You are on page 1of 35

Kehamilan yang sehat

Oleh:
PUTRI AULIA ARZA, M.Si

14 Oktober 2011
 Pengantar gizi ibu dan anak
 Kehamilan yang sehat
 Kondisi umum kehamilan dan perubahan
metabolisme
 Kebutuhan gizi ibu hamil
 PSG ibu hamil dan KMS nya
 Laktasi dan fisiologi menyusui
 Volume ASI dan kontraindikasi menyusui
 DEFINISI
KEHAMILAN
 KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL
 FAKTOR GIZI IBU HAMIL
Suatu kondisi berkembangnya embrio atau janin di
dalam tubuh setelah terjadi pertemuan antara ovum
dan spermatozoa.

Adalah periode sejak ovum yang telah difertilisasi


meng implantasi kan diri pada dinding uterus,
melangsungkan diferensiasi, dan pertumbuhan
sampai matang dan mampu menyesuaikan hidupnya di
luar uterus
KEHAMILAN

PERUBAHAN BERAT BADAN


 Total pertambahan Berat Badan selama
kehamilan, beragam antar ibu hamil
 Total pertambahan BB normal ibu hamil di
Indonesia maupun di Filipina, berkisar antara
10-12 kg
 Perkembangan pertambahan BB sbb:
trimester 1 1.1 kg
trimester 2 2.2 kg
trimester 3 5.0 kg
 = 266 – 280 hari
= 37 – 40 minggu
= 3 trimester (trimester 1, trimester 2, trimester 3)

 3 fase :
- 2 minggu pertama, fase implantasi fase penanaman
ovum yg telah difertilisasi pd dinding uterus  embrio
 janin; dan awal pertumbuhan plasenta
- 6 minggu selanjutnya, fase organogenesis, yi
perkembangan jaringan janin dan proses diferensiasi
- 7 bulan terakhir masa kehamilan, fase pertumbuhan
janin, ditandai dengan pembelahan sel yg
berlangsung cepat
Table Average weight gain during pregnancy in
industrialized countries
_____________________________________________________
Time of pregnancy (week) Weight gain (kg)
-------------------------------------------------------
1 – 12 0
13 – 20 2.4
21 – 24 1.5
25 – 28 1.9
29 – 32 2.0
33 – 36 2.0
37 – 40 1.2
------------------------------------------------------------
Total 10 – 12
---------------------------------------------
Component of maternal weight gain during pregnancy

Weight gain (g) at :


10 week 20 week 30 week 40 week

Maternal comp.:
Fat deposit 310 2050 3480 3345
Interstitial fluid 0 30 80 1680
Blood 100 600 1300 1250
Uterus 140 320 600 970
Breast 45 180 360 405
Total 595 3150 5820 7650
Fetus component :
Fetus 5 300 1500 3400
Amniotic fluid 30 350 750 800
Placenta 20 170 430 650
Total 55 820 2680 4850

Total weight gain 650 4000 8500 12500


Recommended weight gain during pregnancy is
based on nutritional status before pregnant

Nutritional IMT Weight gain


status (kg)
Very low < 16,5
Low 16,5-19,7 13,0-18,0
Normal 19,8-26,0 11,5-16,0
Over weight 26,0-29,0 7,0-11,5
Obes > 29,0 < 6,8
Twin 16,0-20,5
 Diperlukan penyesuaian2 untuk memenuhi kebutuhan E dan zat gizi ibu
hamil yang disebabkan oleh peningkatan aktifitas fisiologik ibu, serta
pertumbuhan dan perkembangan janin.

