You are on page 1of 25

OBAT HERBAL

ANTIHIPERTENSI
Nama Nama Bagian Hasil Penelitian Cara Dosis Referensi
Indone Latin yang Mekanisme Kerja Penggu
sia diguna naan
kan
Bawang Allium Umbi Antihipertensi Oral Dosis rata-rata Shouk, R.,
putih sativum dengan mekanisme
harian umbi Abdou, A.,
L. -Inhibisi ACE
-Meningkatkan bawang putih Shetty, K.,
biovaibilitas NO
segar untuk Sarkar, D., &
-Menurunkan
poliferasi dan dimakan Eid, A. H.
migrasi VSMC
adalah 4 g (1 (2014).
-Meningkatkan
produksi H2S dan siung bawang Mechanisms
aktivitas CSE
putih 2 kali underlying the
sehari) antihypertensi
Untuk ve effects of
hipertensi: garlic
Dosis efektif bioactives. Nut
serbuk bawang rition
putih sebanyak Research, 34(2
Bawang Putih Natasha Laurentia

(Allium sativum (1506767006)


Hana Rotua Selvi
(1506767031)
OBAT HERBAL
ANTIHIPERTENSI

Benzie, I. F., & Wachtel-Galor, S. (2011). Herbal medicine: Biomolecular and clinical aspects. Boca Raton: CRC Press.
OBAT HERBAL
ANTIHIPERTENSI

Supriyatna,dkk.Fitoterapi Sistem Organ: Pandangan Dunia Barat terhadap Obat Herbal Global. (2014)
Allium sativum L.
TAKSONOMI (Bawang Putih)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Asparagales
Suku : Amaryllidaceae
Marga : Allium
Jenis : Allium sativum

Itis.gov. tt. Diakses pada 4 November 2018 dari https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=42652#null


Deskripsi
Memiliki tinggi 25-70 cm.
Tanaman

Batang lurus kaku atau

sedikit membengkok,

berwarna hijau beralur.

Bunga berbentuk payung, berwarna


Helaian daunnya mirip pita, putih, mempunyai batang semu
yang terbentuk dari pelepah-
berbentuk pipih dan pelepah daun.
Tenda bunga terdiri atas enam daun,
memanjang, panjang sampai
bebas atau berlekatan di pangkal, Akar bawang putih terdiri dari
60 cm dan lebar 0,4-2,5 cm, bentuk memanjang, meruncing,
putih-putih kehijauan-ungu serabut-serabut kecil yang
permukaan datar, berdaging. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. tt. Diakses pada 3 November 2018 dari http://hortikultura.litbang.pertanian.g
Deskripsi Tanaman
Siung terbentuk dibagian bawah batang 
sebenarnya siung merupakan bagian pangkal
batang yang telah berubah bentuk dan
fungsinya.

Beberapa siung bergabung dalam balutan


kuat menjadi sebuah umbi yang besar dan
berarna putih.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. tt. Diakses pada 3 November 2018 dari http://hortikultura.litbang.pertanian.go
Simplisia
Umbi lapis utuh, warna putih atau putih
keunguan, bau khas, rasa agak pahit

Umbi bawang putih adalah umbi lapis


yang terbentuk dari roset daun 
beberapa umbi yang berkelompok
membentuk sebuah umbi yang besar
(umbiberbentuk
majemuk) hampir bundar, garis tengahnya 4 – 6 cm terdiri
dari 8 – 20 siung seluruhnya diliputi 3 – 5 selaput tipis
serupa kertas berwarna agak putih, tiap siung diselubungi
oleh 2 selaput serupa kertas, selaput luar warna agak putih
dan agak longgar, selaput dalam warna merah muda dan
melekat pada bagian padat dari siung tetapi mudah
dikupas; siung bentuk membulat dibagian punggung,
bidang
Badan Pengawas Obat samping
dan Makanan rataSediaan
RI. (2010). Acuan atauBahan
agak bersudut.
Herbal. Jakarta: BPOM RI.
Kandungan Kimia Bawang
Putih
Karbohidrat (Fruktan)

Saponin

Senyawa organik
yang mempunyai
atom sulfur

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. (2010). Acuan Sediaan Bahan Herbal. Jakarta: BPOM RI.
KANDUNGAN KIMIA UTAMA
BAWANG PUTIH
• Apabila bawang putih diiris, aliin mengalami degradasi oleh
enzim aliinase (S-alkil-L-sisteine liase) menjadi asam piruvat dan
asam 2-propen sulfenat yang kemudian mengalami transformasi
S-alil-L- menjadi alisin (dialiltiosulfinat) dengan kadar 0,3% dihitung
terhadap bawang putih segar.

