Professional Documents
Culture Documents
ANTIHIPERTENSI
Nama Nama Bagian Hasil Penelitian Cara Dosis Referensi
Indone Latin yang Mekanisme Kerja Penggu
sia diguna naan
kan
Bawang Allium Umbi Antihipertensi Oral Dosis rata-rata Shouk, R.,
putih sativum dengan mekanisme
harian umbi Abdou, A.,
L. -Inhibisi ACE
-Meningkatkan bawang putih Shetty, K.,
biovaibilitas NO
segar untuk Sarkar, D., &
-Menurunkan
poliferasi dan dimakan Eid, A. H.
migrasi VSMC
adalah 4 g (1 (2014).
-Meningkatkan
produksi H2S dan siung bawang Mechanisms
aktivitas CSE
putih 2 kali underlying the
sehari) antihypertensi
Untuk ve effects of
hipertensi: garlic
Dosis efektif bioactives. Nut
serbuk bawang rition
putih sebanyak Research, 34(2
Bawang Putih Natasha Laurentia
Benzie, I. F., & Wachtel-Galor, S. (2011). Herbal medicine: Biomolecular and clinical aspects. Boca Raton: CRC Press.
OBAT HERBAL
ANTIHIPERTENSI
Supriyatna,dkk.Fitoterapi Sistem Organ: Pandangan Dunia Barat terhadap Obat Herbal Global. (2014)
Allium sativum L.
TAKSONOMI (Bawang Putih)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Asparagales
Suku : Amaryllidaceae
Marga : Allium
Jenis : Allium sativum
sedikit membengkok,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. tt. Diakses pada 3 November 2018 dari http://hortikultura.litbang.pertanian.go
Simplisia
Umbi lapis utuh, warna putih atau putih
keunguan, bau khas, rasa agak pahit
Saponin
Senyawa organik
yang mempunyai
atom sulfur
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. (2010). Acuan Sediaan Bahan Herbal. Jakarta: BPOM RI.
KANDUNGAN KIMIA UTAMA
BAWANG PUTIH
• Apabila bawang putih diiris, aliin mengalami degradasi oleh
enzim aliinase (S-alkil-L-sisteine liase) menjadi asam piruvat dan
asam 2-propen sulfenat yang kemudian mengalami transformasi
S-alil-L- menjadi alisin (dialiltiosulfinat) dengan kadar 0,3% dihitung
terhadap bawang putih segar.
-S-alil-L-
• S-alil-sistein berperan antara lain sebagai antioksidan
terhadap radikal bebas, kanker dan penyakit
kardiovaskular .
sistein
Benzie, I. F., & Wachtel-Galor, S. (2011). Herbal medicine: Biomolecular and clinical aspects. Boca Raton: CRC Press.
KANDUNGAN KIMIA SEBAGAI
ANTIHIPERTENSI
Allicin dibentuk ketika
alliin, suatu asam
amino yang
mengandung sulfur,
kontak dengan enzim
allinase ketika bawang
putih mentah
dipotong,
dihancurkan, atau
dikunyah.
Ebadi, M. S. (2007). Pharmacodynamic basis of herbal medicine. Boca Raton: Taylor & Francis.
MEKANISME
KERJA SEBAGAI
ANTIHIPERTENSI
Shouk, R., Abdou, A., Shetty, K., Sarkar, D., & Eid, A. H. (2014). Mechanisms underlying the antihypertensive effects of garlic bioactives. Nutrition
Research, 34(2), 106-115. doi:10.1016/j.nutres.2013.12.005
MEKANISME
KERJA SEBAGAI
ANTIHIPERTENSI
Shouk, R., Abdou, A., Shetty, K., Sarkar, D., & Eid, A. H. (2014). Mechanisms underlying the antihypertensive effects of garlic bioactives. Nutrition
Research, 34(2), 106-115. doi:10.1016/j.nutres.2013.12.005
EFEK FARMAKOLOGI
Proteksi
Antihipert Antikolester Antineoplas
Antimikroba Kardiovasku
ensi ol tik
lar
Ebadi, M. S. (2007). Pharmacodynamic basis of herbal medicine. Boca Raton: Taylor & Francis.
