You are on page 1of 45

Minor Phyla

Kelompok 10 :

1.)Diah Retno Arumsari


3425161357
2.)Khansa Nur Aziza
3425160132
3.) Rahmah Aulia Azzahra
3425161055
Ctenophora
Awalnya, Ctenophora dikelompokkan dengan Cnindria
dalam filum Coelenterata. Akan tetapi setelah disadari
adanya perbedaan menyebabkan spesies
Ctenophora ditempatkan pada filum yang terpisah.
Saat ini terdapat kurang lebih 150 spesies.
 Semua hewan yang tergolong Ctenophora hidup di laut.
 Ctenophora terdiri dari dua kelas, yaitu kelas Nuda dan
kelas Tentaculata.
Kelas Nuda dekelompokkan menjadi 1 ordo yaitu
Berioda.
Kelas Tentaculata dikelompokkan mejadi 4 ordo yaitu
Cestida, Cydippida, Lobata, dan Platyctenida.

 Salah satu ciri khas yang membedakan Tentaculata dan


Nuda adalah tentakelnya. Tentaculata mempunyai tentakel
yang dilengkapi sel colloblasts untuk menagkap mangsanya.
Sementara kelas Nuda tidak mempunyai tentakel. Kelas
Nuda menangkap mangsanya dengan membuka rongga
mulutnya dengan lebar.
Ctenophora dari kelas Nuda Ctenophora dari kelas Tentakula
Morfologi Ctenophora
Reproduksi Ctenophora

Hampir semua spesies Ctenophora adalah hermafrodit atau memiliki


alat kelamin ganda.
Reproduksi Ctenophora dilakukan secara seksual. Meskipun ada
beberapa spesies yang melakukan reproduksi secara aseksual dengan
cara fragmentasi.
Alat reproduksi Ctenophora terletak di bawah cilia. Sel ovum dan
sperma dilepaskan melalui pori – pori yang ada di epidermis.
Sebagian besar spesies Cnetophoa melakukan pembuahan secara
eksternal atau diluar tubuh Cnetophora, meskipun ada beberapa
spesies yang melakukannya secara internal.
Peranan
 Ctenophora mempunyai peranan diantaranya adalah ikut menjaga
keseimbangan ekosistem di laut. Hal karena Ctenophora suka
memakan fitoplankton (plankton tumbuhan).
 Selain itu juga Ctenophora juga sebagi sumber makanan bagi
hewan laut seperti: Salmon, penyu, dan ubur ubur.
Namun Ctenophora juga memiliki kerugian bagi peternakan tiram
karena hewan-hewan ini memakan larva-larva tiram sehingga
merugikan petani tiram. Selain itu, bila terjadi ledakan populasi, maka
dapat membuat ekosistem tidak seimbang. Hal ini pernah terjadi di
tahun 1989 di Laut Hitam saat Ctenophora memkan larva ikan
Pelgis. Dan tahun 1999 di Laut Kaspia. Hasilnya adalah bahwa 75%
dari zooplankton sudah habis, sehingga mempengaruhi seluruh rantai
makanan danau.
Mesozoa
 Ada dua subclass dari Mesozoa: Dicyemida dan Orthonectida.
Tubuh, yang mencapai panjang 5 mm, entah sel berbentuk ulat
aksial (di Dicyemida) atau agregat sel epitel ditutupi dengan silia
(di Orthonectida).
Mesozoa adalah endoparasit dari invertebrata laut.
Orthonectida tinggal di parenkim dari turbellarians dan
nemertines dan dalam rongga tubuh dan organ reproduksi
annelida, ophiuroids, dan lamellibranchs; Dicyemida, di ginjal dari
cumi.
Ada 14 spesies Orthonectida, milik tiga genera (dari dua
keluarga).
Siklus hidup
Mesozoa kompleks. Orthonectida paling sering
dioecious, dengan pergantian reproduksi aseksual dan
seksual .Dicyemida generasi alternatif partenogenesis
(nematogens) dengan generasi hermaprodit
(infusorigen) di ginjal dari cumi. Infusoriforms (tahap
distribusi) berkembang dari zigot dan muncul ke
dalam air.