 Penyesuaian Angka Kecukupan tak termasuk untuk ibu hamil yg sebelum


hamil menderita kurang gizi

 Energi.
- perlu peningkatan asupan E
- trimester 1, sulit  intik energi karena ibu kehilangan
nafsu makan; Meskipun dmkn perlu +an yi 180 kkal
- trimester 2 dan 3, perlu tambahan intik sebanyak 300 kkal
per hari terhadap angka kecukupan ibu saat tidak hamil;
diperlukan untuk mengkompensasi meningkatnya aktifitas
basal metabolisme, pemanfaatan protein yg lebih efisien,
pertumbuhan janin, plasenta, dan jaringan2 tubuh ibu, serta
peningkatan aktifitas otot ibu;
- AKE bagi ibu hamil berumur 19-29 th, yi
trimester 1 1900 kkal + 180 kkal  2080 kkal
trimester 2 1900 kkal + 300 kkal  2200 kkal
trimester 3 1900 kkal + 300 kkal  2200 kkal
(WKNPG, 2004)
 Protein
- Kebutuhan protein meningkat untuk keperluan berikut:
Peningkatan kadar nitrogen untuk janin serta membran janin,
jaringan tubuh ibu dan untuk perlindungan ibu terhadap komplikasi

- Sebanyak ± 950 g protein dideposit selama 6 bulan terakhir


usia kehamilan

- WKNPG 2004 menyarankan penambahan 17 g per hari, terhadap


AKP ibu bila tidak hamil, untuk menutupi +an BB ibu selama
kehamilan, dengan mempertimbangkan faktor AKP per kg BB yi
1,1 g/kap/hr (sesuai umur, jenis kelamin) serta mutu protein 1,1

- AKP ibu hamil berumur 19-29 th  60+17  77 g/kap/hr


pd trimester 1, 2 maupun 3
 Vitamin
Ibu yg terbiasa memakai oral kontrasepsi, saat hamil berisiko tinggi
defisien vit A, C, thiamin, riboflavin, asam folat, vit B6 (piridoksin) dan
vit B12;
 Vitamin C
- Vit C terdapat tinggi kandungannya di plasenta, kelenjar
adrenal dan di corpus luteum yg memproduksi hormon
progesteron; Ekskresi vit C melalui urine juga terdapat
tinggi pd bayi yg baru lahir  indikasi perlu vit C > untuk
tumbuh kembang janin

- Defisiensi vit C  terjadi kerusakan pd membran janin


WKNPG 2004 menyarankan tambahan sebanyak 10 mg/kap/hr

- AKG vit C untuk ibu umur 19-29 th saat tak hamil 75 mg/hr;
 pada kondisi hamil 85 mg/kap/hr
 Vitamin A
- Hasil studi menunjukkan defisiensi vit A mengakibatkan
aborsi, malformasi, bayi lahir mati, dan BBLR, bergantung pd
lama serta tingkat keparahan defisiensi

- Diperlukan untuk pembentukan/pemeliharaan jaringan


epithel
meliputi kulit dan membran yg menyelimuti saluran
gastrointestinal, saluran urine dan pernapasan

- WKNPG 2004 menyarankan tambahan 300 ug RE/kap/hr


selama
kehamilan

- AKG vit A untuk ibu usia 29-39 th yi 600+300  900 ug


RE/kap/hr
 Thiamin, Riboflavin, Niacin
- Hasil studi menunjukkan bahwa defisiensi vit ini pada ibu hamil
mengakibatkan BBLR;Kadar vit ini rendah di jaringan
plasenta, sel darah merah, dan tali pusar

- Diperlukan berkaitan dengan intik energi, dengan fungsi


metabolisme KH, lemak dan protein.

- WKNPG 2004 menyarankan tambahan bagi ibu hamil masing2 yi


0,3 mg, 0,3 mg, dan 4 mg berturut2 untuk thiamin, riboflavin, dan
niacin, per kapita per hari.