sistein • Pengolahan bawang putih mengakibatkan terbentuknya


senyawa tiosulfinat, contohnya alisin, melalui reaksi enzimatik
sistein sulfoksida tersubstitusi. Senyawa tiosulfinat yang lain
sulfoksida adalah alilmetil-metilalil- dan trans-i-propenil- tiosulfinat. Di
dalam ekstrak etanol bawang putih ditemukan juga senyawa
(aliin). hasil kondensasi alisin yaitu 6Z-ajoen dan 6E-ajoen (4,5,9-
tritiadodeka-1,6,11-trien-g-S-oksida) dan viniltiin.
• Destilasi bawang putih dalam vakum, diperoleh komponen

y- utama alisin dalam konsentrasi tinggi (8o-go%).


• Jika bawang putih dibuat ekstrak air, y-glutamil-S-alil-L-

glutamil sistein dikonversi menjadi S-alil-sistein melalui


transformasi enzimatik dengan y-glutamiltranspeptidase.

-S-alil-L-
• S-alil-sistein berperan antara lain sebagai antioksidan
terhadap radikal bebas, kanker dan penyakit
kardiovaskular .
sistein
Benzie, I. F., & Wachtel-Galor, S. (2011). Herbal medicine: Biomolecular and clinical aspects. Boca Raton: CRC Press.
KANDUNGAN KIMIA SEBAGAI
ANTIHIPERTENSI
Allicin dibentuk ketika
alliin, suatu asam
amino yang
mengandung sulfur,
kontak dengan enzim
allinase ketika bawang
putih mentah
dipotong,
dihancurkan, atau
dikunyah.

Ebadi, M. S. (2007). Pharmacodynamic basis of herbal medicine. Boca Raton: Taylor & Francis.
MEKANISME
KERJA SEBAGAI
ANTIHIPERTENSI

Shouk, R., Abdou, A., Shetty, K., Sarkar, D., & Eid, A. H. (2014). Mechanisms underlying the antihypertensive effects of garlic bioactives. Nutrition
Research, 34(2), 106-115. doi:10.1016/j.nutres.2013.12.005
MEKANISME
KERJA SEBAGAI
ANTIHIPERTENSI

Shouk, R., Abdou, A., Shetty, K., Sarkar, D., & Eid, A. H. (2014). Mechanisms underlying the antihypertensive effects of garlic bioactives. Nutrition
Research, 34(2), 106-115. doi:10.1016/j.nutres.2013.12.005
EFEK FARMAKOLOGI
Proteksi
Antihipert Antikolester Antineoplas
Antimikroba Kardiovasku
ensi ol tik
lar

Efek antimikroba, antihipertensi, dan antitrombotik yang terdapat pada


bawang putih berhubungan dengan alliicin dan produk pemecahannya.
Efek antineoplastik mungkin berhubungan dengan adanya komponen
sulfur atau komponen lainnya yang belum diketahui.

Ebadi, M. S. (2007). Pharmacodynamic basis of herbal medicine. Boca Raton: Taylor & Francis.
Uji Preklinis: The antihypertensive effect of
garlic (Allium satiTum) in the rat two-kidney–one-clip
Goldblatt model

Penelitian untuk menjelaskan efek antihipertensi bawang putih dalam model


tikus dengan two-kidney–one-clip Goldblatt model.
Hipertensi pada model ini sangat tergantung pada peningkatan konsentrasi
agen vasopressor (prostaglandin dan angiotensin II) sehingga dapat
diindikasikan bahwa dengan mengurangi faktor-faktor ini dapat berkontribusi
dalam mengendalikan peningkatan tekanan darah.
Dalam penelitian ini, dosis tunggal atau ganda 0,5 ml ekstrak bawang putih
diberikan secara loral kepada tikus 2K-1C.

