You are on page 1of 17

Pendahuluan

Alkena ialah senyawa yang mengandung ikatan rangkap


karbon-karbon. Alkena paling sederhana yaitu etena,
merupakan suatu hormon tumbuhan dan merupakan bahan
awal penting dalam pembuatan senyawa organik lain. Alkena
memiliki sifat fisis seperti alkana. Golongan senyawa ini
kurang rapat dibandingkan air dan sifatnya non-polar.
Alkuna yaitu senyawa yang mengandung ikatan rangkap
tiga karbon-karbon,serupa dengan alkena dalam hal sifat fisis
dan perilakunya.
Definisi dan Penggolongan
Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap karbon-
karbon disebut alkena; yang memiliki ikatan rangkap tiga
karbon-karbon dinamakan alkuna. Rumus umumnya ialah:

Alkena CnH2n

Alkuna CnH2n – 2
Kedua golongan hidrokarbon ini tak jenuh (
unsaturrated), sebab mengandung hidrogen per karbon lebih
sediit daripada alkana padanannya. Alakana dapat diperoleh
dari alkena atau alkuna dengan menambah 1 atau 2 mol
hidrogen. H2
RCH=CHR katalis
alkena RCH2CH2R
RC ≡ CR 2H2 Alkana

alkuna katalis

Senyawa dengan lebih dari satu ikatan rangkap atau


ikatan rangkap tiga memang ada. Jika terdapat dua ikatan
rangkap, senyawa ini disebut alkaediena atau diena. Ada
pula triena, tetraena, dan juga poliena.
Ikatan rangkap dikatakan terakumulasi (cumulated)
bila posisinya bersandingan. Bila ikatan majemuk berseling
dengan ikatan tunggal, disebut terkonjugasi ( conjugated ).
Bila lebih dari satu ikatan tunggal berada diantara ikatan-
ikatan majemuk,strutur ini disebut terisolasi ( isolated) atau
tak terkonjugasi ( non-conjugated ).

C=C=C C=C-C=C C=C-C-C=C


C=C=C=C C=C-C ≡ C C ≡ C-C-C-C ≡ C
Terkumulasi Terkonjugasi Tak Terkonjugasi (terisolasi)
Tata Nama
Aturan IUPAC untuk penamaan alkena dan alkuna pada dasarnya serupa
dengan alkana.
1. Akhiran –ena digunakan untuk menunjukkan ikatan rangkap karbon-
karbon.Bila terdapat lebih dari satu ikatan rangkap, gunakan akhiran –diena,
-triena, dst. Akhiran –una digunakan untu ikatan rangkap tiga (-diuna
untuk dua ikatan rangkap tiga, dst ). Senyawa dengan ikatan rangkap dan
rangkap tiga disebut –enuna.
2. Pilihlah rantai terpanjang yang mengandung baik karbon dengan ikatan
rangkap maupun ikatan rangkap tiga. Contohnya,
C=C-C-C bukan C=C-C-C

C C

C C
Dinamai sebagai butena, bukan pentena
3. Nomori rantai dari ujung terdekat dengan ikatan majemuk,
sehingga atom karbon pada ikatan itu memperoleh nomor
terkecil.
1 2 3 4 5 5 4 3 2 1
C-C=C-C-C bukan C-C=C-C-C
Jika ikatan majemuk berjarak sama dari kedua ujung
rantai, nomori dari ujung yang terdekat dengan titik cabang.
1 2 3 4 4 3 2 1
C-C=C-C bukan C-C=C-C
C C
4. Nyatakan posisi ikatan majemuk menggunakan atom karbon
dengan nomor terendah dari ikatan tersebut. Contohnya,
1 2 3 4
CH2=CHCH2CH3 1-butena, bukan 2-butena
5. Jika terdapat lebih dari satu ikatan majemuk, nomori dari
ujung terdekat dengan ikatan majemuk pertama.
1 2 3 4 5 5 4 3 2 1
C=C-C=C-C bukan C=C-C=C-C
Jika ikatan rangkap dan ikatan rangkap tiga sama jauhnya
dari ujung rantai, ikatan rangkap mendapat nomor terendah.
Contohnya,
1 2 3 4 4 3 2 1
C=C-C=C bukan C=C-C=C
Mari kita lihat penerapan aturan ini. Dua anggota
pertama dari setiap deret adalah
CH3 – CH3 H2C = CH2 HC ≡ CH
etana etena etuna
CH3 – CH2 – CH3 H2C = CH – CH3 HC ≡ C – CH3
Propana propena propuna

Nama dasar ( et- atau prop-) menyatakan banyaknya


karbon, dan akhiran (-ana, -ena, -una ) menyatakan apakah
ikatannya tunggal, rangkap, atau rangkap tiga. Dalam hal ini
penomoran tidak diperluan, sebab hanya satu struktur yang
mungkin.
Dengan empat karbon, nomor diperlukan untuk posisi
ikatan rangkap atau rangkap tiga.
1 2 3 4 1 2 3 4
H2C = CH – CH2 – CH3 CH3CH=CHCH3
1-butena 2-butena
1 2 3 4 1-butuna
HC ≡ C – CH2 – CH3

1 2 3 4
CH3C ≡ CCH3 2-butuna

Cabang dinamai seperti biasanya.


1 2 3 1 2 3 4
CH2=C-CH3 CH2=C-CH2CH3

CH3 CH3
metilpropena (isobutilena) 2-metil-1-butena
1 2 3 4 5 1 2 3 4
CH3-CH=CH-CH-CH3 CH2=C-CH2CH3

CH3 CH2CH3
4-metil-2-pentena 2-etil-1-butena

1 2 3 4
CH2=CH-CH=CH2
1,3 butadiena

Untuk hidrokarbon siklik, penomoran dimulai pada


cincin dengan karbon yang membawa ikatan majemuk.
Selain aturan IUPAC, ada juga beberapa nama umum. Contohnya etilena (etena), asetilena
(etuna), propilena (propena).
CH2=CH2 HC ≡ CH CH3CH=CH2
etilena asetilena propilena
(etena) (etuna) (propena)

Dua gugus penting juga memiliki nama umum yaitu gugus vinil dan alil.
CH2=CH- CH2=CHCl
vinil vinil klorida
(etenil) (kloroetena)

CH2=CH-CH2- CH2=CH-CH2Cl
alil alil klorida
( 2-propenil) ( 3-kloropropena )
Fakta tentang Ikatan Rangkap
Ikatan rangkap karbon-karbon memiliki beberapa ciri
khusus yang berbeda dengan ikatan tunggal.

(ada di word)
Model Orbital untuk Ikatan
Rangkap;Ikatan Pi
Berdasarkan cara tumpang tindih orbital masing-masing
atom yang berikatan, ikatan kovalen dibagi 2 yaitu Ikatan
Sigma dan Ikatan Phi.
Ikatan yang terbentuk melalui tumpang-tindih ujung
dengan ujung dari kedua orbital sp2 disebut ikatan sigma.
Ikatan kedua dari ikatan rangkap terbentuk dengan cara
berbeda.Jika dua karbon mengambil posisi dengan orbital p
pada setiap karbon berjajar,tumpang tindih lateral dapat
terjadi.
Ikatan yang terbentuk melalui tumpang tindih orbital p
secara lateral dinamakan ikatan phi.

You might also like