Professional Documents
Culture Documents
Mempengaruhi
Kehamilan
Disusun Oleh:
Amelia Putri Wibisana
Shinta Rizkia Dewi
Status Kesehatan
1.Kehamilan Pada Usia Tua
2.Kehamilan Multipel
3.Kehamilan dengan HIV
Kehamilan pada usia tua
Segi negatif kehamilan di usia tua.
Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan
sangat menentukan proses kelahirannya
Pada proses pembuahan, kualitas sel telur wanita usia ini sudah
menurun dibandingkan dengan sel telur pada wanita dengan usia
reproduksi sehat (25-30) tahun.
Jika pada proses pembuahan, ibu mengalami gangguan. Maka
akan menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan dan
perkembangan buah kehamilan, kemungkinan akan
menyebabkan terjadinya Intra-Uterine Growth Retardiation
(IUGR) yang berakibat Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu.
Jika ibu mengalami penurunan kondisi, terlebih pada primitua
(hamil pertama dengan usia ibu lebih dari usia 40 tahun) maka
keadaan ini harus benar-benar diwaspadai.
Segi positif hamil diusia tua:
Kepuasan peran sebagai ibu.
Merasa lebih siap.
Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi lebih
baik.
Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan.
Mampu mengambil keputusan.
Karier baik, status ekonomi lebih baik.
Perkembangan intelektual anak lebih tinggi
Periode menyusui lebih lama.
Toleransi pada kelahiran lebih besar
Kehamilan Multipel
Multipel (kehamilan lebih dari satu janin)
biasanya kondisi ibu lemah → disebabkan oleh adanya
beban ganda yang harus ditanggung, baik dari
pemenuhan nutrisi, oksigen, dll. Kehamilan multipel ini
mengindikasikan adanya beberapa penyakit pada proses
persalinannya, sehingag persalinan operatif (section
caesaria-SC) lebih dipertimbangkan.
Kehamilan dengan HIV
Janin akan menjadi sangat rentan terhadap penularan
selama proses kehamilannya. Virus HIV kemungkinan
besar akan ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh
bayi.
Dalam proes perjalanan penyakitnya akan mengalami
penurunan kondisi tubuh jika tidak mendapatkan
penanganan dan pemantauan yang adekuat dari tenaga
kesehatan. Penderita HIV yang sedang menjalani proses
kehamilan, karena pada kondisi tersebut banyak terjadi
perubahan pada sistem tubuhnya.
Pada ibu hamil dengan HIV akan mengalami
kehilangan, cemas dan depresi, dilema, serta khawatir
dengan kesehatan bayinya.
STATUS GIZI
Nutrisi yang adekuat sangat dibutuhkan oleh ibu hamil
agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi
pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandungnya
dan persiapan fisik ibu untuk menghadapi persalinan
dengan aman dan dalam mengahadapi masa nifas sebagai
modal awal untuk menyusui.
Pemenuhan gizi seimbang
selama ibu hamil
Asam Folat
Energi
Protein
Zat besi (Fe)
Kalsium
Vitamin D
Yodium
Vitamin A
Proporsi kenaikan berat badan selama
hamil adalah sebagai berikut
Kenaikan berat badan trimester I lebih kurang 1 kg.
Kenaikan berat badan ini hampir seluruhnya merupakan
kenaikan berat badan ibu.
Kenaikan berat badan trimester II adalah 3 kg atau 0,3
kg/minggu.
Sebesar 60 dan kenaikan berat badan ini dikarenakan
pertumbuhan jaringan pada ibu.
Kenaikan berat badan trimester III adalah 6 kg atau 0,3-
0.5 kg/ minggu. Sekitar 60 % kenaikan berat badan ini
karena pertumbuhan jaringan janin. Timbunan lemak
pada ibu lebih kurang 3 kg.