- AKG thiamin, riboflavin, dan niacin, untuk ibu hamil berusia


19-29 tahun, masing2 adalah 1,4; 1,3; dan 18 mg/kap/hr
 Piridoksin (Vit B6)
 Hasil studi pada ibu hamil yg mengalami defisiensi piridoksin,
menunjukkan bahwa aktifitas enzim di plasenta, pyridoxal phosphate
containing diamine oxidase, yg berfungsi melindungi kesatuan janin
dengan plasenta, mengalami penurunan  bayi lahir tidak normal

 WKNPG 2004 menyarankan tambahan sebanyak 0,4 mg/kap/hr


terhadap AKG piridoksin pada kondisi ibu tidak hamil; Kebutuhan
akan piridoksin meningkat dengan meningkatnya konsumsi protein

 Anjuran AKG piridoksin untuk ibu hamil berumur 19-29 th yi  1,3


mg + 0,4 mg  1,7 mg/kap/hr
 Asam Folat
- Data menunjukkan pada lingkup dunia, 300 000-400 000 setiap
th bayi lahir NTD; Banyak ibu hamil dgn gejala bayi NTD,
mengalami aborsi atau bayi lahir mati;

- NTD disebabkan defisiensi Asam folat; Periode kritis perkembangan


neural-tube yi pd hari ke 17 - 30 kehamilan  neural tube
tumbuh amat pesat, butuh asam folat >, tetapi terjadi defisiensi, 
ibu blm menyadari bhw tlh hamil,dan bahwa ada +an kebutuhan
asam folat, perkembangan abnormal pada neural tube atau
gagal
menutup sempurna  kecacatan pd sistem syaraf pusat 
keterbelakangan dan bahkan kematian bayi

- WKNPG 2004: perlu +an 200 ug/kap/hr thd AKG tidak hamil

- AKG asam folat untuk ibu hamil usia 19-29 th, 600 ug/kap/hr pd
trimester 1, 2. dan 3
 Vitamin B 12
- Tinggi kadarnya di darah janin, meskipun dalam darah ibu rendah.
- Kadar vit B12 rendah berakibat butir2 darah merah tidak matang
sempurna  anemia megaloblastik
- Lebih banyak dialami oleh ibu perokok dibandingkan bukan
perokok
- WKNPG 2004 menyarankan +an 0,2 ug/kap/hr
- AKG vitamin B12 untuk ibu hamil berumur 19-29 th yi 2,4+0,2 =
2,6 ug/kap/hr
 Mineral
- Ibu yg terbiasa memakai oral contraceptive berisiko tinggi
mengalami defisiensi mineral besi (Fe), kuningan (Cu), dan seng
(Zn). Selain itu juga Kalsium (Ca).
 Zat Besi (Fe)
- Hasil studi memperlihatkan banyak ditemukan penderita anemi gizi
besi pd ibu hamil. Di Indonesia terdapat sekitar 50% penderita dan
di Filipina 31% pd ibu hamil trimester1, dan 50% pd trimester 3.

- Fe dibutuhkan untuk mengganti kehilangan pada proses fisiologik


basal (188 mg), pembuatan sel2 darah merah (500 mg), dan
peningkatan kebutuhan janin dan plasenta (315 mg). Selain itu
perlu tersedia simpanan Fe untuk persediaan selama 3-4 bulan
kehidupan di luar uterus, krn ASI sebagai sumber makanan utama
bayi kandungan Fe nya rendah. Jadi kebutuhan total Fe ± 1000 mg
selama 9 bulan kehamilan;
 Zat Besi (Fe)
- FAO/WHO expert group: karena selama hamil tidak menstruasi, dan
terjadi peningkatan efisiensi absorbsi Fe selama kehamilan,maka bagi
wanita yg sebelum hamil intik Fe selalu mencukupi, AKG Fe selama
kehamilan, disarankan sama dengan sebelum hamil.
- Tetapi pada kondisi masih terdapat banyak penderita anemia, diser
parasit, disarankan ada +an untuk ibu hamil
- WKNPG 2004 menyarankan +an sbb:
trimester 1 + 0 mg/kap/hrtak ada +an krn blm ada an kebutuhan
trimester 2 + 9,0 mg/kap/hr
trimester 3 + 13,0 mg/kap/hr
- AKG Fe untuk ibu hamil berumur 19-29 th, berturut2 26 mg/hr
trimester 1, 35 mg/hr pd trimester 2, dan 39 mg/hr pd trimester 3
- Faktor pengaruh kebutuhan Fe: Keasaman lambung, bioavailabilitas;
Vit C dan asam organik, pemacu, fitat, polyfenol, protein nabati, Ca,
penghambat
 Iodium (I)
- Hasil survei klinis mendapatkan data ibu2 hamil yang menderita
pembesaran kelenjar gondok; Intik Iodium rendah pada ibu hamil
memacu timbulnya gejala gondok; Pada ibu hamil reaksi2 metabolik
mengalami peningkatan, sehingga membutuhkan lebih banyak
Iodium untuk memproduksi > hormon thyroxin

