You are on page 1of 34

ASUHAN KEPERAWATAN

PENYALAHGUNAAN DAN
KETERGANTUNGAN NAFZA
Pengertian
1. Penyalahgunaan napzaSuatu
penyimpangan perilaku yg disebabkan
oleh penggunaan yg terus menerus
sampai terjadi masalah.
2. Ketergantungan : Suatu kondisi yang
cukup berat dan parah, sehingga
mengalami sakit yang cukup berat,
ditandai dg ketergantungan fisik
(sindroma putus zat dan toleransi).
3. Sindroma putus zat individu yg
menggunakan napza , menurunkan or
menghentikan penggunaan napza shg
akan menimbulkan gejala keb biologic
thd napza.

4. Toleransi kondisi klien yg


menggunakan napza , memerlukan
peningkatan jumlah napza yg
dikonsumsi untuk mencapai tujuan yg
dikehendaki.
Pengenalan Zat Adiktif

Zat adiktif : Suatu bahan atau zat yg


apabila digunakan dapat menimbulkan
kecanduan atau ketergantungan.
Zat Psikoaktif : Golongan zat yang bekerja
secara selektif, terutama pada otak
sehingga dapat menimbulkan perubahan
pada perilaku, emosi, kognitif, persepsi
kesadaran seseorang
Narkotika : istilah yg menurut UU Narkotika
No. 9 Thn 1976 adalah ganja, opoida dan
kokain.
Golongan zat yang sering disalahgunakan :
1. Opoida : Morfin, heroin, candu, petidin
2. Kanabis : ganja (mariyuana), hassish
3. Kokain : serbuk kokain dan daun koka
4. Alkohol : minuman yg m’kandng ethyl alkohol
5. Sedatif hipnotik : BK,Rohypnol,Magadon dll
6. MDA (Methylene Dioxy Amphetamine)
7. MDMA (Methylene Dioxy Meth Amphetamine) :
Ectasy
8. Halusinogen : LSD, Mushrom, kecubung
Psikodinamika
Beberapa macam zat Napza secara alamiah
ada di tubuh individu dlm keadaan seimbang
Apabila individu mengkonsumsinya maka
terjadi peningkatan kadar zat tersebut
sehinga terjadi ketidakseimbangan kimiawi
dalam tubuh dan terjadi “teler” perubahan
perilaku, memori, kognitif, alam perasaan
dan kesadaran, yang lazim disebut
intoksikasi, karena zat tersebut bekerja
dalam SSP
Bila menggunakan berulang kali/ sering
secara berkesinambungan tercapai kondisi
toleransi .
Pada pemakaian yg terus menerus maka
individu akan sampai pada tahap toleransi
yang cukup tinggi, dimana bila tdk
menggunakan/ menghentikan akan timbiul
gejala2 yang disebut with drawl/ sindroma
putus zat
Rentang Respon
Adaptif Maladaptif

Ekperimental Rekreasional Situasional Penyalahguna Ketergantungan

Ekperimental : pengguna taraf awal, karena ingin


tahu dari remaja

Rekreasional : penggunaan zat adiktif pada


waktu berkumpul dengan teman sebaya,
tujuannya rekreasi bersama teman-teman
Situasional : Penggunaan merupakan cara
untuk melarikan diri atau mengatasi
masalah yang dihadapi.
Penyalahgunaan : penggunaan zat sudah
cukup patologis, sudah digunakan rutin,
sudah terjadi penyimpangan perilaku,
m’ganggu fungsi dalam peran dilingkungan
sosial, pendidikan dan pekerjaan
Ketergantungan : penggunaan sdh cukup
berat, telah terjadi ketergantungan fisik dan
psikologis. Ditandai toleransi dan syndroma
putus zat
Proses Keperawatan
1. Pengkajian
a. Faktor Predisposisi :
1) Faktor Biologis :
 Keluarga ; Terutama orang tua yang
menyalahgunakan NAFZA
 Metabolik : Perubahan metabolisme alkohol
yg mengakibatkan respons fisiologis
 Infeksi pada otak : gejala sisa dari
ensepalitis, meningitis
 Penyakit kronis : kanker, asthma dll
2) Faktor Psikologis :
 Tipe Kepribadian : dependen, ansietas,
depresi, psikopat
 Harga diri rendah akibat penganiayaan masa
kanak2
 Disfungsi keluarga : keluarga tdk stabil, role
model negatif, orang tua pengguna
 Individu yang mempunyai perasaan tdk aman
 Cara pemecahan masalah yang menyimpang
 Individu dgn krisis identitas
 Permusuhan dengan orang tua
3) Faktor sosial kultural :
 Sikap masyarakat yg ambivalen ttg
penggunaan zat
 Norma kebudayaan : menggunakan
halusinogen atau alkohol untuk upacara adat
 Lingkungan : diskotik, mal, lokalisasi,
lingkungan rumah kumuh dan padat
 Kontrol masyarakat kurang thd pengguna
napza
 Kehidupan agama yang kurang
 Perilaku tindak kriminal pada usia dini
b. Faktor Presipitasi
 Pernyataan untuk mandiri dan m’butuhkan
teman sebaya sebagai pengakuan
 Reaksi sebagai prinsip kesenangan :
menghindari rasa sakit, relaks agar
menikmati hubungan interpersonal
 Kehilangan sesuatu yg berarti : org yg
dicintai, pekerjaan, DO sekolaj
 Diasingkan oleh lingkungan : rumah,
sekolah, klp teman sebaya
 Dampak kompleksitas era globalisasi : film/
iklan, transportasi lancar
c. Sumber koping

