You are on page 1of 20

 Di susun oleh :

Kelompok 3

Copyright © 2014 by rizal_yudhaF


 Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon insulin
dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan
semestinya namun bisa memproduksi insulin
yang sedikit, dikenal dengan istilah Non-
Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM).

Copyright © 2014 by rizal_yudhaF


 Diabetes tipe 2 disebabkan oleh kombinasi
faktor genetik dan lingkungan.

Copyright © 2014 by rizal_yudhaF


 Pada diabetes tipe II terdapat dua masalah utama
yang berhubungan dengan insulin, yaitu
resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin.
Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor
khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat
terikatnya insulin dengan reseptor tersebut,
terjadi suatu rangkaian reaksi dalam
metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi
insulin pada diabetes tipe II disertai dengan
penurunan reaksi intrasel ini. Dengan demikian
insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi
pengambilan glukosa oleh jaringan.

Copyright © 2014 by rizal_yudhaF


 Gejala awalnya ditemukan : Poliuria (sering kencing),
polidipsi (sering haus), polifagi (sering makan), berat
badan menurun, badan sering terasa lemah dan mudah
capai.
 Gejala lanjutannya ditemukan : Luka yang tidak dirasakan,
sering kesemutan, sering merasakan gatal tanpa sebab,
kulit kering, mudah terkena infeksi, dan gairah sex
menurun.
 Gejala setelah terjadi komplikasi : Gangguan pembuluh
darah otak (stroke), pembuluh darah mata (gangguan
penglihatan), pembuluh darah jantung (penyakit jantung
koroner), pembuluh darah ginjal (gagal ginjal), serta
pembuluh darah kaki (luka yang sukar sembuh/gangren).

Copyright © 2014 by rizal_yudhaF


 Diet
• Olah raga / latihan
• Obat-obatan

Copyright © 2014 by rizal_yudhaF


 Diabetes Ketoasidosis
(DKA)
 Koma Hiperosmolar Non
Ketotik (KHN)

Copyright © 2014 by rizal_yudhaF


Copyright © 2014 by rizal_yudhaF
 Kaji keluhan utama pada pasien
 Kaji pada pasien tentang riwayat sekarang
 Kaji pada pasien tentang riwayat keluarga
 Kaji pada pasien tentang pola eliminasi

Copyright © 2014 by rizal_yudhaF


 BB 50kg
 TTV : TD : 110/80 mmHg, Nadi : 88x/mnt,
Suhu : 37,5 0C, RR : 20x/mnt
 Mata : Penglihatan normal, konjungtiva
anenis (+). Sklera interik (-)

Copyright © 2014 by rizal_yudhaF


 Melihat kadar normal pada
a. TTGO
b. GDA
c. GDP
d. GDS

Copyright © 2014 by rizal_yudhaF


 Resiko tinggi penyebaran infeksi (Sepsis)
berhubungan dengan kadar glukosa tinggi,
perubahan pada sirkulasi, sekunder terhadap
adanya ulkus
 Resiko deficit volume cairan berhubungan
dengan adanya diuresis osmotik
 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat

Copyright © 2014 by rizal_yudhaF


Copyright © 2014 by rizal_yudhaF
Copyright © 2014 by rizal_yudhaF
intevensi rasional
Observasi tanda-tanda infeksi dan pasien mungkin masuk dengan
peradangan seperti demam, infeksi yang biasanya lebih lebih
kemerahan, adanya pus pada luka, mencetuskan keadaan ketoasidosis
sputum purulent, urine warna atau dapat mengalami infeksi
merah keruh atau berkabut nosokomial

Tingkatkan upaya pencegahan mencegah timbulnya infeksi silang


dengan melakukan cuci tangan (infeksi nosokomial)
yang baik pada semua orang yang
berhubungan denga pasien
termasuk pasien sendiri

Lakukan perawatan luka (ganti untuk mencegah terjadinya infeksi


balut tiap hari) dengan menjaga dan penyebaran infeksi lebih lanjut
tehnik septik dan aseptik