Uji Preklinis: The antihypertensive effect of
garlic (Allium satiTum) in the rat two-kidney–one-clip
Goldblatt model
Al-Qattan, K., Alnaqeeb, M., & Ali, M. (1999). The antihypertensive effect of garlic (Allium sativum) in the rat two-kidney–one-clip
Goldblatt model. Journal of Ethnopharmacology, 66(2), 217-222. doi:10.1016/s0378-8741(98)00173-1
HASIL UJI PRE KLINIS
• Data menunjukkan bahwa dosis tunggal bawang putih yang digunakan memiliki efek
antihipertensi maksimal 2–6 jam setelah pemberian.
• Dosis ganda bawang putih efektif dalam menahan kenaikan tekanan darah yang biasanya
terjadi pada tikus 2K-1C.
• Studi ini menunjukkan bahwa bawang putih memang memiliki kemampuan antihipertensi yang
efektif, dan dapat digunakan sebagai suplemen dan obat alami dalam kasus hipertensi
Al-Qattan, K., Alnaqeeb, M., & Ali, M. (1999). The antihypertensive effect of garlic (Allium sativum) in the rat two-kidney–one-clip Goldblatt model. Journal of Ethnopharmacology, 66(2), 217-222.
doi:10.1016/s0378-8741(98)00173-1
UJI KLINIS: EFFECTS OF ALLIUM
SATIVUM (GARLIC) ON SYSTOLIC
AND DIASTOLIC BLOOD PRESSURE
IN PATIENTS WITH ESSENTIAL
HYPERTENSION
Penelitian ini mengevaluasi efek bawang putih pada tekanan darah pada
pasien dengan hipertensi esensial.
Pasien (n = 210) dengan hipertensi esensial tahap 1 dibagi menjadi 7
kelompok bernama A, B, C, D, E, F dan G. Setiap kelompok terdiri dari 30
pasien.
Setiap pasien dalam kelompok A, B, C, D dan E telah menerima tablet
bawang putih dengan dosis 300 / mg. 600 / mg, 900 / mg, 1200 / mg dan
1500 / mg dalam dosis terbagi per hari masing-masing selama 24 minggu
sementara Grup F & kelompok G diberikan tablet atenolol dan plasebo
masing-masing.
Pembacaan tekanan darah dicatat pada minggu 0, 12 dan 24.
Ashraf, Rizwan, et al,. (2013). Effects of Allium sativum (Garlic) on systolic and diastolic blood pressure in patients with essential
Penelitian ini
menunjukkan penurunan
HASIL UJI KLINIS yang signifikan pada
tekanan darah Sistolik
dan. Diastolik. Dalam
setiap kelompok
perlakuan bawang putih,
penurunan SBP dan DBP
yang signifikan (p
<0,005) diamati bila
dibandingkan
Penelitian dengan
ini telah
atenolol (P <0,005)
menunjukkan efek dan
hipotensif
plasebo. yang signifikan
dari bawang putih
dibandingkan dengan
plasebo dan menunjukkan
efek yang sebanding dengan
atenolol.
Bawang putih bisa menjadi
tambahan yang baik dalam
terapi
Ashraf, Rizwan, et al,. (2013). Effects of Allium sativum (Garlic) on systolic and diastolic blood pressure kombinasi
in patients untuk
with essential
Indikasi
• Menurunkan tekanan darah
Kontraindikasi
• Sebaiknya tidak dikonsumsi oleh wanita menyusui
Peringatan
• Beberapa kasus menunjukkan kemungkinan bahwa bawang putih
dapat meningkatkan resiko pendarahan, khususnya pada pasien yang
akan menjalani terapi bedah.
• Peringatan pada pasien yang menerima terapi warfarin bahwa
suplemen mengandung bawang putih dapat meningkatkan waktu
Badan Pengawas Obatpendarahan.
dan Makanan RI. (2011). Acuan Sediaan Bahan Herbal Volume 6 Edisi 1. Jakarta: BPOM RI.
Efek yang tidak diinginkan
• Dapat menyebabkan efek kardiovaskular takikardi dan hipotensi
ortostatik
• Menimbulkan reaksi alergi seperti dermatitis kontak dan serangan
asma setelah inhalasi serbuk yang mengandung bawang putih.
• Konsumsi oral umbi segar, ekstrak atau minyak bawang putih pada
kondisi perut kosong dapat menyebabkan efek samping ringan
seperti heartburn, mual, kembung, muntah, dan diare.