Al-Qattan, K., Alnaqeeb, M., & Ali, M. (1999). The antihypertensive effect of garlic (Allium sativum) in the rat two-kidney–one-clip
Goldblatt model. Journal of Ethnopharmacology, 66(2), 217-222. doi:10.1016/s0378-8741(98)00173-1
HASIL UJI PRE KLINIS

• Data menunjukkan bahwa dosis tunggal bawang putih yang digunakan memiliki efek
antihipertensi maksimal 2–6 jam setelah pemberian.
• Dosis ganda bawang putih efektif dalam menahan kenaikan tekanan darah yang biasanya
terjadi pada tikus 2K-1C.
• Studi ini menunjukkan bahwa bawang putih memang memiliki kemampuan antihipertensi yang
efektif, dan dapat digunakan sebagai suplemen dan obat alami dalam kasus hipertensi
Al-Qattan, K., Alnaqeeb, M., & Ali, M. (1999). The antihypertensive effect of garlic (Allium sativum) in the rat two-kidney–one-clip Goldblatt model. Journal of Ethnopharmacology, 66(2), 217-222.
doi:10.1016/s0378-8741(98)00173-1
UJI KLINIS: EFFECTS OF ALLIUM
SATIVUM (GARLIC) ON SYSTOLIC
AND DIASTOLIC BLOOD PRESSURE
IN PATIENTS WITH ESSENTIAL
HYPERTENSION
Penelitian ini mengevaluasi efek bawang putih pada tekanan darah pada
pasien dengan hipertensi esensial.
Pasien (n = 210) dengan hipertensi esensial tahap 1 dibagi menjadi 7
kelompok bernama A, B, C, D, E, F dan G. Setiap kelompok terdiri dari 30
pasien.
Setiap pasien dalam kelompok A, B, C, D dan E telah menerima tablet
bawang putih dengan dosis 300 / mg. 600 / mg, 900 / mg, 1200 / mg dan
1500 / mg dalam dosis terbagi per hari masing-masing selama 24 minggu
sementara Grup F & kelompok G diberikan tablet atenolol dan plasebo
masing-masing.
Pembacaan tekanan darah dicatat pada minggu 0, 12 dan 24.

Ashraf, Rizwan, et al,. (2013). Effects of Allium sativum (Garlic) on systolic and diastolic blood pressure in patients with essential
Penelitian ini
menunjukkan penurunan
HASIL UJI KLINIS yang signifikan pada
tekanan darah Sistolik
dan. Diastolik. Dalam
setiap kelompok
perlakuan bawang putih,
penurunan SBP dan DBP
yang signifikan (p
<0,005) diamati bila
dibandingkan
Penelitian dengan
ini telah
atenolol (P <0,005)
menunjukkan efek dan
hipotensif
plasebo. yang signifikan
dari bawang putih
dibandingkan dengan
plasebo dan menunjukkan
efek yang sebanding dengan
atenolol.
Bawang putih bisa menjadi
tambahan yang baik dalam
terapi
Ashraf, Rizwan, et al,. (2013). Effects of Allium sativum (Garlic) on systolic and diastolic blood pressure kombinasi
in patients untuk
with essential
Indikasi
• Menurunkan tekanan darah

Kontraindikasi
• Sebaiknya tidak dikonsumsi oleh wanita menyusui

Peringatan
• Beberapa kasus menunjukkan kemungkinan bahwa bawang putih
dapat meningkatkan resiko pendarahan, khususnya pada pasien yang
akan menjalani terapi bedah.
• Peringatan pada pasien yang menerima terapi warfarin bahwa
suplemen mengandung bawang putih dapat meningkatkan waktu
Badan Pengawas Obatpendarahan.
dan Makanan RI. (2011). Acuan Sediaan Bahan Herbal Volume 6 Edisi 1. Jakarta: BPOM RI.
Efek yang tidak diinginkan
• Dapat menyebabkan efek kardiovaskular takikardi dan hipotensi
ortostatik
• Menimbulkan reaksi alergi seperti dermatitis kontak dan serangan
asma setelah inhalasi serbuk yang mengandung bawang putih.
• Konsumsi oral umbi segar, ekstrak atau minyak bawang putih pada
kondisi perut kosong dapat menyebabkan efek samping ringan
seperti heartburn, mual, kembung, muntah, dan diare.
• Mulut dan kulit badan berbau khas setelah mengkonsumsi bawang
Interaksi Obat
putih.