- WNPG menyarankan +an sebanyak 50 ug/hr selama 3 trimester;

- AKG Iodium untuk ibu hamil berumur 19-29 th meningkat menjadi


200 ug/kap/hr
 Zink (Zn)
- Tingkat Zn yg rendah pada ibu hamil, bersamaan dengan periode
organogenesis, berakibat ibu lebih mudah terkena penyakit
teratogenik; Peluang risiko menderita cacat lahir ataupun aborsi
spontan, meningkat

- Disarankan pemberian suplementasi Zn untuk  konsentrasi Zn dlm


serum selama trimester 1 kehamilan. Meningkatkan asupan cairan
sekurangnya 6-8 gelas per hari memacu menghilangkan dan
mencegah infeksi ginjal

- Saran dari WKNPG 2004, +an Zn pada ibu hamil sebanyak


1,7 mg/hr pada trimester 1, 4,2 mg/hr pada trimester 2, dan
9,8 mg/hr pada trimester 3;

- AKG Zn pada ibu hamil berumur 19-29 th, yi 11 mg/kap/hr pd


trimester 1, 13,5 mg/kap/hr pada trimester 2, dan 19,1 mg/kap/hr
pada trimester 3.
 Magnesium (Mg)
- Diketahui bahwa kadar Mg dalam serum menurun sampai 7-12 %
selama kehamilan; diduga karena ada peningkatan volume plasma;
Defisiensi Mg mengakibatkan peregangan pembuluh2 darah di
umbilical (tali pusar) dan plasenta

- Dalam tubuh dewasa normal mengandung 20-28 g Mg; Sekitar 50%


ada di tulang, sisanya di otot, jaringan lunak, dan cairan extraseluler;
Tak ada anjuran +an Mg terhadap AKG Mg dari WKNPG 2000;

- AKG Mg untuk ibu hamil berumur 19-29 th yi 240 mg/kap/hr


 Natrium (Na)
- Berperan dalam mempertahankan volume cairan extraseluler
(homeostasis); Bila volume  maka akan  kan Na tubuh; Tak
dianjurkan membatasi intik Na secara rutin, karena membatasi
intik Na, akan menekan mekanisme kerjasama hormon renin,
angiotensin, dan aldosterone dalam mempertahankan homeostasis;

- WKNPG 2004 menyarankan +an 2,3 g/hr .

- AKG Na yg disarankan untuk ibu hamil berumur 19-30 th yi


2,3 g + 2,3 g= 4,6 g/kap/hr
 Kalsium (Ca)
Ca diperlukan ibu hamil utamanya untuk pertumbuhan
janin; untuk proses mineralisasi kerangka tulang janin dan
calon gigi susu. Penyerapan Ca selama kehamilan lebih
baik dibanding masa tidak hamil
Diperkirakan 50% wanita hamil di Indonesia masih dalam
usia pertumbuhan (remaja); diperlukan +an Ca selama
kehamilan; jika untuk pertumbuhan perlu 300 mg/hr, maka
untuk +an kehamilan yi 150 mg/hr;
Anjuran AKG Ca untuk ibu hamil berusia 19-29 th, adalah
Kebutuhan ketika tidak hamil yi 800 mg/kap/hr + 150
mg/kap/hr  950 mg/kap/hr
Tabel . Angka Kecukupan Gizi Wanita Hamil *(or./hr)