• Mulut dan kulit badan berbau khas setelah mengkonsumsi bawang
Interaksi Obat
putih.
Untuk hipertensi:
Dosis efektif serbuk bawang putih sebanyak 200-
300 mg 3 kali sehari.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. (2011). Acuan Sediaan Bahan Herbal Volume 6 Edisi 1. Jakarta: BPOM RI.
Efek samping
Memakan lebih dari 3 siung
bawang putih setiap hari dapat
menimbulkan diare, kentut
berlebih, sebah, dan demam,
bahkan bisa mengakibatkan
pendarahan lambung.
Syamsiah, I. S. dan Tajudin. (2003). Khasiat & manfaat bawang putih. Jakarta: Agromedia Pustaka.
https://books.google.co.id/books?id=cpUhb8Ab8soC&pg=PA15&hl=id&source=gbs_selected_pages&cad=3#v=onepage&q&f=false
TOKSISITAS
Umbi bawang putih tidak mutagenik
pada uji in vitro (Salmonella microsome
reversion assay dan Escherichia coli).
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. (2011). Acuan Sediaan Bahan Herbal Volume 6 Edisi 1. Jakarta: BPOM RI.
REFERENSI
Amagase H. (2006). Clarifying the real bioactive constituents of garlic. J Nutr. 136 (3 suppl): 716S-725S.
Ashraf, Rizwan, et al,. (2013). Effects of Allium sativum (Garlic) on systolic and diastolic blood pressure in patients with essential
hypertension. Pak. J. Pharm.Sci, 26(5), pg 859-863
Al-Qattan, K., Alnaqeeb, M., & Ali, M. (1999). The antihypertensive effect of garlic (Allium sativum) in the rat two-kidney–one-clip Goldblatt model. Journal of
Ethnopharmacology, 66(2), 217-222. doi:10.1016/s0378-8741(98)00173-1
Al-Qattan KK, Alnaqeeb MA, Ali M. Mechanism of garlic induced reduction of hypertension in 2K-1Crats: a possible mediation of Na/H exchanger isoform-1.
Prostaglandins Leukot Essent FattyAcids; 2003.69(4):217-22.
Al-Qattan KK, Thomson M, Al-Mutawa’a S, Al-Hajeri D, Drobiova H, Ali M. Nitric oxide mediates the bloodpressure effect of garlic in the rat twokidney, one-clip
model of hypertension. JNutr; 2006.136(3):774-6
Ali, A., Yazaki, Y., Njike, V.Y., Ma, Y., Katz, D.L. (2011). Effect of fruit and vegetable concentrates on endothelial function in metabolic syndrome: A randomized
controlled trial. Nutrition Journal, 10:72.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. (2011). Acuan Sediaan Bahan Herbal Volume 6 Edisi 1. Jakarta: BPOM RI.
Benzie, I. F., & Wachtel-Galor, S. (2011). Herbal medicine: Biomolecular and clinical aspects. Boca Raton: CRC Press
Dalimartha, S., & Priyatini, E. (2000). Atlas tumbuhan obat Indonesia. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Ebadi, M. S. (2007). Pharmacodynamic basis of herbal medicine. Boca Raton: Taylor & Francis.
Qurbany, Zuryati Toiyiba. 2015. The Benefits of Garlic (Allium sativum) as Antihypertension. Journal Majority. 4(3):116-121
Sudarsono, A. Pudjoarinto, D. Gunawan, S. Wahyono, I.A. Donatus, M. Dradjad, S. Wibowo dan Ngatidjan. (2006). Tumbuhan Obat 1. Yogyakarta: Pusat Penelitian
Obat Tradisional Universitas Gadjah Mada.
Syamsiah, I.S. dan Tajudin. (2003). Khasiat & manfaat bawang putihJakarta: Agromedia Pustaka.
Shouk, R., Abdou, A., Shetty, K., Sarkar, D., & Eid, A. H. (2014). Mechanisms underlying the antihypertensive effects of garlic bioactives. Nutrition
Research, 34(2), 106-115. doi:10.1016/j.nutres.2013.12.005
.
. Thomas A. N. S. (2000). Tanaman obat tradisional (1st ed.). Yogyakarta: Kanisius.