You are on page 1of 23

Definisi

Tumor otak adalah


proliferasi dan
pertumbuhan tak
terkendali sel-sel di
dalam dan di sekitar
jaringan otak.
Etiologi
• Penyebab pasti pembentukan tumor otak tidak
diketahui. Diduga radiasi ionisasi dapat
menyebabkan pertumbuhan tumor. Radiasi
ionisasi adalah energi radiasi tinggi yang
menyebabkan kerusakan pada molekul DNA,
sehingga menyebabkan mutasi yang
menyebabkan kanker.
• Kebiasaan hidup berisiko, seperti merokok dan
konsumsi alkohol, turut berperan. Faktor risiko
lain adalah genetik dan hormonal, zat
karsinogenik, dan zat kimia tertentu (pestisida,
herbisida).
Patofisiologi
• Tumor otak menyebabkan gangguan
neurologik progresif. Gangguan neurologik
pada tumor otak biasanya dianggap
disebabkan oleh dua faktor : gangguan fokal
disebebkan oleh tumor dan kenaikan tekanan
intracranial.
Patofisiologi
• Gangguan fokal terjadi apabila terdapat penekanan
pada jaringan otak, dan infiltrasi atau invasi
langsung pada parenkim otak dengan kerusakan
jaringan neuron.
• Perubahan suplai darah akibat tekanan yang
ditimbulkan tumor yang bertumbuh menyebabkan
nekrosis jaringan otak
Patofisiologi
• Peningkatan tekanan intrakranial dapat diakibatkan oleh
beberapa faktor : bertambahnya massa dalam tengkorak,
terbentuknya edema sekitar tumor, dan perubahan sirkulasi
cairan serebrospinal.
• Beberapa tumor dapat menyebabkan perdarahan. Obstruksi
vena dan edema yang disebabkan oleh kerusakan sawar
darah otak, semuanya menimbulkan kenaikan volume
intracranial dan meningkatkan tekanan intracranial.
• Obstruksi sirkulasi cairan serebrospinal dari ventrikel
lateral ke ruangan subaraknoid menimbulkan hidrosefalus.
Patofisiologi
• Perubahan fisiologi lain terjadi akibat
peningkatan intracranial yang cepat adalah
bradikardia progresif, hipertensi sistemik
(pelebaran tekanan nadi), dan gangguan
pernafasan.
Beberapa jenis tumor otak jinak bisa Tumor otak primer berasal dari dalam
tumbuh di dalam otak dan diberi otak, yang terdiri dari:
nama sesuai dengan sel atau jaringan - Glioma berasal dari jaringan yang
asalnya: mengelilingi dan menyokong sel-sel
- Schwannoma berasal dari sel saraf, beberapa diantaranya bersifat
ganas
Schwann yang membungkus
- Glioblastoma multiformis merupakan
persarafan jenis yang paling sering ditemukan
- Ependimoma berasal dari sel yang - Astrositoma anaplastik,
membatasi bagian dalam otak pertumbuhannya sangat cepat
- Meningioma berasal dari meningen - Astrositoma, pertumbuhannya
(jaringan yang melapisi bagian luar lambat
otak) - Oligodendroglioma
- Adenoma berasal dari sel-sel - Meduloblastoma, jarang terjadi,
kelenjar biasanya menyerang anak-anak
sebelum mencapai pubertas
- Osteoma berasal dari struktur
- Sarkoma dan adenosarkoma
tulang pada tengkorak merupakan kanker yang jarang terjadi,
- Hemangioblastoma berasal dari yang tumbuh dari struktur selain sel
pembuluh darah. saraf.
Manifestasi Klinis
Gejala Serebral Umum
Dapat berupa perubahan mental yang ringan
(psikomotor asthenia), yang dapat dirasakan
oleh keluarga dekat penderita berupa: mudah
tersinggung, emosi, labil, pelupa, perlambatan
aktivitas mental dan sosial, kehilangan inisiatif
dan spontanitas, mungkin diketemukan
ansietas dan depresi. Gejala ini berjalan
progresif dan dapat dijumpai pada 2/3 kasus.
Nyeri Kepala
• Diperkirakan 1% penyebab nyeri kepala adalah
tumor otak dan 30% gejala awal tumor otak
adalah nyeri kepala. Sedangkan gejala lanjut
diketemukan 70% kasus.
• Sifat nyeri kepala bervariasi dari ringan dan
episodik sampai berat dan berdenyut, umumnya
bertambah berat pada malam hari dan pada saat
bangun tidur pagi serta pada keadaan dimana
terjadi peninggian tekanan tinggi intrakranial.
• Adanya nyeri kepala dengan psikomotor asthenia
perlu dicurigai tumor otak.
Gejala

