Professional Documents
Culture Documents
KEPERAWATAN
RETARDASI MENTAL November 6,
PADA ANAK 2018
INFANTRIAGO A.M.H.
1
2 November 6, 2018
DEFINISI
Retardasi mental menurut American
Association on Mental Retardation (AAMR)
1992:
Kelemahan/ketidakmampuan kognitif
muncul pada masa kanak-kanak (sebelum
18 tahun) ditandai dengan fungsi
kecerdasan dibawah normal ( IQ 70-75
atau kurang),
3 November 6, 2018
Etiologi
Adanya disfungsi otak merupakan dasar dari
retardasi mental. Untuk mengetahui adanya
retardasi mental perlu anamnesis yang baik,
pemeriksaan fisik dan laboratorium.
Penyebab dari retardasi mental sangat
kompleks dan multifaktorial.
7 November 6, 2018
Faktor Organik
Faktor prekonsepsi
Faktor prenatal
Faktor perinatal
Faktor postnatal
8 November 6, 2018
Penelantaran anak
9 November 6, 2018
PATOFISIOLOGI
Retardasi mental ini termasuk kelemahan atau
ketidakmampuan kognitif yang muncul pada masa kanak-
kanak ( sebelum usia 18 tahun ) yang ditandai dengan fungsi
kecerdasan di bawah normal (IQ 70 sampai 75 atau kurang).
Manifestasi Klinis
Retardasi Mental Ringan
Keterampilan sosial dan komunikasinya mungkin
adekuat dalam tahun-tahun prasekolah. Tetapi
saat anak menjadi lebih besar, defisit kognitif
tertentu seperti kemampuan yang buruk untuk
berpikir abstrak dan egosentrik mungkin
membedakan dirinya dari anak lain seusianya.
12 November 6, 2018
Manifestasi Klinis
Retardasi Mental Sedang
Keterampilan komunikasi berkembang lebih
lambat. Isolasi sosial dirinya mungkin
dimulai pada usia sekolah dasar. Dapat
dideteksi lebih dini jika dibandingkan
retardasi mental ringan.
13 November 6, 2018
Manifestasi Klinis
Retardasi Mental Berat
Bicara anak terbatas dan perkembangan
motoriknya buruk. Pada usia prasekolah sudah
nyata ada gangguan. Pada usia sekolah
mungkin kemampuan bahasanya
berkembang. Jika perkembangan bahasanya
buruk, bentuk komunikasi nonverbal dapat
berkembang.
14 November 6, 2018
Manifestasi Klinis
Retardasi Mental Sangat Berat
Keterampilan komunikasi dan motoriknya sangat terbatas. Pada masa
dewasa dapat terjadi perkembangan bicara dan mampu menolong
diri sendiri secara sederhana. Tetapi seringkali masih membutuhkan
perawatan orang lain. Terdapat ciri klinis lain yang dapat terjadi
sendiri atau menjadi bagian dari gangguan retardasi mental, yaitu
hiperakivitas, toleransi frustasi yang rendah, agresi, ketidakstabilan
efektif, perilaku motorik stereotipik berulang dan perilaku melukai diri
sendiri.
15 November 6, 2018
Pengakajian
Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya diawali dari pengalaman dan
perasaaan cemas ibu klien yang melihat
pertumbuhan dan perkembangaan
anaknya yang terlambat tidak sesuai
dengan kelompok seusianya.
16 November 6, 2018
Pengakajian
Riwayat kesehatan dahulu
Penyakit seperti rubella tetanus difteri,
meningitis, morbili, polio, pertusis, varicellaa dan
ensefalitis dapat berkaitan atau
mempengaruhio pertumbuhan dan
perkembangan baik secara enternal maupun
parenteral
17 November 6, 2018
Pengakajian
Riwayat antenatal natal dan pasca natal
Antenatal. Kesehatan ibu selama hamil, penyakit
yang pernah di derita serta upaya yang dilakukan
untuk mengatasi penyakitnya, berapa kali
perawatan antenatal, kemana serta kebiasaan
minum jamu jamuan dan obat yang pernah
diminum serta kebiasaan selama hamil
18 November 6, 2018
Lanjut . . . .