Peranan
Semua anggota kelompok hewan Mesozoa hidupnya
parasitik terhadap hewan avertebrata laut lainnya.
Acanthocephala
Acanthocephala berasal dari bahasa yunan Acanthos
“duri” dan Kephale “kepala” merupakan invertebrate
sepanjang hidupnya sebagai parasit. Acanthocephala
disebut juga sebagai cacing kepala duri, bagian kepala
cacing tersebut disebut probiscus, kemudian bagian leher
dan tubuh.
Morfologi dan Anatomi
Sistem Saraf
Terdapat ganglion dibalik belalai atau septum.
Terdapat dua pasang posterior penghubung tubuh.
Ada otot syaraf yang kompleks disebut retina kulim.
Terdapat genital ganglion yang tersebar pada jaringan
otan pejantan.
Reproduksi Acanthocephala
 Struktur alat reproduksi pada Acanthocephala bagian belakang belalai ke
arah belakang tubuh (ekor) yang disebut ligamen.
Pada jantan, terdapat dua testis yang berada pada bagian sisi. Pada saat vas
terbuka akan menghasilkan tiga di verticula atau seminales vesiculae. Pada
jantan juga memiliki tiga pasang kelenjar semen berapa dibagian belakang alat
kelamin (testis), yang mensekresi ke saluran deferentia vasa. Kemudian
menjulur keluar pada saat posterior terbuka.
Sedangkan pada betina terdapat sel telur, seperti pada alat reprodukisi pada
jantan berbentuk bulat memanjang sepanjang ligamen. Sejumlah ovarium
masuk melalui saluran rongga ke tubuh dan kemudian mengapung bersama
fluida. Kemudian, telur dibuahi sehingga terbentuknya embrio muda di dalam
rahim. Pada saluran ke rahim terdapat dua lubang kecil yang terletak pada
bagian punggung, sehingga embrio yang lebih matang akan melewati kedua
lubang ini ke rahim, kemudian telur keluar melalui saluran tubuh. Embrio yang
lolos pada induknya akan keluar bersama dengan kotoran melalui saluran
pencernaan inangnya.
Habitat Acanthocephala menurut para pakar parasit
menjelaskan dimana terdapat dua lingkungan hidup bagi
parasit diantaranya adalah lingkungan makro yaitu
lingkungan dimana parasit hidup dalam fisiologi hewan
inangnya.
Lingkungan eksternal yaitu dimana parasit hidup dan
berkembang di alam bebas. Secara umum distribusi
Acanthocephala secara geografis melalui inang mereka,
sehingga dapat kita prediksi penyebaran dan distribusi
secara merata atau tidak tergantung pada penyebaran
hostnya.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Eumetazoa
Unraked : Bilateria
Superphylum : Platyzoa
Classes : Archiacanthocephala
Eouacanthocephala
Palaecanthocephala

Contoh dari Acanthocephala antara lain :


1. Acanthocephalus jacksoni
2. Macracanthorynchus hirudinceus
3. Prosthorynchus formosus
4. Neoechihorynchus
BRYOZOA
Dalam bahasa Yunani, Bryozoa, bryon berarti
lumut dan zoon berarti hewan.
1. Tubuh simetri bilateral, tidak beruas-
ruas
2. Hidup berkoloni, menempel pada batu,
benda dan tumbuhan air di perairan
jernih dan dangkal, serta tidak
tercermar
3. Morfologi dan anatomi
Masing-masing individu hidup (polypide)
terdapat dalam zooecium, ukuran 1-3 nm.
Bentuk zooecium seperti kotak,
jambangan atau pembuluh

Beberapa jenis laut polymorfik,


mempunyai autozooid, dan heterozoid,
(tangkai, akar, auvicularium, vibraculum,
ovicell)
Klasifikasi Bryozoa dibagi
berdasarkan bentuk lophohore

Bryozoa

Phylactolaemata Gymnolaemata Stenolaemata


 Kelas Phylactolaemata
Zooid silindris, lophophore terbentuk tapal kuda, mempunyai
epistome, dinding tubuh berotot, koloni monomorfik, terdapat
pada air tawar, menghasilkan osteoblast.

 Kelas Gymnolaemata
Lophophore berbentuk lingkaran, epistome tidak ada, dinding
tubuh tidak berotot, koloni polimorfik, kebanyakan di laut.

 Kelas Stenolaemata
Bentuk zooecium seperti tabung, terbuka di bagian ujung,
dinding zoociea berkapur dan menyatu satu sama lain, hidup
dilaut.
Reproduksi dari Bryozoa

 Seksual
Biasanya hermafrodit, gonad terbentuk
dari peritoneum, pembuahan dalam
coelom atau di luar, jenis laut mempunyai
larva trochophore, telur dierami dalam
ovicell (ooecium)
 Aseksual

