You are on page 1of 25

Om Swastyastu

Selamat Datang Dimata Kuliah


Agama Hindu
Program Diploma IV
Semester I

Oleh : Dr. I Wayan Salendra, M.Si


VEDA
 Kitab Suci agama Hindu adalah Veda

 Pengertian Veda. Kata Veda bersal dari urat


kata “Vid” yang berarti mengetahui atau
pengetahuan. Dari pengertian semantic,
Veda berarti pengetahuan suci, kebenaran
yang sejati, kebenaran hakiki.
Kitab suci Veda terdiri dari dua yaitu :

1. Veda Sruti adalah kitab suci yang diwahyukan


oleh Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang
Maha Esa).

2. Veda Smerti adalah kitab suci yang ditulis oleh


para Maha Rsi, yang berdasarkan ingatan
Pembagian kitab suci Veda ada empat (Catur Veda) :
1. Reg. Veda
2. Yajur Veda
3. SamaVeda
4. Atharwa Veda

Kedudukan kitab suci Veda :


1. Veda, wahyu Tuhan Yang Maha Esa ( Sang Hyang
Widhi Wasa).

1. Veda, Sumber Hukum Hindu


 Tiga Kerangka Dasar Agama Hindu (Tri Kerangka Dasar Agama
Hindu)
 Tattwa /Widhi tattwa (Filsafat), disebut juga Brahma Widya
adalah falsafah atau ajaran tentang Sang Hyang Widhi Wasa
(Tuhan Yang Maha Esa), yang dimuat dalan kitab suci Weda
yang langgeng dan abadi.
 Susila (Etika), memuat ajaran dan petunjuk moral,
berperilaku yang baik. Sering pula disamakan dengan
dharmasatra. Etika atau tata susila ini berlaku untuk semua
umat manusia.
 Upacara, ialah ritual atau tatacara yang memuat aturan-
aturan untuk melakukan kegiatan ritual tertentu dari agama.
Sedangkan upakara adalah segala sesuatu yang diperlukan
untuk pelaksanaan upacara. Upacara ialah Ritual dalam
menjalankan upacara agama yaitu Yana- Yajna.
Dasar-dasar Keimanan Agama Hindu. Kepercayaan dan keyakinan dalam Hindu
disebut dengan sradha. Dalam Hindu, sradha disarikan menjadi 5 (lima) esensi,
disebut Panca Sradha.

 Percaya adanya Brahman (Sang Hyang Widhi Wasa).

 Percaya adanya Atman (Roh). Atman merupakan percikan dari


Brahman, yang berada di dalam tubuh manusia

 Percaya adanya Karma Phala atau Hukum Karma Phala,


artinya buah perbuatan atau hasil perbuatan. Setiap karma selalu
menghasilkan buahnya/perbuatannya.

 Percaya adanya Samsara/Punarbhawa. Umat Hindu percaya


adaanya kelahiran kembali atau reinkarnasi (lahir kembali =
numitis).

 Percaya adanya Moksah atau pembebasan (kelepasan).


Tri Kaya Parisudha

 Pengertian Tri Kaya Parisudha artinya tiga


gerak atau perilaku yang harus disucikan
(dilaksanakan dan dijaga).

 Bagian-bagian Tri Kaya Parisudha :


○ Manacika artinya berpikir/pikiran yang baik dan suci
○ Wacika artinya berkata/perkataan yang baik dan benar
○ Kayika artinya berbuat/perbuatan yang baik.
Tri Hita Karana
 Pengertian Tri Hita Karana adalah tiga penyebab
terciptanya keselamatan atau tiga penyebab
terciptanya hubungan yang harmonis.
 Pembagian Tri Hita Karana. Konsepsi Tri Hita Karana
mencakup tiga unsure, karena pada hakekatnya
mengandung pengertian tiga penyebab terwujudnya
keselamatan yang bersumber pada keharmonisan
hubungan, yaitu hubungan manusia dengan
Tuhannya, hubungan manusia dengan sesamanya,
dan hubungan manusia dengan alam lingkungannya.
 Manfaat Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-hari
dalam rangka kelestarian lingkungan hidup, sangat
tergantung kepada factor manusianya, karena
manusialah yang paling banyak menikmati hasilnya.
PENCIPTAAN

 Pada saat srsti (penciptaan), Tuhan (Prajapati) mencip


takan dunia dengan segala isinya dan sekaligus juga mene
tapkan hukum (Rta) yang mengatur segala isinya alam
semesta.Hukum itu disebut Rta, yang merupakan sumber
hukum kodrat dan hukum karmaphala.

