You are on page 1of 34

Presentasi Kasus

“Karsinoma Ductus Invasive Mammae /


T1N0M0 ”
Bara Kharisma
G4A016136
Laporan Kasus
• IDENTITAS PASIEN
• NAMA : Ny. S
• UMUR : 58 Tahun
• ALAMAT : Paguyangan, Brebes
• PEKERJAAN : Ibu Rumah Tangga
• AGAMA : Islam
• JENIS KELAMIN : Perempuan
• Keluhan Utama
Benjolan pada payudara kiri
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Onset
Kurang lebih 7 bulan yang lalu
• Kronologi
Pasien mengeluhkan terdapat benjolan pada bagian bawah payudara kiri
sejak 7 bulan yang lalu. Pertama kali benjolan sebesar telur puyuh teraba
keras dan tidak nyeri. Setelah beberapa bulan benjolan tersebut semakin
membesar, sebesar bola pingpong. Dan pasien berobat ke RSUD Bumiayu,
pasien langsung disarankan untuk dilakukannya biopsi jaringan payudara yang
sebelah iri. Biopsi dilakukan pada bulan Agustus 2018. Setelah di biopsy,
pasien mengeluhkan lemas, nyeri terus menerus pada payudara kiri, panas
dan terasa keras. Pasien menyangkal meraskan nyeri pada persendian, daerah
pinggang, maupun sesak nafas, ataupun kelemahan anggota gerak. Pasien
juga menyangkal adanya benjolan yang tumbuh di tempat lain. Sekitar satu
bulan kemudian pasien kontrol dan di sarankan untuk dilakukannya MRM dan
di rujuk ke RSMS dikarenakan hasil biopsi menunjukan adanya keganasan.
• Kuantitas
• Rasa nyeri dirasakan semakin lama semakin memberat
hingga pasien tidak dapat melakukan pekerjaan rumah
tangga.
• Kualitas
• Nyeri dirasakan senut-senut pada seluruh payudara kiri.
• Gejala Penyerta
• Pasien mengeluhkan sering lemas, berkeringat dan nafsu
makan berkurang.
• Faktor yang memperingan
• Gejala berkurang jika pasien tertidur.
• Faktor yang memperberat
• Ketika sedang menjalankan aktivitas, pasien merasa nyeri
semakin memberat.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien memiliki riwayat hipertensi dan tidak rutin
minum obat hipertensi.

D. Riwayat Penyakit Keluarga


• Riwayat benjolan payudara dan bagian tubuh lain
(-), riwayat kanker (-), riwayat hipertensi (-),
riwayat diabetes mellitus (-), riwayat alergi (-).
E. Keadaan Sosial-Ekonomi
• Pasien tinggal bersama suami dan 1 orang
anak. Kebiasaan makan sehari-hari, yaitu
makan 3x/hari dengan mendoan, sayur
kangkung, jagung, brokoli, dan wortel. Pasien
jarang makan daging. Pasien juga jarang
melakukan olahraga. Pasien dan suami tidak
merokok dan mengonsumsi alkohol. Pasien
merupakan seorang ibu rumah tangga.
Status Internus Pasien
• Keadaan Umum : Lemah
• Kesadaran/GCS : E4V5M6
• Tekanan Darah : 130/90
• Denyut Nadi : 88x/menit
• Pernafasan : 22x/menit
• Berat badan : 61 kg
• Tinggi Badan : 159 cm
STATUS GENERALIS
Pemeriksaan kepala
• Rambut : warna putih beruban, mudah dicabut.
• Mata : SI -/-, CA -/-, pupil isokor, reflex
cahaya +/+.
• Hidung : tidak ada secret, tidak ada deviasi.
• Bibir : mukosa bibir basah, tidak tampak
sianosis.
Pemeriksaan leher
• Tidak ada pembesaran KGB
Pemeriksaan thoraks
Paru-paru
Depan
• Inspeksi : simetris +/+, tidak ada ketertingaalan nafas,
tampak bekas operasi sebelumnya pada bawah mamae
sinistra
• Palpasi : vokal fremitus normal +/+, tidak ada krepitasi.
• Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru.
• Auskultasi : vesikuler +/+. Rh -, wh -.

Belakang
• Inspeksi : simetris +/+, tidak ada ketertingaalan nafas.
• Palpasi : vokal fremitus normal +/+, tidak teraba massa.
• Perkusi : sonor di seluruh lapang paru.
• Auskultasi : vesikuler +/+, suara tambahan -/-
Jantung
• Inspeksi : ictus cordis tidak tampak.
• Palpasi : tidak teraba ictus cordis, massa -
• Perkusi : batas jantung : tidak normal, ada pembesaran
Batas jantung kanan : ICS IV linea parasternal dextra
Batas jantung kiri : ICS VI linea midclavikularissinistra
Batas jantung atas : ICS II linea parasternalsinistra
Pinggang jantung : ICS III parasternal sinistra
• Auskultasi : BJ I dan II murni regular

