Tata Laksana Differential

Diagnosis
Mirsalina Sukma Prabowo
2016730131
Psoriasis Vulgaris
Terapi lini pertama
Emolien
Analog vitamin D
Steroid topikal
Asam salisilat
Tar
Ditranol
Ihibitor kalsineurin
Turunan Vitamin A Topikal

Terapi lini kedua dan spesialistik

Variasi regimen topikal
UVB
PUVA
Terapi sistemik :
Metotreksat
Asitretin
Siklosporin
Terapi biologis
Golongan fumarat

Terapi untuk atropati

 Pengobatan Topikal
1. Emolien  fase non aktif
2. Preparat ter
 efek : antiradang
 asal : fosil  iktiol
 kayu  oleum kadini dan oleum
ruski
indikasi psoriasis akut
 batubara  liantral, LCD
Indikasi psoriasis menahun
 Konsentrasi 2-5%, ditambah
asam salisilat 3-5%
3. Kortikosteroid topikal golongan potent
4. Ditranol (antralin) keratinisasi normal
5. Pengobatan penyinaran
Sinar UV menghambat
mitosis
6. Kalsipotriol (golongan vitamin D3) 
menghambat daya pertumbuhan sel
keratinosit, menghambat pertumbuhan sel T
helper/ CD4.
KI: Ibu hamil dan anak-anak. Karena
mempengaruhu metabolisme kalsium dan
nefrotoksik.
 Pengobatan sistemik
1. Sitostatik : Metrotrexat 3 x 2.5 mg, interval 12 jam dalam seminggu. Dosis total
7.5 mg. Jika tidak ada perbaikan dosis dinaikkan 2.5-5 mg perminggu. (Dosis 3 x
5 mg perminggu biasanya sudah tampak perbaikan) biasanya di tambah
dengan suplementasi asam folat 1 mg/ hari.
2. Siklosporin : efek imunosupresif, dapat menghambat aktivasi dan proliferasi sel
T, SEL Keratinosit.
3. Retinoid (Asitretin) mono terapi pustular dan gutata permulaan, merupakan
derivat vitamin A etretinat
4. Fumarat  obat ini jarang dipakai, mahal, dan menyebabkan flushing dan
diare.
5. Terapi biologis  jenis terapi baru yang menarik tapi luar biasa mahal.
 Indikasi Kontra Kelebihan Kekurangan/

Pengobatan
Metrotrexat 3 x 2.5 mg, Psoriasis.
sistemik
Indikasi
Penyakit Obat paling
Efek samping
Sifat
interval 12 jam dalam (usia hepar efektif untuk hepatotoksik
seminggu. Dosis total 7.5 pertengaha psoriasis Sifat teratogenik
mg. Jika tidak ada n/ lanjut Obat dapat dan
perbaikan dosis dan telah diberikan mempengaruhi
dinaikkan 2.5-5 mg memiliki secara IM spermatogenesis
perminggu. (Dosis 3 x 5 keluarga) atau Sub
mg perminggu biasanya kutis
sudah tampak perbaikan) Obat cukup
murah
Dermatitis Seboroik

Terapi
• Shampoo anti dandruff yang mengandung : Selenium sulfid 1,8% atau Pyrithion zinc 1-2%
atau Ketokonazole 2% yang diberikan setiap hari atau selang sehari
• Untuk skuama yang tebal dan difus:
- Minyak Mineral hangat/olium olivarum dilanjutkan dengan sampoo tar
- Kombinasi coal tar dan keratolitik
- Losio kortikosteroid 1-3 kali sehari, atau salep asidum salisilikum

• Krem hidrokortison 1% dapat ditambahkan 1-2 kali sehari untuk menekan eritema dan
gatal
• Pelepasan skuama : asam salisilat/ kortikosteroid topikal pada malam hari

Obat sistemik
a. Tablet kortikosteroid (prednison atau deksamethasone)
Dosis 2-3 kali 2 tablet sampai keadaan membaik, lalu dosis diturunkan secara bertahap.
b. Tablet ketokonazole (kemasan 200 mg)
Dosis 1 kali tablet selama 3 minggu.
Pitiriasis Rosea
• Antihistamin oral. Efek sedatif anti histamin dapat membantu pasien tidur
nyenyak pada malam hari.
• Steroid sistemik (prednison 0,5-1 mg/kg/hari selama 7 hari) jika lesi nya sangat
gatal
• Steroid topikal dapat membantu meredakan gatal. (asam salisilat dengan mentol
0,5-1%)

Tata laksana non-Farmakologi Pitiriasis Rosea

• Pajanan ke matahari atau pemberian ultraviolet B oleh dokter kulit dapat
mempercepat penyembuhan erupsi
 Dr. Mirsalina Dr. Mirsalina
SIP 2016730131 SIP 2016730131
Fakultas Kedokteran UMJ Fakultas Kedokteran UMJ
Jalan Cempaka Putih Tengah VI Jalan Cempaka Putih Tengah VI
Jakarta Pusat Jakarta Pusat

Jakarta, 6-11-18 Jakarta, 6-11-18

R/ Methotrexate tab 2,5 mg No. R/ Selenium sulfid 1,8% 100 ml fls No. I
S 1X seminggu S q.d. o.m

R/ tab CTM 4 mg No. IX

S 3 dd. Tab I p.c

Pro : A Pro : A
Umur : 17 tahun Umur : 17 tahun
 Dr. Mirsalina
SIP 2016730131
Fakultas Kedokteran UMJ
Jalan Cempaka Putih Tengah VI
Jakarta Pusat

Jakarta, 6-11-18

R/ tab Prednison 40 mg No. VII

S s.d.d. Tab I p.c.

Pro : A
Umur : 17 tahun