 Dari perputaran dunia ditetapkan empat zaman, yang


disebut catur yuga, yaitu: Krtha Yuga, Treta Yuga, Dwapara
Yuga, dan Kali Yuga, yang masing-masing mempunyai
pengarh dan ciri tersendiri terhadap perkembangan jumlah
penduduk di dunia, sebagai berikut:
1. Zaman Krtha yuga, jumlah manusia belum banyak, binatang dan
tumbuh-tumbuhan masih banyak, manusia hidup dengan aman,
tenang, tidak ada persaingan antara yang satu dengan yang lain.
Pikiran manusia tidak serakah dan cenderung untuk tidak berbuat
kebajikan.

2. Zaman Treta yuga, manusia telah semakin banyak, sehingga


tempat yang tadinya dihuni oleh binatang dan tumbuh-tmbuhan
mulai didesak oleh manusia. Pada zaa ini alam masih lebih dari
cukup menyediakan bahan makanan.

3. Zaman Dwapara yuga, perkembangan manusia terus bertambah,


sehingga binatang dan tubuh-tubuhan terus terdesak dan
digantikan oleh manusia, dan jumlah dari kedua mahluk tersebut
semakin sedikit, dan manusia semakin bersaing hebat untuk
mempertahankan kehidupannya.

4. Sedangkan zaman kaliyuga jumlah manusia semakin banyak,


begitupula persaingan untuk hidup semakin keras, dan segala
upaya dilakukan serta menghalalkan berbagai cara untuk
mempengaruhi atau meperdaya yang lainnya.
Bagaimana Mendampingi Orang Sakit yang
Menjelang Ajal

Tujuan dokter memberitahukan pihak keluarga bahwa pasien


sudah tidak ada harapan, adalah untuk mempersiapkan
keluarga dan pasien itu. Karena kalau tidak diberitahu dan tiba-
tiba meninggal, nanti dokter bisa disalahkan oleh keluarga.
Dokter tidak perlu menutupi, kalau memang keadaan pasiennya
sudah tidak bisa ditolong.

Reaksi keluarga yang pertama biasanya bingung dan mungkin


tidak percaya kepada medis. Mereka akan tanya lagi kepada
dokter lain atau mungkin berobat ke yang lain. Tapi ya kita
berusaha menjelaskan hasil pemeriksaan sedetail mungkin,
dengan bahasa awam supaya ia dapat mengerti.
Cara pendekatan secara kekeluargaan :
Sebagai keluarga dekat dengan pasien, entah sebagai suami,
isteri atau anak, terlebih dahulu harus bisa menerima keadaan.

Penyakit yang tergolong berat, kalau bisa pihak keluarga


mendampingi sepanjang waktu. Si sakit membutuhkan
pendampingan orang yang dia kasihi dan orang yang paling
berarti, terutama pada saat-saat terakhir.

Beberapa cara menolong orang menderita penyakit makin


lama makin parah. Kalau dia orang Hindu, didoakan dengan,
megang tangannya.

Kalau ada anggota keluarga yang koma, mungkin kita sulit


menghadapinya. Bagaimana kita berkomunikasi dengan orang
yang koma?
PANDANGAN AGAMA HINDU TERHADAP KELUARGA BERENCANA

Tujuan agama Hindu adalah “Moksartham Jagathita Ya Ca Iti Dharma”


yaitu tercapainya kesejahteraan jasmani dan kebahagiaan rohani
secara seimbang. Baik kehidupan didunia maupun disurga

Keluarga Berencana menurut pandangan agama Hindu bukan saja


mengatur atau membatasi kelahiran anak, namun yang lebih penting
adalah merencanakan keluarga yang ideal, agar tercipta keluarga
yang bahagia rohani dan sejahtera jasmani.