Reproduksi aseksual pada Bryozoa air


tawar selain dengan cara pertunasan, juga
menghasilkan steoblast, satu sampai
beberapa butir pada feniculus.
Saluran pencernaan
 Saluran pencernaan lengkap, seperti bentuk
huruf U,
 Mulut dikelilingi lophophore yang retraktil
 Lophophore terdiri atas calyx dan tentakel
bercillia
 Anus berada di luar lophophore.
BRACHIOPODA
Phylum Brachiopoda berasal dari bahasa latin,
yaitu Bracchium yang berarti lengan (arm)
dan Poda yang berarti kaki (foot).
Anatomi Tubuh Phylum
Brachiopoda
 Brachiopoda mempunyai 2 cangkang (valve),
yaitu Pedicle atau Ventral
Valve dan Brachial atau Dorsal Valve.
 Tubuh tertutup oleh 2 cangkang, satu ke arah
dorsal dan yang lainnya ke arah ventral.
 Biasanya melekat pada substrat dengan
pedicile.
 Cangkang dilapisi oleh mantle yang dibentuk
oleh pertumbuhan dinding tubuh dan
membentuk rongga mantle
Anatomi Eksternal Phylum
Brachiopoda Anatomi Internal Phylum
Brachiopoda
Cara Hidup Phylum Brachiopoda

 Brachiopoda hidup tertambat (benthos


secyl) di dasar laut, lewat suatu juluran
otot yang disebut pedicle
Cara Makan Brachiopoda
 Brachiopoda mempunyai Lophophore yang berfungsi
menggerakkan air di sekitarnya, sehingga sirkulasi oksigen
ke dalam dan ke luar tubuh dapat berlangsung. Begitu pula
dengan makanan.
 Ada yang hidup di air tawar, namun sangat jarang.
 Mampu hidup pada kedalaman hingga 5.600 m secara
benthos secyl.
 Genus Lingula hanya hidup pada daerah tropis atau
hangat dengan kedalaman maksimal 40 m
 Hingga saat ini diketahui memiliki sekitar 300 spesies
dari Brachiopoda.
 Brachiopoda modern memiliki ukuran cangkang rata-
rata dari 5 mm hingga 8 cm.
 Kehadiran rekaman kehidupannya sangat terkait dengan
proses Bioconose dan Thanathoconose.
 Cara reproduksi Brachiopoda adalah terpisah antara
jantan dan betina.
 Fertilisasi secara ekternal.
 Sebagian ada yang “mengandung” dan melahirkan larva
lobate.
Klasifikasi Phylum Brachiopoda
1. Brachiopoda Inartikulata
 Ciri-cirinya adalah tidak mempunyai gigi pertautan (hinge
teeth) dan garis pertautan (hinge line).
 Cangkang atas dan bawah (valve) tidak dihubungkan dengan
otot dan terdapat socket dan gigi yang dihubungkan dengan
selaput pengikat.
 Pertautan kedua cangkangnya dilakukan oleh sistem otot,
sehingga setelah mati cangkang langsung terpisah
 Cangkang umumnya berbentuk membulat atau seperti lidah,
tersusun oleh senyawa fosfat atau khitinan.
Contoh : Lingula
2. Brachiopoda Artikulata
 Ciri-cirinya adalah cangkang dipertautkan
oleh gigi dan socket
 Cangkang umumnya tersusun oleh
material karbonatan.
 Tidak mempunyai lubang anus.
 Banyak yang berfungsi sebagai fosil index
Contoh : Terebratulid
Macam-macam ordo dari
Brachiopoda Artikulata
1. Ordo Orthida
Ciri-ciri :
 Umur Ordovician
 Bentuk ½ lingkaran, hinge line lurus,
hiasan bersifat radial.
Contoh genus : Hebertella dan Platystrophia
2. Ordo Strophomenida
 Umur Ordovician.
 Bentuk pipih, hinge line lurus, hiasan radial
berupa costellae halus.
Contoh genus : Sowerbyella dan Rafinesquina.

3.Ordo Spiriferida
Umur Devon.

Bentuk sperti kumparan/spiral, tersusun oleh

material gampingan mengelilingi lophophore.
Contoh genus : Muscrospirifer dan Platyrachella
4. Ordo Rhynchonellida
 Cangkang berbentuk segitiga atau bulat,
hinge line pendek, beak kuat disertai lipatan
bentuk accordeon.
Contoh genus : Pugnoides dan Rhynchotreta.

5.Ordo Terebratulida
Permukaan cangkang halus.

Lubang pedicle terletak pada beak yg

menggantung.
Contoh genus : Terebratula dan Dielasma.
Valve Brachiopoda

Valve Brachiopoda (Kiri), Outlines Brachiopoda (Kanan)


Perkembangan valve
Terima kasih

You might also like