You are on page 1of 8

GANGGUAN KEPRIBADIAN

“HISTRIONIK”
TUTORIAL 5

 Tri Wahyu Ningsih 702009001


 Resdiana 702009006
 Rini Anadhofani 702009008
 Karina Puspita Sari 702009011
 Wahyu Mareta H 702009015
 Taufiq Putera T 702009022
 M. Diah Sunarno 702009025
 Otchi Putri Wijaya 702009047
 Wisman Agustian 702009049
 Berliany Luthfi 702009056
D • Penderita kepribadian ini mencari perhatian dengan
mencolok dan berprilaku dengan dramatis. Sikap
E ekspresif yang mereka jalani begitu mudah terjadi tetapi
seringkali tampak dibuat-buat, kekanakan, dan berusaha
F menimbulkan rasa simpati atau perhatian (seringkali
secara erotis atau seksual) dari orang lain.
I • Penderita gangguan ini cenderung bertingkah provokatif
N secara seksual atau menjadikan hubungan nonseksual
menjadi seksual. Mereka mungkin sebenarnya tidak ingin
S melakukan hubungan seksual; tetapi tingkah laku mereka
yang menggoda sering menutupi keinginan untuk terikat
I dan terlindungi.
• Beberapa penderita juga bersedih tanpa alasan dan
membesar-besarkan masalah fisik mereka untuk
mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan.
 Dokter mendasarkan diagnosa suatu gangguan
D kepribadian pada penampilan orang dan terhadap
pemikiran yang salah atau pola prilaku.
I
 Pola tersebut cenderung menjadi jelas karena penderita
A dengan keras kepala melawan untuk berubah walaupun
tidak dapat beradaptasi karenanya.
G  Selain itu, dokter kemungkian besar memperhatikan
ketidaktepatan penderita menjalankan mekanisme yang
N ada, sering disebut mekanisme pertahanan.
 Saat setiap orang bingung menggunakan mekanisme
O pertahanan penderita dengan gangguan kepribadian
menggunakannya dengan cara lengkap atau belum
S lengkap.

I
S
P  Meskipun perbedaan pengobatan berdasarkan jenis gangguan
E kepribadian, beberapa prinsip umum dapat digunakan untuk
semuanya. Karena hampir semua orang dengan gangguan
N kepribadian tidak melihat perlunya terapi, motivasi seringkali
datangnya dari orang lain.
A
 Namun demikian, penderita dapat merespon mendukung
T tetapi penuh dengan konfrontasi terhadap akibat dari
A pemikiran dan pola prilaku mereka yang tidak tepat. Hal ini
biasanya efektif bila datangnya dari teman sebaya atau
L psikoterapis.
A  Terapi berulang-ulang menunjukkan konsekwensi yang tidak
diinginkan karena pola pikir dan prilaku penderita, kadang-
K kadang membuat batas tingkah laku, dan berulang-ulang
S mengkonfrontasi penderita dengan kenyataan yang ada.
 Keterlibatan keluarga penderita sangat membantu dan sering
A penting, dorongan dari kelompok dapat efektif juga.
N Pengobatan kelompok dan keluarga, kelompok tinggal dalam
area yang dibuat, dan partisipasi dalam kelompok sosial
A terapetik atau dalam kelompok itu sendiri dapat menjadi hal
A yang berharga dalam pengobatan.
N
P  Orang dengan gangguan kepribadian terkadang mengalami
E kecemasan dan depresi, sehingga mereka berharap dapat
N disembuhkan dengan obat.
A  Namun demikian, kecemasan dan depresi karena gangguan
T kepribadian jarang disebutkan secara memuaskan oleh obat, dan
gejala tersebut tampak pada orang yang menjalankan beberapa
A pemeriksaan kesehatan. Lagi pula, terapi obat seringkali
L tercampur aduk dengan penyalahgunaan obat atau percobaan
A bunuh diri.
K  Jika orang memiliki gangguan kepribadian lainnya, seperti
S depresi mayor, fobia, atau gangguan panik, penggunaan obat
adalah tepat, meskipun mereka kemungkinan besar akan
A memberikan kesembuhan yang terbatas.
N
 Perubahan kepribadian memakan waktu yang lama. Tidak ada
A pengobatan yang singkat dapat berhasil menyembuhkan
A gangguan kepribadian, tetapi perubahan tertentu mungkin terjadi
N lebih cepat dibanding yang lain.
P  Sembrono, isolasi sosial, kurang tegas atau kemarahan yang
E meledak dapat merespon pada terapi modifikasi prilaku.
N Namun demikian, psikoterapi jangka panjang (terapi wicara),
dimaksudkan untuk membantu penderita mengerti penyebab
A
kecemasan dan mengenal prilakunya yang tidak pantas, sebagai
T landasan untuk pengobatan lainnya.
A  Terkadang gangguan kepribadian, seperti narsis atau obsesif
L kompulsif dapat diobati dengan baik dengan psikoanalisi. Yang
A lain seperti jenis antisosial atau paranod jarang cocok untuk
K segala terapi.
S
A
N
A
A
N
A No
1.
Anamnesis
Jenis kelamin (♂ < ♀)
N 2. Perasaan hampa
3. Mau enak sendiri
A 4. Prilaku dramatisasi (sandiwara)
5. Emosional
M 6. Minta perhatian
7. Waktu kecil dimanja/dibela/dilindungi
N 8. Mudah frustasi
9. Wanita agresif terhadap lawan jenis
E 10. Pemalu/Periang
11. Merasa tertekan (depresi)
S 12. Menarik diri terhadap lingkungan

I 13.
14.
Tergantung dengan orang lain
Keluarga yang utuh/kacau/cerai
S 15.
16.
Menghisap jempol/ngompol
Merasa beda dengan orang lain
17. Sang penakluk
TERIMA KASIH

You might also like