Muntah
Terdapat pada 30% kasus dan umumnya meyertai nyeri kepala. Lebih
sering dijumpai pada tumor di fossa posterior, umumnya muntah
bersifat proyektil dan tak disertai dengan mual.
Kejang
Bangkitan kejang dapat merupakan gejala awal dari tumor otak
pada 25% kasus, dan lebih dari 35% kasus pada stadium lanjut.
Diperkirakan 2% penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak.
Perlu dicurigai penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak bila:
- Bangkitan kejang pertama kali pada usia lebih dari 25 tahun
- Mengalami post iktal paralisis
- Mengalami status epilepsi
- Resisten terhadap obat-obat epilepsi
- Bangkitan disertai dengan gejala tekanan tinggi intrakranial lain
Gejala Tekanan Tinggi Intrakranial (TTIK)
• Berupa keluhan nyeri kepala di daerah frontal dan
oksipital yang timbul pada pagi hari dan malam
hari, muntah proyektil dan penurunan kesadaran.
Pada pemeriksaan diketemukan papil odem.
Keadaan ini perlu tindakan segera karena setiap
saat dapat timbul ancaman herniasi.
• Selain itu dapat dijumpai parese N.VI akibat
teregangnya N.VI oleh TTIK. Tumor-tumor yang
sering memberikan gejala TTIK tanpa gejala-
gejala fokal maupun lateralisasi adalah
meduloblatoma, spendimoma dari ventrikel III,
haemangioblastoma serebelum, dan
craniopharingioma.
gejala-gejala spesifik berdasarkan lokasi dan
fungsi otak yang diserang. Antara lain:
Tumor pada Lobus Frontal:
- Perubahan perilaku dan kepribadian
- Penurunan kemampuan menilai sesuatu
- Penurunan daya penciuman
- Penurunan daya ingat
- Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh
- Penurunan fungsi mental/kognitif
- Penurunan penglihatan dan radang syaraf
mata
Tumor pada Lobus Parietal:
- Penurunan kemampuan bicara
- Tidak bisa menulis
- Tidak mampu mengenali seseorang
- Kejang-kejang
- Disorientasi ruang

Tumor pada Lobus Oksipital:


- Kehilangan penglihatan pada salah satu atau
kedua belah mata
- Kejang-kejang
• Tumor pada Lobus Temporal:
- Penurunan kemampuan bicara
- Kejang-kejang
- Kadang tanpa gejala sama sekali
• Tumor pada Fosa Posterior:
- Gangguan berjalan
- Nyeri kepala
- Muntah
• Tumor pada Cerebello Pontin Angie:
- Gangguan pendengaran
Tumor pada Batang Otak:
- Perubahan perilaku dan emosional (lebih
sensitif, mudah tersinggung)
- Sulit bicara dan menelan
- Mengantuk
- Sakit kepala, terutama pada pagi hari
- Kehilangan pendengaran
- Kelemahan syaraf pada salah satu sisi wajah
- Kelemahan syaraf pada salah satu sisi tubuh
- Gerakan tak terkontrol
- Kehilangan penglihatan, kelopak mata menutup,
juling, dll.
- Muntah
Tumor pada Selaput Otak:
- Sakit kepala
- Kehilangan pendengaran
- Gangguan bicara
- Inkontinensi (tidak mampu mengontrol buang
air kecil/besar)
- Gangguan mental dan emosional (apatis,
anarkis, dll)
- Mengantuk berkepanjangan
- Kejang-kejang
- Kehilangan penglihatan
• Tumor pada Kelenjar Pituitary:
- Berhenti menstruasi (amenorrhea)
- Memproduksi air susu
- Impotensi
• Tumor pada Hipotalamus:
- Gangguan perkembangan seksual pada anak-anak
- Kerdil
- Berhenti menstruasi (amenorrhea)
- Gangguan cairan dan elektrolit
• Tumor pada Ventrikel:
- Hidrosefalus
- Leher kaku
- Kepala miring
- Nyeri kepala mendadak
- Penglihatan kabur
- Penurunan kesadaran
• Selain wawancara (riwayat medis), teknik-teknik pemeriksaan
berikut ini digunakan untuk mendiagnosis tumor otak:
• Eksaminasi neurologis
• Rontgen tengkorak dan angiografi serebral. Pembuluh darah
diperiksa oleh rontgen setelah injeksi larutan yang membuat
mereka terlihat.
• Computed tomography (CT) scan atau magnetic resonance imaging
(MRI).
• Electroencephalogram (EEG). Tes ini mengukur aktivitas listrik otak.
Tumor mungkin terlihat sebagai kelainan lokal.
• Pemeriksaan cairan cerebrospinal. Pada tes ini, contoh cairan
serebrospinal diambil dari tulang belakang. Tumor otak
mengakibatkan tekanan yang meningkat, tingkat protein lebih
tinggi, mengurangi kadar gula atau glukosa. Mungkin juga ada sel-
sel tumor di cairan cerebrospinal.
• Biopsi jaringan. Bila ada dugaan tumor ganas, sampel tumor diambil
melalui operasi khusus. Ahli bedah dapat menargetkan lokasi
tertentu, dipandu oleh CT scan atau MRI.
Penatalaksanaan

• Pengobatan tumor otak tergantung pada jenis, lokasi dan


kepekaan terhadap radiasi dan agen kimia. Tujuan
perawatan adalah menghilangkan tumor jika mungkin, atau
jika tidak maka untuk menguranginya, meringankan gejala
dan mencegah kerusakan otak lebih lanjut. Pilihan terapi
tumor otak seperti halnya pada kanker jenis lain, yaitu
operasi, kemoterapi, dan radioterapi.
• Obat-obatan lain untuk mengontrol gejala termasuk obat
untuk mengontrol edema otak atau akumulasi cairan,
diuretik untuk mengurangi pembengkakan otak, analgesik
untuk mengurangi rasa sakit, antasida untuk mengurangi
stres ulkus dan antikonvulsan untuk mengurangi kejang.
Asuhan Keperawatan
• Pengkajian
Keluhan Utama
RPS
RPD
Pemeriksaan Saraf Cranial
Pemeriksaan Fisik B1 – B6
Masalah Keperawatan
• Gangguan perfusi cerebral
• Nyeri akut
• Resiko cidera
• Gangguan mobilitas fisik
• Ansietas
• Resiko kekurangan nutrisi

You might also like