Komunikasi efektif dan keterampilan


asertif
Sistem pendukung sosial yang kuat
Alternatif kegiatan yang menyenangkan
Keterampilan kerja
Kemampuan menurunkan stress
Motivasi untuk merubah perilaku
d. Mekanisme koping
Penyalahgunaan Nafza menunjukkan
kegagalan upaya mengatasi masalah.
Mekanisme koping yang sehat dan perilaku
tidak adekuat atau tidak dikembangkan
Mekanisme pertahanan ego yang sering
digunakan oleh org nafza :
 Denial
 Rasionalisasi
 Proyeksi tanggung jawab terhadap perilaku
e. Manifestasi/ Perilaku
Perilaku dalam keadaan intoksikasi dan
sondroma putus zat
1.Sedatif hipnotik
 Kehilangan kontrol diri
 Jalan tdk stabil, koordinasi motorik kurang
 Bicara cadel dan bertele-tele
 Acuh kurang perhatian
 Perilaku gembira, berdiam diri, kadang
bersikap bermusuhan
 Mengantuk
 Membanggakan diri, Perilaku tampak PD
 Agresif, bingung, gelisah, perilaku illusi,
halusinasi
2. Perilaku pengguna Ganja
Sangat gembira
Mondar-mandir
Perilaku dgn kontrol diri kurang/ hilang
Gerakan tdk terkoordinir
Mengantuk
Tampak lebih bodoh
Perilaku dlm keadaan waham
Perilaku tampak kecemasan
3. Pengguna Alkohol

Sikap bermusuhan
Kadang sikap murung, berdiam diri (depresi)
Suara keras, bicara cadel dan kacau
Agresif
Tidak kenal waktu
Koordinasi motorik terganggu
Tdk mampu/ kurang partisipasi dgn
lingkungan sosial
Gelisah, Perilaku delirium, bingung, cemas
4. Pengguna Opoida
Terkantuk-kantuk
Bicara cadel
Koordinasi motorik terganggu
Acuh thd lingkungan, kurang perhatian
Perilaku manipulatif untk m’dptkan zat
Kontrol diri kurang
Banyak menguap
Gelisah
Berteriak kesakitan(sambil pegang perut,
otot2, sendi)
5. Pengguna Kokain, Amphetamine, Ekstasi

Tahan tidak tidur


Kelelahan
Gerakan motorik melambat
Murung
Tindakan bunuh diri
Agresif
Perilaku cemas
Perilaku mudah tersinggung
Apatis, acuh terhadap lingkungan
Menggigil
Tampak bingung
Semangat bekerja meningkat
Panik, Hiperaktif
Perilaku curiga
Perilaku delirium
Perilaku tampak gembira
Menampakkan kemarahan
Sangat tegang
Kewaspadaan berlebihan
Tampak sejahtera
6. Pengguna halusinogen

Tingkah laku tidak dapat diramalkan


Perilaku merusak diri
Perilaku menampakkan illusidan halusinasi
Sikap merasa diri besar
Kewaspadaan meningkat
Perilaku cenderung mendapat kecelakaan
Jalan ataksia
2. Diagnosa keperawatan