Dasar pengaturan gizi ibu hamil adalah
adanya penyesuaian selama kehamilan
1. Metabolisme umum
terjadi peningkatan basal metabolisme dan
kebutuhan kalori meriingkat. Metabolisme basal
pada masa 4 bulan pertama mengalami peningkatan
dan kemudian menurun 20 - 25%, pada 20 minggu
terakhir.
2. Fungsi alat pencernaan
Terjadi perubahan hormonal
Peningkatan HCG ,hormon estrogen dan
progesteron
Menimbulkan berbagai perubahan pola makan
diakibatkan keluhan mual muntah, adanya
morning sickness, keluhan anoreksia.
Perubahan motilias kembung sehingga
penyerapan makanan lebih lama
Terjadi peningkatan absorpsi nutrien
Glukosa dan zat besi, dan terjadi perubahan
motilitas usus hingga kadang timbul obstipasi.
3. Fungsi ginjal, terjadi peningkatan Glomurelo
Filtration Rate (GFR) 50%, sehingga banyak cairan yang
diekskresi pada pertengahan kehamilan dan sedikit
cairan diekskresi pada bulan-bulan terakhir kehamilan.
4. Volume darah atau plasma darah rata-rata
meningkat hingga 50%, dan jumlah erytrosit
meningkat20-30% sehingga terjadi hemodilusi dan
konsentrasi hemoglobin menurun.
Penilaian status gizi ibu
hamil
Berat Badan Dilihat dari Quatelet atau Body Mass
index (Indek Massa Tubuh = IMT)
Standar minimal untuk ukuran Lingkar Lengan Atas
Kadar Hemoglobin(HB).
Riwayat genetik
1. Diabetes gestasional
Ibu yang hamil dianjurkan berolah raga agar supaya
kebugaran tubuhnya tetap terjaga. Aktivitas olah raga
harus sesuai dengan kondisi kehamilan ibu, dan juga
menyenangkan. Berolah raga bisa dilakukan sendiri di
rumah atau di luar rumah, dan dilakukan pada waktu
pagi hari. Beberapa aktivitas olah raga yang boleh
dilakukan ibu hamil antara lain :
Jalan sehat santai
Ibu yang sedang hamil muda sebaiknya sering berjalan-jalan.
Namun perhatikan juga kecepatan langkahnya. Jangan
berjalan terlalu cepat. Dengan jalan santai akan membuat ibu
yang sedang hamil muda lebih tenang dan menghilangkan
stres. Terlebih bagi ibu hamil yang memilih suasana pedesaan
dipagi hari, selain pemandangan yang indah juga akan
membantu dalam memberikan udara yang segar.
Berenang
wanita saat hamil adalah
Jenis olahraga terbaik untuk
berenang. Olahraga ini dapat mengurangi tekanan pada
punggung dan kaki ibu hamil yang mudah lelah. Selain
itu, berenang juga bermanfaat untuk seluruh tubuh.
Senam hamil
Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk
mempersiapkan seorang ibu hamil baik fisik maupun mental
pada persalinan yang aman, spontan dan lancar sesuai waktu
yang diharapkan.
Senam hamil penting bagi seorang ibu yang sedang
mempersiapkan diri untuk persalinan terutama untuk ibu
dengan usia kandungan lebih dari 20 minggu.
Tujuannya adalah Menguasai tehnik pernafasan dan
Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot
dinding perut.
Manfaatnya adalah Memperkuat dan mempertahankan
kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar panggul yang
penting dalam proses persalinan.
Bekerja selama masa
kehamilan
Jika ibu hamil seorang karyawan kantor lakukanlan aktivitas
pekerjaan dikantor seperti biasanya tetapi, hindari pekerjaan
yang melibatkan fisik berat dan menimbulkan kelelahan.
