You are on page 1of 15

ANALISA TEKNIK

KIMIA 3
SERANGAN KOROSI PADA
HEAT EXCHANGER

NAMA KELOMPOK
T
M. ILHAM SYAZILI
DELVI FEBRINA
DICKI AL-ADZIM
IRA LORENZA
DIAH AYU
LUCKI
ANALISA TEKNIK
ANALISA TEKNIK
KIMIA
KIMIA
3
Heat Exchanger adalah alat penukar panas yang dapat
digunakan untuk memanfaatkan atau mengambil panas
dari suatu fluida untuk dipindahkan ke fluida lainnya
T
Proses perpindahan panas ini biasanya terjadi dari fase
cair ke fase cair atau dari fase uap ke fase cair
ANALISA TEKNIK
ANALISA TEKNIK
KIMIA
KIMIA
3

Jenis
Heat Exchanger
yang umum
T digunakan di Kilang Pengolahan Minyak
adalah tipe Shell and Tube Heat
Exchanger
(Gambar 1).
ANALISA TEKNIK
ANALISA TEKNIK
KIMIA
KIMIA
3

T
ANALISA TEKNIK
ANALISA TEKNIK
KIMIA
KIMIA
3
Penyebab terjadinya korosi pada HE (Heat Exchanger) adalah:

a. Proses pembentukan endapan / deposit Deposit yang


dikatagorikan sebagai kerak (endapan yang terjadi akibat
keberadaan garam-garam sadah dan silica) dan fouling
T
(deposi yang disebabkan oleh keberadaan padatan
tersuspensi dalam air) serta slime deposit yang diakibatkan
oleh mikroorganisme seperti alga dan fungi yang melapisi
pipa dan permukaan heat exchanger akan mengkibatkan
turunnya kinerja Steam-Condensing Unit
b. Karat dan korosi akibat reaksi kimia
ANALISA TEKNIK KIMIA
ANALISA TEKNIK KIMIA
3

PROBLEM :
Apabila salah satu komponen dari Heat Exchanger
tersebut mengalami kerusakan atau terkorosi, maka temperatur yang diinginkan tidak
akan tercapai.
T

karena pada permukaan dalam dan luar tube terlapisi oleh deposit yang cukup tebal dan mengandung unsur-
unsur Sulphur (S) dan Chlor (Cl) yang dapat memicu timbulnya serangan korosi sumuran (pitting corrosion),
hingga tube mengalami penipisan di mana-mana
ANALISA TEKNIK
ANALISA TEKNIK
KIMIA
KIMIA
3
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA
KOROSI
1. PH Semakin asam atau basa pH maka laju korosi akan semakin cepat, sehingga air dalam sistem
pendingin dikontrol agar pH sekitar pH netral yaitu tujuh koma lima sampai delapan koma lima (7,5 –
8,5).
T
2. Temperature Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi.
3. Partikel padat dan system deposit Banyaknya partikel padat atau mineral-mineral yang terkandung di
dalam air bertendensi menyebabkan terbentuknya deposit. Deposit yang keras dan melekat kuat
dipermukaan logam disebabkan oleh konsentrasi mineral-mineral nyang melebihi batas kelarutannya

4. Kecepatan aliran air Kecepatan aliran air yang tinggi diatas kecepatan kritisnya di dalam pipa
berpotensi menimbulkan korosi. Kerusakan permukaan logam yang disebabkan oleh aliran fluida yang
sangat deras itu yang disebut erosi. Proses erosi dipercepat oleh kandungan partikel padat dalam
fluida yang mengalir tersebut atau oleh adanya gelembung-gelembung gas. Dengan rusaknya
permukaan logam, rusak pula lapisan film pelindung sehingga memudahkan terjadinya korosi . Kalau
hal ini terjadi maka proses ini disebut karat erosi.
ANALISA TEKNIK
ANALISA TEKNIK
KIMIA
KIMIA
3
5. pertumbuhan mikro organisme
Secara teoritis apabila tidak terdapat zat asam, maka laju korosi
pada baja relatif lambat, namun pada kondisi-kondisi tertentu
ternyata laju korosinya justru tinggi sekali. Setelah diselidiki ternyata
T
di daerah tersebut hidup sejenis bakteri anaerobic yang hanya
bertahan dalam kondisi
tanpa zat asam. Bakteri ini mengubah (reducing) garam sulfat
menjadi asam yang reaktif dan menyebabkan korosi

khususnya oleh bakteri, yang disebut juga dengan MIC


(Microbiologically Influenced Corrosion)
ANALISA TEKNIK
ANALISA TEKNIK
KIMIA
KIMIA
3
KOMPONEN HEAT EXCHANGER YANG BIASANYA TERKOROSI

