You are on page 1of 13

SAKADULU: PEMANFAATAN DAUN SENDUDUK

BULU (Clidemia hirta) SEBAGAI SALEP LUKA


AKIBAT INFEKSI BAKTERI Staphylococcus aureus

Disusun oleh :
Umi Lailatus Syifaa D (16304244009)
Putu Deanita I Desta S (16304241010)
Senduduk bulu (Clidemia hirta)
Tanaman senduduk bulu secara
ilmiah dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
• Kerajaan : Plantae
• Divisi : Magnoliophyta
• Kelas : Magnoliopsida
• Ordo : Myrtales
• Famili :
Melastomataceae
• Genus : Clidemia
• Spesies : Clidemia hirta
(Depkes, 2001)
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah formulasi terbaik salep daun
senduduk bulu sehingga didapatkan dosis
yang tepat untuk penyembuh luka akibat
infeksi bakteri Staphylococcus aureus?
2.Bagaimanakah efektivitas salep daun
senduduk bulu sebagai penyembuhan luka
akibat infeksi bakteri Staphlococcus aureus?
TUJUAN
• Mengetahui formulasi terbaik salep daun
senduduk bulu sehingga didapatkan dosis
yang tepat untuk penyembuh luka akibat
infeksi bakteri Staphlococcus aureus
• Mengetahui efektivitas salep daun senduduk
bulu sebagai penyembuhan luka akibat infeksi
bakteri Staphlococcus aureus
MANFAAT DAN LUARAN YANG
DIHARAPKAN
Manfaat
• Mengetahui pemanfaatan salep senduduk bulu untuk
mengobati penyakit kulit akibat bakteri Staphylococcus
• Sebagai bahan informasi kepada masyarakat akan
pemanfaatan tumbuhan liar senduduk bulu sebagai
salep untuk mengobati penyakit kulit akibat bakteri
Staphylococcus
Luaran
• Artikel ilmiah
• Produk
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah deskriptif laboratorium
untuk menguji dan mengamati aktivitas antibakteri
pada salep ekstrak daun senduduk bulu terhadap
infeksi kulit akibat bakteri Staphylococcus aureus.

Subjek dan Objek Penelitian


Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus
jantan berumur 2-3 bulan dengan berat badan
180-200 gram, sehat, tidak cacat.
Variabel Penelitian
• Variabel bebas: konsentrasi daun senduduk bulu
(Clidemia hirta)
• Variabel terikat: panjang luka infeksi
• Variabel kontrol: base salep dan salep
kloramfenikol

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi, Laboraturium Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Yogyakarta pada bulan
November 2018 hingga Februari 2019.
Alat dan Bahan
Alat : gelas ukur, gelas kimia, tabung reaksi, pisau
bedah, kaca arloji, cawan porselin, pipet mikro,
erlenmeyer, incubator, laminar air flow, autoklaf,
jarum ose, lumpang dan alu, pot salep, plat kaca,
timbangan analitik, cawan petri, pH meter, mistar,
kamera, blender, ayakan, hot plate stirrer, rotary
evaporator, dan waterbath.
Bahan : daun senduduk bulu, adeps lanae, vaselin
flavum, etanol 96 %, aquades, Nutrien Agar, NaCl
0,9 %, bakteri Staphylococcus aureus.
Prosedur Penelitian

• Daun dicuci, dikering anginkan, dikeringkan dengan oven, diblender, dan diayak
Persiapan
Sampel

• ekstraksi maserasi, serbuk direndam dalam pelarut etanol 96% dengan


perbandingan 1 : 3 selama 5 hari sambil sesekali diaduk
Ekstraksi • Residu kemudian di maserasi kembali dengan perbandingan 1 : 2 selama 2 hari
Sampel • Dipekatkan diatas waterbath

Pembuatan • Pembuatan saleo dengan konsentrasi 10 %, 12,5%, dan 15%


Salep
• Sampel diambil dari bagian atas, tangah dan bawah, kemudian dioleskan
pada plat kaca, lalu digosokkan dan diraba. Bila homogen maka massa
Uji salep tidak tersisa bahan padatnya atau strukturnya rata
Homogenitas

• Pengujian dilakukan dengan mengamati salep dari segi bentuk, bau dan
Uji warna sediaan salep
Organoleptik

• Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat pH-meter yang bagian


sensornya dikenakan pada sediaan salep. Setelah itu baca pH yang
Uji pH salep terlihat pada monitor
• Diameter sebar salep diukur, kemudian ditambahkan 50 g beban
tambahan, didiamkan selama 1 menit lalu diukur diameter
Uji Daya Sebar sebar yang konstan.

• Suspensi bakteri dari biakan murni dibuat dengan menggunakan


bakteri Staphylococcus aureus yang berumur 24 jam pada
Pembuatan
Suspensi Bakteri nutrient agar

• Hewan uji yang digunakan adalah tikus jantan berumur 2-3


Penyiapan Hewan
bulan dengan berat badan 180-200 gram. Sebelum pembuatan
Uji dan Pembuatan luka, tikus terlebih dahulu diaklimatisasi selama 5 hari
Infeksi
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

You might also like