Zat Gizi Tidak Hamil (+an zat gizi) Hamil (total kecuk. Zat gizi)
Hamil Tr 1 Tr 2 Tr 3 Tr 1 Tr 2 Tr 3
Energi (kkal) 1900 +180 +300 +300 2080 2200 2200
Protein (g) 50 + 17 + 17 + 17 67 67 67
Karbohidrat (g) 130 130 130 130
Serat Makanan (g) 19-30 19-30 19-30 19-30
Vit. A (RE) 500 +300 +300 +300 800 800 800
Vit. D (ug) 5 5 5 5
Vit. E (mg) 15 15 15 15
Vit K (ug) 55 55 55 55
Tiamin (mg) 1,0 +0,3 +0,3 +0,3 1,3 1,3 1,3
Riboflavin (mg) 1,1 +0,3 +0,3 +0,3 1,4 1,4 1,4
Niasin (mg) 14 +4 +4 +4 18 18 18
Asam Folat (ug) 400 +200 +200 +200 600 600 600
Piridoksin (mg) 1,3 +0,4 +0,4 +0,4 1,7 1,7 1,7
Vit. B12 (ug) 2,4 +0,2 +0,2 +0,2 2,6 2,6 2,6
Vit C (mg)) 75 +10 +10 +10 85 85 85
Tabel . Angka Kecukupan Gizi Wanita Hamil *(or./hr)

Zat Gizi Tidak Hamil (+an zat gizi) Hamil (total kecuk. Zat gizi)
Hamil Tr 1 Tr 2 Tr 3 Tr 1 Tr 2 Tr 3
Kalsium (mg) 800 +150 +150 +150 950 950 950
Fosfor (mg) 600 0 0 0 600 600 600
Magnesium (mg) 240 + 30 + 30 + 30 270 270 270
Fluor (mg) 2,5 + 0,2 + 0,2 + 0,2 2,7 2,7 2,7
Besi (mg) 26 +0 +9 + 13 26 35 39
Iodium (ug) 150 + 50 + 50 + 50 200 200 200
Seng (mg) 9,3 + 1,7 + 4,2 +10,2 11 13,5 19,5
Mangan (mg) 1,8 + 0,2 + 0,2 + 0,2 2 2 2
Selenium (ug) 30 +5 +5 +5 35 35 35
AIR (Ltr) 2,0 2,3 2,3 2,3
Natrium (mg) 500 1500 1500 1500
Klor (mg) 750 2300 2300 2300
Kalium (mg) 2000 4700 4700 4700
Zat Gizi Batas Aman Zat Gizi Batas Aman

Energi (kkal) - Kalsium (mg) -


Protein (g) - Fosfor (mg) 3500
Karbohidrat (g) - Magnesium (mg) 350
Serat Makanan (g) - Fluor (mg)
10
Vit. A (ug RE) Besi (mg)
45
Vit. D (ug) 800 Iodium (ug)
Vit. E (mg) 50 Seng (mg)
900-1100
Vit K (ug) 800-1000 Mangan (mg) 34 – 40
Tiamin (mg) - Selenium (ug) 9 – 11
Riboflavin (mg) - AIR (Ltr) 400
-
Niasin (mg) Natrium (mg)* -
30 – 35
Asam Folat (ug) Klor (mg)* 2,3
800 – 1000
Piridoksin (mg) 80 - 100 Kalium (mg)* 3,6
Vit. B12 (ug) -
Vit C (mg)) 1800-2000
 Defisiensi Asam Folat
Mengakibatkan NTD ( Neural Tube Defects) salah satunya
Spina Bifida. Terjadi penyimpangan dimana Spinal Cord,
lapisan serupa tulang tidak menutup dengan sempurna. Bahkan
bagian membran yang seharusnya menutupi spina cord
membentuk tonjolan yang mudah pecah dan menimbulkan
meningitis.
Spina bifida seringnya disertai dengan paralysis. Gejala ringan
mencakup kelainan bentuk ujung kaki, dislokasi pinggang,
kelainan ginjal, tulang punggung bengkok, otot lemah, cacat
mental, kehilangan sensori dan motorik.
Di USA terdapat 1 penderita berat dari 1000 bayi lahir, dan
2500 s/d 3000 bayi memperlihatkan gejala / th. Gangguan
pada kehamilan adalah aborsi atau bayi lahir mati.