Resiko perilaku kekerasan


Resiko mencederai diri
Cemas/ Panik
Gangguan rasa nyaman
Keputusasaan
Resiko infeksi
Gangguan sensori persepsi
Perilaku manipulatif
Gangguan pola tidur
3. Perencanaan Tindakan Keperawatan

a. Tujuan Umum
 Klien akan mengatasi adiksi dengan rasa
nyaman
 Klien terhindar dari cedera diri/ PK
 Klien m’jauhi Nafza yg dpt merubah alam
perasaannya
 Klien termotivasi m;ikutu program jangka
panjang
 Klien m’gunakan koping positif dl m’atasi
masalah
4. Tindakan keperawatan

a. Penkes Jiwa Pencegahan Penggunaan


Nafza
Isi : Memperoleh persepsi ttg m’gunakan
Nafza
Kegiatan : M’adakan group diskusi ttg
penggunaan Nafza, pengalaman dan
koreksi interpretasi yang salah
Isi : Kegiatan :
Mendemonstrasik Memutar film ttg dampak
an akibat negatif pada fisik dan psikologis
m’gunakan Nafza Nafza
Menyediakan bahan
bacaan ttg hal tsb diatas

Menyediakan Mengadakan klp kecil


interaksi dgn diskusi dgn teman sebaya
teman sebaya yg yg sama2 m’gunakan
pernah Nafza dan telah
menggunakan meninggalkan disebabkan
Nafza pengalman yg tdk
menyenangkan
Tindakan keperawatan

Tujuan : Klien akan m’ganti perilaku


m’salahgunakan Nafza dgn respon koping
yg sehat
Prinsip : perawat dan klien
bekerjasamadlm m’definisikan masalah
dan merencanakan untuk tindakan kep.
Tindakan :
 M’bahas dgn klien TL m’salahkan Nafza
dan resiko p’gunaan.
lanjutan
 M’bantu klien m’identifiasi masalah
penggunaan Nafza
 M’dorong klien agar mau m’ikuti, untuk
berpartisipasi dlm program terapi
 M’dorong klien m’utarakan hal2 yg m’sebabkan
m’salahgunakan Nafza
 Mengadakan kontrak p’setujuan tertulis ttg :
p’ubahan perilaku & ditanda tangani b’sama
 M’bantu klien m’identifikasi dan m’gunakan
koping yg sehat
 Konsisten m’berikan dukungan thd kekuatan
m’hadapi maslah dimasa yg akan dtg.
Tujuan : Secara b’kesinambungan mjg
keamanan fisik klien scr optimal

Prinsip : Ketergantungan fisik hrs dirawat dlm


lingk yg m’jamin kemanan klien dan
m’minimalkan sindrom putus zat
 M’berikan perawatan fisik : observasi TTV,
makanan, keseimbangan cairan dan kejang
 M’berikan pengobatan sesuai program terapi
(detoksifikasi)
 Observasi klien dgn cermat pd kondisi
sindrom putus zat dan mencatat
kemungkinan segera adanya gejala putus zat
Tujuan ; Meningkatkan pengembangan
alternatif metoda pemecahan masalah
dalam kondisi stress atau konflik

Prinsip :
Alternatif pemecahan masalah yg mamapu
dilakukan klien dan cara yg sehat untuk
m’atasi stres atau konflik
Tindakan Kep.
 M’anjurkan klien untuk menggali cara
alternatif pemecahan masalah pd stres dan
situasi yg m’sulitkan
 Menolong klien m’definisikan masalah :
 Menolong klien m’definisikan masalah,
rencana pendekatan, pelaksanaan dan
evaluasi proses
 M’bantu klien m’identfikasi dan
m’ekspresikan dgn cara yg dapat diterima
dan m’berikan dorongan yg postif
 Megikut sertakan klien dalam kelompok,
teman sebaya untuk m’konfrontasikan,
umpan balik positif dan m’bagi perasaan
Tujuan : Mempersiapkan klien pulang ke rumah
Prinsip :
Kegiatan yg disiapkan untuk bekal, m’lanjutkan
kehidupan merupakan dukungan bagi klien
agar tdk m’salahgunakan Nafza kembali
Tindakan :
 M’ikutsertakan klien dlm rehabilitasi
vokasional, pelayanan sosial dan sumber
lainnya sesuai dgn kebutuhan secara invidual
Evaluasi

Klien mencapai keutuhan fisik dan harga diri


scr alamiah
TL klien merfleksikan m’tingkatnya pngertian
ttg adanya hubungan antara stres dgn
kebutuhan untuk menggunkan Nafza
Sumber koping klien adekuat untuk
membantu klien merubah perilakunya
Klien mengenal kecemasannya dan sadar
akan perasaan
Klien menggunakan sumber koping adaptif
lanjutan

Klien m’punyai alternatif atau belajar


pendekatan alternatif untuk mengatasi
stres atau ansietasnya
Klien mampu secara periodik tetap tidak
menggunakan Nafza

You might also like