Berikan perawatan kulit dengan sirkulasi perifer bisa terganggu


Copyright © 2014 by rizal_yudhaF
Intervensi Rasional
Bantu pasien untuk melakukan menurunkan resiko terjadinya
higiene oral penyakit kulit / gusi

Kolaborasi : untuk mengidentifikasi organisme


1. Pemeriksaan kultur dan sehingga dapat memilih /
sensitivitas sesuai dengan indikasi memberikan therapy antibiotik
yang terbaik

2. Berikan glibenklamid dosis awal untuk mengontrol insulin pada


2,5 mg per hari atau kurang, rata- pasien diabetes melitus
rata dosis pemeliharaan adalah 5-
10 mg/hari

Copyright © 2014 by rizal_yudhaF


Intervensi Rasional
Pantau tanda vital, hipovolemia dapat
catat adanya dimanifestasikan oleh hipotensi
perubahan TD dan takikardia
ortostatik

Pantau suhu warna kulit atau demam dengan kulit kemerahan,


kelembabnnya kering mungkin sebagai cerminan
dari dehidrasi

Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, merupakan indicator dari tingkat


turgor kulit dan membran mukosa dehidrasi, atau volume sirkulasi
yang adekuat
Pantau masukan dan pengeluaran, memberikan perkiraan kebutuhan
catat Bj urine atau cairan pengganti, fungsi
ginjal dan keefektifan dan terapi
yang diberikan
Copyright © 2014 by rizal_yudhaF
Intervensi Rasional
Pertahankan untuk memberi cairan mempertahankan hidrasi / volume
paling sedikit 2500 ml/hari dalam sirkulasi
batas yang dapat ditoleransi
jantung jika pemasukan melalui
oral sudah dapat diberikan

Kolaborasi tipe dan jumlah cairan tergantung


1. Berikan therapy cairan sesuai pada derajat kekurangan cairan
dengan indikasi
Normal salin atau ½ NS atau tanpa
dekstrose 10 %

2. Pantau pemeriksaan
laboratorium, seperti
Hematokrit : mengkaji tingkat
hidrasi dan sering kali meningkat
akibat hemokonsentrasi yang Copyright © 2014 by rizal_yudhaF
Intervensi Rasional
Observasi tanda-tanda karena metabolisme karbohidrat
hipoglikemia, seperti : perubahan mulai terjadi (gula darah
tingkat kesadaran, kulit lembab / berkurang, sementara tetap
dingin, derajat nadi cepat, lapar, diberikan insulin maka hipoglikemi
peka rangsang, cemas, sakit dapat terjadi)
kepala, pusing, sempoyongan

Timbang BB setiap hari atau sesuai mengkaji pemasukan makanan


dengan indikasi yang adekuat

Auskultasi bising usus, catat hiperglikemia dan gangguan


adanya nyeri abdoment / perut keseimbangan cairan dan elektrolit
kembung, mual, muntahan dapat menurunkan mobilitas /
makanan yang belum sempat fungsi lambung
dicerna

Tentukan program diit dan pola mengidentifikasi kekurangan dan


Copyright © 2014 by rizal_yudhaF
Intervensi Rasional
Indikasi makanan yang disukai / jika makanan yang disukai pasien
dikehendaki termasuk kebutuhan dapat dimasukkan dalam
etnik perencanaan makan Libatkan
keluarga pada perencanaan makan
sesuai indikasi.
meningkatkan rasa keterlibatan,
memberikan informasi pada
keluarga untuk memahami
kebutuhan nutrisi pasien

Kolaborasi analisa ditempat tidur terhadap GD


1. Lakukan pemeriksaan gula lebih kuat
darah dengan menggunakan
“Finger stick”

2. Pantau pemeriksaan gula darah akan menurun perlahan


laboratorium, seperti glukosa dengan
Copyright penggantian
© 2014 by rizal_yudhaF cairan dan

You might also like