Dicegah dengan suplementasi folat; Mulai diberikan 1 bulan


sebelum konsepsi, yi terjadinya pembuahan dan dilanjutkan
selama kehamilan trimester pertama sebanyak 0,4 mg/hr. Di
dalam makanan terutama buah2an dan sayuran
 Ibu Kurang Gizi (under weight)
Berisiko melahirkan bayi BBLR terutama bila selama hamil tak bisa
menambah BB. Dapat diperbaiki dengan menormal kan BB sebelum
pembuahan dan menjaga kenaikan BB yang cukup sewaktu hamil.
Disarankan mengikuti rekomendasi diit dari DepKes untuk ibu
kurang gizi
 Ibu Gizi Lebih (overweight )
Berisiko tinggi menderita komplikasi kesehatan seperti hipertensi,
gestational diabetes, dan infeksi postpartum. Seringkali memerlukan
kelahiran yang diinduksi, atau operasi cesar. Seringkali bayinya lahir
melewati ketentuan batas waktu umur kehamilan (post term)
dengan BB Bayi melebihi 4,5 kg (9 lbs). Jarang melahirkan prematur,
tetapi bila terjadi, seringkali BB bayi terlalu besar atau LGA (Large
for Gestational Age). Disarankan Ibu overweight mengusakan BB
sehat sebelum hamil dan menghindarkan pertambahan BB
berlebihan selama hamil, menunda menurunkan BB selama hamil
sapai bayi lahir.
Komponen Non Gizi dalam Pangan
Kafein. Meningkatkan risiko aborsi spontan pada trimester pertama;
Risiko meningkat bila asupan meningkat dari 100 mg/hr menjadi 500
mg/hr.
Pemanis Buatan. Ada beberapa jenis pemanis buatan di pasaran yi
saccharin (sweet ‘n low), acesulfame-K (sunette and sweet one),
sucralose (splenda), dan aspartame (equal atau nutra sweet).
Konsumsi biasa tak menimbulkan bahaya, kecuali dalam dosis sangat
tinggi menunjukkan gejala carsinogenik ringan pada hewan tikus.
Kontaminan Berupa logam berat spt air-raksa, timah hitam, nickel,
selenium, embryotoxic
Bakteri Listeria monocytogen Bila terinfeksi,aborsi
spontan, meningitis pada janin dan bayi baru lahir.Bersumber dari
konsumsi pangan terkontaminasi spt daging, sayuran mentah, susu
segar, daging asap
Trimester1–nausea ringan dan muntah2 disebabkan produksi
hormon berlebihan
Hilang selera makandiatasi dgn mengonsumsi pangan KH
seperti cracker, jelly, dan dry roti bakar. Diantara dua waktu
makan harus diselingi dengan cairan / minum.
Pica–keinginan makan sesuatu yang abnormal, seringkali
bukan makanan.
Konstipasi – diatasi dengan makan banyak buah dan sayur
serta cukup minum.
Berat badan lebih/Obese–mudah terserang toxemia dan
eclampsia.
Anemia  agar meningkatkan konsumsi pangan kaya Fe dan
suplemen Fe.
Toxemia karena hamil–ditandai dengan darah tinggi,
albuminuria, dan pertambahan BB karena edema. Disarankan
diet rendah natrium dan cukup protein.
 Maternal nutritional Status
 Maternal Size
 Maternal Weight Gain During Pregnancy
 Obesity
 Adolescence
 Multiple Birth
35

You might also like