Professional Documents
Culture Documents
Penatalaksaan
Kejang Demam
pada Anak
• Seorang anak perempuan berusia 2 tahun dibawa ke IGD RS karena kejang-
kejang di seluruh tubuhnya 30 menit yang lalu.
Skenario 3
• Tidak ada
Identifikasi
Istilah
Komplikasi
Pemeriksaan :
- Fisik
- Penunjang
Prognosis
RUMUSAN
Anamnesis MASALAH Pencegahan
Anamnesis
keluhan utama? Hasil
RPS: Kejang disertai demam 39 °c, kejang
RPS terjadi 1 x, selama 5 menit, tidak
Kejang: Kapan pertama?Berapa berulang
lama? Jenis? Suhu sebelum/saat Kejang umum seluruh badan, tonik-
kejang, frekuensi? klonik
Demam : Penyebab demam adakah Pasca kejang, anak menangis kuat
di luar susunan saraf pusat? ISPA? (-) muntah, (-) diare, (-) penurunan
Kesadaran: sebelum/setelah kejang? kesadaran, (-) asimetris wajah, (-)
Kejang: kelumpuhan/lemah pada ekstremitas
pasca kejang.
tonik,klonik,fokal,generalisata? RPD: ibunya mengatakan anak pernah
RPD mengalami hala ini pada usia 1 tahun
RPK RPK : (+) kejang demam pada orang tua
RPS saat masih kecila, (-) riwayat epilepsi
Imunisasi- lengkap sesuai usia
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan penunjang
• Ku: tampak sakit sedang Pemeriksaan darah rutin/lengkap
• Kesadaran compos mentis Lumbal Pungsi :
• TTV: - bayi < 12 bulan sangat di anjurkan
- suhu 39’c
- bayi antara 12-18 bulan dianjurkan
- RR 32x/menit
- HR 110x/menit - bayi > 18 bulan tidak rutin
• Hiperemis tonsil T2/T2 dan faring Imaging/ pencitraan : indikasi :
(+) tanpa eksudat - kelainan neurologik menetap
• Jantung dan paru dalam batas - paresis N VII
normal
• Fisik Neurologi: - papiledema
- Rangsang meningeal (-) EEG : Tidak di anjurkan
- Saraf kranial I-XII dalam batas (sensitivitasnya rendah pd anak < 3
normal tahun
Kriteria banding Kejang demam Meningitis Epilepsi
kejang demam
Kejang demam sederhana
Kejang demam kejang
Meningitis demam kompleks
Epilepsi
sederhana kompleks
• Durasi <15 menit
Demam Pencetusnya • Durasi
Salah
Infeksi pada >15 menit
satu gejalanya Gangguan
Tidak berkaitan
pada
demam demam sistem sarafdemam
dengan
• Kejang
Kejangyang terjadi pada anak
generalisata tonik-
berumur 6 bulan sampai 5 tahun
• Kejang fokal
meninges (selaput otak
pelindung) yang karena terjadinya
klonik
yang mengalami kenaikan suhu •menyelimuti
Kejangotak rekurens (>1
aktivitas kali
berlebihan
• tubuh
Tidak(diatas
ada 38’C)
rekurens dalam
yang tidak dan dalam 24 jam)
saraf tulang sekelompok sel
disebabkan oleh proses intrakranial belakang neuron
24 otak
Kelainan jam - • Ada +riwayat gangguan +
• Tidak ada gangguan neurologis /defisit
Kejang berulang Sederhana - + +
neurologis /gangguan
Kompleks +
neurologis setelah kejang
pertumbuhan sebelum /
setelah kejang
Penurunan - - +
kesadaran
Epidemiologi Etiologi
• Penelitian oleh berbagai pakar
didapatkan bahwa sekitar 2,2-2,5% • suhu meningkat > 38oC
anak pernah mengalami kejang demam
sebelum mereka mencapai usia 5 tahun • Hereditas
• Laki-laki : wanita = 1,4 : 1
• Miyake ( 1992 ) dari 112 penderita • Infeksi di luar SSP ( ISPA <
kejang demam = 60 laki-laki dan 52
perempuan tonsilitis, faringitis, otitis
• Lumbahobing (1975) : Insidens tertinggi
antara usia 6 bulan s/d 1 tahun media akut> , gastroenteritis
• Kurang lebih 3% anak yg berumur 6
bulan s/d 9 tahun pernah menderita akut, ISK)
satu kali atau lebih serangan kejang
demam • Imunisasi DPT dan campak
Patofisilogi
Manifestasi klinis Komplikasi
• Berupa serangan kejang klonik umum atau tonik
klonik, singkat dan tidak ada tanda-tanda
Kejang berulang
•
neurologi post iktal.
Tampak sakit, demam tinggi, kejang umum yang
Risiko menjadi Epilepsi
berlangsung beberapa menit, ada bukti infeksi
saluran napas atas.
Hemiparesis (kelumpuhan)
• Mata terbalik keatas dengan disertai kekakuan
atau kelemahan, gerakan sentakan berulang
Gangguan belajar dan
tanpa didahului kekakuan, atau hanya sentakan perilaku, retardasi mental,
atau kekakuan fokal.
• Bila berdiri anak bisa jatuh
defisit koordinasi dan
• Bisa miksi tanpa disadari, muntah, menggigit motorik, status epileptikus
lidah, kadang-kadang anak tidak bernapas
sehingga wajah menjadi biru, dan tidak ada
respon.
PENATALAKSAAN
Non MEDIKA
medika mentosa
MENTOSA
1) Edukasi kepada orang tua agar tidak panik
Obat Buccal IV Dose Rectal Dose
2) Apabila anak kejang kembali
Midazolam 0,5 mg/ kg ( max 10 mg )
• Tetap tenang dan jangan panik
• Longgarkan pakaian terutama sekitar leher
Diazepam 0,3 mg/kg at a rate of 0,5 mg/kg (max 20 mg
• Bila tidak sadar : 2mg/min ( max 5 mg per per dose )
– Posisi terlentang dengan kepala miring
dose < 5 years; 10 mg for
– Jangan memasukkan sesuatu apapun ≥ 5keyears
dalam) mulut walau untuk mencegah lidah tergigit
– Bersihkan lendir/ ludah/ muntahan dari mulut dan hidung
Lorazepam • Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk
0,05-0,1 kejang
mg/kg over 1-2 0,1 mg/kg ( max 4 mg per
• Tetap bersama anak selama kejangmin ( max 4 mg per dose ) dose ) diluted 1:1 with
• Diazepam rektal; jangan diberikan bila kejang berhenti water prior to
• Bawa ke dokter/ klinik/ RS bila kejang ≥5’.6 administration
Non medika mentosa
• Edukasi kepada orang tua agar tidak panik
• Jika dalam keadaan kejang:
(A) Airway - Buka pakaian yang ketat
- Bebaskan jalan nafas dan mencegah lidah
tergigit (sebaiknya jangan pakai benda
keraspakai jari)
- Cegah aspirasi posisi miring