You are on page 1of 29

ASUHAN

KEPERAWATAN
RETARDASI MENTAL November 6,
PADA ANAK 2018

INFANTRIAGO A.M.H.
1
2 November 6, 2018

DEFINISI
Retardasi mental menurut American
Association on Mental Retardation (AAMR)
1992:
Kelemahan/ketidakmampuan kognitif
muncul pada masa kanak-kanak (sebelum
18 tahun) ditandai dengan fungsi
kecerdasan dibawah normal ( IQ 70-75
atau kurang),
3 November 6, 2018

Klasifikasi berdasarkan skor IQ


WISC (dalam Efendi, 2006):
 Ringan (50-70)
Anak tunagrahita mampu didik (debil)
adalah anak tunagrahita yang tidak
mampu mengikuti pada program sekolah
biasa, tetapi ia masih memiliki kemampuan
yang dapat dikembangkan
4 November 6, 2018

Klasifikasi berdasarkan skor IQ


WISC (dalam Efendi, 2006):
 Sedang (25-50)
Anak tunagrahita mampu latih atau imbecile
adalah anak tunagrahita yang memiliki
kecerdasan sedimikian rendahnya sehingga
tidak mungkin untuk mengikuti program yang
diperuntukkan bagi anak tunagrahita mampu
didik.
5 November 6, 2018

Klasifikasi berdasarkan skor IQ


WISC (dalam Efendi, 2006):
 Berat atau Idiot (IQ 0-25)
Anak tunagrahita mampu rawat (idiot) adalah
anak tunagrahita yang memiliki kecerdasan
sangat rendah sehingga ia tidak mampu
mengurus diri sendiri atau sosialisasi. Untuk
mengurus kebutuhan diri sendiri sangat
membutuhkan orang lain
6 November 6, 2018

Etiologi
 Adanya disfungsi otak merupakan dasar dari
retardasi mental. Untuk mengetahui adanya
retardasi mental perlu anamnesis yang baik,
pemeriksaan fisik dan laboratorium.
Penyebab dari retardasi mental sangat
kompleks dan multifaktorial.
7 November 6, 2018

Faktor Organik
 Faktor prekonsepsi

 Faktor prenatal

 Faktor perinatal

 Faktor postnatal
8 November 6, 2018

Faktor Non Organik


 Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis

 Sosial kultural Interaksi anak kurang

 Penelantaran anak
9 November 6, 2018

PATOFISIOLOGI
Retardasi mental ini termasuk kelemahan atau
ketidakmampuan kognitif yang muncul pada masa kanak-
kanak ( sebelum usia 18 tahun ) yang ditandai dengan fungsi
kecerdasan di bawah normal (IQ 70 sampai 75 atau kurang).

Penyebab retardasi mental bisa digolongkan kedalam


antenatal, natal dan pasca natal. Diagnosis retardasi mental
ditetapkan secara dini pada masa kanak-kanak.
10 November 6, 2018
11 November 6, 2018

Manifestasi Klinis
 Retardasi Mental Ringan
Keterampilan sosial dan komunikasinya mungkin
adekuat dalam tahun-tahun prasekolah. Tetapi
saat anak menjadi lebih besar, defisit kognitif
tertentu seperti kemampuan yang buruk untuk
berpikir abstrak dan egosentrik mungkin
membedakan dirinya dari anak lain seusianya.
12 November 6, 2018

Manifestasi Klinis
 Retardasi Mental Sedang
Keterampilan komunikasi berkembang lebih
lambat. Isolasi sosial dirinya mungkin
dimulai pada usia sekolah dasar. Dapat
dideteksi lebih dini jika dibandingkan
retardasi mental ringan.
13 November 6, 2018

Manifestasi Klinis
 Retardasi Mental Berat
Bicara anak terbatas dan perkembangan
motoriknya buruk. Pada usia prasekolah sudah
nyata ada gangguan. Pada usia sekolah
mungkin kemampuan bahasanya
berkembang. Jika perkembangan bahasanya
buruk, bentuk komunikasi nonverbal dapat
berkembang.
14 November 6, 2018

