Professional Documents
Culture Documents
1.Mobilisasi
Umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan, lebih-
lebih bila persalinan berlangsung lama, karena si ibu harus
cukup beristirahat, dimana ibu harus tidur terlentang
selama 8 jama post partum untuk memcegah perdarahan
post partum. Kemudian ibu boleh miring ke kiri dan ke
kanan untuk memcegah terjadinya trombosis dan
tromboemboli. Pada hari kedua telah dapat duduk, hari
ketiga telah dapat jalan-jalan dan hari keempat atau kelima
boleh pulang. Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi
tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas, dan
sembuhnya luka.
2.Diet / Makanan
Makanan yang diberikan harus bermutu tinggi dan cukup
kalori, yang mengandung cukup protein, banyak cairan,
serta banyak buah-buahan dan sayuran
Buang air besar harus sudah ada dalam 3-4 hari post partum. Bila ada
obstipasi dan timbul berak yang keras, dapat kita lakukan pemberian obat
pencahar (laxantia) peroral atau parenterala, atau dilakukan klisma bila masih
belum berakhir. Karena jika tidak, feses dapat tertimbun di rektum, dan
menimbulkan demam.
5.Demam
Sesudah bersalin, suhu badan ibu naik ± 0,5 C dari keadaan normal, tapi tidak
melebihi 38 C. Dan sesudah 12 jam pertama suhu badan akan kembali normal.
Bila suhu lebih dari 38 C/ mungkin telah ada infeksi.
6.Mules-mules
Hal ini timbul akibat kontraksi uterus dan biasanya lebih terasa sedang
menyusui. Hal ini dialami selama 2-3 hari sesudah bersalin. Perasaan sakit ini
juga timbul bila masih ada sisa selaput ketuban, plasenta atau gumpalan dari di
cavum uteri. Bila si ibu sangat mengeluh, dapat diberikan analgetik atau
sedativa supaya ia dapat beristirahat tidur.
7.Laktasi
sesudah persalinan si ibu disuruh mencoba menyusui
bayinya untuk merangsang timbulnya laktasi, kecuali ada
kontraindikasi untuk menyusui bayinya, misalnya:
menderita thypus abdominalis, tuberkulosis aktif,
thyrotoxicosis,DM berat, psikosi atau puting susu tertarik ke
dalam, leprae atau kelainan pada bayinya sendiri misalnya
pada bayi sumbing (labiognato palatoschizis) sehingga ia
tidak dapat menyusu oleh karena tidak dapat menghisap,
minuman harus diberikan melalui sonde.
Perawatan Bayi Baru Lahir
Hari-hari pertama bersama bayi
•Bagaimana bayi tidur?
•Dalam sehari bayi dapat tidur sampai total 20 jam, yang terpecah dalam periode-periode
tidur 20 menit hingga 4 jam. Usahakan kamar bersuhu sejuk, tidak terlalu dingin dan
tidak terlalu panas, dan mendapat cahaya serta ventilasi cukup. Posisi tidur yang
dianjurkan adalah posisi terlentang karena dapat mencegah terjadinya sindrom kematian
mendadak bayi atau sudden infant death syndrome (SIDS). Tempat tidur bayi sebaiknya
menggunakan alas yang rata dan tidak terlalu lembut. Hindari menggunakan benda-
benda yang dapat menutupi kepala bayi.
• Pendengaran bayi
• Fungsi pendengaran bayi telah cukup matang dalam bulan pertama. Bayi
akan lebih mengenal suara ibunya, dibandingkan orang-orang lain di sekitar.
Bayi sering terkejut bila ada suara keras yang tiba-tiba terdengar
• Bayi kuning
• Pada umumnya bayi akan mengalami kuning pada usia 2-7 hari.
Kuning yang perlu diwaspadai jika terjadi dalam 24 jam pertama
setelah lahir, berlangsung lebih dari 2 minggu, disertai demam,
sangat kuning sampai telapak tangan dan kaki bayi, berdasarkan
grafik bilirubin mencapai batas untuk sinar maupun tranfusi tukar.
• Tanda bahaya
• Bawa segera bayi Anda ke petugas kesehatan terdekat jika bayi demam
atau suhu <36,5—¦C, muntah disertai kembung atau tidak ada BAB, kejang,
sesak napas, terdapat nanah di mata, malas menyusu dan lebih banyak
tertidur, kuning sampai berusia 2 minggu, tali pusat berbau, kemerahan,
atau berdarah, dan BAB mencret.