Pemeriksaan Abdomen
• Inspeksi : Datar
• Auskultasi : Bising usus normal, tidak ada bunyi tambahan.
• Palpasi : Soepel, tidak teraba massa, defans muscular,
nyeri tekan-, hepar tidak teraba
• Perkusi : Tympani seluruh lapang abdomen
Pemeriksaan ekstrimitas
• Kekuatan otot : 5/5//5/5
• Sensibilitas : dextra dan sinistra DBN
Refleks fisiologis : (+/+)
Refleks patologis : (-/-) Edema : (-/-)
C. Status Lokalis
Pemeriksaan mammae sinistra
• Inspeksi : Tampak massa sebesar bola
pingpong mamae sinistra, retraksi +, peau
d’orange -, abses -, darah-. Tidak tampak
benjolan pada axial sinistra.
• Palpasi : Teraba massa 3cmx3cm pada bagian
bawah Mammae sinistra, terfiksir, konsistensi
keras, permukaan tidak rata, batas tegas dan
teraba panas.
Pemeriksaan Penunjang
Hasil laboratorium RSMS
• Hemoglobin 13
• Leukosit 10630
• Hematokrit 39
• Eritrosit 4.2
• Trombosit 287.000
• MCV 92.0
• MCH 30.7
• MCHC 33.4
• RDW 12.6
• MPV 9.9
• PT 10.0
• APTT 43.6 H
• HbSAG Non reaktif
Pemeriksaan X-Foto Thorak PA
• Cardiomegaly (LV)
• Pulmo dalam batas normal
• Tak tampak gambaran pulmonary-bone
metastasis

Pemeriksaan hasil histopatologi


Karsinoma ductus invasive mammae
Assesement
Ca ductus invasive mammae sinistra NST II

Planning
Pro Mastektomi Radikal Modifikasi (MRM)
Tinjauan Pustaka

Payudara
Anatomi

Fungsi

Suplai Darah, Aliran


Limfatik dan Persyarafan
Fungsi
Sintesis, sekresi, dan ejeksi ASI. Produksi
ASI distimulasi oleh hormone prolaktin,
sedangkan ejeksi ASI distimulasi oleh oksitosin
yang disekresikan oleh pituitary posterior
akibat respon terhadap hisapan di putting
payudara.
Suplai Darah
Aliran Limfe
Karsinoma Mammae
Keganasan pada • Pathological Based
jaringan payudara yang Registration di
dapat berasal dari epitel Indonesia, KPD
duktus maupun menempati urutan
lobulusnya. Kanker pertama dengan
payudara merupakan frekuensi relatif sebesar
salah satu jenis kanker 18,6%. (Data Kanker di
terbanyak di Indonesia Indonesia Tahun 2010)
(Kemenkes, 2011). • 12/100.000 wanita
Umur
Riwayat Ca
Diet
Mammae

Kurang Riw.
aktivitas Keluarga

Obesse
Faktor Perubahan
Payudara
Resiko

Kepadatan
Jaringan Genetik
Payudara

Riw. Repro
Radiasi dan
Menopause
RAS
Gejala Klinis

Perubahan Benjolan Gangguan


Nyeri
Kulit Payudara Payudara Puting

Peau de Putting
Skin Dimpling Skin Ulcer Eksim Discharge
Orange tertarik
Ductal Carcinoma
in situ
Non-invasive Ca
Lobular
carcinoma in situ

Paget’s Disease

Klasifikasi Adenocarcinoma

Medulary
Carcinoma
Invasive Ductal Ca

Mucinous Ca

Invasive Lobar Ca

Papilary Ca

Lobular Ca
Grading&Staging
Grading Staging

• GX : Grading tidak • T (Tumor Primer)


dapat dinilai • N (Nodul)
• G1 : Low grade • M (Metastasis)
(rendah)
• G2 : Intermediate
grade (sedang)
• G3 : High grade
(Tinggi)
Stadium 0 Tis N0 M0
Stadium 1 T1 N0 M0
Stadium 2a T0 N1 M0
T1 N1 M0
T2 N0 M0

Stadium 2b T2 N1 M0
T3 N0 M0

Stadium 3a T0 N2 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1 M0
T3 N2 M0

Stadium 3b T4 N0 M0
T4 N1 M0
T4 N2 M0

Stadium 3c Tiap T N3 M0
Stadium 4 Tiap T Tiap N M1
Diagnosis
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
- Lab Darah
- Mammografi
- PA
- USG
Tatalaksana
1. Pembedahan
2. Terapi Sistemik
- Kemoterapi
- Radiasi
• Prognosis
• Survival rates untuk wanita yang didiagnosis
karsinoma mammae didapatkan bahwa angka
5-year survival untuk stadium I adalah 94%,
Rehabilitasi dan Follow up
1. Merawat atau menilai hasil terapi dan mengatasi
komplikasi terapi.
2. Mengenali adanya kekambuhan,
3. Mengenal adanya kanker baru,
4. Membimbing perubahan gaya hidup sehingga
menurunkan risiko terjadinya kanker baru, seperti
gaya hidup aktif, diit sehat, membatasi
penggunaan alkohol, dan memiliki berat badan
ideal (20-25 BMI),
5. Mengetahui dan selalu menganalisa seluruh
keadaan penderita.
• Waktu control dan pemeriksaan
• Tahun 1 dan 2 : Kontrol setiap 2 bulan
• Tahun 3-5 : Kontrol tiap 3 bulan
• Setelah tahun 5 : Kontrol tiap 6 bulan
• Pemeriksaan fisik : Tiap kali kontrol
• Thorax foto : tiap 6 bulan
• Lab, marker : Tiap 2-3 bulan
• Mammografi kontralateral : tiap tahun atau jika ada
indikasi
• USG Abdomen/liver : Tiap 6 bulan atau jika ada
indikasi
• Bone scanning : Tiap 2 tahun atau jika ada
indikasi
TERIMAKASIH

You might also like