Manifestasi Klinis
 Retardasi Mental Sangat Berat
Keterampilan komunikasi dan motoriknya sangat terbatas. Pada masa
dewasa dapat terjadi perkembangan bicara dan mampu menolong
diri sendiri secara sederhana. Tetapi seringkali masih membutuhkan
perawatan orang lain. Terdapat ciri klinis lain yang dapat terjadi
sendiri atau menjadi bagian dari gangguan retardasi mental, yaitu
hiperakivitas, toleransi frustasi yang rendah, agresi, ketidakstabilan
efektif, perilaku motorik stereotipik berulang dan perilaku melukai diri
sendiri.
15 November 6, 2018

Pengakajian
 Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya diawali dari pengalaman dan
perasaaan cemas ibu klien yang melihat
pertumbuhan dan perkembangaan
anaknya yang terlambat tidak sesuai
dengan kelompok seusianya.
16 November 6, 2018

Pengakajian
 Riwayat kesehatan dahulu
Penyakit seperti rubella tetanus difteri,
meningitis, morbili, polio, pertusis, varicellaa dan
ensefalitis dapat berkaitan atau
mempengaruhio pertumbuhan dan
perkembangan baik secara enternal maupun
parenteral
17 November 6, 2018

Pengakajian
 Riwayat antenatal natal dan pasca natal
Antenatal. Kesehatan ibu selama hamil, penyakit
yang pernah di derita serta upaya yang dilakukan
untuk mengatasi penyakitnya, berapa kali
perawatan antenatal, kemana serta kebiasaan
minum jamu jamuan dan obat yang pernah
diminum serta kebiasaan selama hamil
18 November 6, 2018

Lanjut . . . .
Natal. Tanggal, jam, tempat pertolongan persalinan,
siapa yamg menolong, cara persalinan spontan,
ekstraksi vakum, ekstraksi forcep, sectio caesaria,
dan gameli), presentasi kepala, dan komplikasi atau
kelainan kongenital. Keadaan saat lahir dan
morbiditas pada hari pertama setelah lahir, masa
kehamilan (cukup, urang, lebih) bulan.
19 November 6, 2018

Lanjut . . . .
Pascanatal. Lama dirawat di rumah sakit,
masalah-masalah yang berhubungan
dengan gangguan sistem, Masalah nutrisi,
perubahan berat badan, warna kulit, pola
eliminasi, dll. Selama neonatal perlu dikaji
adanya asfiksia, trauma, dan infeksi.
20 November 6, 2018

Pengakajian
 Riwayat kesehatan keluarga
Ada kemungkinan besar keluarga pernah
mengalami penyakit yang serupa atau
penyakit yang dapat memicu terjadinya
retardasi mental, terutama dari ibu
tersebut.
21 November 6, 2018

Pengakajian
Pemeriksaan fisik
 Kepala : Mikro/makrosepali, plagiosepali (bentuk kepala tidak simetris)

 Rambut : Pusar ganda, rambut jarang/ tidak ada, halus, mudah putus dan cepat berubah

 Mata : mikroftalmia, juling, nistagmus, dll

 Hidung : jembatan/punggung hidung mendatar, ukuran kecil, cuping melengkung keatas, dll

 Mulut : bentuk “V” yang terbalik dari bibir atas, langit-langit lebar/ melengkung tinggi

 Geligi : odontogenesis yang tidak normal

 Telinga : keduanya letak rendah; dll

 Muka : panjang filtrum yang bertambah, hipoplasia

 Leher : pendek; tidak mempunyai kemampuan gerak sempurna

 Tangan : jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibu jari gemuk dan lebar, klinodaktil, dll

 Dada & Abdomen : terdapat beberapa putting, buncit, dll

 Genitalia : mikropenis, testis tidak turun, dll

 Kaki : jari kaki saling tumpang tindih, panjang & tegap/ panjang kecil meruncing diujungnya, lebar,

besar, gemuk.
22 November 6, 2018

Diagnosa Keperawatan
 Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d kelainan fungsi
Kognitif

 Kerusakan komunikasi verbal b/d lambatnya keterampilan ekspresi dan


resepsi bahasa.