Natal. Tanggal, jam, tempat pertolongan persalinan,
siapa yamg menolong, cara persalinan spontan,
ekstraksi vakum, ekstraksi forcep, sectio caesaria,
dan gameli), presentasi kepala, dan komplikasi atau
kelainan kongenital. Keadaan saat lahir dan
morbiditas pada hari pertama setelah lahir, masa
kehamilan (cukup, urang, lebih) bulan.
19 November 6, 2018
Lanjut . . . .
Pascanatal. Lama dirawat di rumah sakit,
masalah-masalah yang berhubungan
dengan gangguan sistem, Masalah nutrisi,
perubahan berat badan, warna kulit, pola
eliminasi, dll. Selama neonatal perlu dikaji
adanya asfiksia, trauma, dan infeksi.
20 November 6, 2018
Pengakajian
Riwayat kesehatan keluarga
Ada kemungkinan besar keluarga pernah
mengalami penyakit yang serupa atau
penyakit yang dapat memicu terjadinya
retardasi mental, terutama dari ibu
tersebut.
21 November 6, 2018
Pengakajian
Pemeriksaan fisik
Kepala : Mikro/makrosepali, plagiosepali (bentuk kepala tidak simetris)
Rambut : Pusar ganda, rambut jarang/ tidak ada, halus, mudah putus dan cepat berubah
Hidung : jembatan/punggung hidung mendatar, ukuran kecil, cuping melengkung keatas, dll
Mulut : bentuk “V” yang terbalik dari bibir atas, langit-langit lebar/ melengkung tinggi
Tangan : jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibu jari gemuk dan lebar, klinodaktil, dll
Kaki : jari kaki saling tumpang tindih, panjang & tegap/ panjang kecil meruncing diujungnya, lebar,
besar, gemuk.
22 November 6, 2018
Diagnosa Keperawatan
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d kelainan fungsi
Kognitif
Intervensi Keperawatan
Dx : Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d kelainan fungsi
Kognitif
Intervensi :
Intervensi Keperawatan
Dx : kerusakan komunikasi verbal b/d lambatnya
keterampilan ekspresi dan resepsi bahasa.
Tujuan : komunikasi terpenuhi sesuai tahap perkembangan
anak.
Intervensi :
Tingkatkan komunikasi verbal dan stimulasi taktil
Berikan intruksi berulang dan sederhana
Beri waktu yang cukup untuk berkomunikasi.
Dorong komunikasi terus menerus dengan dunia luar
contoh Koran, televises, radio, kalender, jam.
25 November 6, 2018
Intervensi Keperawatan
Dx : Risiko cedera b/d perilaku agresif/ koordinasi gerak
tidak terkontrol
Tujuan : menunjukkan perubahan perilaku, pola hidup
untuk menurunkan factor risiko dan untuk melindungi
diri dari cedera.
Intervensi :
Berikan posisi yang aman dan nyaman.
Manajemen perilaku anak yang sulit
Batasi aktifitas yang berlebihan.
Ambulasi dengan bantuan ; berikan kamar mandi
khusus.
26 November 6, 2018
Intervensi Keperawatan
Dx : Gangguan interaksi sosial b/d kesulitan bicara /kesulitan adaptasi
social
Intervensi :
Intervensi Keperawatan
Dx : Gangguan proses keluarga b/d memiliki anak RM
dan terapinya
Intervensi :
perawatan
Intervensi Keperawatan
Dx : Defisit perawatan diri b/d ketidakmampuan fisik dan
mental/ kurangnya kematangan perkembangan.
Tujuan : melakukan perawatan diri sesuai tingkat usia dan
perkembangan anak.
Intervensi :
Identifikasi kebutuhan akan kebersihan diri dan berikan
bantuan sesuai kebutuhan.
Identifikasi kesulitan dalam perawatan diri, seperti
keterbatasan gerak fisik, penurunan kognitif.
Dorong anak melakukan perawatan sendiri.
29 November 6, 2018