Jadi jumlah anak yang diharapkan dalam keluarga sangat relatif


tergantung dari tingkat kemampuan sosial ekonomi sebuah keluarga.
Misalya mampukah seseorang menghidupi, memelihara, serta mening
katkan pendidikan agar dapat diciptakan anak yang berkualitas tinggi
atau suputra yaitu anak yag baik berguna bagi nusa dan bangsa,
keluarga serta agamanya.
 CATUR ASRAMA SEBAGAI SISTEM MENUJU BAHAGIA DAN
SEJAHTERA

 Catur Asrama adalah empat fase kehidupan


yang seyogianya harus dijalani oleh setiap
orang secara alamiah. Keempat asrama ini
adalah :
1. Brahma Cari, tingkat hidup menuntut ilmu
(masa belajar)
2. Grahasta, tingkat hidup berumah tangga
3. Wanaprasta, tingkat kehidupan
mempersiapkan diri untuk melepaskan diri
dari ikatan duniawi (kegiatan sosial)
4. Bhiksuka, tingkat hidup melepaskan diri dari
ikatan duniawi.
MEMBINA KELUARGA BAHAGIA DAN
SEJAHTERA
• Keluarga berasal dari kata kaula dan warga. Kaula
berarti abdi dan warga berarti kelompok yang berada
dalam suatu ikatan, suami istri, anak, famili keluarga
besar, masyarakat dan bangsa. Jadi keluarga berarti
pengabdian seseorang kepada orang lain yang masih
dalam satu ikatan.

• Bahagia adalah suatu keadaan dimana rohani (jiwa)


terbebas dari penderitaan, dalam arti jiwa dalam
keadaan tenteram dan damai (santih).

• Dalam agama Hindu kebahagiaan yang tertinggi adalah


moksah yaitu suka yang tiada diikuti oleh duka

• Sejahtera berarti terpenuhinya segala kebutuhan


lahiriah yang berupa sandang, pangan, papan termasuk
kesehatan dan sebagainya yang dalam agama Hindu
tercakup dalam bhoga, upabhoga dan paribhoga
PANDANGAN AGAMA HINDU TERHADAP ABORSI

1. Pengertian Aborsi :
Aborsi adalah dikeluarkannya janin sebelum waktunya baik
disengaja maupun tidak disengaja.

2. Alasan Wanita Melakukan Aborsi


a. Alasan medis
b. Alasan ekonomi
c. Alasan sosial
d. Alasan psikologi
e. Alasan psikososial
f. Kehamilan di luar nikah
3. Bahaya Aborsi
a. Kematian karena pendarahan hebat
b. Kematian akibat infeksi serius di sekitar kandungan
c. Kerusakan leher rahim yang dapat menyebabkan cacat pada anak berikutnya
d. Kanker payudara karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita
e. Rasa sakit yang berkepanjangan

4. Aborsi Dalam Sudut Pandang Agama Hindu


Menurut agama Hindu tindakan aborsi tidak boleh, meskipun masih dalam
embrio juga tidak boleh.
Alasannya :
Himsa karma(perbuatan membunuh)
Atharwa Weda X.1.29
“Anagohatya vai bhima”
Artinya: Jangan membunuh bayi yang tiada berdosa

Kesimpulan :
Perbuatan aborsi disertakan dengan menghilangkan nyawa, maka aborsi
dalam pandangan ajaran agama Hindu tidak dikenal dan tidak dibenarkan
bahkan termasuk perbuatan dosa
5. PANDANGAN AGAMA HINDU TERHADAP INSEMINASI DAN BAYI TABUNG
Pengertian Inseminasi dan Bayi Tabung
Inseminasi : proses pembuahan didalam rahim
Bayi tabung: proses pembuahan di luar rahim
Persamaan Inseminasi dan Bayi Tabung
Sama-sama proses pembuahan secara tidak alami / secara buatan

Hukum Hindu Terhadap Kepemilikan Anak


Agam hindu mewajibkan tiap umatnya untuk memilki anak. Jadi jika ada
pasangan yang tidak subur dapat melakukan :
pemujaan /Yajna kepada Dewa Brahma yang merupakan manivestasi
Sang Hyang Widhi sebagai Tuhan Yang Maha Pencipta