 Risiko cedera b/d perilaku agresif/ koordinasi gerak tidak terkontrol

 Gangguan interaksi sosial b/d kesulitan bicara /kesulitan adaptasi sosial

 Gangguan proses keluarga b/d memiliki anak RM

 Defisit perawatan diri: makan, mandi, berpakaian/ berhias, toileting b/d


ketidakmampuan fisik dan mental/ kurangnya kematangan
perkembangan.
23 November 6, 2018

Intervensi Keperawatan
Dx : Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d kelainan fungsi

Kognitif

Tujuan : pertumbuhan dan perkembangan berjalan sesuai tahapan

Intervensi :

 Kaji faktor penyebab gangguan perkembangan anak

 Identifikasi dan gunakan sumber pendidikan untuk memfasilitasi

perkembangan anak yang optimal.

 Berikan aktivitas stimulasi yang sesuai dengan usia

 Pantau pola pertumbuhan (tinggi badan, berat badan, lingkar

kepala dan rujuk ke ahli gizi untuk mendapatkan intervensi nutrisi)


24 November 6, 2018

Intervensi Keperawatan
Dx : kerusakan komunikasi verbal b/d lambatnya
keterampilan ekspresi dan resepsi bahasa.
Tujuan : komunikasi terpenuhi sesuai tahap perkembangan
anak.
Intervensi :
 Tingkatkan komunikasi verbal dan stimulasi taktil
 Berikan intruksi berulang dan sederhana
 Beri waktu yang cukup untuk berkomunikasi.
 Dorong komunikasi terus menerus dengan dunia luar
contoh Koran, televises, radio, kalender, jam.
25 November 6, 2018

Intervensi Keperawatan
Dx : Risiko cedera b/d perilaku agresif/ koordinasi gerak
tidak terkontrol
Tujuan : menunjukkan perubahan perilaku, pola hidup
untuk menurunkan factor risiko dan untuk melindungi
diri dari cedera.
Intervensi :
 Berikan posisi yang aman dan nyaman.
 Manajemen perilaku anak yang sulit
 Batasi aktifitas yang berlebihan.
 Ambulasi dengan bantuan ; berikan kamar mandi
khusus.
26 November 6, 2018

Intervensi Keperawatan
Dx : Gangguan interaksi sosial b/d kesulitan bicara /kesulitan adaptasi
social

Tujuan : meminimalkan gangguan interaksi social

Intervensi :

 Bantu anak dalam mengidentifikasi kekuatan pribadi

 Beri pengetahuan terhadap orang terdekat anak mengenai


Retardasi Mental

 Dorong anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas bersama anak-


anak dan keluarga lain

 Dorong anak mempertahankan hubungan dengan teman-teman

 Berikan reinforcement positif atas hasil yang dicapai anak


27 November 6, 2018

Intervensi Keperawatan
Dx : Gangguan proses keluarga b/d memiliki anak RM

Tujuan : keluarga menunjukkan pemahaman tentang penyakit anak

dan terapinya

Intervensi :

 Kaji pemahaman keluarga tentang penyakit anak dan rencana

perawatan

 Tekankan dan jelaskan penjelasan tim kesehatan lain tentang

kondisi anak, prosedur dan terapi yang dianjurkan

 Gunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan pemahaman

keluarga tentang penyakit dan terapinya

 Ulangi informasi sesering mungkin


28 November 6, 2018

Intervensi Keperawatan
Dx : Defisit perawatan diri b/d ketidakmampuan fisik dan
mental/ kurangnya kematangan perkembangan.
Tujuan : melakukan perawatan diri sesuai tingkat usia dan
perkembangan anak.
Intervensi :
 Identifikasi kebutuhan akan kebersihan diri dan berikan
bantuan sesuai kebutuhan.
 Identifikasi kesulitan dalam perawatan diri, seperti
keterbatasan gerak fisik, penurunan kognitif.
 Dorong anak melakukan perawatan sendiri.
29 November 6, 2018

You might also like