Ibu hamil terkadang khawatir ketika melakukan aktivitas
rumah seperti mengepel, mencuci atau memasak. Mereka
khawatir akan mempengaruhi janin di usia kehamilan
muda.Padahal beberapa kegiatan tersebut dapat dilakukan
asalkan ibu tidak mengalami kelelahan dan membuat ibu
merasa tertekan. Anda dapat mengerjakan dengan bantuan
orang lain untuk meringankan pekerjaan anda.
Kebutuhan Seksual
Masalah hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis yang
tidak dapat ditawar, tetapi perlu diperhitungkan bagi mereka yang
hamil, kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan
hubungan seksual. Pada hamil muda hubungan seksual sedapat
mungkin dihindari, bila terdapat keguguran berulang atau
mengancam kehamilan dengan tanda infeksi, pendarahan,
mengeluarkan air. Pada kehamilan tua sekitar 14 hari menjelang
persalinan perlu dihindari hubungan seksual karena dapat
membahayakan. Bisa terjadi bila kurang higienis, ketuban bisa pecah.
Perlu diketahui keinginan seksual ibu hamil tua sudah berkurang
karena berat perut yang makin membesar dan tekniknya pun sudah
sulit dilakukan. Posisi diatur untuk menyesuaikan pembesaran
perut.
Pada trimester pertama ( 1-3 bulan umur kehamilan)
posisi boleh saling berhadapan (misionaris).Trimester
kedua & ketiga (usia kehamilan 3 bulan keatas), posisi
yang disarankan adalah ibu diatas suami dibawah. Bisa
dalam posisi berbaring atau duduk. Bisa juga dilakukan
dalam posisi ibu miring.
Istirahat dan Tidur
sehat pada umumnya.
Selama hamil, tubuh butuh tidur selama 6-8 jam sehari.
Ini sama dengan tidur orang
Hanya saja, berbagai perubahan tubuh kerap membuat
ibu hamil gampang lelah dan mengantuk. Itu sebabnya,
ibu hamil biasanya perlu tambahan waktu istirahat dan
tidur sekitar 30 menit hingga 1 jam setiap rentang 3
hingga 4 jam.
Aktifitas yang sebaiknya
dihindari oleh ibu hamil
Mengangkat Beban Berat. Aktivitas mengangkat
beban berat dapat meningkatkat resiko berbahaya
pada ibu hamil.
Berdiri terlalu lama. Ibu hamil sebaiknya hindari
aktivitas rumah tangga yang menuntut untuk berdiri
selama berjam-jam. Hindari berdiri dalam waktu
yang lama ( beresiko menambah tekanan ekstra pada
kaki dan punggung ).
Beban kerja
Menurut Anies (2005) kondisi hamil dan tidak hamil pada
tenaga kerja perempuan jelas tidak boleh disamakan, meskipun
tetap menduduki bidang pekerjaan wanita, tenaga kerja yang
hamil memerlukan pembatasan dan
keringanan berkaitan dengan kesehatan ataupun
keselamatannya.
Pembatasan jumlah kerja selama kehamilan dianjurkan untuk
menghindari rasa lelah, bentuk pekerjaan rumah yang berat
atau pekerjaan berat diluar rumah harus dihindari.
Menyelesaikan pekerjaan rumah lebih melelahkan dan
menguras tenaga daripada pekerjaan di kantor (Djuwita,2013).
Contoh :
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 54,8% ibu
hamil di RSUD Sidoarjo memiliki beban kerja berat. Ibu
hamil dengan beban kerja berat ini diakibatkan karena
ibu memiliki pekerjaan dengan sistem kerja shift, jam
kerja yang lama >7 jam/hari atau >49 jam/minggu,
contoh bekerja dipabrik dengan waktu istirahat rata-rata
1 jam dan kegiatan seperti mengangkat atau mendorong
barang. Selain itu setelah bekerja diluar rumah ibu
masih melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
memasak, menyapu, mencuci tanpa bantuan orang lain.
Alasan ibu bekerja rata-rata adalah untuk membantu
ekonomi keluarga.k
ANY QUESTIONS?