Kesimpulan :
Ajaran Agama Hindu tidak menghendaki adanya program inseminasi
dan bayi tabung karena melanggar kuasa Hyang Widhi dan secara
tidak langsung telah berbuat Himsa karma
6. PANDANGAN AGAMA HINDU TERHADAPTINDAKAN
TRANSPLANTASI
Pengertian Transplantasi :
Transplantasi yaitu proses penyangkokan atau pemindahan
jaringan/organ dari tubuh yang sehat ke tubuh yang tidak
sehat atau kurang sehat.
Macam – Macam Transplantasi :
a. Auto Transplantasi
b. Homo Transplantasi
c. Hetero Transplantasi
Auto Transplantasi yaitu proses tranplatasi organ ataujaringan
yang diperoleh dari tubuh sendiri
Homo Transplantasi yaitu proses transplantasi yang di peroleh
dari tubuh orang lain.
Hetero Transplantasi yaitu proses transplantasi yang diperoleh
dari tubuh hewan.
Hukum Transplantasi Menurut Ajaran Agama Hindu

Transplantasi menurut agama hindu diperbolehkan karena untuk


kesejahteraan dan kebahagiaan sesama umat manusia tapi dengan
dasar yajna (pengorbanan tulus iklas dan tanpa pamrih).

Dasar umat Hindu melakukan transplantasi adalah ajaran “ Tat


Twam Asi “ ( aku adalah kamu dan kamu adalah dia)

Maksutnya : Jika kalian menyakiti orang lain, berarti kalian


menyakiti diri sendiri

Jika kalian menolong orang lain, berarti kalian menolong diri sendiri.

Maka itu, berusahalah berbuat berdasarkan dharma sebagai


sahabatmu untuk mengantarkan engkau kedunia kekal abadi
PANDANGAN AJARAN AGAMA HINDU TERHADAP
EUTHANASIA

Pengertian Euthanasia.
Praktik pencabutan kehidupan manusia atau hewan melalui cara
yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau bisa dikatakan
mati dengan ter hormat.

Macam – Macam Tindakan Euthanasia :


a. Euthanasia Aktif. Misalnya dengan memberikan obat yang over
dosis,memberikan suntikan yang mempercepat kematian.
b. Euthanasia Pasif. Misalnya pasien yang mau meninggal
dibiarkan begitu saja.

Penilaian Agama Hindu Terhadap Tindakan Euthanasia


Euthanasia menurut ajaran Agama Hindu termasuk perbuatan
himsa / tindakan bunuh diri yaitu perbuatan yang terlarang dan
menjadi penghambat atman untuk reinkarnasi karena tindakan
PANDANGAN AGAMA HINDU TERHADAP BEDAH PLASTIK

Pengertian Bedah Plastik


Bedah plastik yaitu proses atau usaha mengubah sebagian atau
seluruh bagian untuk tujuan kecantikan ataupun merupakan tindak
lanjut.

Macam Macam Bedah Plastik


a. Bedah plastik rekonstruktif yaitu bedah plastik yang bertujuan
untuk memperbaiki kelainan fisik dan fungsi anggota tubuh serta
cacat lahir, misalnya cacat karena kecantikan.

b. Bedah plastik estetik yaitu bedah plastik yang bertujuan untuk


menyempurnakan atau memperindah bentuk anggota tubuh,
misalya bedah plastik di hidung untuk di mancungkan.
Bedah Plastik Menurut Ajaran Agama Hindu

Di dalam agama hindu diperbolehkan untuk bedah plastik,


namun dengan tujuan rekonstruksi bukan untuk tujuan estetika.

Di dalam ajaran agama Hindu diajarkan bahwa kecantikan yang


sejati adalah kecantikan yang berasal dari dalam diri manusia itu
sendiri (inner beauty).

Jika Bedah plastik untuk tujuan estetika maka orang yang


melakukan perbuatan termasuk melakukan perbuatan Himsa.

Dasar dan Landasan Bedah Plastik

Kitab suci Yayur Weda yang berisi tentang ilmu pengobatan


Inti dari isi kitab tersebut adalah atman yang diberikan pinjam
berupa badan atau tubuh manusia secara lengkap oleh Hyang
Widhi sejak dari embrio (masih dalam kandungan) sampai tua
dan mati nanti.
Terima kasih.
Selamat belajar Semoga Sukses
Om Santih Santih Santih Om
Tugas Kelompok :
Nilai Nilai Tri Kaya Parisudha Dalam Kehidupan Sehari
Hari
Syarat membuat makalah :
1. Judul makalah
2. Daftar Isi
3. Bab I Pendahuluan
4. Bab II Pembahasan
5. Bab III Kesimpulam
6. Daftar Pustaka
Krim ke : salendraiwayan@gmail.com
y4ndra.blogspot.com

You might also like