ginjal atau traktus urinarius
Memantau pasien dengan diabetes melitus
Kehamilan
Kasus toksikologi atau over dosis obat
Pemeriksaan kesehatan dalam rangka cek up
 Urin Sewaktu
 Urin Pagi
 Urin Puasa
 Urin Post Prandial
 Urin Tes Toleransi Glukosa
 Urin 24 Jam
5. Pemeriksaan urin rutin

Pemeriksaan fisik / makroskopik

 Jumlah / volume urin

 Mengukur jumlah/volume urin dgn gelas ukur


 Dalam keadaan normal volume urin 24 jam
±750-2500 ml (rata-rata 1500 ml/24 jam)
 Manfaat:
Untuk menilai keseimbangan cairan
tubuh
Untuk menafsirkan hasil pemeriksaan
Mengetahui jumlah semi kuantitas
suatu zat
Membantu menegakkan diagnosis
penyakit
Interpretasi:
volume ↑ → poliuria ( > 2,5 L/24 jam )
volume ↓ → oligouria ( 300-750 ml/24 jam )
Anuria : volume kurang dari 300 ml/24 jam
Warna Urin
Normal: kuning muda → kuning tua
Metode: urin → tabung 3/4 penuh
dalam posisi miring, dan dinyatakan
dengan tidak berwarna, kuning
muda,kuning, kuning tua, kuning
campur merah, merah, coklat, hijau
dan putih susu
Berat Jenis Urin
*Normal berat jenis urin 1,003 – 1,030
*Berat jenis berhubungan dengan
diuresis
*Makin pekat urin makin tinggi berat
jenisnya
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan:
Hidrometer / Urinometer
Refaktrometer
Carik celup
 Bau Urin
Normal → Asam-asam Organik yang mudah
menguap
Abnormal → Makanan ( Jengkol, petai,
obat-obatan)
Bakteri ( E. Coli)
Penyakit Tertentu
Cara : mencium bau urin yg telah di
tampung
Pemeriksaan Mikroskopik Urin

•Disebut juga : tes sedimen urin


• Mikroskopik : melihat eritrosit, leukosit, sel epitel, silinder ,
bakteri, kristal, jamur, dan parasit
• Sedimen urin → Unsur tidak larut dalam urin
Asal: darah, ginjal, saluran kemih
• Tujuan: dapat membantu dalam menentukan kelainan dalam
ginjal dan saluran-salurannya serta pemantauan penyakit
ginjal / saluran kemih
Sampel sebaiknya: - urin segar dalam wadah tertutup
- tidak terkontaminasi
- pemeriksaan secepat mungkin, < 1 jam
setelah di tampung

Saat ini telah dikembangkan modifikasi cara konvensional dengan


menggunakan Metode Shih-Yung
→ urin dalam tabung berskala di sentrifus → cairan supernatan
dibuang → sisa sediman → 1 tetes pewarna → di campur →pipet
penetes dimasukkan kedalam kamar hitung shih-Yung →
diperiksa dibawah mikroskop → dihitung jumlah unsur sediman
secara kuantitatif
Pipet penetes, tabung berskala, dan kamar hitung Metode Shih-Yung
Organik : eritrosit, leukosit, epitel,
silinder, parasit, bakteri,
jamur, oval fat bodies,
dan spermatozoa.

Anorganik : Zat amorf, kristal


dalam urin, bahan lemak
•Semikuantitatif : Turbidimetrik ( as. Sulfosalisilat
20% , asam asetat 6%), Carik Celup (Albustix,
Combistix, Labstix )
•Kualitatif : Penetapan protein Bence Jones
(Osgood, asam Sulfonat ,imunoelektroforesis)
•Kuantitatif: cara Esbach → Albuminometer dlm
gram/liter, mempunyai ketelitian rendah dan saat
ini telah diganti dengan pemeriksaan cara
fotometrik/urinscan
Cara penilain hasil
tes protein urin

 Normal: jumlah protein melalui urin 50-150 mg/24jam


 Berat molekul rendah
 Protein dari tractus urogenitalis

Protein urin sangat sedikit → < 10 mg/dl


Pemeriksaan glukosa urin dengan :

oCara Reduksi: Reagen Benedict


hasil dapat positif pula bila urin mengandung
zat yang bersifat mereduksi selain glukosa
misalnya disakharida, monosakharida, vitamin
C, aspirin, levodopa, asam urat, kreatinin dan
protein dengan kadar tinggi

oCara carik celup/Enzimatik: glukosa - oksidase/


perosidase

Penilain cara Benedict


Pemeriksaan Urin Rutin meliputi:
Pemeriksaan Makroskopik
Jumlah / Volume urin
Warna urin
Bau
Berat Jenis
pH urin
Pemeriksaan Mikroskopik
→ Sedimen Urin

Pemeriksaan Protein Urin

Pemeriksaan Glukosa Urin


Pemeriksaan urin sangat
bermanfaat dan berguna bagi
klinisi untuk :
• Membantu diagnosis penyakit
• Pemantauan hasil pengobatan penyakit
• Memberi pandangan umum keadaan
pasien
• Memberikan informasi keadaan ginjal /
saluran kemih

You might also like