permukaan heat exchanger ini selalu kontak dengan air maka


korosi yang terbentuk sering dikatakan sebagai korosi dalam
air. Semua air dapat jadi penyebab korosi karena air dapat
T
berfungsi sebagai pereaksi, katalisator, sebagai pelarut, maupun
sebagai elektrolit untuk terjadinya korosi pada logam. Tetapi
korosivitas dari masing-masing air ini akan berlainan terhadap
logam yang sama karena agresivitas berbeda disebabkan
mempunyai komposisi zat terlarut yang tidak sama.
ANALISA TEKNIK
ANALISA TEKNIK
KIMIA
KIMIA
3
KOMPONEN HEAT EXCHANGER YANG BIASANYA TERKOROSI

Air panas yang keluar dari penukar kalor mesin-mesin tersebur selanjutnya kembali
lagi ke cooling tower untuk didinginkan
Tube padalagi hingga seterusnya.Kompenen
HE merupakan Karena permukaan
heat exchanger ini selalu kontak dengan air maka korosi yang terbentuk sering
yang paling sering terdampak korosi
dikatakan sebagai korosi dalam air. Semua air dapat jadi penyebab korosi karena
air dapat berfungsi sebagai pereaksi,
elektrolit untuk terjadinya korosi
T
terlihatkatalisator,
bahwa korosi juga
sebagai telahmaupun sebagai
pelarut,
pada logam. Tetapi korosivitas dari masing-
menyerang
masing air ini akan berlainan terhadap logam yang sama karena agresivitas berbeda
permukaan luar dan dalam tube
disebabkan mempunyai komposisi zat terlarut yang tidak sama.
ANALISA TEKNIK
ANALISA TEKNIK
KIMIA
KIMIA
3

HE dalam kondisi baik HE yang terkorosi


ANALISA TEKNIK
ANALISA TEKNIK
KIMIA
KIMIA
3
EFEK YANG DITIMBULKAN OLEH
ADANYA KOROSI

- Merusak logam dari cooling system.


- Korosi menghasilkan deposit dalam penukar
kalor. T
- Efisiensi perpindahan panas berkurang oleh
adanya deposit.
- Kebocoran pada perlengkapan maupun
peralatan.
- Terjadi kontaminasi pada proses dan airnya
sendiri.
ANALISA TEKNIK
ANALISA TEKNIK
KIMIA
KIMIA
3
PENANGGULANGAN KOROSI PADA HEAT
EXCHANGER

Treatment dilakukan dengan cara mencampurkan zat kimia


yang disebut Scale and Corrosion Inhibitor ke dalam sistem
T
aliran air dingin sehingga terjadi reaksi kimia yang dapat
mengikat unsur unsur pemicu terjadinya korosi pada pipa
aliran serta membentuk fouling dan scaling yang sekaligus
melapisi permukaan dalam pipa.

Dapat disimpulkan bahwa dengan mengendalikan fouling dan


scaling serta pengotor lainnya maka pH air akan meningkat
diatas 8,5, sehingga air tidak lagi bersifat korosif.
ANALISA TEKNIK
ANALISA TEKNIK
KIMIA
KIMIA
3
PENANGGULANGAN KOROSI PADA HEAT
EXCHANGER

Treatment dilakukan dengan cara mencampurkan zat kimia


Korosi
yangdapat terjadi
disebut pada
Scale andsemua logam,
Corrosion terutama
Inhibitor yang berhubungan
ke dalam sistem dengan
udara
dengan
atau
aliran aircairan
dinginyang
air atau
mengikat cairan
unsur
korosif.
sehingga
lainpemicu
unsur
T
Mesin-mesin
terjadi
yang korosif
yang
reaksi kimia
akankorosi
terjadinya mudah
bersinggungan
yang dapat
terserang
pada
langsung
pipa korosi lebih-
lebih jika
aliran mesin
serta tersebut berhubungan
membentuk langsung
fouling dan scaling dengan
yang air secara terus
sekaligus
menerus.
melapisiSeperi halnya dalam
permukaan pada heat
pipa.exchanger yang mana berfungsi sebagai
penyuplai air dingin ke mesin-mesin industri seperti kompresor, kondensor
dan chiller,
Dapat air bersirkulasi
disimpulkan bahwadidengan
dalam mengendalikan
sistem pendinginfouling
dan terjadi
dan kontak
langsung dengan
scaling serta semua komponennya.
pengotor lainnya maka pHAkibatnya komponen-komponen
air akan meningkat
tersebut
diatas 8,5, sehingga akan lagi
air tidak mudah terserang
bersifat korosi.
korosif.
ANALISA TEKNIK
ANALISA TEKNIK
KIMIA
KIMIA
3

You might also like