• Interaksi dengan obat konvensional: Mempengaruhi


farmakokinetika dan farmakodinamika obat antiretroviral,
dapat berinteraksi dengan antikoagulan/antiplatelet 
peningkatan risiko pendarahan co: aspirin, klopidogrel,
ticlopidine, dipiridamol, heparin
• Interaksi dengan obat herbal lain: asidophilus,
kemungkinan dapat menurunkan absorpsi bawang putih.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. (2011). Acuan Sediaan Bahan Herbal Volume 6 Edisi 1. Jakarta: BPOM RI.
Secara umum:
Dosis
Dosis rata-rata harian umbi bawang putih segar
untuk dimakan adalah 4 g (1 siung bawang putih 2
kali sehari)
Dosis rata-rata minyak esensial 8 mg

Untuk hipertensi:
Dosis efektif serbuk bawang putih sebanyak 200-
300 mg 3 kali sehari.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. (2011). Acuan Sediaan Bahan Herbal Volume 6 Edisi 1. Jakarta: BPOM RI.
Efek samping
Memakan lebih dari 3 siung
bawang putih setiap hari dapat
menimbulkan diare, kentut
berlebih, sebah, dan demam,
bahkan bisa mengakibatkan
pendarahan lambung.

Syamsiah, I. S. dan Tajudin. (2003). Khasiat & manfaat bawang putih. Jakarta: Agromedia Pustaka.
https://books.google.co.id/books?id=cpUhb8Ab8soC&pg=PA15&hl=id&source=gbs_selected_pages&cad=3#v=onepage&q&f=false
TOKSISITAS
Umbi bawang putih tidak mutagenik
pada uji in vitro (Salmonella microsome
reversion assay dan Escherichia coli).

Belum ada penelitian ilmiah mengenai


keamanan penggunaan suplemen yang
mengandung bawang putih selama
kehamilan, sehingga disarankan untuk
tidak dikonsumsi oleh wanita hamil.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. (2011). Acuan Sediaan Bahan Herbal Volume 6 Edisi 1. Jakarta: BPOM RI.
REFERENSI
Amagase H. (2006). Clarifying the real bioactive constituents of garlic. J Nutr. 136 (3 suppl): 716S-725S.

Ashraf, Rizwan, et al,. (2013). Effects of Allium sativum (Garlic) on systolic and diastolic blood pressure in patients with essential
hypertension. Pak. J. Pharm.Sci, 26(5), pg 859-863

Al-Qattan, K., Alnaqeeb, M., & Ali, M. (1999). The antihypertensive effect of garlic (Allium sativum) in the rat two-kidney–one-clip Goldblatt model. Journal of
Ethnopharmacology, 66(2), 217-222. doi:10.1016/s0378-8741(98)00173-1

Al-Qattan KK, Alnaqeeb MA, Ali M. Mechanism of garlic induced reduction of hypertension in 2K-1Crats: a possible mediation of Na/H exchanger isoform-1.
Prostaglandins Leukot Essent FattyAcids; 2003.69(4):217-22.

Al-Qattan KK, Thomson M, Al-Mutawa’a S, Al-Hajeri D, Drobiova H, Ali M. Nitric oxide mediates the bloodpressure effect of garlic in the rat twokidney, one-clip
model of hypertension. JNutr; 2006.136(3):774-6

Ali, A., Yazaki, Y., Njike, V.Y., Ma, Y., Katz, D.L. (2011). Effect of fruit and vegetable concentrates on endothelial function in metabolic syndrome: A randomized
controlled trial. Nutrition Journal, 10:72.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. (2011). Acuan Sediaan Bahan Herbal Volume 6 Edisi 1. Jakarta: BPOM RI.

Benzie, I. F., & Wachtel-Galor, S. (2011). Herbal medicine: Biomolecular and clinical aspects. Boca Raton: CRC Press
Dalimartha, S., & Priyatini, E. (2000). Atlas tumbuhan obat Indonesia. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Ebadi, M. S. (2007). Pharmacodynamic basis of herbal medicine. Boca Raton: Taylor & Francis.
Qurbany, Zuryati Toiyiba. 2015. The Benefits of Garlic (Allium sativum) as Antihypertension. Journal Majority. 4(3):116-121

Sudarsono, A. Pudjoarinto, D. Gunawan, S. Wahyono, I.A. Donatus, M. Dradjad, S. Wibowo dan Ngatidjan. (2006). Tumbuhan Obat 1. Yogyakarta: Pusat Penelitian
Obat Tradisional Universitas Gadjah Mada.

Syamsiah, I.S. dan Tajudin. (2003). Khasiat & manfaat bawang putihJakarta: Agromedia Pustaka.

Shouk, R., Abdou, A., Shetty, K., Sarkar, D., & Eid, A. H. (2014). Mechanisms underlying the antihypertensive effects of garlic bioactives. Nutrition
Research, 34(2), 106-115. doi:10.1016/j.nutres.2013.12.005
.
. Thomas A. N. S. (2000). Tanaman obat tradisional (1st ed.). Yogyakarta: Kanisius.

You might also like